Anda di halaman 1dari 14

1

Pengaruh Terapi Musik Klasik Mozart … Mufidah Az Zahra

PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK MOZART DAN TERAPI


MUSIK KESUKAAN TERHADAP TINGKAT DEPRESI
MAHASISWA TUGAS AKHIR FISIOTERAPI S1
DI FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI

Disusun Oleh:

MUFIDAH AZ ZAHRA
J120110076

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016
2

Pengaruh Terapi Musik Klasik Mozart … Mufidah Az Zahra

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BOYOLALI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
Jln. A. Yani, Tromol pos 1 Pabelan, Kartasura Telp.(0271) 717417 Boyolali 57102

SURAT PERSETUJUAN ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

Yang bertandatangan di bawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir :


Pembimbing I
Nama : Dwi Kurniawati, SSt.FT, M.Kes

Pembimbing II
Nama : Agus Widodo, S.Fis, M.Fis

Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan
ringkasan skripsi/tugas akhir dari mahasiswa:

Nama : Mufidah Az Zahra


NIM: : J120110076
Program Studi : S1 – Fisioterapi
Judul Skripsi : Pengaruh Terapi Musik Klasik Mozart dan Terapi Musik
Kesukaan terhadap Tingkat Depresi Mahasiswa Tugas Akhir
Fisioterapi S1 di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Surakarta

Naskah artikel tersebut layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan. Demikian
persetujuan ini dibuat, semoga dapat di pergunakan seperlunya.

Pembimbing I Pembimbing II

Dwi Kurniawati, SSt.FT, M.Kes Agus Widodo, S.Fis, M.Fis


1

Pengaruh Terapi Musik Klasik Mozart … Mufidah Az Zahra

ABSTRAK

Pengaruh Terapi Musik Klasik Mozart Dengan Terapi Musik Kesukaan


Terhadap Tingkat Depresi Mahasiswa Tugas Akhir Fisioterapi S1
di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta

Mufidah Az Zahra*), Dwi Kurniawati**), Agus Widodo**)


Mahasiswa S1 Fisioterapi FIK UMS, Staff pengajar FIK UMS

Latar Belakang: Depresi adalah gangguan mental umum yang ditandai dengan
kesedihan, kehilangan minat atau kesenangan, perasaan bersalah, kesulitan
berkonsentrasi, tidur terganggu, nafsu makan berubah dan energi rendah. Kemudian
dapat menjadi kronis atau berulang dan menyebabkan gangguan besar dalam
kemampuan seseorang untuk melakukan tanggung jawab sehari-hari. Bahkan,
depresi dapat menyebabkan bunuh diri. Mahasiswa tugas akhir rentan terkena
serangan depresi, bila tidak disembuhkan akan sangat menganggu. Salah satu terapi
mujarab yang murah dan menarik adalah terapi musik, dengan mendengarkan musik
pilihan ataupun musik dengan tempoh rendah akan membantu meringankan depresi.
Tujuan: Untuk mengetahui perbedaan pengaruh terapi musik klasik mozart dengan
terapi musik kesukaan terhadap depresi mahasiswa tingkat akhir di Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Jenis Penelitian: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian quasy experimental
(eksperimen semu) yang memiliki kelompok kontrol dan perlakuan. Desain
penelitian ini menggunakan pre and post test group control design. Sampel dipilih
dengan menggunakan teknik pusposive sampling. Pengukuran depresi menggunakan
kuisioner Beck Depression Inventory-II. Data dianalisa menggunakan SPSS dengan
Uji paired sample test, dan independent sample test.
Hasil: Pada penelitian ini, kelompok terapi musik klasik berjumlah 12 orang dengan
pre test BDI rerata sebesar 21,08 mengalami penurunan menjadi 11,25. Kelompok
terapi musik kesukaan berjumlah 15 orang dengan rerata pre test BDI 21,33
mengalami penurunan menjadi 9,53. Keduanya menggambarkan penurunan yang
signifikan, bila bandingkan lebih signifikan pada kelompok terapi musik kesukaan.
Kesimpulan: Terdapat pengaruh terapi musik klasik terhadap depresi mahasiswa (p
= 0,002), terdapat pengaruh terapi musik kesukaan terhadap depresi mahasiswa (p =
0,001), terdapat perbedaan pengaruh terapi musik klasik dengan terapi musik
kesukaan terhadap depresi mahasiswa (p = 0,000).

Kata Kunci: Terapi musik klasik, terapi musik kesukaan, depresi.


2

Pengaruh Terapi Musik Klasik Mozart … Mufidah Az Zahra

ABSTRACT

The Influence of Mozart Classical Music Therapy With Favourite Music Therapy
to the Level of Depression of the Final Assignment Students of S-1 Physiotherapy
at Health Science Faculty of University Muhammadiyah Surakarta

Background: Depression is common mental disorders characterized by sadness, loss


of interest or pleasure, feeling of guilt, difficulty concentrating, sleep disturbances,
appetite changes and low energy. Then, it can become chronic or recurrent and lead
to substantial disruptions in a person's ability to perform their daily responsibilities.
Even, depression can lead to suicide. Final assignment students prone to bouts of
depression, if not cured, it will be very annoying. One of the interesting, cheap and
efficacious therapies is music therapy. By listening to chosen music with a low tempo
will help relieve depression.

Objective: aim to know the influence differences of Mozart classical music with
favorite music therapy to the final assignment students’ depression at University
Muhammadiyah Surakarta.

Method: This research use quasy experimental which has control and treatment
groups. The research design use pre and post group control design. Sample chosen
by using purposive sampling technique. Depression measurement use Beck
Depression Inventory-II questionnaire. Data are analyzed by using SPSS with paired
sample test and independent sample test.

Result: at this research, Classical music therapy groups totaling 12 people with pre
test mean BDI at 11.25. Favorite music group consisting 15 people with mean BDI
21.33, decreasing to 9.53. Both represent significant reduction. When compared, the
reduction of favorite music therapy group is more significant.

Conclusion: There are influences of classical music therapy to students’ depression


(p = 0,002), there are influences of favourite music therapy to students’ depression
(p = 0,001), there are influence differences of classical music therapy with favourite
music therapy to the students’ depression (p = 0,000).

Keywords: Classical music therapy, favourite music therapy, depression


3

Pengaruh Terapi Musik Klasik Mozart … Mufidah Az Zahra

PENDAHULUAN musik kesukaan terhadap depresi


Latar Belakang Masalah mahasiswa tingkat akhir di universitas
Depresi merupakan suatu muhammadiyah surakarta.
masalah serius. Seseorang yang terkena
depresi mengalami gangguan aktivitas LANDASAN TEORI
sehari-hari atau fungsi normal. Orang 1. Depresi
depresi merasakan sedih selama Depresi adalah pengalaman
berhari-hari sehingga dapat yang tidak menyenangkan,
mengganggu pekerjaan, belajar, makan, menyakitkan, dan suatu perasaan
tidur, dan kesenangannya. Perasaan seperti tidak ada harapan lagi (Hadi,
tidak berdaya, putus asa, dan tidak 2004).
berharga juga berlangsung cukup lama 2. Instrumen Depresi
(Mayasari, 2013). Diagnosis depresi dapat
Hasil Riset Kesehatan Dasar dilakukan dengan beberapa
(Riskesdas) 2013, menunjukkan instrumen atau alat ukur Beck
prevalensi gangguan mental emosional Depression Inventory/ BDI adalah
dengan gejala-gejala depresi dan kuisioner penilaian diri yang terdiri
kecemasan adalah sebesar 6% untuk dari dua puluh satu kelompok
usia 15 tahun ke atas (sekitar 14 juta pernyataan (Farinde, 2013).
orang). Sedangkan, prevalensi 3. Terapi Musik
gangguan jiwa berat, seperti Terapi musik adalah bentuk
schizophrenia adalah 1,7 per 1000 terapi yang menggunakan musik
penduduk atau sekitar 400.000 orang. secara sistematis, terkontrol dan
Mahasiswa yang sedang terarah untuk: menyembuhkan,
menjalankan tugas akhir rentan terkena merehabilitasi, mendidik dan
depresi, seperti disebutkan oleh para melatih anak-anak dan orang
peneliti bahwa depresi erat kaitannya dewasa yang menderita gangguan
dengan angka perceraian, tuntutan fisik, mental, atau emosional
akademis, dan tekanan sosial (Maryunani, 2011).
(Newsweek 2002, dalam Aditomo dan 4. Musik Klasik Mozart
Retnowati 2004). Musik dengan denyut kurang
Terapi musik adalah salah satu lebih 60 ketukan per menit meliputi
cara menyenangkan, selain murah dan musik barok, New Age, dan musik
menarik, terapi musik sangat diyakini ambien tertentu yang dapat
mampu menurunkan depresi, mengubah mengubah kesadaran dari beta
suasana hati menjadi lebih rileks. menuju alfa, hingga menaikkan
Menurut Sloboda (dalam Djohan 2003), kewaspadaan dan kesejahteraan
musik mampu meningkatkan intensitas (Campbell, 2002).
emosi, dengan mempengaruhi mood, 5. Musik kesukaan
pengalaman, dan perasaan saat Musik kesukaan yang dipilih
mendengar musik. Fungsi musik oleh pasien akan memberi pengaruh
sebagai katalisator atau stimulus untuk yang memuaskan pada emosi
pengalaman emosi. seseorang (Mucci, 2002)
Tujuan penelitian adalah
mengetahui perbedaan pengaruh terapi
musik klasik mozart dengan terapi
4

Pengaruh Terapi Musik Klasik Mozart … Mufidah Az Zahra

METODE PENELITIAN menggunakan uji paired sample test dan


Penelitian ini menggunakan jenis independent sample test.
penelitian quasy experimental
(eksperimen semu) yang memiliki HASIL DAN PEMBAHASAN
kelompok kontrol dan perlakuan. Karakteristik Responden Penelitian
Desain penelitian ini menggunakan pre Berdasrkan hasil penelitian umur
and post test with control group. dari kelompok terapi musik klasik
Sampel adalah mahasiswa mozart dan terapi musik kesukaan
fisioterapi S1 tugas akhir di Fakultas banyak di umur 22 tahun, masing-
Ilmu Kesehatan Universitas masing 10 orang dan 11 orang. Umur
Muhammadiyah Surakarta sebanyak 27 paling muda terdapat pada kelompok
orang, dipilih dengan menggunakan terapi musik klasik mozart sementara
teknik pusposive sampling. Instrument responden dengan umur tertua (23
penelitian dalam mengukur depresi tahun) sama banyak, masing-masing 1
menggunakan Beck Depression orang. kelompok terapi musik klasik
Inventory-II (BDI-II). Penelitian mozart dan terapi musik kesukaan
dilakukan selama 2 minggu, sebanyak responden laki-laki sama banyak
9 kali pertemuan. Durasi intervensi per masing-masing 7 orang. Responden
hari 20 menit, sehari satu kali pada saat perempuan lebih banyak pada
istirahat. Responden di monitor kelompok terapi musik kesukaan.
menggunakan quisioner yang
disepakati. Analisis data penelitian

Karakteristik Sampel Berdasarkan Tingkat Depresi


Tabel 1. Tingkat depresi responden pada pre test –post test kedua kelompok terapi musik

Tingkat depresi
Nilai kelompok terapi kelompok terapi
BDI - II musik klasik mozart (n = 12) musik kesukaan (n = 15)
Pre Post Selisih Pre Post Selisih
test test test test
Minimum 18 9 8 17 9 8
Maksimum 26 16 13 25 14 13
Rata-rata 21.08 11.4 9.66 21.33 9.93 14.4
SD 2.81 2.39 1.49 2.16 1.27 1.40

Tabel 4 pre test kelompok terapi rata-rata 11,40. Nilai rata-rata selisih
musik klasik nilai tingkat depresi antara pre test dan post test adalah 9,66
minimum adalah 18 dan maksimum 26 yang berarti adanya penurunan tingkat
dengan rata-rata 21,08. Depresi depresi.
responden pada post test setelah Berdasarkan data tabel 1 tersebut
dilakukan terapi musik klasik selama 2 kemudian dilakukan kategorisasi
minggu dengan 9 kali pertemuan tingkat deperesi sesuai Beck Depression
mengalami penurunan dengan nilai Inventory. Tingkat depresi responden
minimum 9 dan maksimum 16 dengan ditampilkan dalam tabel 2.
5

Pengaruh Terapi Musik Klasik Mozart … Mufidah Az Zahra

Tabel 2. Karakteristik responden berdasarkan tingkat depresi baik pre test dan post test terapi
musik

kelompok terapi musik kelompok terapi musik


klasik mozart (n = 12) kesukaan (n = 15_
Tingkat depresi pre test post test pre test post test
Sedang 8 0 12 0
Ringan 4 12 3 15

post test, dan semuanya dengan depresi


Tabel 2 diketahui tingkat depresi ringan.
responden pre test kelompok terapi Kelompok terapi musik kesukaan
musik klasik banyak dalam kategori pada pre test 12 orang dengan depresi
sedang sebanyak 8 orang, sedangakan 4 sedang, dan 3 orang dengan depresi
orang dengan depresi ringan. Depresi ringan. Semua responden pada post test
responden mengalami penurunan pada dengan depresi ringan.

Uji Pengaruh Terapi Musik Terhadap Tingkat Depresi Responden


Tabel 3. Hasil uji pengaruh terapi musik terhadap tingkat depresi responden
Kelompok Jumlah Rata-rata tingkat
depresi Selisih p keputusan
Pre test Post test
Terapi musik 12 21.08 11.41 9.67 0.000 Ho ditolak
klasik mozart
Terapi musik 15 21.33 9,93 11,40 0,000 Ho ditolak
kesukaan

Berdasarkan uji pengaruh paired Data pada kelompok terapi musik


sample test pada kelompok Terapi kesukaan rata-rata tingkat depresi pre
musik klasik diketahui rata-rata tingkat test sebesar 21,33 dan post test sebesar
depresi pre test sebesar 21,08 dan post 9,33. Terjadi penurunan nilai depresi
test sebesar 11,41. Terjadi penurunan sebesar 9,67 poin. Berdasarkan uji
nilai depresi sebesar 9,67 Berdasarkan paired sample test diperoleh nilai p =
uji paired sample test diperoleh nilai p 0,000 sehingga keputusan hipotesis
= 0,000 sehingga keputusan hipotesis adalah Ho ditolak. Ho ditolak artinya
adalah Ho ditolak. Ho ditolak artinya ada pengaruh terapi musik kesukaan
ada pengaruh terapi musik klasik terhadap depresi mahasiswa tingkat
mozart terhadap depresi mahasiswa akhir Universitas Muhammadiyah
tingkat akhir Universitas Surakarta.
Muhammadiyah Surakarta.
6

Pengaruh Terapi Musik Klasik Mozart … Mufidah Az Zahra

Hasil Uji Beda Pengaruh Terapi Musik Klasik Mozart Dengan Terapi Musik
Kesukaan Terhadap Depresi Mahasiswa Tingkat Akhir
Tabel 4. Hasil uji selisih tingkat depresi pada responden

Kelompok Rata-rata selisih p keputusan


Kel. terapi musik klasik Mozart 9.67 0,005 Ho ditolak
Kel. terapi musik kesukaan 11,40
intelektual (cognitive trantition), serta
Tabel 4. menunjukkan nilai transisi peran sosial (social role
selisih depresi pre test dan post test trantition). Dariyo (2004) menyatakan
Kelompok terapi musik klasik Mozart bahwa usia muda yaitu 15-24 tahun
sebesar 9,67 sementara nilai selisih sangat rentan untuk mengalami
depresi pre test dan post test Kelompok gangguan depresi.
terapi musik kesukaan sebesar 11,40. Penelitian Michael (2006)
Berdasarkan hasil analisis uji beda menyatakan bahwa perasaan depresi
pengaruh dengan uji independent memang merupakan pengalaman yang
sample test diperoleh nilai p = 0,005 cukup umum di kalangan mahasiswa.
(p<0,05) dan hipotesa yang diambil Bila tidak dapat diantisipasi sejak dini
adalah Ho ditolak. Ho ditolak berarti akan menimbulkan masalah yang
beda pengaruh terapi musik klasik semakin berat di kemudian hari.
mozart dengan terapi musik kesukaan
terhadap depresi mahasiswa tingkat Jenis Kelamin
akhir Universitas Muhammadiyah Pada penelitian ini awalnya
Surakarta. Dilihat dari besarnya responden berjumlah 32 orang dengan
penurunan nilai depresi dari rata-rata dominan wanita, namun karena drop out
selisih kelompok terapi musik kesukaan responden wanita berkurang dan jumlah
sebesar 11,40 poin yang lebih besar dari responden menjadi 27 orang dominan
nilai rata-rata selisih kelompok terapi laki-laki. Diagnostik gangguan mental
musik klasik mozart (9,40 point) adalah sama untuk semua jenis kelamin,
menunjukkan terapi musik kesukaan namun wanita lebih rentan terkena
lebih efektif dalam menurunkan tingkat gangguan mental emosional karena
depresi mahasiswa tingkat akhir yang disebabkan perubahan hormonal dan
sedang menyusun skripsi. perbedaan karakteristik antara laki-laki
dan perempuan, selain perubahan
PEMBAHASAN hormonal, karakteristik wanita yang
Umur Responden lebih mengedepankan emosional
Berdasarkan hasil penelitian umur daripada rasional juga berperan. Ketika
responden paling muda adalah 21 tahun menghadapi suatu masalah wanita
dan tertua 23 tahun. Hurlock (1990) cenderung menggunakan perasaan
mengatakan bahwa dewasa awal (Marini, 2008).
dimulai pada umur 18 tahun sampai Zulkarnain dan Novliadi (2009)
kira-kira umur 40 tahun. orang dewasa yang menyatakan bahwa perempuan
muda termasuk masa transisi, baik lebih peka dengan emosinya, yang pada
transisi secara fisik (physically akhirnya peka juga terhadap perasaan-
trantition) transisi secara perasaan cemas sehingga menimbulkan
perasaan tertekan. Perbedaan itu bukan
hanya dipengaruhi faktor emosi tetapi
7

Pengaruh Terapi Musik Klasik Mozart … Mufidah Az Zahra

juga dipengaruhi oleh faktor emosional, dan perilaku. Terapi musik


kognitifnya. Perempuan cenderung adalah sebuah terapi kesehatan yang
melihat hidup atau peristiwa yang menggunakan musik untuk
dialaminya dari segi detail, sedangkan meningkatkan dan memperbaiki kondisi
cara berpikir laki-laki lebih umum atau fisik, kognitif, memberi pengaruh
global. Individu yang melihat lebih detil positif terhadap kondisi suasana hati
terhadap masalah, akan lebih mudah dan emosi, dan sosial bagi individu
dirundung kecemasan karena informasi dalam berbagai usia. Intervensi
yang dimiliki lebih banyak dan menggunakan terapi musik dapat
akhirnya dapat menekan perasaan mengubah ambang otak yang dalam
individu tersebut. keadaan stres menjadi lebih adaptif
Darmayanti (2010), dalam secara fisiologis dan efektif. Musik
penelitiannya mengenai gender dan tidak membutuhkan otak untuk berpikir
depresi pada usia 11 -24 tahun diketahui maupun menginterpretasi, tidak pula
terdapat perbedaan depresi di antara dibatasi oleh fungsi intelektual maupun
perempuan dan remaja laki-laki. pikiran mental. Musik tidak memiliki
Perempuan cenderung lebih depresif batasan-batasan sehingga begitu mudah
dibandingkan dengan remaja laki-laki. diterima organ dan saraf pendengaran
yang kemudian diartikan oleh otak atau
Pengaruh Musik Klasik Terhadap sistem limbik. Musik dapat pula
Depresi Mahasiswa beresonansi dan bersifat naluriah
Berdasarkan hasil penelitian sehingga dapat langsung masuk otak
diketahui 12 responden dalam tanpa melalui jalur kognitif. Lebih jauh
kelompok terapi musik klasik, tingkat lagi, terapi musik tidak membutuhkan
depresi pada pre test diketahui panduan fungsi intelektual tinggi untuk
minimum adalah 18 dan maksimum 26 berjalan efektif.
dengan rata-rata 21,08. Dari nilai Berdasarkan hasil penelitian pada
tersebut dapat digambarkan sebanyak 8 kelompok terapi musik klasik diketahui
responden dengan depresi sedang, dan pada awalnya responden merasa asing
4 responden dengan depresi ringan. dengan musik klasik Mozart. Dari 12
Pemberian terapi musik klasik Mozart responden, hanya 3 responden yang
selama 2 minggu, sebanyak 9 kali menyatakan pernah mendengarkan
pertemuan diketahui nilai tingkat musik Mozart meskipun tidak sampai
depresi menjadi turun, dengan nilai selesai, hal ini musik klasik Mozart
minimum 9 dan maksimum 16 dengan adalah musik instrument, tidak ada lirik
rata-rata 11,40 dan hasil ini maka lagu, sehingga sulit untuk dapat
seluruh responden mengalami depresi menikmatinya. Responden dengan
ringan. Berdasarkan hasil analisis uji mendengarkan musik klasik Mozart ini
paired sample test diperoleh nilai p = pada pertemuan ketiga, responden
0,000 sehingga disimpulkan ada mulai dapat menikmati irama musik
pengaruh musik klasik teradap depresi klasik. Menurut responden bahwa
mahasiswa tingkat akhir. musik mozat mempunyai keunikan
Campbell (2005) terapi musik tersendiri dibandingkan musik yang ada
instrumental merupakan intervensi yang seperti sekarang ini. Meskipun durasi
efektif untuk menurunkan tingkat dan musik klasik mempunyai waktu yang
respon stres secara fisiologis, kognitif, lebih lama dari musik sekarang seperti
8

Pengaruh Terapi Musik Klasik Mozart … Mufidah Az Zahra

pop, rock, ataupun dangdut, namun responden mengalami depresi sedang,


justru dengan irama yang cukup lama, dan setelah dilakukan terapi musik
responden mulai dapat menikmatinya. diketahui semua responden dengan
Hasil dari mendengarkan musik klasik depresi ringan. Hasil analisis uji paired
tersebut semakin dapat menurunkan sample test diketahui p = 0,000 dan
tingkat depresi responden, hal ini dapat disimpulkan ada pengaruh musik
dilihat dari nilai rata-rata nilai depresi kesukaan terhadap depresi mahasiswa
yang menurun pada post test. Nilai pre tugas akhir.
test sebesar 21,08 dan 11,40 pada post Berdasarkan hasil penelitian
test. bahwa responden dalam mendengarkan
Djohan (2006) Terapi musik musik keroncong seperti lagu dari
berdampak positif untuk mengatasi stres Sundari Soekotjo, Waljinah, Mus
karena dapat mengaktifkan sel-sel pada Mulyadi ternyata dapat diterima oleh
sistem limbik dan saraf otonom pasien, responden. Meskipun tidak begitu hafal
sehingga kekebalan tubuh meningkat lirik lagu keroncong, namun setidaknya
dan merangsang pengeluaran endorphin responden dapat menikmatinya, hal ini
dan serotonin. Serotonin merupakan zat disebabkan adanya pemahaman isi lagu
kimia yang mentransmisikan impuls yang sederhana dan bahasa yang
saraf di seluruh ruang antara sel-sel didengarkan mudah diterima. Contoh
saraf atau neuron dan memiliki peran lagu “Mengapa kau menangis dari
dalam mencegah kecemasan, muntah, Sundari Soekotjo ternayata dapat
dan migrain. Perubahan tingkat menimbulkan rasa nyaman dan senang
serotonin dapat memperbaiki suasana pada responden.
hati (mood), baik itu menciptakan Tujuan pemberian terapi musik
suasana tenang, rileks, aman, maupun keroncong dengan melibatkan
menyenangkan, sehingga mampu responden untuk ikut bernyanyi adalah
membuat pasien merasa nyaman. Hasil membantu mengekspresikan perasaan,
Penelitian Rochdiat (2013) membantu rehabilitasi fisik, memberi
menunjukkan ada pengaruh terapi pengaruh positif terhadap kondisi
musik instrumental terhadap tingkat suasana hati dan emosi, meningkatkan
stres pada 31 mahasiswa keperawatan memori, serta menyediakan kesempatan
angkatan 2010 Universitas Respati yang unik untuk berinteraksi dan
Yogyakarta membangun kedekatan emosional.
Mendengarkan musik keroncong dapat
Pengaruh Musik Kesukaan Terhadap membantu mengatasi stres, mencegah
Depresi Mahasiswa Tugas Akhir penyakit dan meringankan rasa sakit.
Hasil penelitian diketahui 15 Pada terapi musik keroncong yang
responden dalam kelompok terapi digunakan berdasarkan irama musik
musik kesukaan yang berisi lagu keroncong yang memiliki tempo irama
keroncong dan pop, tingkat depresi sedang, sehingga responden dapat
pada pre test diketahui minimum 17 dan menangkap irama dari instrumen musik
maksimum 25. Responden setelah keroncong (Djohan, 2006).
melakukan terapi musik kesukaan, nilai Jenis musik kesukaan lagu pop
depresi diketahui nilai minimum 9 dan juga sama dengan musik keroncong
maksimum 14. Sebelum dilakukan yang didengarkan responden. Lagu
terapi musik kesukaan, diketahui 12 yang lagi hits seperti dari Indonesia
9

Pengaruh Terapi Musik Klasik Mozart … Mufidah Az Zahra

seperti Fatin dengan lagu “Jangan kau sebesar 9,67 sementara nilai selisih
bohong”, atau Raisa dengan judul lagi depresi pre test post test Kelompok
“Jatuh Hati” berdasarkan hasil terapi musik kesukaan sebesar 11,40.
penelitian sangat disukai oleh hasil analisis uji beda pengaruh
responden, bahkan responden hafal diperoleh nilai p = 0,005 (p<0,05) dan
dengan lirik lagu tersebut. Responden disimpulkan ada beda pengaruh terapi
yang sudah hafal dengan lirik lagu dan musik klasik mozart dengan terapi
ikut menyanyikan lagu tersebut secara musik kesukaan terhadap depresi
tidak langsung menjadikan suasana hati mahasiswa tugas akhir Universitas
lebih senang dan nyaman. Campbell Muhammadiyah Surakarta. Nilai selisih
(2005) menyatakan bahwa musik yang yang lebih tinggi menunjukkan terapi
didengar seseorang akan disalurkan musik kesukaan lebih efektif dalam
oleh syaraf auditory kemudian aktivitas menurunkan tingkat depresi.
suara yang ditimbulkannya direkam Mentz (2003) menyatakan musik
pada EEG (Electri Ensepealo Gram) klasik memberi respon terhadap
terutama pada lapisan korteks serebri ketegangan, respon tersebut
yang superficial, yang kemudian menyebabkan perubahan yang dapat
mengalir antara fluktuating sipoles mengontrol aktivitas sistem saraf
yang terbentuk dari dendrit-dendrit sel otonom berupa pengurangan fungsi
kortikal dan badan sel. Dendrit-dendrit oksigen, frekuensi nafas, denyut nadi,
tersebut berorientasi serupa dan ketegangan otot, tekanan darah, serta
merupakan unit-unit yang bersatu gelombang alfa dalam otak sehingga
dengan kompleks pada korteks serebri. mudah tidur. Terjadinya penurunan
Aktivitas banyak unit dendrite tersebut tingkat depresi lansia sesudah di
berjalan sinkron untuk membentuk lakukan terapi musik klasik didukung
corak gelombang alfa yang menandakan juga oleh teori Candace Pert bahwa
kondisi heightened awareness dan neuropeptida dan reseptor-reseptor
tenang. biokimia yang dikeluarkan oleh
Penelitian Purbowinoto (2010) hypothalamus berhubungan erat dengan
Diketahui adanya pengaruh terapi kejadian emosi. Sifat riang atau rileks
musik keroncong terhadap penurunan mampu mengurangi kadar kortisol,
tingkat depresi pada 27 lansia di PSTW epeneprin-norepineprin, dan hormon
Budi Luhur Yogyakarta. Penelitian pertumbuhan didalam serum (Nicholas
Lerik (2005) menunjukkan adanya & Humenick, 2005). Unsur-unsur
pengaruh terapi musik pop terhadap musik yakni irama, nada dan
depresi pada 26 mahasiswa Universitas intensitasnya masuk ke kanalis
Gadjah Mada Yogyakarta. auditorius telinga luar yang di salurkan
ke tulang-tulang pendengaran. Musik
klasik mampu mengaktifkan memori
Beda Pengaruh Terapi Musik Klasik yang tersimpan di limbik dan
Dengan Terapi Musik Kesukaan mempengaruhi system syaraf otonom
Terhadap Depresi Pada Mahasiswa melalui neurotransmitter yang akan
Tingkat Akhir mempengaruhi hypothalamus lalu ke
Berdasarkan hasil penelitian hipofisis. Musik yang telah masuk ke
diketahui nilai selisih depresi pre test kelenjar hipofisis mampu memberikan
post test kelompok musik klasik Mozart tanggapan terhadap emosional melalui
10

Pengaruh Terapi Musik Klasik Mozart … Mufidah Az Zahra

feedback negative ke kelenjar adrenal mendorong perubahan gelombang otak


untuk menekan pengeluaran hormon secara keseluruhan serta tingkat
stress. Musik yang didengarkan seperti kesadaran. gelombang alfa tercipta pada
Piano Sonate no.15, Turkish korteks cerebri melalui hubungan
March ataupun Menuett G dur, ternyata kortikal dengan thalamus. Gelombang
dapat diterima oleh responden ini merupakan hasil dari osilasi umpan
meskipun masih dianggap asing balik spontan dalam sistem
ditelinga responden. Namun pada hasil talamokortikal (Guyton& Hall, 2006).
penelitian ini bahwa setelah Perubahan gelombang otak
mendengarkan musik klasik Mozart menjadi gelombang otak alfa akan
nilai tingkat depresi mengalami menyebabkan peningkatan serotonin.
penurunan, dan pada post test seluruh Serotonin adalah suatu neurotransmitter
kelompok musik klasik Mozart dengan yang bertanggung jawab terhadap
depresi ringan. peristiwa lapar dan perubahan mood.
Kelompok musik kesukaan, Serotonin dalam tubuh kemudian
diketahui terjadi penurunan tingkat diubah menjadi hormon melatonin yang
depresi dengan nilai rata-rata sebesar memiliki efek regulasi terhadap
11,40. Penurunan nilai depresi setelah relaksasi tubuh yang pada akhirnya
mendengarkan musik kesukaan ternyata depresi yang dirasakan oleh responden
lebih baik dibanding dengan kelompok dapat menurun sebagai akibat dari
musik klasik. Frekuensi mendengarkan, perubahan mood (Atwater, 2009).
dan lagu dengan lirik yang mudah Musik merupakan getaran udara
dikenal akan lebih memudahkan harmonis yang di tangkap oleh organ
responden dalam beradaptasi dengan pendengaran melalaui saraf di dalam
lagu yang didengarkan, dibandingkan tubuh kita, serta disampaikan ke
hanya mendengarkan musik klasik yang susunan saraf pusat. Gelombang suara
hanya berisi instrumental tanpa adanya musik yang dihantar ke otak berupa
lirik lagu. energi listrik melalui jaringan Syaraf
Menurut Atwater (2009), yang akan membangkitkan gelombang
pemberian musik keroncong dapat otak yang dibedakan atas frekuensi alfa,
mempengaruhi gelombang otak menuju beta, tetha, dan delta. Gelombang alfa
gelombang otak yang diinginkan. membangkitakan relaksasi, beta terkait
Prinsip pemberian terapi musik dengan aktivitas mental, gelombang
keroncong adalah dengan memberikan tetha di kaiktan dengan situasi sters,
suara yang berbeda tempo irama lagu, depresi dan upaya kreativitas.
dan dapat mempengaruhi telinga dan Sedangkan gelombang delta di
otak kemudian akan menangkap selisih hubungkan dengan situasi mengantuk.
dari perbedaan frekuensi tersebut Suara musik yang di dengar dapat
kemudian mengikutinya sebagai mempengaruhi frekuensi gelombang
gelombang otak. Mekanisme ini disebut otak sesuai dengan jenis musik. Musik
dengan FFR (Frequency Following yang didengar melalui telinga akan
Response) dan terjadi di dalam otak, distimulasi ke otak, kemudian di otak,
tepatnya di dua superior olivary nuclei. musik tersebut akan diterjemahkan
FFR didefinisikan sebagai penyesuaian menurut jenis musik dan target yang
frekuensi gelombang otak oleh karena akan distimulasi. Menurut Campbell
respon dari stimulus auditori dan (2005), musik berinteraksi pada suatu
11

Pengaruh Terapi Musik Klasik Mozart … Mufidah Az Zahra

tingkat organik dengan berbagai macam Muhammadiyah Surakarta. Terapi


struktur syaraf. Musik menghasilkan musik kesukaan lebih efektif
rangsangan ritmis yang kemudian menurunkan depresi mahasiswa
ditangkap melalui organ pendengaran tingkat akhir.
dan diolah melalui sistem syaraf dan
kelenjar yang selanjutnya Saran
mengorganisasikan interpretasi bunyi 1. Hasil penelitian ini dapat
ke dalam ritme internal membuktikan hipotesa penelitain
pendengarannya. dan membuktikan manfaat dari
Rachmawati (2005) menjelaskan terapi musik dalam menurunkan
bahwa gelombang suara musik yang depresi, oleh karena hasil penelitian
dihantarkan ke otak berupa energi ini menambah khasanah keilmuan
listrik melalui jaringan syaraf akan khususnya bagi bidang kesehatan.
membangkitkan gelombang otak yang 2. Menambah ilmu pengetahuan
dibedakan atas fekuensi alfa, beta, theta, tentang perbedaan pengaruh terapi
dan delta. Teori Berlyne (1971), musik kesukaan dengan terapi
menyebutkan bahwa ketika bernyanyi terhadap depresi tingkat
mendengarkan musik, pendengar akan akhir mahasiswa di universitas
memperhitungkan faktor-faktor seperti mumhammadiyah surakarta.
kompleksitas musik, familiaritas dan 3. Diharapkan peran fisioterapi dapat
baru tidaknya lagu tersebut. Bunyi menggunakan terapi musik sebagai
musik yang dianggap familiar adalah media untuk menangani depresi
bila musik tersebut dialami sebagai secara efektif, atau
memberikan rasa nyaman atau mengkombinasikan dengan
menyenangkan. Nilai hedonis menjadi treatment lain.
rendah ketika musik itu sama sekali 4. Memberi informasi kesehatan
baru bagi pendengar dan akan bahwa dengan terapi musik dan
meningkat dalam proses familiaritas dilakukan secara berkelanjutan
dan akan menurun lagi ketika musik dapat menurunkan depresi.
sudah dikenali.
DAFTAR PUSTAKA
Kesimpulan
Aditomo, A. & Retnowati, S. (2004).
1. Ada pengaruh terapi musik klasik
Perfeksionisme, harga diri, dan
mozart terhadap depresi mahasiswa kecenderungan depresi pada
tingkat akhir Universitas
remaja akhir. Jurnal Psikologi
Muhammadiyah Surakarta.
2. Ada pengaruh terapi musik
Atwater, H. 2009. Binaural Beats and
kesukaan terhadap depresi
the Regulation of Arousal
mahasiswa tingkat akhir
Levels.
Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Campbell, D. 2005. Efek Mozart.
3. Ada ada pengaruh terapi musik
Memanfaatkan kekuatan music
klasik mozart dengan terapi musik
untuk mempertajam pikiran,
kesukaan terhadap depresi
meningkatkan kreativitas,
mahasiswa tingkat akhir Universitas
danmenyehatkan tubuh.
12

Pengaruh Terapi Musik Klasik Mozart … Mufidah Az Zahra

Dariyo, A. .2004. Psikologi Therapies by People with


Perkembangan Remaja. Bogor Multiple Sclerosis. journal.
Selatan: Ghalia Indonesia http://www.mult-sclerosis.org/

Darmayanti, A. 2010. Prevalensi dan Mucci, R. 2002. The Healing Sound


Faktor Risiko Kejadian Diabetes of Music. Jakarta : PT Gramedia.
Melitus di Daerah Urban Pustaka Utama
Indonesia. Jakarta : Tesis
FKMUI. Nicholas & Humenick. 2002. Cara
Kerja Musik Sebagai Terapi.
Djohan, 2006, Terapi Musik “ Teori Jakarta : Salemba Medika.
danAplikasi, Galang Press:
Yogyakarta. Purbowinoto, S,E 2010. Pengaruh
Terapi Musik Keroncong
Hurlock E.B,(1990).Psikologi Terhadap Penurunan Tingkat
Perkembangan Edisi 5. Depresi Pada Lansia Di Pstw
Jakarta:Erlangga Budi Luhur Yogyakarta. Jurnal
kesehatan. Prosiding
Guyton & Hall. 2006. Textbook of Konferensi Nasional ppni Jawa
Medical Physiology, Eleventh Tengah 2013
Edition.
Rahmawati, I. 2008. Perbedaan Tingkat
Lerik, D.C. 2003. Pengaruh terapi setres Sebelum dan sesudah
Musik Terhadap Depresi Terapi Musik Pada Kelompok
Diantara Mahasiswa. Jurnal Remaja. FIK Universitas
psikologi. Program Studi Padjajaran
Psikologi Sekolah Pasca sarjana
universitas Gadjah Mada Rochdiat, W. 2013. Perbedaan Efek
Terapi Musik Instrumental dan
Progressive Muscle Relaxation
Marini. 2008. Faktor-Faktor yang (PMR) Terhadap Tingkat Stres
Berpengaruh terhadap Kejadian Pada Mahasiswa Keperawatan
Depresi pada Usia Lanjut di Angkatan 2010 Universitas
Respati Yogyakarta Jurnal
Poli Geriatri RSU
Keperawatan Respati ISSN :
Ciptomangunkusumo, Tahun 2088 - 8872 Vol. 3 Nomor 3
2006-2008. Tesis. UI September 2013
Mayasari, NNWT. 2013. Gambaran Zulkarnain N. 2009. Sense of Humor
Umum Depresi. Denpasar: SMF dan Kecemasan Menghadapi
Psikiatri Fakultas Kedokteran Ujian di Kalangan Mahasiswa .
Universitas Udayana. Majalah Kedokteran Nusantara
Volume 42 y No. 1 Maret 2009
Mentz (2003) The Use of
Complementary and Alternative

Anda mungkin juga menyukai