Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Menjadikan SMK sebagai salah satu lembaga pendidikan, berupaya mengembangkan


dan meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM), yakni menjadikan manusia seutuhnya
yang memiliki wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
SMK juga berupaya melaksanakan program-program pendidikan yang bertujuan
menghasilkan lulusan yang tidak saja memahami ilmu pengetahuan dan teknologi akan
tetapi juga mampu mempraktekkan serta mengembangkannya baik dalam
pendidikan maupun didalam dunia industri.
Upaya yang dilakukan SMK dengan mengadakan suatu program pengalaman yaitu
dengan mengirim siswa-siswanya keperusahaan yang relevan dengan jurusan masing-
masing yang dinamakan dengan Praktek Kerja Industri (Prakerin).
Pengalaman Praktek Kerja Industri (Prakerin) merupakan suatu kegiatan
intrakulikuler yang dikelompokkan kedalam mata pelajaran bidang studi jurusan SMK.
Tujuan dilaksanakannya Prakerin untuk menambah pengalaman dan sekaligus
merupakan wadah pengenalan lingkungan kerja bagi siswa untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan.Sehingga pada saat memasuki dunia kerja mereka tidak
merasa canggung lagi.
Diakhir pelaksanaan kegiatan Prakerin, siswa juga diwajibkan untuk menyusun laporan
Prakerin. Laporan tersebut disusun sesuai dengan apa yang mereka peroleh selama Prakerin
atau membahas mengenai perangkat ataupun sistem yang digunakan oleh perusahaan tempat
Prakerin.
Pada laporan Prakerin ini, penulis membahas tentang “INSTALASI JARINGAN
FIBER OPTIK “

1.2 Maksud dan Tujuan


Kegiatan Prakerin bertujuan untuk membekali siswa dengan pengalaman langsung
dari berbagai kegiatan yang direncanakan dalam berbagai kegiatan dalam perusahaan atau
industri, sehingga siswa dapat menerapkan apa yang diperolehnya dibangku sekolah agar
sesuai dengan tuntutan yang dibutuhkan didunia industri.
1. Secara Umum
Secara umum pelaksanaan Prakerin:
”Penerapan dan pengembangan pengetahuan serta keterampilan yang dimiliki selama
belajar, diperusahaan / di dunia kerja”.
2. Secara Khusus
a) Mengetahui tentang apa itu Fiber Optik, kegunaanya dan cara kerjanya.
b) Mengetahui konektor apa saja yang dipakai atau digunkan Fiber Optik.
c) Membekali siswa dengan pengalaman kerja sebenarnya didalam dunia kerja dan
masyarakat.
d) Memantapkan keterampilan siswa yang diperoleh dari latihan praktek di sekolah.
e) Menetapkan disiplin dan rasa tanggung jawab dan sikap profesional dalam bertugas.
f) Memperoleh umpan balik dari dunia kerja untuk pemantapan dan pengembangan program
pendidikan.
g) Memperoleh pengalaman dan perluasan terhadap ilmu-ilmu di tempat Prakerin yang belum
dikenal oleh siswa.

1.3 Metode Pengumpulan Data


Metode yang digunakan dalam penyusunan laporan PSG adalah dengan mengumpulkan
data yang diperoleh dari :
1. Interview
Interview atau wawancara adalah pengumpulan data atas penyusunan dengan
mengandalkan diskusi dan tanya jawab baik dengan pembimbing perusahaan maupun
kepada karyawan langsung yang ada pada PT. Telkom Indonesia.
2. Pengamatan
Pengamatan adalah pengambilan data atas penyusunan dengan cara melakukan
pengamatan atau observasi ke lapangan guna mengamati secarlangsung proses installasi dan
peralatan-peralatan, perlengkapan-perlengkapan ataupun cara yang digunakan untuk
proses installasi.

3. Partisipasi
Partisipasi adalah pengambilan data atas penyusunan laporan dengan cara ikut
berpartisipasi langsung dalam kegiatan-kegiatan yang ada dalam PT. Telkom Indonesia agar
lebih memahami tugas dan tanggung jawab di PT. Telkom Indonesia.
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 PENGERTIAN KABEL FIBER OPTIK DAN KEGUNAANYA

2.1.1 Pengertian Fiber Optik

Di zaman di mana kebutuhan akan komunikasi semakin tidak terlepaskan lagi untuk

mendukung kemudahan dalam kehidupan sehari - hari, kini perlu adanya pengiriman data

dalam bentuk file, suara, teks atau pun video yang semakin cepat. Tidak hanya dituntut

untuk cepat, namun walaupun sebuah data yang di kirimkan memiliki kapasitas yang besar

harus di terima dengan akurat tanpa adanya data yang hilang saat proses pengiriman

berlangsung.

Jika dahulu pengiriman data yang tercepat masih menggunakan kabel berbahan

tembaga dengan memanfaatkan sinyal listrik, namun berbeda pada saat ini yang sudah

muncul inovasi baru yaitu pengiriman data yang menggunakan sinyal cahaya untuk

dikirimkan melalui serat optik atau sering di sebut fiber optik berbahan dasat kaca

halus.Tentunya kita semua tahu bahwa cahaya memiliki kecepatan merambat yang paling

cepat di dunia ini, bahkan suara atau pun pesawat jet yang mampu mengalahi kecepatan

suara sekalipun masih kalah cepatnya dengan kecepatan cahaya.


2.1.2 Sejarah Fiber Optik
Pengirman data menggunakan cahaya sebenarnya sudah banyak digunakan
pada zaman dahulu. Pada sekitar tahun 1930-an para ilmuawan asal Jerman
memulai eksperimen untuk mengirim sebuah data menggunakan cahaya melalui
bahan yang bernama fiber optik. Namun hasil dari percobaan yang dilakukan masih
belum bisa di gunakan atau dimanfaatkan karena masih perlu pengembangan dan
penyempurnaan lebih lanjut.
Kemudian pada sekitar tahun 1958 ilmuan Inggris mengusulkan prototipe
fiber optik yang saat ini masih digunakan yaitu yang terdiri dari gelas inti yang
terbungkus oleh gelas lainnya. Dan sekitar awal tahun 1960-an para ilmuwan
Jepang berhasil membuat perubahan yang fantastis dengan penemuannya yang
berhasil membuat fiber optik yang mampu mentransmisi gambar

2.1.3 Prinsip Kerja Fiber Optik


Dengan prinsip mengubah data atau suatu informasi ke dalam bentuk cahaya di dalam
perangkat transmitter dan kemudian di kirimkan melalui kabel fiber optik yang terbuat dari
kaca agar cahaya yang dikirimkan bisa memantul dab di biaskan hingga sampai ke
perangkat receiver sehingga kemudian informasi berupa cahaya di bisa diterjemahkan. Pada
dasarnya serat kaca yang ada di dalam kabel fiber optik memiliki ukran yang sangat kecil
dan halus bahkan lebih kecil dari sehelai rambut karena kabel ini memiliki diameter kurang
lebih 120 micrometer, dan untuk sumber cahaya yang digunakan untuk mengirim informasi
biasanya menggunakan sinar cahaya LED atau Laser. Perkembangan pengiriman data
menggunakan kabel fiber optik saat ini mampu menghasilkan pelemahan (attenuati on)
kurang dari 20 decibels (dB)/km. Dengan memiliki lebar jalur atau bandwidth yang lebih
lebar maka sudah pasi kabel fiber optik mampu mengirim informasi yang lebih banyak dan
cepat dari pada penggunaan kabel tembaga pada umumnya.
Dengan demikian fiber optik sangat cocok untuk digunakan dalam pengaplikasian sistem
jaringan telekomunikasi.Walaupun sifat kaca pada umumnya mampu memantulkan cahaya,
namun masih tetap tedapat menyerapan cahaya di dalamnya, maka dari itu efesiensi dari
fiber optik tergantung dari bahan kaca yang digunakan, semakin murni kaca yang digunakan
akan semakin sedikit cahaya yang diserap oleh kaca

2.1.4 Kelebihan Fiber Optik


Dengan menggunak Fiber Optik, memiliki banyak kelebihannya.Walaupun begitu ada
kekurangan dari segi harga.Dibawah ini adalah beberapa kelebihannya:

1. Memiliki lebar jalau atau bandwidth yang lebar sehingga mampu mentransmisi informasi
walapun memiliki kapasitas data yang besar dengan sangat cepat hingga mencapai gigabit
per detik
2. Mampu melakukan transmisi jarak jauh tanpa melalukan pengulangan atau penguatan
sinyal
3. Biaya pemasangan yang lebih murah dan tigka keamanan yang lebih tinggi
4. Pemakaian ruang yang hemat karena memiliki ukuran yang kecil dan juga ringan
5. Tidak terpengaruh oleh gangguan gelombang elektromagnetik dan gelombang radio
6. Tidak memerlukan penghantar sehingga tidak menimbulkan kemungkinan percikan api
7. Tidak bisa berkarat.

2.1.5 Jenis - jenis Fiber Optik


Terdapat 2 jenis kabel fiber optik yang ada, antara lain adalah :
1. Menurut mode yang dirambatkan
a) Single mode : fiber optik yang memiliki inti sangat sempit hingga mendekati panjang
gelombang sehingga cahaya tidak terpantul ke diding selongsong. Pada bagian inti fiber
optik single mode terbuat dari bahan kaca Silika (SiO2) dan sejumlah kecil kaca Germania
(GeO2).Sedangka pada selongsongnya, untuk mendapatkan peforma yang baik ukuran yang
dimiliki sekitar 15 kali lipat leih besar dari ukuran intinya (seitas 125 mikron). Pelemahan
decibels yang dipat sekitar kurang dari 0,35 dB/km. Sehingga memiliki kecepatan yang
sangat tinggi walaupun digunakan untuk mengirim informasi dengan jarak yang sangat
jauh.Kelebihan dari fiber optik single mode yaitu mampu beroperasi hingga jarak lebih dari
lima mil, sedangkan kekurangan fiber optik single mode adalah cahaya hanya berjalan ke
pusat inti, kemudian penggunaan dioda laser yang lebih kompleks dan mahal dibandingkan
dioda pemancar cahaya atau LED.
b) Multi mode : fiber optik yang memiliki inti dengan ukuran yang lebih besar dari pada fiber
optik single mode sehingga cahaya akan terpantul - pantul ke dinding selongsong. Hal
tersebut dapat membuat bandwidth atau lebar jalur menjadi sempit.Kelebihan dari fiber
optik multi mode yaitu menggunakan LED yang lebih murah dan tahan lama dibandingkan
dioda laser, Daya juga di konstribusikan ke inti dan diding selongsong. Sedangkan
kekurangan fiber optik multi mode adalah kemampuannnya untuk beroperasi kurang dari
lima mil, ukuran inti yang lebar sehingga bandwitdh semakin kecil
2. Berdasakan Indeks Bias Inti
a) Step Indeks : Pada fiber optik step indeks, inti memiliki indeks bias yang homogen
b) Graded Indeks : Pada fiber optik graded indeks, inti memiliki indeks bias yang mendekati
dinding selongsong semakin kecil, sehingga pelebaran pulsa dapat diminimalisir agar lebar
jalur atau bandwitdh semakin besar.

2.2 JENIS-JENIS KONEKTOR FIBER OPTIK

Gambar 2.2 Macam-macam konektor

Pada kabel serat optik, sambungan ujung terminal dapat disebut juga dengan istilah:
konektor. Jenis-jenis dari konektor kabel fiber optic ini tersedia dalam beberapa bentuk yang
berbeda-beda tergantung kebutuhan implementasinya, dimana biasanya memiliki tipe standar
seperti berikut ini:
1. FC (Fiber Connector): digunakan untuk model kabel single-mode dengan akurasi yang
sangat tinggi dalam menghubungkan kabel dengan transmitter maupun receiver. Konektor
ini menggunakan sistem drat ulir dengan posisi yang dapat diatur, sehingga ketika
dipasangkan ke perangkat lain, akurasinya tidak akan mudah berubah.
2. SC (Subsciber Connector): digunakan untuk model kabel single-mode, dengan sistem
dicabut-pasang. Konektor ini tidak terlalu mahal, simpel, dan dapat diatur secara manual
serta akurasinya baik bila dipasangkan ke perangkat lain.
3. ST (Straight Tip): bentuknya seperti bayonet berkunci hampir mirip dengan konektor
BNC. Sangat umum digunakan baik untuk kabel multi mode maupun single mode.Sangat
mudah digunakan baik dipasang maupun dicabut.
4. Biconic: Salah satu konektor yang kali pertama muncul dalam komunikasi fiber optik.
Saat ini sangat jarang digunakan.
5. D4: konektor ini hampir mirip dengan FC hanya berbeda ukurannya saja. Perbedaannya
sekitar 2 mm pada bagian ferrule-nya.
6. SMA: konektor ini merupakan pendahulu dari konektor ST yang sama-sama menggunakan
penutup dan pelindung. Namun seiring dengan berkembangnya ST konektor, maka konektor
ini sudah tidak berkembang lagi penggunaannya.
7. E200
Selanjutnya jenis-jenis konektor tipe kecil:
a) LC
b) SMU
c) SC-DC

Selain itu pada bagian konektor tersebut biasanya menggunakan warna tertentu dengan
maksud sebagai berikut:
Tabel 2.1 keterangan warna pada konektor

Warna
Konektor Arti Keterangan

Physical Contact Yang paling umum digunakan untuk


Biru (PC), 0° serat optik single-mode

Angle Polished Sudah tidak digunakan lagi untuk serat


Hijau (APC), 8° optik multi-mode

Physical Contact
Hitam (PC), 0°

Physical Contact
Abu-abu, Krem (PC), 0° Serat optik multi-mode

Physical Contact
Putih (PC), 0°

Merah Penggunaan khusus

Dalam standarisasinya kode warna dari selubung luar (jacket) kabel serat optik jenis Patch
Cord adalah sebagai berikut:
Tabel 2.2 keterangan warna jaket

Warna jacket Artinya


Kuning Serat optik single-mode
Orange Serat optik multi-mode
Aqua Optimal laser 10 giga 50/125 mikrometer serat optik multi-mode
Abu-Abu Kode warna serat optik multi-mode, sekarang tidak digunakan lagi
Biru Kadang masih digunakan dalam model perancangan

2.3 PROSES PENYAMBUNGAN FIBER OPTIK

2.3.1 METODE PENYAMBUNGAN FIBER OPTIK


Dalam Fiber Optik ada 2 teknik atau Metode dalam penyambungan. Keduanya mempunyai
kelebihan masing-masing, baik dari segi kualiatas maupun tingkat keberhasilanyan.Disini
saya akan menerangkan 2 metode tersebut sebagai berikut:
1.Penyambungan Fiber Optik dengan Fusion Splicer

Gambar 2.4 Fusion Splicer

Fusion Spilcer adalah peralatan sambung fiber optik yang mampu melakukan
penyambungan Fiber Optik melalui proses peleburan (fusi), hasil dari penyambungan ini
mempunyai kualitas yang lebih baik. Standar redaman sambungan fusion splicer
berdasarkan PPJT-JAFO adalah sebesar 0,15dB/splice.
Fusion splicer banyak ragam dan tipenya, umumnya teknologi fusion splicer berkembang
pada satu perangkat yang compac dan full automatic, artinya mulai dari holder,fiber
stripper, fiber cleaver/cutter dan fusion splicer dalam satu set.
2. Penyambungan Fiber Optik dengan Mechanic

Gambar2.5MechanicalSplicer
Mechanical splicer adalah peralatan sambung fiber optik yang dapat melakukan
penyambungan Fiber Optik melalui proses mekanik (tekan dan kontak), hasil dari
penyambungan ini mempunyai kualitas yang kurang baik.Standar redaman sambungan
mechanical splicer berdasarkan PPJT-JAFO adalah sebesar 3dB /splice.
Mechanical splicer banyak ragam dan tipenya umumnya teknologi mechanical splicer
dikembangkan oleh masing-masing vendor dengan masing-masing tidak dapat digunakan
bersamaan, masing-masing hanya dapat digunakan sesuai dengan pabrikan.
BAB III
DISKRIPSI TEMPAT PRAKERIN

3.1 Metode pelaksanaan


Dalam Melaksanakan PRAKERIN kami juga harus mendiskripsikan tempat PRAKERIN
menurut pendapat kami. Inilah tempat PRAKERIN saya :

3.1.1 Tempat Pelaksanaan Prakerin


Tempat Prakerin berlangsung di PT.Telkom Akses Indonesi yang berada di Jl.Iskandar
Muda.Kami ditempatkan sesuai devisi yang sudah ditentukan oleh pihak HR dan disetujui
(ACC) oleh pihak pembimbing masih-masih.

3.1.2 Waktu Pelaksanaan Prakerin


Waktu Pelaksanaan Kegiatan dimulai dari 01 Januari 2017 sampai dengan 31
Maret 2017.
Tabel 3.1 jadwal masuk

HARI JAM MASUK JAM PULANG


Senin 08 : 00 17 : 00
Selasa 08 : 00 17 : 00
Rabu 08 : 00 17 : 00
Kamis 08 : 00 17 : 00
Jum’at 08 : 00 17 : 00
Sabtu 08 : 00 17 : 00
Minggu Libur Libur

3.1.3 Keadaan Umum Tempat Prakerin


Secara umum saat jam kerja berlangsung,suasana tempat Prakerin terasa sunyi karna
dibutuhkan ketenangan untuk menjalankan tugas masing-masing,ada kalanya suasana ramai
pada saat-saat tertentu.

3.2 Sejarah Singkat Berdirinya PT Telekomuikasi Indonesia,Tbk.


PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. adalah perusahaan informasi dan
komunikasi serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap di Indonesia.
Pada awalnya di kenal sebagai sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan
telegrap atau dengan nama “JAWATAN”. Pada tahun 1961 Status jawatan diubah menjadi
Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel),PN Postel dipecah menjadi
Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro), dan Perusahaan Negara Telekomunikasi
(PN Telekomunikasi). Dan pada tahun 1974 PN Telekomunikasi disesuaikan menjadi
Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi
nasional maupun internasional. Pada tanggal 14 November 1995 di resmikan PT.
Telekomunikasi Indonesia sebagai nama perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia.
TELKOM merupakan salah satu BUMN yang sahamnya saat ini dimiliki oleh
Pemerintah Indonesia (51,19%) dan oleh publik sebesar 48,81%. Sebagian besar
kepemilikan saham publik (45,58%) dimiliki oleh investor asing, dan sisanya(3,23%) oleh
investor dalam negeri. Telkom juga menjadi pemegang saham mayoritas di 9 anak
perusahaan, termasuk PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel).
TELKOM menyediakan jasa telepon tetap kabel (fixed wire line), jasa telepon tetap
nirkabel (fixed wireless), jasa telepon bergerak (mobile service), data/internet serta jasa
multimedia lainnya.
Tahun 2001 TELKOM membeli 35% saham Telkomsel dari PT INDOSAT sebagai
bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia yang
ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara TELKOM
dan INDOSAT. Sejak bulan Agustus 2002 terjadi duopoli penyelenggaraan telekomunikasi
lokal.
Dalam meningkatkan usahanya serta memberikan proteksi yang sesuai dengan kein ginan
masyarakat, PT.Telkom telah membuka kantor-kantor Cabang dan Perwakilan yang terdapat
di berbagai regional yang terdiri dari : 7 DIVRE yaitu Divre 1 Sumatera, Divre 2 Jakarta,
Divre 3 Jawa Barat, Divre 4 Jawa Tengah & DI.Yogyakarta, Divre 5 Jawa Timur, Divre 6
Kalimantan, Divre 7 Kawasan Timur Indonesia.
PT. Telkom Juga mempunyai anak perusahaan seperti, Telkomsel, Telkom Akses,
Telkomvision/Indonusa, Infomedia, Graha Sarana Duta / GSD, Patrakom, Bangtelindo, PT
FINNET Indonesia.

3.3 VISI DAN MISI TEMPAT PRAKERIN

PT .Telkom Indonesia memiliki visi yaitu “To become a leading InfoCom player in
the region”.Telkom berupaya untuk menempatkan diri sebagai perusahaan InfoCom
terkemuka dalam bidang kinerja finansial, pasar dan operasional di kawasan Asia .
PT .Telkom Indonesia mempunyai misi yaitu “ to provide one stop Infocome
services with excellent quality and competitive price “. Telkom berkomitmen
1. Memberikan layanan terbaik dan berkualitas, untuk kemudahan bagi pelanggan dengan
harga yang kompetitif .
2. Memaksimalkan “Nilai Perusahaan” melalui ekspansi dan pengembangan portofolio usaha
di bidangadjacent industries telekomunikasi.
3. Menjadi perusahaan holding strategis demi pertumbuhan tinggi dan sinergi melalui anak-
anak perusahaan dan unit bisnis strategis.
4. Menjadi kontributor pendapatan yang utama bagi pemegang saham.
3.4 Struktur Organisasi PT TELKOM AKSES

Struktur organisasi PT. Telekomunikasi Akses Indonesia Lhokseumawe

SM
(DEDI ANDRY)

LEADER (ZULKIFLI) LEADER ll (BUDI


SUSILO) DDI (MISBAHUDDIN)

PT-1 PT-2 PT-3 PT-1 PT-2 PT-3

KET:
DDI : Inventory survey
PT-1 : PSB / Gangguan
PT-2 : Pemasangan ODP
PT-3 : Penarikan Jaringan Baru

BAB IV
Hasil Kegiatan Dan Pembahasan

4.1 Hasil Kegiatan


a) Kami dapat belajar tentang jaringan Telkom mulai dari MDF sampai ke pelanggan.
b) Kami mempelajari tentang tata cara berkomunikasi yang baik dengan pelangan.
c) Kami belajar tentang program input Telkom.
d) Proses pasang baru baik tembaga maupun FO.
e) Cara bekerja yang baik dan benar.

4.2 Pembahasan
A. Di Telkom kami diajarkan tentang bagaimana jaringan dari MDF yang ada di STO , lewat
ODC yang berada dilapangan dan diteruskan ke ODP di ODP itu ada splinter yang berfungsi
memecah core. Jaringan kabel FO bisa lewat atas ataupun underground.
B. Kami disana belajar alat-alat input seperti Minitools EMBASSY, I-SISKA dan COC.
Minitools adalah aplikasi yang dikembangkan oleh Pihak PT Telkom Indonesia sebagai
aplikasi cadangan untuk pengukuran jaringan , jika hasil pengukuran pada
aplikasi EMBASSY tidak memberikan Hasil / Anomali.
SISKA adalah sebuah aplikasi internal telkom yang mengelola data pelanggan dengan
sekuritas dan akurasi data yang tinggi, dengan demikian hal ini menjadi masalah mengingat
operasional harian kerja untuk penanganan gangguan dan instalasi, administrasi pelanggan
telah di serahkan ke pihak ke-3 (tiga) sebagai langkah efektifitas dan efisiensi operasional
keuangan perusahaan.
C. Proses Penyambungan Fiber optik
Penyambungan serat optik atau yang sering disebut dengan splicing serat optik dilakukan
pada saat serat putus yang dikarenakan oleh faktor dari luar seperti terkena senar layangan,
cangkul, jangkar, dan lain-lain atau untuk menghubungkan ujung serat optik pada saat
instalasi dengan jarak yang jauh. Dengan melakukan splicing ini kita akan dapat mengurangi
redaman. Hal ini disebabkan bila kita menggunakan konektor biasa untuk menghubungkan
kedua ujung serat optik, maka kita akan mendapatkan redaman yang lebih besar dibandingkan
melakukan teknik splicing. Dibawah ini saya akan menenrangkan tentang cara splicing yang
baik dan benar :

1. Peralatan dan Bahan


a) Splicer
b) Pemotong tube
c) Cutter
d) Tang logam
e) Tang pengupas serat
f) Tang pemotong serat
g) Kain bersih
h) Alkohol
i) Tissue
j) Selotip
k) Pelindung serat

2. Hal-Hal yang perlu diperhatikan dalam penyambungan Serat Optik


Dalam melakukan splicing ada hal-hal yang harus diperhatikan agar splicing bisa berhasil dan
juga untuk keselamatan kerja. Hal-hal tersebut antara lain:
a) Sebelum melakukan splicing usahakan agar semua peralatan dan bahan serta tangan kita
sebersih mungkin sebab adanya kotoran pada serat optik dapat menyumbang redaman pada
serat.
b) Selalu letakkan tangan di belakang cutter ketika sedang melakukan pengupasan pelindung
serat.
c) Jangan menginjak tube karena akan merusak core yang ada di dalamnya sehingga bisa
menyebabkan core pecah atau retak.
d) Sebaiknya jangan mendekatkan cairan alkohol ke mata kita sebab cairan alkohol bisa
menguap ke udara.
e) Jangan menggulung core dengan diameter yang sangat kecil karena bisa membuat core
putus.
f) Jangan membuang core sembarangan sebab bila menembus kulit dikuatirkan bisa masuk ke
aliran darah dan mengganggu kesehatan.
g) Selalu perhatikan perlindungan pada kaset agar air tidak dapat masuk kedalam kaset dan
bisa merusak serat tersebut.
h) Ikuti prosedur atau langkah-langkah yang ada.

4.2.1 LANGKAH-LANGKAH INSTALASI


Dalam hal ini kita menggunakan kabel serat optik untuk udara. Berikut ini adalah prosedur
atau langkah-langkah dalam melakukan penyambungan atau splicing serat optik :
1. Ukur dengan menggunakan meteran sepanjang +150cm (dalam keadaan baik) dari ujung kabel
lalu tandai dengan isolasi atau spidol.
2. Untuk kabel udara terlebih dahulu mengupas logam dalam kabel yang berfungsi sebagai
penopang kabel saat berada di udara dengan menggunakan cutter sepanjang batas tersebut
lalu potong dengan tang logam.
3. Setelah itu mengupas pelindung tube yang berwarna hitam sepanjang batas tersebut. Langkah -
langkah untuk membuka pelindung :
a) Sebaiknya dilakukan secara sedikit demi sedikit sepanjang 25 cm dengan cara digergaji dan
jangan terlalu dalam karena akan mengenai tube.
b) Patahkan sedikit dan memutar pada bekas gergaji dan sudut patah tidak boleh 30 o agar tube
tidak ikut patah.
c) Lalu tarik sehingga yang terlihat hanya benang pelindung dan kupas benang tersebut dengan
cutter sehingga yang terlihat hanya tube yang dilapisi jelly.
4. Bersihkan tube dari jelly dengan kain yang sudah dibasahi dengan thinner-B sampai bersih.
5. Ukur tube tersebut dari batas isolasi sepanjang +50 cm beri tanda dengan spidol. Lalu kupas
tube pada batas tersebut dengan menggunakan pemotong tube dan sebaiknya dilakukan
sedikit demi sedikit sepanjang 25 cm dengan cara memutar pemotong tube searah jarum jam
sebanyak 2 kali lalu patahkan dan jangan lebih dari 30 o agar serat optik tidak ikut patah, lalu
tarik tube sehingga yang terlihat hanya serat optik saja yang dilindungi oleh jelly. Lakukan
berulang-ulang sampai sepanjang + 100 cm dari ujung tube.
6. Bersihkan core tersebut dari jelly dengan kain yang sudah dibasahi dengan thinner-B sampai
bersih.
7. gulung serat optik dengan bentuk melingkar agar aman, tidak kotor dan tidak mengenai tanah.

4.2.2 Langkah-Langkah Splicing


1) Terlebih dahulu masukkan plastik khusus untuk melindungi bagian core yang telah di -splice
satu persatu dengan diberi tanda dengan spidol.
2) Kupas core dari jaketnya menggunakan tang pengupas dengan cara memposisikan tang agak
miring, tahan lalu tarik ke ujung core secara perlahan
3) Setelah terkupas bersihkan core dengan tissue yang sudah dibasahi dengan alkohol sampai
gesekannya mengeluarkan bunyi. Lakukan sebanyak 3 kali lalu keringkan dengan tissue.
4) Lalu masukkan ke dalam pemotong core dimana kita menempatkan ujung jaket pada skala
antara 15 dan 20, lalu potong. Pada saat memotong, pisau harus dijalankan dengan kecepatan
yang sesuai dan konstan.
5) Setelah itu kita masukkan ke dalam splicer yang berfungsi menyambung core dengan teknik
fusion. Jangan sampai ujung core menyentuh sesuatu benda sebab akan menambah redaman.

6. Kemudian tekan tombol set maka secara otomatis splicer akan meleburkan kedua core dan
menyambungnya. Tunggu sampai layar menunjukkan estimasi redaman lalu tekan reset maka
layar akan kembali ke tampilan awal.
7. Setelah itu keluarkan core tersebut lalu geser plastik khusus tadi ke sisi core yang telah
mengalami proses splice. Kemudian masukkan ke bagian splicer yang berfungsi untuk
memanaskan plastik tersebut.Tunggu sampai splicer mengeluarkan bunyi lalu keluarkan.
8. Kemudian letakkan core kembali ke dalam kaset tadi seperti gambar di bawah ini.

4.2.3 Rugi-Rugi Penyambungan


Rugi-rugi penyambungan dapat terjadi karena :
1. Perbedan struktur serat optik antara lain:
a) Diameter core tidak sama.
b) Letak core tidak berada di tengah.
2. Kualitas penyambungan antara lain :
a) Permukaan serat tidak rata.
b) Sumbu serat tidak sejajar.
c) Penyimpangan sudut.
d) Serat masih basah.
e) Ujung serat menyentuh sesuatu.

4.2.4 Kualitas Penyambungan


Untuk mendapatkan kualitas penyambungan yang baik harus diperhatikan :
a) Kualitas kabel yang sesuai spesifikasi
b) Alat sambung yang baik.
c) Lingkungan harus bersih.
d) Jointer harus berpengalaman.
Dengan melakukan penyambungan secara fusion, kita diharapkan bisa memperoleh redaman
yang sekecil mungkin.

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Praktik kerja industri sangat penting bagi siswa SMK.Siswa dapat terjun langsung ke
lapangan atau dunia kerja ,sera di tuntut untuk bertanggungjawab atas apa yang telah
dilakukan selama PRAKERIN.Berdasarkan pengalaman yang saya peroleh selam a
pelaksanaan prakerin di PT.Telkom Akses Indonesia Lhokseumawe ada beberapa hal yang
dapat saya simpulkan,yaitu:

1. Jadi Fiber Optik adalah sebuah kabel yang terbuat dari serat kaca yang dapat mengirim
dengan kecepatan tinggi, dan dapat menggunakan bandwith yang besar. Karena
menggunakan cahaya jadi bisa dibilang kecepatnya tak terhingga asal kualitas
penyambungannya baik dan sempurna.

2. Konektor yang dipakai untuk menyambung Fiber Optik biasanya konektor SC dengan
warna konektor biru atau hijau dan jaket kabel kuning.

3. Kabel yang sering dipakai adalah Patchcord

5.2 SARAN
a) Saran untuk Sekolah
1) Perlu komunikasi antara pihak sekolah dan pihak Telkom untuk mempermudah kegiatan
PRAKERIN di semester depan atau tahun mendatang.

2) Pembimbing sekolah lebih meningkatkan perhatiannya terhadap siswa baik selama


PRAKERIN ataupun sesudahnya.

b) Saran untuk DU/DI


1) Sebaiknya pembimbing memberikan pelatihan-pelatihan kepada siswa PRAKERIN untuk
menyiapkan diri menghadapi ujian laporan dan ujian kempetensi.

2) Sebaiknya pembimbing tidak membiarkan siswa PRAKERIN menganggur atau tidak


mendapat pekerjaan.

DAFTAR PUSTAKA :

1. Ade Christian Sirait, “Sistem Komunikasi Serat Optik”. maxchristian.wordpress.com. 23 Mei


2014.27 Juni 2016.
2. Agus Hadi Wijaya, “PENGERTIAN KABEL JARINGAN FIBER OPTIK BESERTA KELEBIHAN &
KEKURANGANNYA”.teknodaily.com. 11 Februari 2015.27 Juni 2016.
3. Aththariq Bachtar, “Peralatan Penyambungan Fiber Optik”. atariqb.blogspot.co.id. 14 Desember
2014.28 Juni 2016.
4. Denis Andrea, “Penjelasan tentang FIBER OPTIC dan CABLE OPTIC”.
denisandrea20.wordpress.com. 16 November 2013. 26 Juni 2016.
5. Nurman Fauzi, “Penyambungan Serat Optik”, zethcorner.wordpress.com. 4 Mei 2009.15 Juli
2016.
6.ThifalMeqrizha Ahmad, “Redaman Pada Serat Optik”. http://tifalmeqrizha.blogspot.co.id/. 5 Maret
2011.15 Juli 2016.

Anda mungkin juga menyukai