PENDAHULUAN
3. Partisipasi
Partisipasi adalah pengambilan data atas penyusunan laporan dengan cara ikut
berpartisipasi langsung dalam kegiatan-kegiatan yang ada dalam PT. Telkom Indonesia agar
lebih memahami tugas dan tanggung jawab di PT. Telkom Indonesia.
BAB II
KAJIAN TEORI
Di zaman di mana kebutuhan akan komunikasi semakin tidak terlepaskan lagi untuk
mendukung kemudahan dalam kehidupan sehari - hari, kini perlu adanya pengiriman data
dalam bentuk file, suara, teks atau pun video yang semakin cepat. Tidak hanya dituntut
untuk cepat, namun walaupun sebuah data yang di kirimkan memiliki kapasitas yang besar
harus di terima dengan akurat tanpa adanya data yang hilang saat proses pengiriman
berlangsung.
Jika dahulu pengiriman data yang tercepat masih menggunakan kabel berbahan
tembaga dengan memanfaatkan sinyal listrik, namun berbeda pada saat ini yang sudah
muncul inovasi baru yaitu pengiriman data yang menggunakan sinyal cahaya untuk
dikirimkan melalui serat optik atau sering di sebut fiber optik berbahan dasat kaca
halus.Tentunya kita semua tahu bahwa cahaya memiliki kecepatan merambat yang paling
cepat di dunia ini, bahkan suara atau pun pesawat jet yang mampu mengalahi kecepatan
1. Memiliki lebar jalau atau bandwidth yang lebar sehingga mampu mentransmisi informasi
walapun memiliki kapasitas data yang besar dengan sangat cepat hingga mencapai gigabit
per detik
2. Mampu melakukan transmisi jarak jauh tanpa melalukan pengulangan atau penguatan
sinyal
3. Biaya pemasangan yang lebih murah dan tigka keamanan yang lebih tinggi
4. Pemakaian ruang yang hemat karena memiliki ukuran yang kecil dan juga ringan
5. Tidak terpengaruh oleh gangguan gelombang elektromagnetik dan gelombang radio
6. Tidak memerlukan penghantar sehingga tidak menimbulkan kemungkinan percikan api
7. Tidak bisa berkarat.
Pada kabel serat optik, sambungan ujung terminal dapat disebut juga dengan istilah:
konektor. Jenis-jenis dari konektor kabel fiber optic ini tersedia dalam beberapa bentuk yang
berbeda-beda tergantung kebutuhan implementasinya, dimana biasanya memiliki tipe standar
seperti berikut ini:
1. FC (Fiber Connector): digunakan untuk model kabel single-mode dengan akurasi yang
sangat tinggi dalam menghubungkan kabel dengan transmitter maupun receiver. Konektor
ini menggunakan sistem drat ulir dengan posisi yang dapat diatur, sehingga ketika
dipasangkan ke perangkat lain, akurasinya tidak akan mudah berubah.
2. SC (Subsciber Connector): digunakan untuk model kabel single-mode, dengan sistem
dicabut-pasang. Konektor ini tidak terlalu mahal, simpel, dan dapat diatur secara manual
serta akurasinya baik bila dipasangkan ke perangkat lain.
3. ST (Straight Tip): bentuknya seperti bayonet berkunci hampir mirip dengan konektor
BNC. Sangat umum digunakan baik untuk kabel multi mode maupun single mode.Sangat
mudah digunakan baik dipasang maupun dicabut.
4. Biconic: Salah satu konektor yang kali pertama muncul dalam komunikasi fiber optik.
Saat ini sangat jarang digunakan.
5. D4: konektor ini hampir mirip dengan FC hanya berbeda ukurannya saja. Perbedaannya
sekitar 2 mm pada bagian ferrule-nya.
6. SMA: konektor ini merupakan pendahulu dari konektor ST yang sama-sama menggunakan
penutup dan pelindung. Namun seiring dengan berkembangnya ST konektor, maka konektor
ini sudah tidak berkembang lagi penggunaannya.
7. E200
Selanjutnya jenis-jenis konektor tipe kecil:
a) LC
b) SMU
c) SC-DC
Selain itu pada bagian konektor tersebut biasanya menggunakan warna tertentu dengan
maksud sebagai berikut:
Tabel 2.1 keterangan warna pada konektor
Warna
Konektor Arti Keterangan
Physical Contact
Hitam (PC), 0°
Physical Contact
Abu-abu, Krem (PC), 0° Serat optik multi-mode
Physical Contact
Putih (PC), 0°
Dalam standarisasinya kode warna dari selubung luar (jacket) kabel serat optik jenis Patch
Cord adalah sebagai berikut:
Tabel 2.2 keterangan warna jaket
Fusion Spilcer adalah peralatan sambung fiber optik yang mampu melakukan
penyambungan Fiber Optik melalui proses peleburan (fusi), hasil dari penyambungan ini
mempunyai kualitas yang lebih baik. Standar redaman sambungan fusion splicer
berdasarkan PPJT-JAFO adalah sebesar 0,15dB/splice.
Fusion splicer banyak ragam dan tipenya, umumnya teknologi fusion splicer berkembang
pada satu perangkat yang compac dan full automatic, artinya mulai dari holder,fiber
stripper, fiber cleaver/cutter dan fusion splicer dalam satu set.
2. Penyambungan Fiber Optik dengan Mechanic
Gambar2.5MechanicalSplicer
Mechanical splicer adalah peralatan sambung fiber optik yang dapat melakukan
penyambungan Fiber Optik melalui proses mekanik (tekan dan kontak), hasil dari
penyambungan ini mempunyai kualitas yang kurang baik.Standar redaman sambungan
mechanical splicer berdasarkan PPJT-JAFO adalah sebesar 3dB /splice.
Mechanical splicer banyak ragam dan tipenya umumnya teknologi mechanical splicer
dikembangkan oleh masing-masing vendor dengan masing-masing tidak dapat digunakan
bersamaan, masing-masing hanya dapat digunakan sesuai dengan pabrikan.
BAB III
DISKRIPSI TEMPAT PRAKERIN
PT .Telkom Indonesia memiliki visi yaitu “To become a leading InfoCom player in
the region”.Telkom berupaya untuk menempatkan diri sebagai perusahaan InfoCom
terkemuka dalam bidang kinerja finansial, pasar dan operasional di kawasan Asia .
PT .Telkom Indonesia mempunyai misi yaitu “ to provide one stop Infocome
services with excellent quality and competitive price “. Telkom berkomitmen
1. Memberikan layanan terbaik dan berkualitas, untuk kemudahan bagi pelanggan dengan
harga yang kompetitif .
2. Memaksimalkan “Nilai Perusahaan” melalui ekspansi dan pengembangan portofolio usaha
di bidangadjacent industries telekomunikasi.
3. Menjadi perusahaan holding strategis demi pertumbuhan tinggi dan sinergi melalui anak-
anak perusahaan dan unit bisnis strategis.
4. Menjadi kontributor pendapatan yang utama bagi pemegang saham.
3.4 Struktur Organisasi PT TELKOM AKSES
SM
(DEDI ANDRY)
KET:
DDI : Inventory survey
PT-1 : PSB / Gangguan
PT-2 : Pemasangan ODP
PT-3 : Penarikan Jaringan Baru
BAB IV
Hasil Kegiatan Dan Pembahasan
4.2 Pembahasan
A. Di Telkom kami diajarkan tentang bagaimana jaringan dari MDF yang ada di STO , lewat
ODC yang berada dilapangan dan diteruskan ke ODP di ODP itu ada splinter yang berfungsi
memecah core. Jaringan kabel FO bisa lewat atas ataupun underground.
B. Kami disana belajar alat-alat input seperti Minitools EMBASSY, I-SISKA dan COC.
Minitools adalah aplikasi yang dikembangkan oleh Pihak PT Telkom Indonesia sebagai
aplikasi cadangan untuk pengukuran jaringan , jika hasil pengukuran pada
aplikasi EMBASSY tidak memberikan Hasil / Anomali.
SISKA adalah sebuah aplikasi internal telkom yang mengelola data pelanggan dengan
sekuritas dan akurasi data yang tinggi, dengan demikian hal ini menjadi masalah mengingat
operasional harian kerja untuk penanganan gangguan dan instalasi, administrasi pelanggan
telah di serahkan ke pihak ke-3 (tiga) sebagai langkah efektifitas dan efisiensi operasional
keuangan perusahaan.
C. Proses Penyambungan Fiber optik
Penyambungan serat optik atau yang sering disebut dengan splicing serat optik dilakukan
pada saat serat putus yang dikarenakan oleh faktor dari luar seperti terkena senar layangan,
cangkul, jangkar, dan lain-lain atau untuk menghubungkan ujung serat optik pada saat
instalasi dengan jarak yang jauh. Dengan melakukan splicing ini kita akan dapat mengurangi
redaman. Hal ini disebabkan bila kita menggunakan konektor biasa untuk menghubungkan
kedua ujung serat optik, maka kita akan mendapatkan redaman yang lebih besar dibandingkan
melakukan teknik splicing. Dibawah ini saya akan menenrangkan tentang cara splicing yang
baik dan benar :
6. Kemudian tekan tombol set maka secara otomatis splicer akan meleburkan kedua core dan
menyambungnya. Tunggu sampai layar menunjukkan estimasi redaman lalu tekan reset maka
layar akan kembali ke tampilan awal.
7. Setelah itu keluarkan core tersebut lalu geser plastik khusus tadi ke sisi core yang telah
mengalami proses splice. Kemudian masukkan ke bagian splicer yang berfungsi untuk
memanaskan plastik tersebut.Tunggu sampai splicer mengeluarkan bunyi lalu keluarkan.
8. Kemudian letakkan core kembali ke dalam kaset tadi seperti gambar di bawah ini.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Praktik kerja industri sangat penting bagi siswa SMK.Siswa dapat terjun langsung ke
lapangan atau dunia kerja ,sera di tuntut untuk bertanggungjawab atas apa yang telah
dilakukan selama PRAKERIN.Berdasarkan pengalaman yang saya peroleh selam a
pelaksanaan prakerin di PT.Telkom Akses Indonesia Lhokseumawe ada beberapa hal yang
dapat saya simpulkan,yaitu:
1. Jadi Fiber Optik adalah sebuah kabel yang terbuat dari serat kaca yang dapat mengirim
dengan kecepatan tinggi, dan dapat menggunakan bandwith yang besar. Karena
menggunakan cahaya jadi bisa dibilang kecepatnya tak terhingga asal kualitas
penyambungannya baik dan sempurna.
2. Konektor yang dipakai untuk menyambung Fiber Optik biasanya konektor SC dengan
warna konektor biru atau hijau dan jaket kabel kuning.
5.2 SARAN
a) Saran untuk Sekolah
1) Perlu komunikasi antara pihak sekolah dan pihak Telkom untuk mempermudah kegiatan
PRAKERIN di semester depan atau tahun mendatang.
DAFTAR PUSTAKA :