Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FARMASI II

PEMBUATAN DAN PEMBAKUAN LARUTAN BAKU

HCl 0,1 N dan NaOH 0,1 N

Nama : Abdur Rasyid Mu’afa

NIM : M16030006

Tanggal Praktikum : 29 Agustus 2018

Dosen : Arviani M.Si

LABORATORIUM DIII FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MADANI

2018
A. TUJUAN

Mahasiswa mampu membuat dan membekukan larutan baku asam menggunakan senyawa
baku primer dan sekunder dengan baik dan benar sesuai dengan prosedur yang ada.

B. DASAR TEORI

Larutan baku/ larutan standar adalah larutan yang konsentrasinya sudah diketahui. Larutan
baku biasanya berfungsi sebagai titran sehingga ditempatkan buret, yang sekaligus berfungsi sebagai
alat ukur volume larutan baku. Larutan yang akan ditentukan konsentrasinya atau kadarnya, diukur
volumenya dengan menggunakan pipet volumetri dan ditempatkan di erlenmeyer.

1. Larutan baku primer


Larutan yang mengandung zat padat murni yang konsentrasi larutannya diketahui secara
tepat melalui metode gravimetri (perhitungan massa), dapat digunakan untuk menetapkan
konsentrasi larutan lain yang belum diketahui. Nilai konsentrasi dihitung melalui perumusan
sederhana, setelah dilakukan penimbangan teliti dari zat pereaksi tersebut dan dilarutkan dalam
volume tertentu.
Contoh: K2Cr2O7, As2O3, NaCl, asam oksalat, asam benzoat.
Syarat-syarat larutan baku primer :
 Zat harus mudah diperoleh, dimurnikan, dikeringkan (jika mungkin pada suhu 110-120 derajat
celcius) dan disimpan dalam keadaan murni. (Syarat ini biasanya tak dapat dipenuhi oleh zat- zat
terhidrasi karena sukar untuk menghilangkan air-permukaan dengan lengkap tanpa menimbulkan
pernguraian parsial.)
 Zat harus tidak berubah berat dalam penimbangan di udara; kondisi ini menunjukkan bahwa zat
tak boleh higroskopik, tak pula dioksidasi oleh udara atau dipengaruhi karbondioksida.
 Zat tersebut dapat diuji kadar pengotornya dengan uji- uji kualitatif dan kepekaan tertentu.
 Zat tersebut sedapat mungkin mempunyai massa relatif dan massa ekuivalen yang besar.
 Zat tersebut harus mudah larut dalam pelarut yang dipilih.
2. Larutan baku sekunder
Larutan suatu zat yang konsentrasinya tidak dapat diketahui dengan tepat karena berasal dari
zat yang tidak pernah murni. Konsentrasi larutan ini ditentukan dengan pembakuan menggunakan
larutan baku primer, biasanya melalui metode titrimetri. Contoh: AgNO3, KmnO4, Fe(SO4)2
Syarat-syarat larutan baku sekunder :
· Derajat kemurnian lebih rendah daripada larutan baku primer
· Mempunyai berat ekivalen yang tinggi untuk memperkecil kesalahan penimbangan
· Larutannya relatif stabil dalam penyimpanan.

Asam Klorida merupakan salah satu asam kuat yang tidak bewarna dan memiliki bau seperti klorin
pada konsentrasi yang lebih tinggi serta bersifat korosif.Asam Klorida merupakan salah satu senyawa
kimia yang secara alami dapat dihasilkan oleh tubuh kita, asam ini dihasilkan secara alami oleh
lambung manusia yang mana zat asam ini nantinya digunakan untuk membunuh kuman dan juga
untuk mengasamkan makanan. Dahulunya Asam Klorida dikenal dengan nama Asam Muriatik atau
"Spirit Of Salt", penamaan ini berasal dari bahan yang digunakan untuk membuat asam klorida itu
sendiri yaitu vitriol hijau atau senyawa FeSO4 dan juga Batuan Garam yang banyak mengandung
senyawa NaCl.

Asam Klorida merupakan suatu cairan yang tidak bewarna dan memiliki bau seperti klorin pada
konsentrasi yang lebih tinggi. Senyawa ini juga memiliki tekanan uap yang cukup tinggi, bayangkan
saja, untuk HCl yang memiliki konsentrasi 38 % tekanan uapnya sudah berada di kisaran 28,3 Kpa, jauh
diatas tekanan uap asam kuat lainya dengan konsentrasi yang sama. Dan tentu saja hal ini membuat
HCl dijuluki sebagai "Asam Klorida Berasap" jika konsentrasinya berada di kisaran 38 % - 40 %.

Asam Klorida memiliki banyak manfaat dalam kehidupan kita sehari-hari, salah satunya yang
paling dekat dengan kita ialah asam lambung. asam lambung kita merupakan larutan 1 M HCl yang
disekresi oleh lambung kita sendiri. manfaatnya cukup besar yaitu untuk membunuh kuman dan juga
untuk mengasamkan makanan. Selain itu dalam dunia industri, asam klorida juga digunakan untuk
membuat bahan-bahan plastik,bahan baku pembuatan magnesium, PH buffer, pembuatan pipa PVC,
sintesis senyawa organik penting dan juga sebagai bahan aktif pada pembersih porselen.

Natrium Hidroksida ( NaOH ) merupakan salah satu senyawa ion yang bersifat basa kuat,
kaustik dan memiliki sifat korosif dan higroskopik ( suka menyerap air ). Dalam kehidupan kita sehari-
hari,senyawa ini biasa kita sebut dengan nama "soda api" atau "kaustik soda",namun untuk nama
resmi atau nama perdagangnganya senyawa ini biasa disebut dengan nama "Sodium Hidroksida".
Tingkat kelarutan senyawa natrium hidroksida di dalam air cukup tinggi. Pada suhu 0 C, kelarutan
natrium hidroksida berada pada kisaran 418 g/L. Pada suhu 20 C, kelarutan natrium hidroksida berada
pada kisaran 1150 g/L.Jika dilihat dari data diatas, kita dapat menyimpulkan bahwa senyawa ini
memiliki tingkat kelarutan yang sangat tinggi.

Natrium Hidroksida memiliki wujud padat pada suhu kamar, bentuknya bisa seperti
kristal atau bubuk tergantung pada tujuan atau kegunaan analisisnya. Senyawa ini bewarna
putih metalik dan tidak berbau. Tingkat kelarutanya di dalam air juga cukup tinggi seperti yang
sudah dijelaskan sebelumnya. Ketika senyawa ini dilarutkan ke dalam air, maka suhu air akan
naik dan suhu disekitarnya akan terasa panas, hal ini terjadi karena pelarutan senyawa ini
bersifat eksotermik sehingga sejumlah kalor akan dilepaskan. Hal ini
terjadi sama persis dengan pelarutan Asam Sulfat ke dalam air. Ketika dilarutkan,asam sulfat
juga dapat melepaskan sejumlah kalor ke lingkungan bebas.

C. ALAT DAN BAHAN

ALAT

 Buret 50 dan 10ml


 Pipet tetes
 Gelas ukur
 Gelas piala
 Erlenmeyer
 Indikator pp
 Labu takar 10000ml
 Indikator jingga metil
 Labu takar 1000ml

BAHAN

 NaOH
 Kalium Biftalat
 Na Karbonat Anhidrat
 HCL pekat
 Aquades
D. CARA KERJA

PEMBUATAN LARUTAN BAKU ASAM KLORIDA 0,1N

ASAM KLORIDA

Diencerkan menggunakan air

Encerkan sampai tiap 1000ml larutan mengandung 3,647g asam klorid.

pembekuan

Campurkan air dan 200mg Na2CO3 anhidrad kedalam erlenmeyer

Tambahkan 50ml air

Titrasi dengan larutan HCL 0,1N dengan indikator jingga metil

Kuning berubah
kemerahan

2. LARUTAN BAKU NATRIUM HIDROKSIDA (NaOH) 0,1 N

NATRIUM
HIDROKSIDA

Masukkan 4,001 gNaOH kristal kedalam labu takar 1000ml

Larutkan dengan air bebas CO2


PEMBEKUAN

400mg kalium biftalat dimasukkan kedalam erlenmeyer

Tambahkan 75ml air bebas CO2

Kocok-kocok sampai larut

Titrasi dengan larutan NaOH menggunakan indikator pp

Merah jambu
tipis

Anda mungkin juga menyukai