Social Religious Skill
Social Religious Skill
1. Orang yang sakit wajib menerima qadha (ketentuan) Allah dan bersabar dalam
menghadapinya serta berbaik sangka kepada Allah bahwa semua ini sudah menjadi
kehendak Allah dan pasti ada hikmahnya. Dalam hadits riwayat Muslim dari Jabir bin
Abdillah, Nabi Saw (tiga hari sebelum wafat) sempat bersabda:
اَّللاَِ اع َّز ا
ََو اج َّل َّ ِن
َّ َالظ َّنَ ِب َ َّ لاَ اي ُموت ا َّنَأ ا احدُ ُك ْمَ ِإ
ُ لَ او ُه اَوَيُ ْحس َ
“Janganlah seseorang di anatara kamu meninggal kecuali berprasangka baik kepada
Allah SWT”(HR.Muslim dari Jabir bin Abdillah)
2. Setiap orang harus menjadikan suasana sakitnya untuk mendekatkan diri kepada Allah,
berintropeksi dan banyak memohon ampun kepada Allah, sehingga sakitnya bisa
dijadikan sebagai sarana untuk menghapus dosa dan turunnya hidayah serta rahmat dari
Allah Swt;
4. Jika orang yang sedang sakit (menjelang ajal) mempunyai kewajiban yang menyangkut
hak orang lain, hendaknya menyelesaikannya secepat mungkin. Jika tidak mampu,
hendaknya berwasiat untuk penyelesaiannya. Nabi Saw bersabda:
7. Membacakan surat Yaasin di sisi orang yang hendak meninggal dan menghadapkannya
ke kiblat, tetapi cara ini diperselisihkan ulama;1
1
Achmad Zuhdi Dh, Merawat Jenazah Sesuai Syari’at Islam, (Surabaya: IAIN Sunan Ampel Press, 2012), 1-5