Anda di halaman 1dari 3

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh orang yang sedang sakit menjelang ajal.

Di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Orang yang sakit wajib menerima qadha (ketentuan) Allah dan bersabar dalam
menghadapinya serta berbaik sangka kepada Allah bahwa semua ini sudah menjadi
kehendak Allah dan pasti ada hikmahnya. Dalam hadits riwayat Muslim dari Jabir bin
Abdillah, Nabi Saw (tiga hari sebelum wafat) sempat bersabda:

‫اَّللاَِ اع َّز ا‬
َ‫َو اج َّل‬ َّ ‫ِن‬
َّ ‫َالظ َّنَ ِب‬ َ َّ ‫لاَ اي ُموت ا َّنَأ ا احدُ ُك ْمَ ِإ‬
ُ ‫لَ او ُه اَوَيُ ْحس‬ َ
“Janganlah seseorang di anatara kamu meninggal kecuali berprasangka baik kepada
Allah SWT”(HR.Muslim dari Jabir bin Abdillah)

2. Setiap orang harus menjadikan suasana sakitnya untuk mendekatkan diri kepada Allah,
berintropeksi dan banyak memohon ampun kepada Allah, sehingga sakitnya bisa
dijadikan sebagai sarana untuk menghapus dosa dan turunnya hidayah serta rahmat dari
Allah Swt;

َ‫َو ُه او‬ ِ ‫سلَّ امَفِيَ ام ار‬


‫ض ِه ا‬ ‫َو ا‬ َّ َّ‫صل‬
‫ىََّللاَُ اعلا ْي ِه ا‬ َّ ‫ََّللاَُ اع ْنهَُأات ا ْيتُ َالنَّ ِب‬
‫يَ ا‬ َّ ‫ي‬ ‫ض ا‬
ِ ‫َر‬ َّ ‫اع ْنَ اع ْبد‬
‫ََِّللاِ ا‬
‫شدِيدًاَقُ ْلتُ َ ِإ َّنَذا ا‬
َ‫اكَ ِبأ ا َّنَلا اكَأ ا اج ْلَ اما‬ ‫ًاَوقُ ْلتُ َ ِإنَّ اكَلاتُو اعكُ ا‬
‫َو ْع ًكاَ ا‬ ‫َو ْع ًكاَ ا‬
‫شدِيد ا‬ ‫يُو اعكُ ا‬
َّ ‫َو ار ُقَال‬
َ‫ش اج ِر‬ ‫ع ْنهَُ اخ ا‬
ُّ ‫طايااهَُ اك اماَت ا اح‬
‫ات ا‬ َّ ‫ات‬
‫ََّللاَُ ا‬ َّ ‫صيبُهَُأاذًىَإِ َّلَ اح‬
ِ ُ‫ِم ْنَ ُم ْس ِل ٍمَي‬
Dari Abdullah ra, saya pernah menjenguk Nabi Saw ketika sakit, sepertinya beliau
sedang merasakan rasa sakit, kataku selanjutnya; “Sepertinya anda sedang merasakan
rasa sakit yang amat berat, oleh karena itulah anda mendapatkan pahal dua kali lipat.”
Beliau menjawab: “Benar, tidaklah seorang muslim yang tertimpa musibah melainkan
Allah akan menggugurkan kesalahan-kesalahannya sebagaimana pohon menggugurkan
dedaunannya.”(HR.Al-Bukhari dari Abdullah bin Ma’sud ra)
3. Betapapun parah sakit yang dideritanya, seseorang tidak boleh berangan-angan untuk
mati. Kalaupun terpaksa, maka hendaknya ia berdo’a dengan do’a sebagaimana yang
diajarkan oleh Nabi Saw berikut ini:
ْ ‫َوت ا اوفَّنِىَ ِإذااَ اكانات‬,َ‫ى‬
‫َِال اوفااةَُ اخي ًْراَ ِلى‬ ‫ا‬ ْ ‫ات‬
‫َال احيااةَُ اخي ًْراَ ِل‬ ‫اللَّ ُه َّمَأ ا ْح ِينِىَ اماَ اكان ا‬
Artinya : “Ya Allah hidupkanlah aku jika kehidupan lebih baik bagiku, dan matikanlah
aku jika kematian lebih baik bagiku.” (HR.Al-Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik)

4. Jika orang yang sedang sakit (menjelang ajal) mempunyai kewajiban yang menyangkut
hak orang lain, hendaknya menyelesaikannya secepat mungkin. Jika tidak mampu,
hendaknya berwasiat untuk penyelesaiannya. Nabi Saw bersabda:

َُ‫اتَ ِع ْنداه‬ْ ‫«َ ام ْنَ اكان‬:-‫صلىََّللاَعليهَوسلم‬ ‫ه‬ َّ ‫سول‬


–َِ‫ََُّللا‬ ُ ‫َر‬ ‫لَقاا ال ا‬َ‫اع ْنَأابِىَ ُه اري اْرة اَقاا ا‬
ْ ‫ض ِهَأ ا ْوَ اما ِل ِهَفا ْليُ اؤ ِدهااَ ِإلا ْي ِهَقا ْب الَأ ا ْنَ اي ْو ُم‬
َ‫َال ِق ايا ام ِةَلاَيُ ْق ابلَُ ِفي ِه‬ ِ ‫َم ْنَ ِع ْر‬ ْ ‫ام‬
ِ ‫ظلا امةٌَأل ا ِخي ِه‬
َ‫َو ِإ ْنَلا ْمَ اي ُك ْن‬,َُ
‫احبُه ا‬
ِ ‫ص‬
‫ىَ ا‬ ِ ‫َم ْنه اَُوأُع‬
‫ْط ا‬ ِ ‫صا ِل ٌحَأ ُ ِخذا‬ ‫لَ ا‬ٌَ ‫َولاَد ِْر اه ٌَمَ ِإ ْنَ اكانا َلاهَُ اع ام‬
‫اار ا‬
ٌ ‫دِين‬
‫تَ اعلايْه‬ْ ‫صا ِح ِب ِهَفا ُح ِملا‬
‫سيِئااتَِ ا‬ ‫َم ْنَ ا‬ ِ ‫صا ِل ٌحَأ ُ ِخذا‬ ‫لاهَُ اع ام ٌلَ ا‬
“Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah Saw bersabda: “Barangsiapa yang terdapat
padanya kezaliman terhadap saudaranya berupa kehormatan atau hartanya, maka
hendaknya ia mengembalikannya sebelum tiba hari kiamat, di mana tidak berlaku lagi
dinar atau dirham. Bila ia memiliki amal kebaikan maka akan diambil darinya dan
diberikan kepada yang berhak, namun bila tak memiliki amal kebaikan, maka akan
diambilkan keburukan si pemilik hak dan dibebankan tanggung jawab kepadanya
(HR.Al-Bukhari dan al-Baihaqi)

5. Sebelum wafat, hendaknya ia berwasiat kepada keluarganya. Allah Swt berfirman:

‫صيَّةَُ ِل ْل اوا ِلداي ِْن ا‬


َ ‫َو ْاأل ا ْق ار ِبينا‬ ْ ‫َال اَم ْوتُ َ ِإ ْنَت ا ار اكَ اخي ًْر‬
ِ ‫اَال او‬ ْ ‫ض ارَأ ا احدا ُك ُم‬
‫بَ اعلا ْي ُك ْمَ ِإذااَ اح ا‬
‫ُكتِ ا‬
ْ ‫وفَ احقًّاَ اعلا‬
‫ىَال ُمت َّ ِقين‬ ِ ‫ِب ْال ام ْع ُر‬
“Diwajibkan atas kamu, apabila seorang di antara kamu kedatangan (tanda-tanda)
maut, jika ia meninggalkan harta yang banyak, berwasiat untuk ibu-bapak dan karib
kerabatnya secara ma’ruf (adil dan baik), (ini adalah) kewajiban atas orang-orang yang
bertakwa. (QS.Al-Baqarah, 180)

6. Menjelang kematian, orang-orang yang ada di sekitarnya harus melakukan hal-hal


sebagai berikut
a. Men-talqin (menuntunnya) dengan kalimat -Laa Ilaha Illa Allah- “Artinya : Tiada
Tuhan yang berhak disembah selain Allah”. Dari Abu Sa’id al-Khudri ra, ia berkata:

ََّ ‫سلَّ امَلاَِقنُواَ ام ْوتاا ُك ْمَلاَ ِإلاهاَ ِإ َّل‬


ُ‫ََّللا‬ ‫َو ا‬ َّ َّ‫صل‬
‫ىََّللاَُ اعلا ْي ِه ا‬ َّ َُ‫سول‬
‫َّللاَِ ا‬ ‫قاا ال ا‬
ُ ‫َر‬
Nabi Saw bersabda: “Ajarilah orang yang hendak mati dengan ucapan La ilaha
illallah”(HR.Muslim)

b. Mendo’akan dan mengucapkan perkataan yang baik.

َ‫يض‬ ْ ‫ض ْرت ُ ْم‬


‫َال ام ِر ا‬ ‫سلَّ امَ ِإذااَ اح ا‬ ‫علا ْي ِه ا‬
‫َو ا‬ َّ َّ‫صل‬
‫ىََّللاَُ ا‬ َّ ‫سول‬
‫ََُّللاَِ ا‬ ُ ‫َر‬ ‫اع ْنَأ ُ ِمَ ا‬
ْ ‫سلا امةاَقاالا‬
‫تَقاا ال ا‬
ْ ‫تَفاقُولُواَ اخي ًْراَفاإ ِ َّن‬
َ‫َال ام اَلئِ اكةاَيُ اؤ ِمنُونا َ اعلاىَ اماَتاقُولُونا‬ ْ ‫أ ا ْو‬
‫َال ام ِي ا‬
Dari Ummu Salamah, Nabi Saw bersabda: “Apabila kamu menjenguk orang sakit
atau orang yang meninggal, maka ucapkanlah (do’a) yang baik, karena malaikat
mengaminkan ucapan kalian (HR. Muslim)

7. Membacakan surat Yaasin di sisi orang yang hendak meninggal dan menghadapkannya
ke kiblat, tetapi cara ini diperselisihkan ulama;1

َ‫سلَّ امَا ْق ار ُُءواَيسَ اعلاىَ ام َْوتاا ُك ْم‬


‫َو ا‬ ََّ َّ‫صل‬
‫ىََّللاَُ اعلا ْي ِه ا‬ ُّ ‫ارَقاا الَقاا الَالنَّ ِب‬
‫يَ ا‬ ٍ ‫س‬‫اع ْنَ ام ْع ِق ِلَب ِْنَيا ا‬
Dari Ma’qil bin Yasar, ia berkata; Nabi Saw bersabda: “Bacakanlah Surat Yaasin
kepada orang yang akan meninggal di antara kalian.(Abu Dawud dan lain-lain).

1
Achmad Zuhdi Dh, Merawat Jenazah Sesuai Syari’at Islam, (Surabaya: IAIN Sunan Ampel Press, 2012), 1-5

Anda mungkin juga menyukai