HEPATITIS B
DI SUSUN OLEH
CAHYA KARMILA
KURNIANTI
RISNA SHELVIANA
SRI WAHYUNI
FITRIA WULANDARI
MUSRIANA MUSAKKIR
A. KONSEP DASAR
1. Pengertian
Hepatitis adalah peradangan pada hati yang mengalami nekrosis berupa bercak
difus yang mempengaruhi seluruh sel asinus hati dan merusak arsitekstur hati (Morgan,
Hepatitis B adalah proses nekroinflamatorik pada hati yang terjadi secara akut
Penyakit ini disebabkan oleh Virus Hepatitis B (VHB) yang menyerang hati dan
menyebabkan peradangan hati akut atau menahun (Tambayong, 2000. Hal 145).
2. Etiologi
Menurut Morgan (2009. Hal 214) penyebab hepatitis virus B adalah penggunaan
obat obatan per IV, hubungan seksual via anus, hubungan seksual dengan orang yang
terinfeksi, pajanan dari tempat kerja, resipien transfuse darah, pasien analisis,
HBV B memiliki masa tunas yang lama, antara 1 dan 7 bulan dengan awitan rata
rata 1-2 bulan. Stadium akut dari suatu infeksi aktif dapat berlangsung sampai 2 bulan.
Sekitar 5-10% orang dewasa yang terjangkit HBV akan mengalami hepatitis kronis dan
terus mengalami peradangan hati selama lebih dari 6 bulan. Hepatitis kronis dapat
bersifat progresif lambat atau fulminan, yang menyebabkan nekrosis hati, sirosis, gagal
hati, dan kematian. Individu yang terinfeksi HBV juga dapat menjadi pembawa yang
menetap sehingga dapat menularkan penyakit nya tanpa memperlihatkan gejala sakit.
Individu yang terinfeksi selama masa bayi dan memiliki daya tanggap imun rendah
4. Manifestasi Klinis
Setelah masa inkubasi berakhir, akan terjadi gejala prodmoral yang dapat berupa
anoreksia, mual, muntah, mialgia, altralgia, atau coryza berkisar selama 1-2 minggu.
fase ini disusul dengan fase ikterik yang ditandai dengan timbulnya ikterus dan
berkurangnya keluhan keluhan prodmoral. Pada saat itu, hepar teraba dan nyeri tekan.
Dapat timbul limfadenopati dan splenomenggali. Kadang kadang terdapat tanda tanda
kolestasis yang disertai ikterus berkepanjangan serta gatal gatal. Setelah fase ikterik
tetapi hepatomenggali masih tetap ada dan kelainan kelianan biokimia masih tampak.
Penyembuhan sempurna terjadi berkisar 1-2 bulan tetapi dapat mencapai 4 bulan
Melalui penggunaan bersama barang pribadi - seperti pisau cukur, sikat gigi atau
barang lainnya yang tercemar darah.
Melalui jarum suntik, prosedur pengobatan dan perawatan gigi di negara-negara
dimana yang alat-alat nya tidak disterilkan/dibersihkan dengan benar. Di Australia
hal ini aman.
Melalui transfusi darah khususnya di negara - negara yang tidak memeriksa apakah
darah tersebut tercemar virus hepatitis B. Di Australia hal ini juga aman.
Melalui praktek tradisional dimana darah mungkin terlibat misalnya: tusuk
jarum/akupunktur
Menggunakan peralatan tato yang tidak disterilkan dengan tepat. ini termasuk
pembuatan tato kosmetik.
6. Penatalaksanaan
menunjukkan hasil yang menjanjikan, tirah baring dan pembatasan aktivitas sampai
perbesaran hati dan perbesaran hepar dan peningkatan billirubin serum serta enzim
enzim hepar telah hilang, pertahankan nutrisi yang adekuat; batasi protein ketika
semua pemberian obat bila terjadi muntah, masa penyembuhan dapat lama dan masa
aktivitas secara bertahap setelah ikterik hilang dengan sempurna, pikirkan dampak
psikologis dari perjalanan perjalanan penyakit yang panjang, libatkan keluarga dalam
Pada hepatitis B akut, AST dan ALT sudah mulai mengalami peningkatan pada
fase prodromal. Tingginya kadar AST dan ALT tidak mempunyai korelasi dengan
derajat kerusakan sel hati. Nilai tertinggi AST dan ALT berkisar antara 400-4000 IU
tetapi kadang-kadang didapatkan nilai yang lebih tinggi lagi. Kadar billirubin berkisar
antara 5-10 mg%. kadar billirubin sering kali menigkat walaupun sudah terjadi
penurunan AST dan ALT. kadar billirubin lebih dari 6 mg% dan menetap biasanya
biasanya disertai oleh penyakit yang berat. Pengukuran waktu protrombin (PTT) penting
Infeksi HBV dapat menimbulkan akibat klinis yang berbeda-beda bagi setiap
individu, penderita dapat mengalami salah satu dari beberapa keadaan seperti dibawah
ini ;
Tetap sehat.
Bila HBS Ag menetap ( persistem ) selama lebih dari 6 bulan tanpa disertai kelainan
virus.
pasien merasa tidak sehat, anorexia, mual, kadang demam ringan, ras sakit pada
bagian kanan atas perut, rasa lesu, cepat lelah & sakit lemah. Gejala prodromal mereda
saat timbul ikterus yang dimulai dengan perubahan warna urein menjadi lebih gelap
seperti the pekat. Pada stedium ikterik ini timbul rasa gatal ( pruritus ) selama beberapa
hari, hati teraba membesar, rata, kenyal dan nyeri tekan kadang disertai pembesaran
ditandai oleh meredanya ikterus, kembalinya nafsu makan dan keadaan kembali
normal.
Pada bentuk ini keluhan sangat ringan dan samar-samar, umumnya hanya anorexia
hiperbilirubinemia ringan, pemeriksan flopia lesi positife dan bilirubinuria, urein secara
Bentuk ini hampir semuanya mempunyai prognosis jelek, kematian biasanya terjadi
dalam 7 – 10 hari ssejak mulai sakit. Pada waktu yang singkat terhadap gangguan
neorologik, faktor hepatik dan muntah yang peresisten, terdapat demam dan ikterus
yang menghebat dalam waktu yang singkat, pada pemeriksaan didapatkan hati yang
d. Hepatitis Kronik.
Diduga bahwa pasien Hepatitis B kronik mengalami episode subklinis dari hepatits
akut dengan gejala yang sangat ringan sehingga luput dari perhatian. Dugaa kearah
kromositas dimulai manakala keadaan SGOT & SGPT tidak pernah menjadi normal
selama 6 bulan dari awal hepatitis akut disertai dengan peresistensi HBS Ag serum.
Seringkali dijumpai ikterus hepatoseluler yang hilang timbul pada saat general chek- up,
tampak adanya ikterus, spider neri, hepato splenomegali, eritema palmar dan kelainan
biokimiawi serta serologi diagnostik hanya dapat dipastikan dengan pemeriksaan biopsi
dan gambaran PA. Pada hepatitis kronik aktif umumnya berakhir menjadi sirosis
hepatis.
9. Komplikasi hepatitis B
Sirosis
Sirosis adalah pembentukan jaringan parut pada hati. Jaringan parut
adalah jaringan yang terbentuk setelah sel-sel hati yang awalnya normal,
mengalami luka atau radang yang berkelanjutan. Gejala sirosis biasanya tidak
terdeteksi dan sering tidak disadari penderitanya sampai terjadi kerusakan yang
parah pada hati. Sirosis yang parah dapat memicu gejala-gejala seperti turunnya
berat badan, mual, gampang lelah, gatal-gatal pada kulit dan pembengkakan
pada perut serta pergelangan kaki.
Perkembangan komplikasi ini dapat dihambat dengan langkah
pengobatan tertentu, misalnya dengan obat antivirus. Tetapi ada sebagian
penderita yang terpaksa menjalani transplantasi hati karena kondisinya sudah
sangat parah.
Kanker Hati
Hepatitis B kronis bisa berkembang menjadi kanker hati jika tidak
ditangani dengan baik. Gejala pada komplikasi ini di antaranya adalah mual,
muntah, sakit perut, penurunan berat badan, serta sakit kuning (kulit dan bagian
putih mata yang menguning). Operasi mungkin akan dilakukan untuk membuang
bagian hati yang terserang kanker.
Hepatitis B Fulminan
Hepatitis B fulminan terjadi saat sistem kekebalan tubuh menjadi keliru
dan mulai menyerang hati hingga menyebabkan kerusakan yang parah.
Beberapa gejala yang mengindikasikan kondisi tersebut adalah penderita
menjadi linglung atau bingung, perut membengkak, dan sakit kuning. Penyakit ini
bisa menyebabkan hati berhenti berfungsi dan seringkali berak
B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
Menurut Doengoes (2000. Hal 535-543) konsep dasar asuhan keperawatan pada
1. Pengkajian
b. Sirkulasi
mukosa
c. Eliminasi
hemodialisa.
Gejala : Anoreksia, Berat badan menurun, Mual dan muntah, Peningkatan oedema,
Tanda : Asites/Acites
e. Neurosensori
f. Nyeri / Kenyamanan
Gejala : Kram abdomen, Nyeri tekan pada kuadran kanan, Mialgia, Atralgia, Sakit
g. Pernapasan
makanan terkontaminasi, air, jarum, alat bedah atau darah); pembawa (simptamatik
atau asimptomatik); adanya prosedur bedah dengan anestasi haloten; terpajan pada
k. Pemeriksaan diagnostik
Tes fungsi hati : Abnormal (4–10 kali dari normal). Catatan : merupakan batasan
AST ( SGOT)SGPT ) : Awalnya meningkat. Dapat meningkat 1-2 minggu sebelum ikteri
Darah lengkap : SDM menurun sehubungan dengan penurunan hidup SDM (gangguan
Deferensial darah lengkap : luckositosis, monositosis, limfosit atipikal. Dan sel plasma.
Bilirubin serum : diatas 2,5 mg/100 ml (bila diatas 200 mg/ml, prognosis buruk mungkin
individu.
Intervesi :
lanjut.
6. Berikan antidote atau bantu dalam prosedur sesuai indikasi, tergantung pada
pemanjanan.
Kriteria hasil : menunjukkan prilaku perubahan pola hidup untuk meningkatkan berat
badan yang sesuai.
Intervensi
pemasukan.
4. Dorong pemasukan sari jeruk, minuman karbonat dan pemen berat sepanjang
hari.
Rasional : bahan ini merupakan ekstra kalori dan dapat lebih mudah dicerna.
5. Konsul pada ahli diet, dukungan tim nutrisi untuk memberikan diet sesuai dengan
individu.
Berikan obat sesuai toleransi, contoh antasida (Mylanta). Kerja pada asam
kekurangan/gejala memanjang.
yang berlebihan melalui muntah dan diare, perpindahan area ketiga, ganggauan proses
pembekuan.
Kriteria hasil : mempertahankan hidrasi adekuat dibuktikan oleh tanda vital stabil,
turgor kulit baik, pengisisan perifer, nadi perifer kuat, dan haluaran urin individu sesuai.
Intervensi
1. Awasi masukan dan haluaran, bandingkan dengan berat badan harian, catat
mungkin terjadi sebagai masalah yang lebih serius dari obstruksi aliran darah
portal.
2. Kaji tanda vital, nadi perifer, pengisian kapiler, turgor kulit, dan membrane
mukosa.
Kriteria hasil : mengidentifikasi perasaan dan metode untuk koping terhadap persepsi
diri negate, menyatakan penerimaan diri, dan lamanya penyembuhan, mengakui diri
Intervensi :
perasaan/masalah.
alkohol/praktik sexual).
Rasional : pasien merasa marah/ kesal dan menyalahkan diri; penilaian dari
kuning/hijau.
pathogen.
Intervensi
1. Lakukan teknik isolasi untuk infeksi enterik dan pernapasan seusai kebijakan
Rasional : pemahaman alasan untuk perlindungan diri mereka sendiri dan orang
4. Berikan informasi tentang adanya gama globulin, ISG, HBIG, vaksin hepatitis B
dalam mencegah virus hepatitis pada orang yang terpajan, tergantung tipe
6. Anti biotic tepat untuk agen pencegah (contoh, gram negatif, bakteri anerob) atau
proses sekunder.
infeksi sekunder.
Kriteria hasil : menunjukkan jaringan kulit/kulit utuh, bebas ekskoriasi, melaporkan tak
adanya/penurunan pruritus/lecet.
Intervensi
1. Gunakan air mandi dingin dan soda kue atau mandi kanji, hindari sabun alkali
gatal.
2. Anjurkan menggunakan kuku – kuku jari untuk menggaruk bila tidak terkontrol.
Pertahankan kuku jari terpotong pendek pada pasien koma atau selama jam
tidur.
hepatic berat.
absorsinya.
Intervensi
pilihan pengobatan.
kontak yang memerlukan gama globulin masalah pribadi tak perlu dibagi,
tekankan cuci tangan dan sanitasi pakaian , cuci piring, dan fasilitasi kamar
mandi bila enzim hati masih tinggi. Hindari kontak intim seperti ciuman, kontak
seksual dan terpajan pada infeksi khususnya infeksi saluran pernafasan ( ISK ).
masukan cairan adekuat / diet serat, aktivitas / latihan sedang sesuai toleransi.
7. diskusikan efek samping dan bahaya minun obat yang dijual bebas / diresapkan
Rasional : beberapa obat merupakan toksik untuk hati : banyaknya obat lain
dimeyabolisme oleh hati dan harus dihindari pada penyakit hati berat karna
undang Negara bagian menerima donor yang menpunyai riwayat berbagai tipe
hepatitis.
9. tekankan pentingnya mengavaluasi pemeriksaan fisik dan evaluasi laboratorium.
menbaik, bila gejala ada lebih lama dari 6 bulan biopsy hati diperlukan untuk
10. kaji ulang perlunya menghindari alkohol selama 6 – 12 bulan minimum atau lebih