Anda di halaman 1dari 13

‫‪1‬‬

‫الحمد هلل أكبر‪ ....‬الحمد هلل أكبر‬


‫ِى نحمده ونستعين به ونتوب‬ ‫َّ‬
‫الذ‬
‫ُ على رسول‬ ‫َالسَّالَم‬ ‫َّالَُ‬
‫ة و‬ ‫َالص‬
‫إليه‪ .‬و‬
‫رحمة‬ ‫األكبر‬ ‫أرسله‬ ‫الذى‬ ‫هللا‬
‫للعالمين‪ ,‬فجعله مختارا مصطفا‪,‬‬
‫َّاسِ‬
‫لن‬ ‫فجعله رحمة‪ ,‬فجعله أسوة ِ‬
‫َّة أجمعين‪ .‬اللهم صل وسلم‬ ‫كاف‬
‫وبارك على رسولك الكريم نبيك‬
‫ٍ وعلى أله وصحبه‬ ‫األمين سيدنا محمد‬
‫ُْ‬
‫د‪:‬‬ ‫بع‬ ‫ما َ‬‫ََّ‬
‫وأمته إلى يوم الدين ا‬
‫ْس‬
‫ِي‬ ‫ِيْ َ‬
‫نف‬ ‫ْصَ‬‫ُو‬
‫ا‬ ‫هللاِ‬ ‫َاَ‬
‫د‬ ‫ِب‬‫َاع‬‫َي‬‫ف‬ ‫‪:‬‬
‫َ هللاِ فقد فاز المتقون‬ ‫ْو‬ ‫َق‬‫ِت‬
‫وإياكم ب‬
‫ُم‬
‫ْ‬ ‫َْ‬
‫نت‬ ‫َا‬‫و‬ ‫ِالَّ‬
‫ا‬ ‫َّ‬
‫تن‬ ‫ُْ‬‫ُو‬
‫تم‬‫َ‬ ‫فالَ‬
‫ِى‬ ‫الى ف‬ ‫َ َ‬‫تع‬‫ل هللاُ َ‬ ‫َاَ‬ ‫َق‬
‫ن‪.‬ف‬ ‫َْ‬
‫ُو‬ ‫مسْل‬
‫ِم‬ ‫ُ‬
‫ها‬ ‫َُّ‬
‫يَ‬ ‫ياا‬ ‫َ‬ ‫ِ‪:‬‬‫يم‬ ‫َر‬
‫ِْ‬ ‫ْ‬
‫الك‬ ‫ْآنِ‬‫ُر‬ ‫ْ‬
‫الق‬
‫َّ‬
‫َق‬ ‫ُوا هللاَ ح‬ ‫اتق‬‫َّ‬ ‫ُوا‬ ‫من‬‫ََ‬
‫َ ا‬ ‫ين‬‫ِْ‬ ‫َّ‬
‫الذ‬
‫ُم‬
‫ْ‬ ‫َْ‬
‫نت‬ ‫َا‬ ‫َّ ا‬
‫ِالَّ و‬ ‫تن‬‫ُْ‬
‫ُو‬ ‫َالَ َ‬
‫تم‬ ‫ِ و‬ ‫ِه‬‫َات‬‫تق‬‫ُ‬
‫َْ‬
‫ن‬‫ُو‬ ‫مسْل‬
‫ِم‬ ‫ُ‬
‫للُاْلح َْم هُد‬
‫للاهُا َ ْكبَ ْر‪ُُ..‬للاهُُا َ ْك َب ُْرُ َُوُ هُ‬
‫للاهُا َ ْكبَ ُْرُ‪ُ ُ..‬‬
‫ُ‬

‫‪Alhamdulillah, bersyukur kepada Allah swt. Karena‬‬


‫‪pada hari ini, hari idhul fitri yang baik nan-mulai.‬‬
‫‪Dihadiri orang-orang yang baik Insya Allah. Dipilih dari‬‬
2

sekian banyak hamba-haba Allah yang masih hidup di


muka bumi ini untuk menggemakkan takbir dan
tahmid, dengan meng-Agungkan asma Allah swt.

‫ُُ َُوُللهُُاْل َح ْم هُد‬..‫للاهُا َ ْكبَ ْر‬


ُ ُُ..‫للاهُا َ ْكبَ ْر‬
ُ ُ..ُ‫للاهُا َ ْكبَ ُْر‬
ُ

Hadirin jama’ah ‘Idul Fitri Rahimani wa Rahimakumullah

Kita dan mereka yang menggemakkan tabkirnya dan


bersemangat dalam mengumandangkan kalimat Allah
dengan segala kebesarannya pada hari pertama di
bulan syawal tahun ini sesungguhnya telah
melaksakan perintah Allah swt yang disebutkan dalam
Al-Quran surah ke-2 ayat 185

َ ََ‫علَى َما َهدَا ُك َْم ولَ َعلَّ ُك َْم ت َ ْش ُك ُر ْون‬ ََ ‫َو ِلت ُ ْك ِملُوااْل ِعدََّة َ َو ِلت ُ َك ِب ُر‬
َ ‫للا‬
“Dan hendaklah kalian menyempurnakan bilangannya
dan hendaklah kalian bertakbir mengagungkan Allah
atas petunjuk-Nya kepadamu dan supaya kamu
bersyukur.” (QS. Al Baqoroh: 185)

Setelah kita berjuang dalam berpuasa, beribadah


semampu kita dan menerima Pendidikan Rabbani
dalam madrasah Ramadhan maka hasil dari
Ramadhan itu diaharapkan kita menggemakkan
takbir, mengaAgungkan Allah swt dengan cara takbir
itu kita gemmakan dengan semangat karena Allah
telah menganugrahkan limpahan hidayah sepanjang
kita berjuang dan berada dalam bulan Ramadhan.
3

Ayat tersebut juga mengisyaratkan bahwa mereka


yang bertakbir bukan sekedar menggemakkan takbir
dilisannya mengucapkan kalimat allah dilisannya,
tetapi kalimat Allahu Akbar itu mengalir dari hidayah
yang telah menghunjam dalam diri mereka karena
telah mendapatkan Pendidikan selama dalam bulan
Ramadhan.

‫للهُاْل َح ْم هُد‬
ُ ُ‫ُُ َُو‬..‫للاهُا َ ْكبَ ْر‬
ُ ُُ..‫للاهُا َ ْكبَ ْر‬
ُ ُ..ُ‫للاهُا َ ْكبَ ُْر‬
ُ

Hadirin jama’ah ‘Idul Fitri Rahimani wa Rahimakumullah

Setelah satu bulan penuh kita menunaikan ibadah


puasa sebagai bentuk ketaatan dan pensucian jiwa
kita, kemudian kita mengeluarkan zakat sebagai
pensucian dari harta kita untuk berbagi kebahagiaan
kepada kaum fakir miskin dan mereka yang
membutuhkan. Atas karunia-Nya jugalah pada hari ini
kita dapat berhari raya bersama, maka sudah
sepantasnya pada hari yang bahagia ini kita
bergembira, merayakan sebuah momentum
kemenangan dan kebahagiaan karena telah
menggapai limpahan rahmat dan ampunan dari-Nya
sesuai dengan usaha yang kita lakukan masing-
masing. Allah berfirman:

َ ََ‫ع َّماَيَ ْع َملُون‬


َ َ‫اَرب َُّكَ ِبغَافِ ٍّل‬ َ ُ‫ع ِمل‬
َ ‫واَو َم‬ ِ ٌ‫َو ِل ُك ٍّلَدَ َر َجات‬
َ َ‫َم َّما‬
"Dan masing-masing orang memperoleh derajat-
derajat sesuai dengan apa yang dikerjakannya. Dan
4

Tuhanmu tidak lengah dari apa yang mereka


kerjakan." (QS. Al-An'am: 132)

‫ُُ َُوُللهُُاْل َح ْم هُد‬..‫للاهُا َ ْكبَ ْر‬


ُ ُُ..‫للاهُا َ ْكبَ ْر‬
ُ ُ..ُ‫للاهُا َ ْكبَ ُْر‬
ُ

Hadirin jama’ah ‘Idul Fitri Rahimani wa Rahimakumullah

Hari raya Idul Fitri selalu berulang setiap tahun, tentu


selalu ada hikmah dan pelajaran yang dapat kita ambil
darinya. Hari raya ini disebut Idul Fitri adalah karena
ia berarti kembali ke fitrah sebagai manusia, kembali
ke asal kejadian manusia, siapa kita dan untuk apa
kita ada.

Kata fithri atau fithrah berarti asal kejadian, bawaan sejak


lahir. Ia adalah naluri. Fitri juga berarti suci, karena kita
dilahirkan dalam keadaan suci bebas dari dosa. Fithrah juga
berarti agama karena keberagamaan mengantar manusia
mempertahankan kesuciannya.

Kesadaran bahwa asal kejadian manusia dari tanah, harus


mampu mengantar manusia memahami jati dirinya. Tanah
berbeda dengan api yang merupakan asal kejadian iblis.
Sifat tanah stabil, tidak bergejolak seperti api. Tanah
menumbuhkan, tidak membakar. Tanah dibutuhkan oleh
manusia, binatang dan tumbuhan -- tapi api tidak dibutuhkan
oleh binatang, tidak juga oleh tumbuhan. Jika demikian,
manusia mestinya stabil dan konsisten, tidak bergejolak,
serta selalu memberi manfaat dan menjadi andalan yang
dibutuhkan oleh selainnya.

‫ُُ َُوُللهُُاْل َح ْم هُد‬..‫للاهُا َ ْك َب ْر‬


ُ ُُ..‫للاهُا َ ْك َب ْر‬
ُ ُ..ُ‫للاهُا َ ْك َب ُْر‬
ُ
5

Jama'ah shalat Ied yang berbahagia

َ‫َربِ ِه‬ ِ َ‫َِوفَ ْر َحةٌَ ِع ْندََ ِلق‬


َ ‫اء‬ ْ ِ‫َفَ ْر َحةٌَ ِع ْندََف‬:‫َان‬
َ ‫ط ِره‬ َِ ‫للصائمَفَ ْر َحت‬
Hari raya Idul Fitri selalu dijadikan momentum oleh
kaum muslimin untuk bersilaturrahim, saling
berkunjung, bersalam-salaman dengan orang tua,
sanak saudara, paman, bibi, kakek, nenek, kerabat,
handai tolan, tetangga, guru, teman-teman untuk
saling meminta maaf dan memaafkan kesalahan,
melupakan segala ganjalan yang kemungkinan ada
dalam hati, merajut kembali tali persaudaraan yang
pernah kusut diantara mereka, baik antara kakak dan
adik, atau diantara menantu dan mertua, membangun
kembali keharmonisan yang pernah terusik,
mempertebal kembali rasa kebersamaan yang pernah
luntur dengan mempererat silaturrahim.

Berjabatan tanganlah, Sabda rasulullah Saw.

…………………………………………………………

Silaturrahim memiliki aspek mental dan keluasan hati


sesuai dengan asal kata dari silaturrahim itu sendiri,
kata shilah yang berarti menyambungkan atau
menghimpun, dan ar-rahiim yang berarti kasih
sayang.

Maka silaturrahim pada saat lebaran ini adalah sarana


untuk menyambung kembali hubungan di antara
sanak saudara dan mengeratkannya, menghimpun
6

kembali keterserakan antara keluarga dan tetangga


yang sempat tidak harmonis untuk kembali bersatu
dan utuh dalam suasana yang lebih indah untuk saling
mengasihi.

Apabila dalam suatu lingkungan masyarakat ada


orang-orang yang sudah tidak saling tegur sapa,
saling menjauhi, saling membelakangi, saling
menggunjing dan memfitnah, maka rahmat Allah akan
semakin jauh dari masyarakat seperti ini.

Bahkan silaturrahim merupakan tolak ukur dari


keimanan seseorang kepada Allah dan hari akhirat,
Rasulullah SAW bersabda:

‫ُاْل هخ هر؛ُفَ ْل َي ه‬
َ ‫ص ْل‬
ُ ‫ُر هح َمه‬ ْ ‫هُو ْال َي ْو هم‬ ‫َم ْنُ َكانَ ُيهؤْ همنه ُ هب ه‬
َ ‫اَّلل‬

“Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir;


hendaklah ia menjalin silaturrahim”. (HR. Bukhari)

‫ُُ َُوُللهُُاْل َح ْم هُد‬..‫للاهُا َ ْك َب ْر‬


ُ ُُ..‫للاهُا َ ْك َب ْر‬
ُ ُ..ُ‫للاهُا َ ْك َب ُْر‬
ُ

Jama'ah shalat Idul Fitri yang berbahagia

Pemutusan tali silaturahim berdampak pada


mengikisnya solidaritas, menghambat curahan
rahmat dan dapat menumbuh-suburkan egoisme.

Sering terdengar di tengah masyarakat berbagai


kasus putusnya tali silaturrahim dengan berbagai
bentuknya. Terhadap pemutusan silaturrahim ini,
7

Allah SWT bahkan memperingatkan di dalam Al


Quran sebagaimana firman-Nya:

ََ ‫َوت ُ َق ِطعُواَأ َ ْر‬


َ.َ‫حا َم ُك ْم‬ َ ‫ض‬ ِ ‫س ْيت ُ ْمَ ِإنَتَ َولَّ ْيت ُ ْمَأَنَت ُ ْف ِسد ُواَ ِفيَاْأل َ ْر‬ َ َ‫فَ َه ْل‬
َ ‫ع‬
‫ار ُهم‬ َ ‫َوأ َ ْع َمىَأ َ ْب‬
َ ‫ص‬ َ َ ‫أ ُ ْولَئِ َكَالَّذِينَ َلَ َعنَ ُه ُمَللاَُفَأ‬
َ ‫ص َّم ُه ْم‬
"Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan
membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan
hubungan silaturrahim? Mereka itulah orang-orang
yang dila'nati Allah dan Allah tulikan telinga mereka
dan Allah butakan penglihatan mereka". (QS.47:
Muhammad: 22-23).

Di antara kerugian duniawi yang akan menimpa


pemutus tali silaturrahim, dia akan terputus dari kasih
sayang Allah, sebagaimana firman-Nya dalam hadits
qudsi:

َ‫سلَّ َم‬َ ‫َو‬َ ‫علَ ْي ِه‬ َّ َّ‫صل‬


َ َ ُ‫ىََّللا‬ َ َِ ‫ع ْن َالنَّ ِبي‬َ َُ‫ََّللاُ َ َع ْنه‬
َّ ‫ي‬ َ ‫ض‬ َ ‫ن َأَبِيَ ُه َري َْرة‬
ِ ‫ََر‬ َْ ‫ع‬َ
ْ
َُ‫صلت ُ َه‬ َ ‫ك َ َو‬ ََ َ‫صل‬
َ ‫ن َ َو‬َْ ‫َّللاُ َ َم‬
ََّ َ ‫ل‬ََ ‫َالر ْح َم ِن َ فَقَا‬
َّ ‫َم ْن‬ ٌ َّ ‫قَا َل َ ِإ َّن‬
ِ ‫َالر ِح َم َش َْجنَة‬
َ َ‫كَق‬
ُ .ُ‫ط ْعت ُ َه‬ َ َ‫نَق‬
ََ ‫ط َع‬ َْ ‫َو َم‬
Dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda:
"Sesungguhnya penamaan rahim itu diambil dari
(nama Allah) Ar Rahman, lalu Allah berfirman:
Barangsiapa menyambungmu (silaturrahmi) maka
Akupun menyambungnya dan barangsiapa
memutuskanmu maka Akupun akan memutuskannya.
(HR. Bukhori)
8

Ganjaran di akhirat bagi pemutus tali silaturrahim lebih


mengerikan lagi, yaitu orang yang memutuskan
silaturrahim akan terhalang masuk surga, dari Jubair
bin Muth’im bahwa Rasulullah SAW bersabda:

ْ ‫الَُ َي ْد هخل‬
‫هُال َجنهةَُقَ ه‬
ُ ُ‫اطع‬

"Tidak akan masuk surga orang yang memutuskan


silaturrahmi". (HR Bukhari dan Muslim)

Namun sebaliknya, seorang yang senantiasa menjalin


silaturrahim dijanjikan oleh Rasulullah
dengan keluasan rezeki dan usia yang panjang dan
penuh berkah, sebagaimana sabdanya:

‫سأَُلَههُ هفيُأَث َ هرهه؛ُفَ ْل َي ه‬


َ ‫ص ْل‬
‫ُر هح َم ُهه‬ َ ‫ُويه ْن‬
َ ‫يُر ْز هق هه‬ َ ‫َم ْنُأ َ َحبه ُأ َ ْنُيه ْب‬
َ ‫س‬
‫طُلَههُ هف ه‬
“Barang siapa menginginkan untuk diluaskan rizkinya
serta dipanjangkan usianya; hendaklah ia menjalin
silaturrahim”. (HR. Bukhari dan Muslim)

‫للهُاْل َح ْم هُد‬
ُ ُ‫ُُ َُو‬..‫للاهُا َ ْكبَ ْر‬
ُ ُُ..‫للاهُا َ ْكبَ ْر‬
ُ ُ..ُ‫للاهُا َ ْكبَ ُْر‬
ُ

Jama'ah sholat Idul Fitri yang dimuliakan Allah

Mari dengarkanlah perintah Allah berikut:

َ‫َو َبِذِي‬ َ ‫سانًا‬ َ ‫اَو َبِ ْال َوا ِلدَي ِْن َ ِإ ْح‬ َ َ ‫َو َالَ َت ُ ْش ِر ُك ْوا َبِ ِه‬
َ ً ‫ش ْيئ‬ َّ ‫َو َا ْعبُد ُوا‬
َ َ‫ََّللا‬
َ‫ب‬ ْ ‫ار‬
ِ ُ‫َال ُجن‬ ِ ‫َال َج‬ ْ ‫ىَو‬
َ ‫ِيَالقُ ْر َب‬ْ ‫ارَذ‬ ْ ‫َو‬
ِ ‫َال َج‬ َ ‫سا ِكي ِْن‬ ْ ‫ىَو‬
َ ‫َال َم‬ َ ‫ىَوَ ْال َيتَا َم‬
َ ‫ْالقُ ْر َب‬
َ َّ ‫ت َأَ ْي َمانُ ُك ْم َ ِإ َّن‬
ََ‫ََّللا َال‬ ْ ‫َو َ َماَ َملَ َك‬
َ ‫س ِب ْي ِل‬
َّ ‫َو َاب ِْن َال‬ َ ‫ب‬ِ ‫ب َ ِب ْال َج ْن‬
ِ ‫اح‬
ِ ‫ص‬ َّ ‫َو َال‬
َ ‫ي ُِحبُّ َ َم ْنَ َكانَ َ ُم ْختَاالًَ َف ُخ ْو ًرا‬
9

“Sembahlah Allah dan jangan mempersekutukan-Nya


dengan sesuatu apa pun, hendaklah kamu berbuat
kepada kedua orang tua, kepada kaum kerabat, anak-
anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat,
tetangga yang jauh, teman yang jauh, anak jalanan
dan budak-budak yang kalian miliki, sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi
berlagak membanggakan diri.” ( Qs. An-Nisa’ : 36 ).

‫ُُ َُوُللهُُاْل َح ْم هُد‬..‫للاهُا َ ْك َب ْر‬


ُ ُُ..‫للاهُا َ ْك َب ْر‬
ُ ُ..ُ‫للاهُا َ ْك َب ُْر‬
ُ
Hadirin Kaum Muslimin, Muslimat Jama’ah Idil Fitri
Rahimakumullah

Oleh sebab itulah pada moment idul fitri ini, marilah


kita saling menjalin silaturrahim, memaafkan dengan
ikhlas, melupakan segala kesalahan saudara kita
yang pernah membuat kita sakit hati dan terluka.
Memaafkan adalah sikap mulia yang menghiasi
akhlak para nabi dan orang-orang shaleh,
mema'afkan hanya bisa dilakukan oleh orang-orang
yang bersih hatinya, moment Idul Fitri menjadi
moment yang tepat untuk itu, saat hati kita sudah
disucikan maka akan semakin ringan pula kita
meminta maaf dan memaafkan.

Terlebih kepada sosok yang paling berjasa dalam


kehidupan kita yaitu orang tua kita.

Adalah sebuah kebahagiaan bagi kita yang orang


tuanya masih dalam keadaan sehat dan masih
bersama kita. Terlebih sosok ibu yang telah susah
10

payah melahirkan kita kedunia ini. Ibu adalah sosok


yang paling berjasa dan dapat menghantarkan kita ke
surga. Apa kabar Ia hari ini? Sudahkah kita
menjenguknya? Semakin hari semakin bertambah tua
umurnya. Hari-harinya sudah mulai ditinggal pergi
anak-anaknya. Dirumah sendiri tak berdaya dengan
kondisi kesehatan yang semakin membuatnya tak
berdaya. Keinginan bekerja masih ada namun tenaga
sudah tidak mendukung keinginannya. Akhirnya
hanya bisa mengubur semua isi hatinya sambil
berharap ada anak yang memperhatikan dan peduli
dengannya. Apakah kita peduli dengan hal ini?
Apakah kita merasakan apa yang mereka inginkan
dan rasakan selama ini?

Hadirin rahimakumullah,

Inilah saat penting bagi kita untuk berbuat baik kepada


orang tua kita. Inilah ladang amal bagi kita selaku
anak yang berbakti kepada orang tua. Jika kita
dengan ikhlas peduli, memberi kasih sayang dan
membantu meringankan beban hidupnya yakinlah...
surga balasannya. Jasa dan perjuangan mereka tidak
akan bisa kita balas dan bayar lunas. Demi Allah...
sebanyak apapun yang pernah kita berikan, apa pun
yang pernah kita serahkan kepada orang tua kita,
tidak akan setimpal dengan perjuangan dan
pengorbanan mereka membesarkan kita.

Mari kita ingat perjuangan mereka ketika kita masih


kecil tak bisa berbuat apa-apa. Dengan penuh cinta
11

mereka menggendong kita, mencium kita dan


merawat kita sampai kita bisa seperti sekarang ini.
Bagaimana sebaliknya ketika saat ini mereka
tergeletak sakit sendirian dirumahnya? Sempatkah
kita menengoknya? Berapa kali kita mengusap
keningnya, menyuapinya dan menggantikan
pakaiannya ketika ia terbaring sakit diatas tempat
tidurnya? Seringkah kita memeluknya dengan penuh
cinta sembari tersenyum sebagaimana ia lakukan
saat kita kecil dipangkuannya?

Oleh karena itu Hadirin rahimakumullah,


Di hari nan fitri inilah waktu yang tepat bagi kita untuk
meraih kedua tangannya yang sudah nampak keriput
dimakan usia. Rengkuhlah tubuhnya, Ciumlah tangan
yang dulu kekar mengasuh kita namun
sekarang sudah lemah seraya bersimpuh meminta
maaf kepadanya. Mintalah keridhoan dan
keikhlasannya untuk bekal hidup kita. Dan marilah
berdoa agar Ia selalu mendapatkan perlindungan dan
kesehatan serta kemudahan dari Allah SWT. Semoga
mereka tetap terjaga Iman Islamnya dan ketika Ia
dipanggil oleh Allah SWT mereka menjadi hamba
yang khusnul khatimah dan kita diberikan ketabahan
dalam menghadapinya.
Namun hadirin rahimakumullah, jika mereka saat ini
sudah tidak bersama kita lagi di dunia. Marilah kita
luangkan waktu untuk berziarah ke makam mereka.
Lihat dan bersihkanlah pusara mereka yang
menunggu doa dari kita dan keluarga. Ia pastinya
akan tersenyum melihat kehadiran dan doa yang kita
12

panjatkan.

ْ ‫ُولل‬
‫هُال َح ْم هُد‬ َ ‫ُللاهُأ َ ْك َب هر‬،‫ُوللاهُأ َ ْك َب هر‬،
َ ‫للاهُأ َ ْك َب هرُللاهُأ َ ْك َب هرُللاهُأ َ ْك َب هرُالَُ هإلهَُ هإالهُللاه‬

Ma’asyiral muslimin wal muslimat jamaah shalat Idul


Fitri rahimakumullah,

Selain menunjukkan pengabdian dan bakti kita


kepada orang tua kita, marilah pada momen Idul Fitri
ini kita tebar aura positif kepada orang yang ada
disekitar kita. Binalah persahabatan kepada semua
dengan penuh kasih sayang. Perkuatlah kedekatan
batin dengan sesama agar tercipta suasana yang
penuh kedamaian dan penuh cinta serta kasih
sayang.

Hal ini dapat diwujudkan dengan saling mengulurkan


tangan seraya mengucapkan permohonan maaf
kepada sesama. Bukakan pintu maaf kepada sesama
agar kesempurnaan ibadah kita dibulan Ramadhan
dan idul fitri ini akan semakin sempurna. Semogalah
semua dosa kita kepada Allah dan dosa kepada
sesama akan diampuni sehingga kita akan menjadi
insan yang kembali suci mendapatkan kemenangan
seperti harapan dalam doa kita "Jaalanalahu Minal
Aidin wal Faizin".

Di akhir khutbah ini, Khatib mengajak untuk


merenungkan sebuah pesan Rasulullah SAW kepada
Abu Hurairah yang diriwayatkan oleh Imam Baihaqi
sebagai berikut :
13

ُ‫ي ُللا‬ َ ‫َرض‬


‫ريرةُ ه‬ َ ‫ُقَا َل ُأبواُ هه‬.ُ ‫ق‬ ْ ‫علي َْك ُبه هحس هْن‬
‫ُال هخله ه‬ َ ‫يَاُأبَاُ هه َر‬
َ َُ ‫يرة‬
ُ،ُ ‫ط َع َك‬َ ‫صلهُ َم ْنُ َق‬
‫ُت َ ه‬:َُ‫سو َل ُللاهُ؟ُقَال‬ ‫اُر ه‬
َ َ‫ق ُي‬ ْ ‫ع ْنهُُ َو َماُ هحس هْن‬
‫ُال هخله ه‬ َ
ْ ‫ه‬
ُ .َُ‫ُوت ْع هطيُ َمنُ َح َر َمك‬،ُ َ َ
َ ‫ع همنُظل َم َك‬ ْ ‫ه‬
َ ُ‫وتَ ْعفو‬
"Wahai Abu Hurairah, Hendaklah Engkau berakhlaq
mulia! Abu Hurairah bertanya, apakah yang dimaksud
dengan akhlaq mulia itu wahai Rasul? Nabipun
menjawab: Engkau hubungkan silaturrahim dengan
orang yang memutuskannya dari padamu, engkau
ma’afkan orang yang berbuat zalim kepadamu, dan
engkau beri sesuatu orang yang mengharamkanmu."
(HR. Al Baihaqi)

‫بارك للا لي ولكم في القرآن العظيم ونفعني وإياكم بما فيه من اآليات وذكر ال‬
َ ‫حكيم وتقبل مني ومنكم تالوته إنه هو السميع العليم‬

Anda mungkin juga menyukai