Proses Keperwatan
Proses Keperwatan
BAB 1
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Proses keperawatan adalah metode yang sistematis, dimana perawat bersama klien
bekerja sama dalam :
Melakukan pengkajian kebutuhan asuhan keperawatan
Merencanakan dan melaksanakan asuhan keperawatan
Menilai hasil asuhan keperawatan yang berorientasi paada klien dan tujuan
Sementara itu manfaat yang didapat klien dari pemberian asuhan keperawatan
dengan pendekatan proses keperawatan adalah:
PENGKAJIAN DIAGNOSA
EVALUASI PERENCANAAN
IMPLEMENTASI
1. Pengkajian
Pengkajian adalah proses mengumpulkan data relevan yang continue
tentang respon manusia, status kesehatan, kekuatan dan masalah
klien.Wawancara, observasi langsung dan pengukuran juga perlu dilakukan
untuk memperoleh data subyektif dan obyektif.Data merupakan dasar
komponen proses keperawatan. Pengumpulan data bersifat
berkesinambungan selama melakukan proses keperawatan, agar data baru
tidak mengubah komponen lain, data juga harus didokumentasikan.
Proses pengkajian mencakup 4 kegiatan:
1. Pengumpulan data
2. Penyusunan data
3. Validasi data
4. Pencatatan data
Tujuan pengkajian :
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnose keperawatan menggambarkan tentang penilaian klinis tentang
respon individu, keluarga, kelompok maupun masyarakat terhadap
permasalahan kesehatan baik actual maupun potensial. Diagnose terdiri dari
dua fase analisis/ sintesis.
Fase analisis ini dimulai dengan memilih data dalam kategori yang termasuk
dalam model yang dipilih dan mengidentifikasi pola perilaku.
Pernyataan diagnose keperawatan ditulis dengan bahasa yang jelas dan
singkat. Setiap 6ea rah6 berpusat pada klien, spesifik, akurat dan mencakup
suatu etiologi atau pernyataan deskriptif. Diagnosa keperawatan
mencermikan masalah kesehatan yang dapat diatasi oleh perawatan yag
memberikan arahan untuk intervensi keperawatan. Focus diagnose
keperawatan pada manusia dan merawat. Keperawatan menekankan
keutuhan dan keunikan individu yang berinteraksi dengan lingkungan dan
keadaan kesehatannya --- bukan sekedar sakit atau penyakit --- namun juga
membutuhkan intervensi keperawatan.
Macam-macam diagnose keperawatan:
1. Diagnosa aktual adalah pertimbangan tentang respon klien terhadap
masalah kesehatan yang ada pada waktu sekarang pada pengkajian
perawat. Diagnosa keperawatan yang actual berdasarkan adanya gejala
dan tanda yang berhubungan.
Contoh: pola nafas tidak efektif atau kecemasan
2. Diagnosa potensial atau resiko keperawatan, seperti didefenisikan oleh
NANDA, diagnose potensial adalah pertimbangan klinik bahwa klien
lebih rentan untuk timbulnya masalah dari pada orang lain pada situasi
yang sama.
Contoh: seorang perawat membuat 7ea rah7 resiko terjadi infeksi pada
pasien onkologi yang menerima terapi radiasi yang masuk ke rumah
sakit karena pendarahan gastrointestinal.
3. Diagnosa keperawatan kemungkinan adalah satu dari kenyataan
tentang masalah kesehatan yang tidak jelas atau factor penyebab yang
tidak diketahui. Kemungkinan diagnose memerlukan lebih banyak data
untuk mendukung atau menghilangkannya.
Contoh: perawat memilih 7ea rah7 kemungkinan isolasi 7ea ra untuk
klien yang masuk ke rumah sakit dengan diagnose aids berhubungan
dengan yang tidak ada pengunjung atau telefon.
4. Diagnose sehat adalah suatu yang menunjukkan respon sehat dari klien
yang menginginkan tingkat kesehatan yang lebih tinggi .
Contoh: potensial peningkatan parental
3. Perencanaan
Fase – fase dalam keperawatan adalah memprioritaskan diagnose
keparawatan, menentukan hasil akhir perawatan klien, mengidentifikasi
tindakan keperawatan dank klien yang sesuai dan rasional ilmiahnya, dan
menetapkan rencana asuhan keperawatan. Diagnose keperawtan ini juga
diprioritaskan sesuai dengan keseriusan yang mengancam jiwa seseorang.
Tujuan jangka panjang yang dibuat oleh perawat merupakan hasil akhir
yang diharapkan oleh klien. Hasil akhir yang diharapkan didasarkan pada
diagnose keperawatan spesifik dan mencerminkan resolusi realistis dari
diagnose keperawatan. Hasil ini mencakup kriteria yang luas dan khusus
untuk mengukur perilaku klien selama atau setelah implementasi rencana.
Hasil akhir jangka pendek merupakan langkah untuk mencapai masing-
masing hasil yang diharapkan jangka panjang yang mencerminkan
perencanaan bersma klien dan berfokus pada klien, mencakup kriteria
khusus untuk mengukur perilaku pasien dan ditulis berdasaran urutan yang
akan dilakukan. Hasil dari jangka pendek ini harus realistis karena berfungsi
sebagai kriteria terhadap tindakan yang akan dievaluasi.
Selanjutnya perawat berfokus kepada pencapaian hasil yang diharapkan
dengan memilih strategi dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk
meningkatkan dan memelihara kesehatan klien.
Strategi disusun untuk mencegah, mengurangi atau memperbaiki masalah
klien. Strategi ini dipilih didasarkan pada keefektifan dalam mencapai hasil
klien, keuntungan dan resiko untuk klien dan ketersediaan sumber seperti
orang, peralatan, waktu, keuangan dan fasilitas. Dalam menyusun strategi
perawat membendingkan:
a. Keuntungan dari masing-masing tindakan dengaan potensia bahaya
(resiko, efek samping, kecemasan dan ketidaknyamanan),
b. Hasil yang diharapkan dengan kemungkinan kerugian waktu, uang dan
keterlibatan orang lain,
c. Ketersediaan dari sumber yang terbatas (peralatan, anggota tim
kesehatan dan keluarga, waktu dan ruang) dengan keuntungan yang
ingin dicapai.
4. Implementasi
Implementasi adalah melaksanakan order keperawatan yang disusun
dalam rencana oleh klien, perawat atau orang lain. Dalam menjalankan
tanggung jawab implementasi merupakan kerjasama yang terjalin antara
perawat dengan tenaga kesehatan lainnya.Keselamatan fisik dan psikologis
klien dipertimbngkan dan dilindungi.Setiap tindakan dilakukan dengan
terampil dan efisien serta mencakup pengkajian
berkesinambungan.Tindakan keperawatan dan perilaku perawat dicatat
untuk membuktikan bahwa rencana telah ditetapkan dan untuk
mengevaluasi keefektifan rencana tindakan. Proses implementasi terdiri
dari:
Mengkaji klien kembali
Sebelum melakukan implementasi, perawat harus mengkaji ulang
apakah intervensi tersebut masih diperlukan.
Menentukan kebutuhan bantuan perawat lain
Pada waktu melakukan tindakan perawat terkadang memperlukan
bantuan seperti : membantu perawat untuk memiringkan pasien karena
terlalu gemuk,
Mengimplementasian strategi keperawatan.
Setelah mengkaji ulang klien serta menentukan kebutuhan bantuan,
perawat mengimplementasikan strategi yang direncanakan. Aktivias
yang dilakukan mencakup komunikasi, melakukan pertolongan sesuai
kebutuhan, melakukan edukasi/konseling, bertindak sebagai advokad,
change agent, memimpin dan mengelola. Selain itu juga melakukan
aktivitas yang terkait dengan pemberian tugas, pendelegasian tindakan
keperawatan, supervise dan evaluasi pada perawat yunior yang berada
dibawah tanggung jawabnya.
Mengkomunikasikan tindakan-tindakan keperawatan
Setelah melakukan tindakan pada pasien, perawat harus mencatat
tindakan yang telah dilakukan kepda pasien. Beberapa kegiatan yang
harus segera ditulis biasanya terkait dengan pemberian obat dan
treatmen, data tentang pasien juga harus lengkap, akurat dan terbaru
untuk perawat serta tim kesehatan lain.
Tindakan keperawatan yang telah dilakukan harus dikomunikasikan
secara verbal dan tertulis.Jika keadaan klien berubah cepat, maka kepala
ruang dan dokter harus segera diberi tahu secara verbal. Laporan verbal
juga diberikan kepada perawat lain pada waktu terjadi pertukaran dinas
atau pasien dipindahkan ke ruangan lain.
5. Evaluasi
Evaluasi adalah membandingkan status kesehatan klien saat ini
dengan hasil klien yang diharapkan dan menentukan kemajuan klien atau
kurangnya kemajuan 10ea rah pencapaian hasil.Perawat melakukan
penilaian evaluative berkesinambungan yang menggambarkan respon atau
reaksi klien terhadap setiap tindaakan keperawatan dan hasilnya. Evaluasi
memberikan data yang dapat digunakan untuk mengubah atau memodifikasi
diagnose keperawatan, rencana dan implementasi.
Proses evaluasi mempunyai enam komponen, yakni:
1. Mengidentifikasi hasil yang diharapkan yang akan digunakan perawat
untuk mengukur pencapaian tujuan
2. Mengumpulkan data yang berhubungan dengan hasil yang diharapkan
3. Membandingkan data dengan hasil yang diharapkan
4. Mempertimbangkan apakah tujuan telah tercapai
5. Menghubungkan tindakan keperawatan dengan hasil klien
6. Membuat kesimpulan tentang kasus masalah, melakukan review dan
memodivikasi rencana asuhan keperawatan.
1. Perpektif historis.
2. Pendekatan terhadap evaluasi kualitas.
3. Struktur dimana pasien dirawat.
4. Proses keperawatan.
5. Outcome.
3.2 Saran