Anda di halaman 1dari 9

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian adalah sesuatu yang sangat penting dalam


penelitian, memungkinkan pengontrolan maksimal beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi akurasi suatu hasil. Dapat digunakan peneliti sebagai petunjuk
dalam penelitian untuk mencapai suatu tujuan atau menjawab suatu
pertanyaan penelitian dan merupakan hasil akhir dari suatu tahap keputusan
yang dibuat oleh peneliti berhubungan dengan bagaimana suatu penelitian bisa
diterapkan Sugiyono (2015).
Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian kuantitatif yaitu Pre Experiment. Bentuk desain yang digunakan
One Group Pretest-Posttest Design, yang bertujuan untuk menguji efek suatu
perlakuan. Pengujian ini dilakukan untuk melihat pengaruh tindakkan asertif
berupa pujian dengan motivasi ibu dalam memberikan asi eksklusif. Penelitian
ini hanya menggunakan satu kelompok saja yaitu kelompok eksperimen tanpa
kelompok pembanding menurut Sugiyono (2015) Bentuk rancangan ini
digambarkan sebagai berikut dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut ini :

Tabel 3.1 : One Group Pretest-Posttest Design

Kelompok Pre-Test Perlakuan Post-test


Kelompok Eksperimen 01 X 02

Keterangan :
01 = pre test untuk mengetahui tingkat pengetahuan kelompok eksperimen
sebelum dilakukan pendidikan kesehatan.

64
65

X = memberikan pendidikan kesehatan.


02 = post tes untuk mengetahui tingkat pengetahuan kelompok eksperimen
sesudah dilakukan pendidikan kesehatan.
B. Populasi dan Sampel
Adapun Populasi dan sampel yang ditetapkan dalam penelitian ini akan
dijabarkan sebagai berikut :
1. Populasi
Populasi dalam penelitian adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas obyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk diteliti kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2015).
2. Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang
diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Sugiyono, 2015).

3. Metode Sampling
Teknik sampling untuk memilih subjek atau responden yang
dijadikan sampel dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik
Proportionate Stratified random sampling. Teknik ini digunakan bilamana
populasi tidak terdiri atas individu-individu, melainkan terdiri atas
kelompok-kelompok (sugiyono, 2012).

Sampling merupakan proses penyaringan porsi dari populasi untuk


dapat mewakili populasi yang ada (Nursalam 2016). Tehnik sampling
pada study ini menggunakan peneliti adalah Probability sampling
dengan Cluster sampling pengelompokan sampel berdasarkan lokasi
populasi (Nursalam 2016).
a) Kriteria inklusi
66

Kriteria inklusi (kriteria yang layak diteliti) adalah kriteria umum subjek
penelitian dari suatu populasi target dan terjangkau yang akan diteliti
(Setiadi, 2013). Kriteria sampel inkulsi dalam penelitian ini adalah :
1) Ibu yang memiliki anak usia 0-6 bulan
2) Ibu yang kondisinya sehat secara fisik dan mental
b) Kriteria ekslusi
Kriteria ekslusi (kriteria yang tidak layak diteliti ) adalah
menghilang/mengeluarkan subjek yang tidak memenuhi kriteria inklusi
dan studi (setiadi, 2013). Kriteria sampel ekslusi dalam penelitian ini
adalah:
1) Ibu yang memiliki bayi dengan kondisi khusus, yaitu bibir dan
langit-langit mulut yang terbelah.

C. Waktu dan Tempat Penelitian


Waktu penelitian dilaksanakan selama 4 (empat) bulan yaitu pada
pertengahan bulan Februari 2018 sampai dengan pertengahan bulan Juni
tahun 2018. Tempat penelitian atau lokasi penelitian di ruang kelas SMP
Negeri 1 Loa Janan.
D. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah definisi yang berdasarkan karakteristik
yang diamati dengan sesuatu yang didefinisikan (Nursalam, 2011).
E. Instrumen Penelitian
Notoatmodjo (2012) menjelaskan bahwa instrumen penelitian adalah alat
bantu yang di gunakan untuk mengumpulkan data. Instrument penelitian ini
dapat berupa kuisioner (daftar pertanyaan), formulir observasi, formulir-
formulir lain yang berkaitan dengan pencatatan dalam bentuk pertanyaan
tertutup. Artinya semua jawaban sudah di sediakan dan responden tinggal
memilih jawaban.
67

F. Uji Validitas dan Reliabilitas


Uji validitas di gunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu
instrument penelitian. Seperti halnya kuisioner di katakan valid jika
pertanyaan kuisioner tersebut mampu mengungkapkan sesuatu yang akan di
ukur oleh kuisioner tersebut. Validitas di gunakan untuk mendapatkan data
(mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan
(Riwidikdo, 2013). Adapun tahapan dalam melakukan uji validitas dan uji
reliabilitas instrument pada pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik Pengumpulan data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan kuesioner. Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang sudah
tersusun dengan baik dan matang, dimana responden tinggal memberikan
jawaban atau dengan memberikan tanda-tanda tertentu (Notoatmodjo, 2010).
Menurut sumbernya data penelitian di golongkan sebagai data primer dan data
sekunder :
1 Data primer
Data primer adalah data yang di peroleh lansung dari subyek
penelitian dengan menggunakan alat pengukuran atau alat pengambilan
data lansung pada subyek sebagai sumber informasi yang di cari (Azwar,
2009).
2 Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang di peroleh lewat pihak lain. (Azwar,
2009).
H. Teknik Analisa Data
1. Pengolahan Data
Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya
adalah pengolahan data. Proses pengolahan data menurut Notoatmodjo
(2010) adalah:
a. Editing
Kegiatan ini dilakukan dengan cara memeriksa data hasil jawaban dari
kuesioner yang telah diberikan kepada responden dan kemudian
68

dilakukan koreksi apakah telah terjawab dengan lengkap, karena


editing dilakukan di lapangan sehingga bila terjadi kekurangan atau
tidak sesuai dapat segera dilengkapi.
b. Coding
Kegiatan ini memberi kode angka pada kuesioner terhadap tahap-tahap
dari jawaban responden agar lebih mudah dalam pengolahan data
selanjutnya.
c. Tabulating
Kegiatan ini dilakukan dengan cara menghitung data dari jawaban
kuesioner responden yang sudah diberi kode, kemudian dimasukkan
kedalam tabel.
d. Memasukkan Data (Data Entri) atau processing
Memasukkan data yaitu jawaban dari masing-masing responden dalam
bentuk kode (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam program atau
software komputer.
e. Pembersihan data (Cleaning) Apabila semua data dari setiap sumber
data atau responden selesai dimasukkan, perlu dicek kembali untuk
melihat kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode,
ketidaklengkapan dan sebagainya, kemudian di lakukan pembetulan
atau koreksi, Proses ini disebut pembersihan data (data cleaning).
2. Analisa data
Analisa data dilakukan secara statistik pada penelitian ini antara lain
diolah melaui analisa univariat kemudian uji normalitas dan dilanjutkan
analisa bivariat, (Notoatmodjo, 2010) sebagai berikut :
a. Analisa Unvariat
Uji statistik univariat adalah suatu analisis yang bertujuan untuk
menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel
penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan
distribusi frekuensi dan persentase tiap variabel penelitian. Bentuk
analisis univariat tergantung jenis datanya. Misalnya nilai proporsi
69

atau persentase pada analisis univariat biasanya hanya cocok untuk


menjelaskan jenis data kategorik (Notoatmodjo, 2012).

𝐶 = panjang kelas
𝑛 = banyak data
∑𝑓 = jumlah frekwensi dari kelas dibawah kelas
median
f = frekuensi

3) Standar deviasi
Standar deviasi ialah suatu nilai yang menunjukan tingkat (derajat)
variasi kelompok data atau ukuran standar penyimpangan dari
mean. Simbol standar deviasi populasi (𝜎𝑛 atau ) sedangkan symbol
sampel (𝜎n-1, Sd atau s). rumus standar deviasi (S) sampel untuk
data tunggal.

2
(∑ 𝑋)
∑ 𝑋2− ∑ 𝑋2
𝜎𝑛−1 = √ 𝑛
atau 𝑠 = √ 𝑛−1
𝑛−1

4) Standar error of estimate (SY X1 x2)


Untuk menghitung standar Error of estimate terlebih dahulu di
buat tabel berisikan harga Y, Yc Y-Yc dan(Y − Yc)2 kemudian
jumlah harga (Y-Yc) di masukan dalam rumus :

∑(𝑌. 𝑌𝑐)2
𝑆𝑌. 𝑋1. 𝑋2 = √
𝑛−𝑚

5) Confidence Interval
Confidence Interval adalah rentang antara dua nilai dimana suatu
sampel mean berada di tengah-tengahnya nilai sebuah Confidence
Interval dapat di nyatakan dengan kemungkinan (probability).
Z= (X – sample mean) /S
70

b. Uji Normalitas
Uji normalitas untuk mengetahui data berdistribusi normal atau
tidak normal secara deskriptif dapat menggunakan koefisien varians,
rasio skweness, rasio kurtosis, histogram, Q-Q Plot, detrended Q-Q
Plot dan Box Plot. Secara analitik dapat menggunakan program
software computer dengan uji Shapiro-wilk. Biasanya sampelnya
kurang dari atau sama dengan 50 (Dahlan, 2013). Berikut rumus uji
Shapiro-Wilk :
𝑛
2 𝑎
[∑𝑖=1 𝑛−1+1 (𝑥(𝑛−𝑖+1) −𝑥(𝑖) )]
𝑊= ∑𝑛
𝑖=1(𝑥𝑖 −𝑥 )

1) Kurtosis
Kurtosis dinilai sebagai bentuk distorsi dari kurva normal.
Tingkat keruncingan kurva di ukur membandingkan tingkat
keruncingan kurva distribusi data dengan kurva normal
interprestasi kurtosis sebagai berikut:
a) Jika data memiliki nilai kurtosis <-1.96, berarti data
berdistribusi tidak normal.
b) Jika data memiliki nilai kurtosis >+1.96, berarti data
berdistribusi tidak normal.
c) Jika data memiliki nilai kurtosis -1.96 sampai dengan +1.96
berarti data berdistribusi normal.
2) Histogram
Histogram dengan kurva mempunyai bentuk seperti lonceng
dan simetris terhadap mean maka data berdistribusi normal.
3) Grafik QQ Plot
Data berdistribusi normal dengan melihat grafik QQ Plot
apabila data tersebut mendekati bahkan berada sepanjang garis.
c. Analisa Bivariat
Analisa bivariat di lakukan terhadap dua variabel yang di duga
berhubungan atau berkorelasi. Analisa bivariat yang di gunakan dalam
71

penelitian ini adalah Uji parametric dependent t-test atau di sebut juga
paired t-test karena data telah berdistribusi normal. Uji paird t-test
bertujuan untuk mengetahui pengetahuan sebelum dan sesudah di
berikan perlakuan untuk membandingkan mean dari satu sampel yang
berpasangan (paired). Adapun rumus paired t test yang di gunakan
adalah sebagai berikut:
̅
𝐷
t= 𝑆𝐷
( )
√𝑁

Keterangan :

T = nilai t hitung
̅ = rata-rata selisih pengukuran 1 dan 2
𝐷
Sd = standar deviasi selisih pengukuran 1 dan 2
keputusan uji adalah jika P value <𝛼 (0,05) dan berbeda
secara signifikan maka H0 ditolak, jika P value >𝛼 (0,05) H0 di
terima (Hasan, 2010).

I. Etika Penelitian
Penelitian kesehatan yang mengikutsertakan subjek manusia harus
memperhatikan aspek ektik dalam kaitan menaruh hormat martabak atas martabak
manusia (Dahlan, 2014). Masalah etika dalam penelitian keperawatan meliputi :
1. Informed Concent
Peneliti memberikan penjelasan tentang maksud, tujuan serta dampak dari
penelitian dan memberikan hak kepada responden untuk menolak dijadikan
responden penelitian.
2. Anonimity (tanpa nama)
Untuk tetap menjaga kerahasian responden, Peneliti tidak akan
mencantumkan nama responden, tapi peneliti menggunakan kode tertentu
untuk masing-masing responden.
72

3. Confidentialy (kerahasiaan)
Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dari responden dijamin oleh
peneliti. Data tersebut hanya akan disajikan atau dilaporkan pada pihak
yang terkait dengan penelitian.

Anda mungkin juga menyukai