KEGAWATDARURATAN II
NIM : 201801089
Diare
* Menjelaskan pengertian diare, penyebab diare dan bahaya diare
* Menjelaskan bagaimana mengatasi diare
* Menentukan kapan seorang anak yang menderita diare perlu dibawa ke
puskesmas
* Menjelaskan bagaimana mencegah diare pada anak
Diare
Diare akut :
Terjadi secara mendadak pada bayi dan anak yang sebelumnya sehat.
Diare kronis :
Diare berlanjut sampai 2 minggu atau lebih dgn kehilangan berat badan atau
berat badan tidak bertambah selama masa diare.
Diare kronik terdiri :
* Diare persisten : Diare yg disebabkan infeksi
* Protracted diare : Diare berlgs > 2 minggu dengan tinja cair
dan freq ≥ 4x / hari.
* Diare intraktabel : Diare yg timul berulang kali dalam waktu
yang singkat (1-3 bln).
* Prolnged diare : Diare yg berlangsung > 7 hari.
* Chronic non spesific diarrhea : Diare yang berlangsung > 3
minggu, ttp tidak disertai gangguan pertumbuhan dan tidak ada
tanda-tanda infeksi maupun malabsorpsi
Diare sekretori -
abnormalitas baik absorbsi maupun sekresi elektrolit. - berhubungan dengan
↑ cAMP intraselular → mengham- bat absorbsi NaCL & menstimulasi sekresi
klorida →↑ sekresi air & elektrolit kedalam rongga usus → ↑ isi
rongga usus → diare.- ↑ cAMP disebabkan oleh rangkaian kejadian yang
dimulai dgn adanya molekul penanda → mengkom- plekskan permukaan
reseptor sel → G-protein diaktivasi kedalam membran sel dan menstimulasi
produksi cAMP .
Diare osmotik
makanan atau zat yg tdk dpt diserap → tekanan osmotik dlm lumen usus ↑ →
terjadi pergeseran air & elektrolit dlm rongga usus → isi rongga usus
berlebihan → mergs usus utk mengeluarkannya → diare.- tiga mekanisme
utama yang menyebabkan hal ini.
(1) Makan larutan yang sulit diabsorbsi spt lakktulosa, SO4-,PO4-
3atau Mg2+.
Patofisiologi :
Virus
*Langsung merusak villi usus halus → luas permukaan usus halus ber< &
pengaruhi mekanisme enzymatik → perkembangan normal villi enterocytes
dari usus kecil terhambat & perubahan dalam struktur & fungsi epithel →
menyebabkan malabsorbsi & moti litas abnormal.
Derajat Dehidrasi berdasarkan Kehilangan berat Badan
Dehidrasi sedang 5 – 10 %
Catatan :
Tanpa dehidrasi Tidak ada tanda atau gejala yang cukup untu
mengelompokan dalam dehidrasi berat atau
tidak berat
Tatalaksana
Terdiri lima lintas tatalaksana :
(1) Rehidrasi
Kadar normal ion hidrogen (H) arteri adalah: - 4x10-8 atau pH = 7,4 (7,35 –
7,45)
Kadar pH darah < 6,8 atau >7,8 tidak dapat diatasi oleh tubuh
Nilai pH plasma dapat diregulasi dgn kontrol rasio CO2 (asam) dgn [HCO3- ]
(basa) dalam plasma dgn cara :
H2CO3 terurai → CO2 akan berdifusi ke alveoli paru-paru & dikeluarkan saat
exhalasi Shg respiratory rate (RR) pengaruhi konsentrasi ion H+.
Jk RR CO2 dikeluarkan pH
Jk RR CO2 tertahan pH
Nilai normal
PCO2 : 35 – 45 mmHg
pH : 7.35 – 7.45
HCO3 : 22 – 26 mEq/L
20 [HCO3-]
pH = 6,1 + log ---------------------
1 PaCO2
Asidosis Metabolik
* Gejala Kardiovaskuler:
• disritmia
• letargi
• stupor
• koma
Asidosis Metabolik
* Tatalaksana : -
Tujuan: meningkatkan pH darah hingga ke batas aman (7,20 hingga 7,25)
• mengobati penyakit dasar - NaHCO3 dapat digunakan
bila pH <7,2 atau [HCO3-] <15mEq/L
Asidosis Metabolik
* Tatalaksana : -
Risiko NaHCO3 yang berlebihan:
Alkalosis metabolik
* Gejala :
- Gejala dan tanda tidak spesifik
- Kejang dan kelemahan otot → akibat hipo
- kalemia dan dehidrasi.
- Disritmia jantung, kelainan EKG → hipo-kalemi.
- Parestesia, kejang otot → hipokalsemia.
Alkalosis metabolik
* Talaksana :
- Tujuan:
• menghilangkan penyakit dasar
• pemberian KCl i.v. dalam salin 0,9% → (jika Cl- urin <10
mEq/L) hilangkan rgsangan aldosteron → ekskresiNaHCO3
• Jika Cl- urine >20mEq/L → disebabkan
aldosteron yang berlebihan → tidak dapat diobati dengan salin
i.v., tapi dgn diuretik
Asidosis Respiratorik
* Ciri: PaCO2 ↑ (>45mmHg) dan pH <7,35
* Kompensasi :
- ginjal retensi dan peningkatan [HCO3-]
* Etiologi :
- hipoventilasi (retensi CO2)
- inhibisi pusat nafas (overdosis sedatif, henti jantung)
- penyakit dinding dada & otot nafas (fraktur costae, miastemia
- gangguan pertukaran gas (COPD), obstruksi jalan nafas atas.
Asidosis Respiratorik
* Gejala :
- Tidak spesifik
- Hipoksemia (dominan) → asidosis respira
- torik akut akibat obstruksi nafas.
- Somnolen progresif, koma → asidosis res- piratorik kronis.
- Vasodilatasi serebral → meningkatkan ICV → papiledema dan
pusing.