Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Selama berabad-abad, berbagai macam obat telah berupaya

ditemukan manusia untuk mengobati berbagai penyakit. Sejak zaman

yang paling awal, obat tradisional yang kebanyakan berupa obat herbal

telah digunakan untuk pengobati penyakit. Misalnya Paprus ebies yang

disusun di Mesir sekitar abad ke-16 SM membuat ratusan obat rakyat

untuk berbagai penyakit. Akan tetapi pengobatan herbal biasanya

diturunkan secara lisan dari generasi ke generasi (Anonim. 2008).

Indonesia juga merupakan salah satu negara produsen minyak

atsiri dan menghasilkan sekitar 20 jenis minyak atsiri. Berikut ini

merupakan komoditi ekspor minyak atsiri di indonesia yaitu serai wangi,

nilam, akar wangi, kenanga, lylang-ylang, kayu putih, daun cingkeh,

cendana, gagang cengkeh, pala, massaoi, kruing, gaharu, lawang dan

terpetin. Pengembangan minyak atsiri di indonesia ditujukan untuk

meningkatkan ekspor dan substitusi impor, sehingga dapat menyediakan

bahan baku untuk industri dalam negri yang berarti juga dapat menghemat

devisa (Wijaya Kusuma Hembing. 2008).

Penggunaan minyak gosok telah menjadi hal yang umum bagi

masyarakat Indonesia. Rasa hangat atau aroma tertentu akan didapatkan

saat mengoleskannya sejak bayi sampai tua, kehadirannya bias

menemani kehidupan seseorang. Sekarang ini di Indonesia, terdapat


bermacam-macam jenis minyak gosok yang dibuat dari hasil penyulingan

berbagai bahan alami. Minyak gosok yang dibuat dari hasil penyulingan

bahan tumbuhan pembuatannya yang ditambahkan dengan bahan

pelarut. Berbagai tumbuhan penghasilnya ini mengeluarkan bau yang

khas, sehingga dengan menciumnya dapat dibedakan jenisnya. Adapun

jenisnya, minyak gosok yang diproduksi di Indonesia memang berkhasiat

meningkatkan suatu penyakit, kandungan minyak atsiri dari hasil

penyulingan tanaman tertentu (Anonim. 2013).

B. Maksud Percobaan

Untuk mengetahui dan memahami tekhnik pembuatan, perhitungan

formulasi minyak gosok (Massage oil).

C. Tujuan Percobaan

Agar mahasiswa mengetahui tekhnik pembuatan, perhitungan

formulasi minyak gosok (Massage oil) dan dapat membedakan jenis

minyak gosok berdasarkan komponen dominan dan bahan-bahan

penyusunnya secara organoleptik.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Dasar Teori

Minyak gosok dibuat dari hasil penyulingan berbagai bahan tumbuhan

pembuatannya yang ditambahkan dengan bahan pelarut berbagai

tumbuhan menghasilkan dan mengeluarkan bau khas, sehingga secara

organoleptic (aroma, rasa, warna) dapat dibedakan jenisnya. Apapun

jenisnya, minyak gosok yang banyak diproduksi di Indonesia berkhasiat

sebagai untuk meringankan penyakit. Kandungan minyak atsiri hasil dari

penyulingan tumbuhan tertentu, baik murni atau ditambahkan bahan alami

lain, menjadi zat yang mampu melawan penyakit. Rasa hangat, saat

dioleskan dengan minyak gosok disebabkan karena minyak gosok dapat

melebarkan pembuluh darah di permukaan kulit. Karena pelebaran ini,

maka yang mengalir di permukaan kulit akan lebih banyak dan

menimbulkan rasa gatal akibat gigitan serangga (Anonim. 2019).

Minyak atsiri atau dikenal juga sebagai minyak eteris (Aetheric oil),

minyak esensial minyak terbang serta minyak aromatik, adalah kelompok

besar minyak nabati yang berwujud cairan minyak nabati yang berwujud

cairan kental pada suhu ruang namun mudah menguap sehingga

memberikan aroma khas. Minyak atsiri merupakan bahan dasar dari

wangi-wangian atau minyak gosok (untuk pengobatan) alami. Di alam

perdagangan sulingan minyak atsiri dikenal sebagai bibit minyak wangi

(Agustian E. 2005).
Indonesia memang kaya akan berbagai tumbuhan yang dapat

mengatasi penyakit. Salah satunya adalah berbagai jenis minyak yang

akrab di masyarakat. Misalnya minyak kayu putih, minyak telon, minyak

tawon, minyak gandapura, minyak cengkeh, menyak sereh, minyak

cendana, dan minyak kemiri (Anonim. 2008).

1. Minyak kayu putih

Minyak ini bermanfaat menyembuhkan kembung, sakit perut dan

menghangatkan tubuh.

2. Minyak lawang

Minyak Ambon dari papua ini dapat menghangatkan

tubuh, sekaligus baik bagi penderita rematik dan untuk minyak

pijat. Rasanya hangat lebih kuat dibandingkan minyak kayu putih.

3. Minyak gandapura

Berkhasiat mengurangi pegal, keseleo, dan meredakan gigitan

serangga, minyak ini disebut pula minyak kasturi.

4. Minyak cengkeh

Sebagai penghangat tubuh dan meringankan sakit gigi. Zat eugenol

dalam cengkeh mampu membunuh bakteri dan jamur

menyebabkan sakit.

5. Minyak tawon

Bahan utamanya minyak kelapa, minyak kaytu putih, daun lada,

bawang, jahe, daun kunyit, ramuan semua bahan berguna untuk


mengobati memar,luka, meredakan gigitan serangga dan berguna

mengobati memar.

6. Minyak cendana

Minyak ini bisa sebagai aromaterapi dan menghangatkan kulit.

7. Minyak kemiri

Mengandung vitamin B, E, thiamin dan vitamin C. Zat tersebut

bermanfaat menyuburkan rambut.

B. Uraian Bahan

1. Oleum Citronella

Nama latin : Cymbopogon citratus

Nama umum : Minyak sereh

Nama daerah : sereh (jawa), sange-sange (sumatera),

salai (kalimantan), tonti sare (sulawesi),

isa (maluku).

Rumus kimia :-

Rumus molekul :-

Berat molekul :-

Pemerian : cairan, pucat sampai kuning tua, bau

khas enak

Kelarutan : dalam etanol kocok satu bagian volume

dengan 4 bagian volume etanol (80%)

Berat jenis : 0,880 gram - 0,895 g/ml


Kandungan : geraniol dan sitronelal, methileptanon,

terpen-terpen, terpen alkohol, dan

asam-asam organik.

Khasiat : mencegah tumbuhnya sel tumor atau

kanker dalam tubuh, menurunkan

kadar kolesterol dalam darah,

melancarkan dan menjaga sistem

pencernaan, menyembuhkan

insomnia atau penyakit susah tidur,

menjaga sistem imun atau pertahanan

tubuh terhadap serangan penyakit,

mengobati sakit kepala atau pusing

dan juga migrain.

Kegunaan : zat aktif

2. Oleum cajuputi

Nama latin : Malaleuca leucadendra

Nama umum : minyak kayu putih

Nama daerah : gelam (sunda, jawa), ghelam (madura),

inggolom (batak), kayu putih (melayu).

Rumus kimia :-

Rumus molekul : C10H18O

Berat molekul : 0,910 sampai 9,23

Berat jenis :-
Pemerian : cairan, tidak berwarna, kuning atau

hijau, bau khas, aromatic, rasa pahit.

Kelarutan : larut dalam 2 bagian etanol (80%) P,

jika disimpan lama kelarutan

berukarng, mudah larut dalam etanol

(90%) P

Kandungan : minyak atsiri terdiri dari sinesol 50-65%

(Eukaliptol), α-Tenpinsi, valoral denida

dan benzalsehio.

Khasiat : sebagai obat gosok pada sakit encok

dan rasa nyeri lainnya, antelmentik,

ekspektoran, perut kembung, luka baru,

luka bakar.

Kegunaan : zat aktif

3. Oleum Olive

Nama latin : Olea europaea

Nama umum : minyak zaitun

Nama daerah :

Rumus kimia :-

Rumus molekul :-

Berat molekul : 0,910 gram sampai 0,913 gram

Berat jenis :-
Pemerian : cairan, kuning pucat atau kuning

kehijauan bau lemah, tidak tengik, rasa

khas pada suhu rendah sebagian ataau

seluruhnya membeku.

Kelarutan : sukar larut dalam etanol (95%) P,

mudah larut dalam kloroform P, dalam

eter P dan dalam eter minyak tanah P

Khasiat : melindungi kulit dari sel-sel dan radikal-

radikal bebas dan berbahaya,

melembutkan kulit dan dapat

menyuburkan rambut.

Kegunaan : zat aktif

4. Oleum culilawaneae

Nama latin : Cinnamomum culilawan BL

Nama latin : minyak lawang

Nama daerah : akar manis

Rumus kimia :-

Rumus molekul :-

Berat molekul :-

Berat jenis :-

Kandungan : glisirhisin, saponin, glikosida liquiritinn,

asparagin, glukosa, sukrosa, asam

liquiritat, zat pahit, minyak atsiri.


Khasiat : anti kolesterol, batuk, mulas, tukak

lambung, masuk angin, perut kembung,

diare, muntah, asma, sakit kuning,

sariawan, konstipasi.

Kegunaan : zat aktif

5. Oleum cocos

Nama latin : Cocos nucifera

Nama umum : minyak kelapa

Nama daerah : baku (Aceh), kelapa (Jawa), Kaluku

(Makasar)

Rumus kimia :-

Rumus molekul :-

Berat molekul :-

Berat jenis :-

Pemerian : cairan jernih, tidak berwarna atau

kuning pucat, bau khas dan tidak tengik

Kelarutan : larut dalam 2 bagian etanol (95%) P

pada suhu 60o, sangat mudah larut

kloroform P dan eter P

Kandungan : ester gliserin dari oleat, stearat,

palmitat, asam larut, asam miristat,

kaplirat.
Khasiat : sebagai bahan untuk mengurangi efek

panas minyak adas.

Kegunaan : zat aktif

C. Uraian Tanaman

1. Jahe (zingiber officinale)

a. Klasifikasi

Regnum : Plantae

Divisio : Tracheophyta

Classis : Magnoliopsida

Ordo : Zingiberales

Famili : Zingiberaceae

Genus : Zingiber

Spesies : Zingiber officinale

b. Kandungan : Gliserol, oleoresin, minyak atsiri

c. Manfaat : meredakan nyeri, menghilangkan

pegal-pegal dan karminativum

(mengeluarkan angin).

2. Bawang putih (Allium sativum)

a. Klasifikasi

Regnum : Plantae

Divisio : Magnoliophyta

Classis : Liliopsida
Ordo : Asparagales

Famili : Alliaceae

Genus : Allium

Spesies : Allium sativum

b. Kandungan : Allyl propil dilsufide, dialil dilsufida dan

alliin.

c. Manfaat : Anti bakteri, meredakan sakit perut dan

karminativum.

3. Bawang merah (Allium cepa L)

a. Klasifikasi

Regnum : Plantae

Division : Magnoliophyta

Classis : Liliopsida

Ordo : Liliales

Famili : LIliacae

Genus : Allium

Spesies : Allium cepa L

b. Kandungan : Karbohidrat, protein, vitamin B6, vitamin

C, kalsium, zat besi, kalium, flavonoid,

folat dan kronium.

c. Manfaat : Memberika rasa hangat, karminativum

dan aroma terapi


4. Temulawak (Curcuma xanthorrhiza)

a. Klasifikasi

Regnum : Plantae

Divisio : Magnoliophyta

Classis : Monocotyledonae

Ordo : Zingberales

Famili : Zingiberaceae

Genus : Curcuma

Spesies : Curcuma xanthorrhiza

b. Kandungan : Minyak aksiri, kamfer, glukosida dan

kurkuminoit.

c. Manfaat : Meredakan gatal-gatal, menurunkan

pembengkakan dan anti bakteri.

5. Sereh (Cymbopogon Nardus)

a. Klasifikasi

Regnum : Plantae

Divisio : Magnoliophyta

Classis : Liliopsida

Ordo : Poales

Famili : Poaceae

Genus : Cymbopogon

Spesies : Cymbopogon Nardus


b. Kandungan : Eugenol, minyak aksiri, alkaloid,

flavonoid, polifenol, kavikol dan

sitronelol.

c. Manfaat : Mengurangi nyeri dan aroma terapi.

6. Sirih Merah (Piper Ornatum)

a. Kalsifikasi

Regnum : Plantae

Divisio : Magnoliophyta

Classis : Magnoliopsida

Ordo : Piperales

Famili : Pipereceae

Genus : Piper

Spesies : Piper Ornatum

b. Kandungan : Flavonoid, tanim dan minyak aksiri

c. Manfaat : Penghilang bengkak, anti jamur dan

menyembuhkan luka.

7. Pinus (Pinus merkusii)

a. Klasifikasi

Regnum : Plantae

Divisio : Tracheophyta

Classis : Pinopsida

Ordo : Pinales

Famili : Pinaceae
Genus : Pinus L

Spesies : Pinus merkusii

b. Kandungan : Terpenoid dan hidrokarbon

c. Manfaat : Mengobati nyeri otot dan aroma terapi

8. Damar (Aghatis dammara)

a. Kalsifikasi

Regnum : Plantae

Divisio : Pinophyta

Classis : Pinopsida

Ordo : Pinales

Famili : Araucariaceae

Genus : Aghatis

Spesies : Aghatis dammara

b. Kandungan : Resin

c. Manfaat : Campuran minyak wangi dan

menyembuhkan luka.
BAB III

METODE KERJA

A. Alat

Alat yang digunakan yaitu batang pengaduk, botol, cawan porselin,

corong, gelas ukur, kain dan penutup, kain putih, kompor, lumpang dan

alu, pisau, pipet tetes, sendok tanduk, spatula, talenan, timbangan

analitik, dan wajan stainless steel.

B. Bahan

Bahan yang digunakan yaitu bawang merah (Alium cepa L), bawang

putih (Alium sativum), dammar, getah pinus (Pine resin), jahe (Zingiber

officinale), sereh (Cymbopogon nardus), sirih merah (Piper ornantum) ,

temulawak (Curcuma rhizome), minyak kelapa (Oleum cocos), minyak

kayu putih (Oleum cajuputi), minyak lawang (Oleum culilawaneae), minyak

sereh (Oleum citronella), minyak zaitun (Oleum olive), dan brosur, etiket,

dan wadah sekunder.

C. Cara kerja

a. Pembuatan simplisia

1. Pengambilan simplisia

2. Pencucian

3. Sortasi basah

4. Perajangan

5. Pengeringan

6. Sortasi kering
b. Pembuatan minyak gosok

1. Menyiapkan alat dan bahan

2. Meletakkan panci stainless stell diatas kompor, memasukkan

minyak kelapa ke dalam panci lalu panaskan pada suhu 40 oc

hingga mengeluarkan bau sambil di aduk-aduk

3. Memasukkan simplisia ke dalam wajan berisi minyak kemudian

aduk hingga simplisia berwarna kecoklatan kemudian matikan

kompor

4. Meleburkan getah pinus dan dammar

5. Memasukkan getah pinus, dammar serta minyak menguap ke

dalam panci stainless stell aduk hingga homogen

6. Melakukan penyaringan filtrat yang di dapatkan kemudian

masukkan ke dalam botol dan beri etiket

7. Memasukkan botol ke dalam wadah kemasan sekunder


BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

1. Organoleptis

Warna : Hijau tua

Bau : Bau khas

Rasa : rasa agak pedas

2. Formulasi Asli

a. Formulasi yang di buat dengan volume 100 ml atau 100 gram


No Nama bahan Jumlah bahan Fungsi
1 Zingiber rhizome (Jahe) 2,5 gram Bahan aktif

2 Alium sativum (Bawang putih) 2,0 gram Bahan aktif

3 Curcuma rhizome (Temulawak) 2,5 gram Bahan aktif

4 Cymbopogon nardus (Sereh) 3,0 gram Bahan aktif

5 Alium cepa (Bawang merah) 2,0 gram Bahan aktif

Piper aurantium (Sirih merah) 3,0 gram Bahan aktif


6

b. Bahan minyak atsiri getah dan dammar tiap 100 ml

Jumlah
No Nama Bahan Fungsi
Bahan
Oleum citronella (Minyak
1 10 ml Penghilang rasa nyeri
sereh)
Oleum cajuputi
2 10 ml Memberi rasa hangat
(Minyak kayu putih)
3 Oleum olive (Minyak zaitun) 10 ml Menetrasi kulit
Oleum culilawaneae
4 10 ml Mengeluarkan angin
(Minyak lawang)
5 Oleum cocos (Minyak kelapa) Ad 100 ml Pelarut
c. bahan lainnya

No Nama Bahan Jumlah bahan Fungsi

1. Pine resin 10 ml Aromatikum


2. Dammar q.s Pengental
3. Formulasi yang di buat dengan volume 300 ml

a. Bahan simplisia

No Nama bahan Jumlah bahan Fungsi

1 Zingiber rhizome (Jahe) 7,5 gram Bahan aktif

2 Alium sativum (Bawang putih) 6 gram Bahan aktif

Curcuma rhizome
3 7,5 gram Bahan aktif
(Temulawak)

4 Cymbopogon nardus (Sereh) 9 gram Bahan aktif

5 Alium cepa (Bawang merah) 6 gram Bahan aktif

6 Piper aurantium (Sirih merah) 3,0 gram Bahan aktif

b. Bahan minyak

Jumlah
No Nama Bahan Fungsi
Bahan
Oleum citronella (Minyak
1 30 ml Penghilang rasa nyeri
sereh)
Oleum cajuputi (Minyak kayu
2 30 ml Memberi rasa hangat
putih)
3 Oleum olive (Minyak zaitun) 30 ml Menetrasi kulit
Oleum culilawaneae (Minyak
4 30 ml Mengeluarkan angin
lawang)
5 Oleum cocos (Minyak kelapa) Ad 300 ml Pelarut
c. bahan lainnya

No Nama Bahan Jumlah bahan Fungsi

1. Pine resin 30 ml Aromatikum

2. Dammar q.s Pengental


1. Perhitungan Bahan :

A. bahan simplisia

1. Zingiber rhizoma (Jahe)

7,5 gram = 7,5 gram x 9 = 67,5 + 10%

= 67,5 + 6,75

= 74,25 gram

2. Alium sativum (Bawang putih)

6 gram = 6 gram x 9 = 54 + 10%

= 54 + 5,4

= 59,4 gram

3. Curcuma rhizoma (Temulawak)

7,5 gram = 7,5 gram x 9 = 67,5 + 10%

= 67,5 + 6,75

= 74,25 gram
4. Cymbopogon nardus (Sereh)

9 gram = 9 gram x 9 = 81 + 10%

= 81 + 8,1

= 89,1 gram

5. Alium cepa L ( Bawang merah)

6 gram = 6 gram x 9 = 54 + 10%

= 54 + 5,4

= 59,4 gram

B. bahan minyak

1. Oleum citronella

30 ml = 30 + 10% = 30 + 3 = 33 ml

2. Oleum cajuputi

30 ml = 30 + 10% = 30 + 3 = 33 ml

3. Oleum olive

30 ml = 30 + 10% = 30 + 3 = 33 ml

4. Oleum culilawaneae

30 ml = 30 + 10% = 30 + 3 = 33 ml

5. Oleum cocos

q.s
C. bahan lainnya

1. Pine resin

30 ml = 30 + 10% = 30 + 3 = 33 ml

2. Damar = q.s

2. Penimbangan bahan

a. Bahan simplisia

No Nama bahan Bobot timbangan

1. Zingiber rhizome (Jahe) 74,25 gram

2. Alium sativum (Bawang putih) 59,4 gram

3. Curcuma rhizome (Temulawak) 74,25 gram

4. Cymbopogon nardus (Sereh) 89,1 gram

5. Alium cepa (Bawang merah) 89,1 gram

6. Piper aurantium (Sirih merah) 72 gram

b. Bahan minyak dan lainnya

No Nama Bahan Bobot timbangan atau volime

1 Oleum citronella (Minyak sereh) 33 ml

Oleum cajuputi (Minyak kayu


2 33 ml
putih)
3 Oleum olive (Minyak zaitun) 33 ml

Oleum culilawaneae (Minyak


4 33 ml
lawang)
5 Oleum cocos (Minyak kelapa) Ad 300 ml

c. bahan lainnya

No Nama bahan Bobot tinmbangan atau volume

6 Pine resin 33 ml

7 Dammar q.s

B. Pembahasan

Minyak gosok dibuat dari hasil penyulingan berbagai bahan

tambahan, pembuatan yang dibuat dengan bahan pelarut. Berbagai

tumbuhan penghasilnya ini mengeluarkan bau yang khas sehingga

dengan menciumnya dapat dibedakan.

Pada formulasi sediaan minyak gosok, bahan yang digunakan

memiliki khasiat masing-masing seperti daun sirih (Piper bettle) yang

mengandung minyak atsiri yang berisi hidroksi kavikol, kavibetol, estragol,

eugenol, kavraktol, yang berfungsi sebagai antibakteri yang dapat

menyembuhkan bau badan, maupun obat bisul, jahe karminativa (obat

kembung), stimulansia (penambah tenaga), diaforetika (memperbanyak

pengeluaran keringat), ekspetoransia (obat batuk berdahak), amara

(penambah nafsu makan), bawang putih antikolesterol, hipertensi,

penyakit jantung, temulawak memelihara fungsi hati, mengurangi radang


sendi, melawan penyakit kanker, menurunkan lemak darah, mengatasi

masalah pencernaan, melancarkan ASI, gangguan lambung, resiko

gangguan empedu, bawang merah memberikan rasa hangat, menurunkan

demam, melegahkan pernafasan, mengatasi perut kembung, mengatasi

masuk angin, anti nyamuk, sebagai antibakteri, meredakan flu dan batuk,

Minyak kelapa dalam hal ini berguna bagi kelembaban, kelenturan, dan

kelembutan kulit dikarenakan vitamin A dan E pada minyak kelapa. Selain

itu 80% asam lemak dalam minyak kelapa adalah asam lemak rantai

pendek sedangkan molekulnya berukuran kecil sehingga mudah meresap

ke sel-sel tubuh.. Minyak sereh di gunakan sebagai penghangat tubuh, zat

eugenol dalam sereh mampu membunuh bakteri dan jamur sebagai

penyebab penyakit,minyak kayu putih sebagai obat gosok pada sakit

encok dan rasa nyeri lainnya, antelmentik, ekspektoran, perut kembung,

luka baru, luka bakar,minyak zaitun melindungi kulit dari sel-sel dan

radikal-radikal bebas dan berbahaya, melembutkan kulit dan dapat

menyuburkan rambut, minyak lawing anti kolesterol, batuk, mulas, tukak

lambung, masuk angin, perut kembung, diare, muntah, asma, sakit kuning,

sariawan, konstipasi, pinus dalam bidang kesehatan, getah pinus

digunakan untuk obat batuk, demam, nyeri otot, aroma terapi.

Pada praktikum ini dilakukan percobaan pembuatan minyak

gosok dilakukan dengan 2 tahap yaitu pertama dilakukan pengambilan

bahan simplisia kemudian dilakukan pencucian bertujuan untuk

membersihkan tanaman dari kotoran yamg melekat pada bahan simplisia


dan dilanjutkan sortasi basah untuk memisahkan kotoran atau benda

asing dari simplisia, perajangan untuk mempermudah proses

pengeringan,pengeringan bertujuan untuk mendapatkan simplisia yang

tidak mudah rusak dan dapat disimpan dalam waktu yang lama, sortasi

kering untuk memisahkan benda-benda asing seperti bagian tanaman

yang tidak diinginkan dan pengotor-pengotor lain yang masih tertinggal

pada simplisia kering.

Proses pengolahan minyak gosok menyiapkan alat dan bahan

kemudian meletakkan panci stainless stell diatas kompor memasukkan

minyak kelapa kedalam panci lalu di panaskan dengan suhu 40 oC lalu

masukkan damar dan getah pinus hingga larut, memasukkan simplisia

yaitu jahe 74,25 gram, bawang putih 59,4 gram, temulawak 74,25 gram,

sereh 89,1 gram, sirih merah 72 gram, bawang merah 59,4 gram kedalam

wajan yang berisi minyak kelapa kemudian aduk hingga simplisia

berwarna kecoklatan,dan matikan kompor. setelah itu memasukkan

minyak mudah menguap yaitu minyak zaitun, minyak sereh, minyak

lawang, minyak kayu putih masing-masing 33 ml ke dalam panci

stainsless stell aduk hingga homogen kemudian melakukan penyaringan

sehingga diperoleh filtrat dan residu. Filtrat yang didapatkan masukkan ke

dalam botol dan dicukupkan dengan VCO hingga 300 ml kemudian beri

etiket dan memasukkan botol kedalam kemasan sekunder.

Berdasarkan hasil percobaan bahwa minyak gosok bahan utama

rimpang jahe, bawang merah, daun sirih dan bawang putih mempunyai
rasa agak pedas berwarna hijau tua dan memiliki bau khas serta

mempunyai khasiat sebagai antioksidan mengobati pegal linu, analgetik,

menghilangkan memar luka dan digunakan sebagai minyak urut.

Adapun kesalahan-kesalahan yang terjadi pada saat praktikum

di pengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

1. Alat dan bahan yang digunakan

2. Kesalahan dalam prosedur kerja

3. Penimbangan bahan yang kurang tepat.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil percobaan bahwa minyak gosok bahan utama

rimpang jahe, bawang merah, daun sirih dan bawang putih mempunyaii

rasa agak pedas, berwarna hijau tua, dan memiliki bau khas serta

mempunyai khasiat sebagai antioksidan mengobati pegal linu, analgetik,

menghilangkan memar luka dan digunakan sebagai minyak urut.

B. Saran

1. Asisten

Diharapkan pada asisten untuk lebih memperhatikan pada saat

praktikum berlangsung

2. Praktikan

Diharapkan praktikan untuk lebih memperhatikan asisten agar tidak

terjadi kesalahan
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2008.’’.jenis-jenis minyak gosok’’. http : // pondok ibu.com.

Anonim, 2013. “Jenis-jenis minyak gosok”. http :// pndok ibu.com

Anonim, 2008. ’’Morfologi dan klasifikasi bawang’’. http ://


www.ingumani blogspot.com.

Anonim, 2019 “Penuntun praktikum obat tradisional” STIFA PM palu

Agustian E. Sulaswatty A, Tasrif, Laksamono J A, Adilina IB. 2005.


Pemisahan Sitronelal Dari Minyak Sereh Wangi Menggunakan Unit
Fraksionasi Skala Bench. Grup Riset Teknologi Proses dan Sintesi
Minyak Atsiri Pusat Penelitian Kimia - Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI).

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Farmakope Indonesia.


Edisi III. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan;
1995

Sulistia G. Ganiswarna. Farmakologi dan terapi. Bagian Farmakologi


Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.Jakarta, 1995.

Wijaya Kusuma Hembing, 2008” Ramuan Lengkap Herbal Taklukkan


Penyakit “ Pustaka Bunda : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai