Anda di halaman 1dari 14

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG MASALAH………………………………… 2

RUMUSAN MASALAH……………………………………………. 3

TUJUAN………………………………………………………… 3

BAB II PEMBAHASAN

A.DAMPAK EKONOMI…………………………………………… 4

B.DAMPAK SOSIAL DAN KEMISKINAN MASYARAKAT………. 5

C.DAMPAK BIROKRASI PEMERINTAHAN……………………… 6

D.DAMPAK TERHADAP POLITIK DAN DEMOKRASI………… 8

E.DAMPAK TERHADAP PENEGAKAN HUKUM…………………. 9

F.DAMPAK TERHADAP PERTAHANAN DAN KEAMAN……… 10

G.DAMPAK KERUSAKAN LINGKUNG………………………… 11

BAB III PENUTUP

A.KESIMPULAN…………………………………………………… 13

B.DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………… 14

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Dalam kehidupan sehari hari, sering kali kita melihat dan mendengar
berita tentang korupsi,,baik yang di peroleh melalui media cetak maupun
media eletronik. Hampir setiap hari kita di suguhi kabar berita tentang
korupsi,.hingga masyarakat Indonesia sudah tidak asing lagi dengan kata
korupsi.
Istilah korupsi berasal dari bahasa latin yaitu corruptus atau corruption
yang berarti menyalah gunakan atau menyimpang. Didalam kamus besar
bahasa Indonesia korupsi adalah tindakan yang menyebabkan negara
menjadi bangkrut dengan pengaruh luar biasanya seperti hancurnya
perekonomian,pelayanan kesehatan tidak memadai, rusaknya sistem
pendidikan, dan lain sebagainya
Pemerintah berupaya menghilangkan atau paling tidak mengurangi
perbuatan korupsi dengan mendirikan lembaga - lembaga yang menangani
masalah korupsi seperti : KPK, Kejaksanan Agung, Tipikor, dan lain
lain,juga ada banyak organisasi milik swasta yang bertugas mengawasi
perilaku korupsi, seperti : ICW, Indinesian transparency, Pepsi (Pemantau
prilaku korupsi) Dll. Akan tetapi korupsi tidak kunjung berhenti malah
makin menjadi jadi. Ada yang mengibaratkan kalau dulu korupsi dilakukan
di bawah meja apa yang terjadi sekarang korupsi tidak hanya di lakukan di
bawah meja tetapi bahkan mejanyapun ikut di korupsi.
Dalam makalah yang di sampaikan ini kami mencoba mengulas suatu
persoalan yang terkait dengan masalah korupsi,harapan kami mudah
mudahan dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

2
B. Rumusan masalah
1. Apakah dampak masif korupsi akan berimplikasi terhadap keadaan
ekonomi suatu negara ?
2. Apakah dampak masif korupsi akan berimplikasi terhadap sosial dan
kemiskinan masyarakat ?
3. Apakah dampak masif korupsi akan berimplikasi terhadap birokrasi
pemerintahan ?
4. Apakah dampak masif korupsi akan berimplikasi terhadap politik &
demokrasi?
5. Apakah dampak masif korupsi akan berimplikasi terhadap penegakan
hukum ?
6. Apakah dampak masif korupsi akan berimplikasi terhadap pertahanan
& keamanan?
7. Apakah dampak masif korupsi akan berimplikasi terhadap kerusakan
lingkungan ?

C. Tujuan :
1. Mahasiswa mengetahui akibat perbuatan korupsi
2. Mahasiswa dapat memiliki empati pada korban korupsi
3. Mahasiswa mampu menghindari perbuatan dan perilaku korupsi

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Dampak Masif Korupsi


Sebelum kami mengurai tentang dampak masif korupsi,terlebih
dahulu kami menjelaskan makna dan pengertian mengenai dampak masif
korupsi.
Dampak : akibat yang timbul / yang terjadi
Masif : sesuatu yang terjadi secara besar besaran atau yang terjadi
dalam skala luas.
Korupsi : menyalahgunakan atau menyimpang.

Dampak masif korupsi maksudnya adalah akibat yang ditimbulkan


dari perbuatan korupsi yang dilakukan dalam skala luas yang terjadi di
semua lembaga dari tingkat atas sampai tingkat bawah serta besarnya nilai
korupsi yang di lakukan hingga dapat merusak atau bahkan menghancurkan
sendi- sendi kehidupan di berbagai bidang baik ekonomi, sosial, pendidikan,
budaya,hankam dll.
Ada dua faktor yang menyebabkan timbulnya perbuatan korupsi
yaitu : faktor internal dan faktor external.
1. Faktor internal disebabkan oleh diri manusia sendiri
a. Sifat tamak atau rakus manusia.
b. Moral yang kurang kuat.
c. Gaya hidup konsumtif, serta bisa juga di dorong oleh keinginan
keluaraga.

2. Faktor external adalah disebabkan oleh pengaruh lingkungan yang di


hadapi manusia
a. Aspek sikap masyarakat yang pasif terhadap korupsi.
b. Kebutuhan ekonomi yang mendesak untuk dipenuhi.

4
c. Kepentingan politik dalam rangka meraih dan atau mempertahankan
kekuasaan.

B. Dampak Masif Korupsi Terhadap Ekonomi


Korupsi memiliki berbagai efek penghancuran yang hebat (on
enermous detruction effects) terhadap berbagai sisi kehidupan bangsa dan
Negara,khususnya dari sisi ekonomi sebagai pendorong utama kesejahteraan
rakyat.
Berbagai macam dampak masif korupsi terhadap permasalahan
ekonomi adalah :
1. Lesunya pertumbuhan ekonomi dan investasi
Korupsi bertanggung jawab terhadap lesunya pertumbuhan ekonomi
dan investasi dalam negeri. Korupsi juga mempersulit pembangunan
ekonomi dengan membuat distorsi dan ketidak efisienan yang tinggi. Dalam
sektor privat,korupsi meningkatkan ongkos niaga karena kerugian dari
pembayaran illegal, ongkos management dalam negoisasi dengan pejabat
korup juga menjadi mahal,dan resiko pembatalan perjanjian jika sewaktu –
waktu ada penyelidikan dari pihak berwenang. Investasi di negeri yang
korup juga menjadi mahal karena adanya biaya siluman, hal ini membuat
para investor menjadi enggan melakukan investasi dan memilih negara
lain.sebagai tempat investasi sehingga negara yang korup di tinggalkan /
dijauhi oleh para investor,padahal sebenarnya investor itu ikut membantu
mendorong laju pertumbuhan ekonomi suatu negara.
2. Penurunan Produktifitas
Negara yang korup menimbulkan produktifitas yang semakin
menurun. Hal ini terjadi seiring dengan terhambatnya sektor industri dan
produksi yang semestinya berkembang lebih baik atau dapat melakukan
pengembangan dalam kapasitasnya. Penurunan produktifitas ini akan
menyebabkan permasalahan yang cukup rumit seperti tingginya angka PHK
dan meningkatnya angka pengangguran, yang akhirnya akan terjadi
kemiskinan masyarakat yang cukup meluas.

5
3. Rendahnya kualitas barang dan jasa bagi publik
Rusaknya jalan- jalan, ambruknya jembatan,tergulingnya kereta api dan
yang lainnya adalah contoh nyata bahwa di negara kita ini kualitas barang
dan jasa sangatlah rendah. Pejabat birokrasi yang korup akan menambah
kompleksitas permasalahan dalam proyek pembangunan yang ada, karena
mereka menyembunyikan berbagai perbuatan korup yang dilakukannya.
4. Menurunnya pendapatan Negara dari sektor pajak
Di Indonesia di kenal dengan berbagai macam pajak seperti : Pajak
penghasilan (PPh), pajak bumi dan bangunan (PBB), pajak penambahan
nilai (PPn) dan masih banyak lagi yang lainnya.
Selain sebagai pendapatan negara, pajak juga berfungsi sebagai
stabilitas harga sehingga dapat digunakan untuk mengendalikan inflasi.
Kondisi penurunan pendapatan dari sektor pajak karena adanya kenyataan
bahwa banyak sekali pegawai dan pejabat pajak yang bermain kotor
(KKN).untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan memperkaya diri
sendiri.
Apakah jumlahnya ribuan atau milyaran,dampaknya terhadap
ekonomi Negara yang sedang berkembang seperti Indonesia sangatlah
besar, hilangnya penghasilan dalam skala tersebut dapat mengurangi
kemampuan pemerintah untuk menyediakan kebutuhan – kebutuhan dasar
dan layanan kepada warganya.
5. Meningkatnya Hutang Negara
Korupsi yang terjadi di Indonesia akan meningkatkan hutang luar
negeri yang sudah semakin besar, konon sekarang ini setiap bayi yang lahir
di Indonesia langsung menanggung hutang negara sebesar tujuh juta rupiah.

C.DAMPAK SOSIAL DAN KEMISKINAN


Dampak sosial akibat korupsi tidak diragukan lagi yaitu
menyuburkan berbagai jenis kejahatan dalam masyarakat. Menurut
Alatas,melalui praktek korupsi, sindikat kejahatan atau penjahat perorangan
dapat dengan leluasa melanggar hukum,menyusupi berbagai organisasi

6
negara dari tingkat pusat sampai tingkat bawah.Menurut Transparency
internasional, terdapat pertalian erat antara jumlah korupsi dan jumlah
kejahatan. Rasionalnya, ketika angka korupsi meningkat, maka angka
kejahatan yang terjadi juga meningkat.Sebaliknya,ketika angka korupsi
berhasil di kurangi,maka kepercayaan masyarakat terhadap penegakan
hukum (law enforcement) juga meningkat, sehingga bisa dikatakan
mengurangi korupsi secara tidak langsung dapat mengurangi kejahatan
dalam masyarakat.
Beberapa hal di bawah ini adalah dampak sosial akibat korupsi :
1. Mahalnya harga jasa dan pelayanan publik
Praktek korupsi yang terjadi menciptakan biaya ekonomi yang tinggi,beban
yang ditanggung para pelaku ekonomi akibat korupsi disebut high
economy.Kondisi ekonomi biaya tinggi ini berimbas pada mahalnya jasa
dan pelayanan publik,karena harga yang ditetapkan harus dapat menutupi
kerugian pelaku ekonomi akibat besarnya modal yang dilakukan karena
penyelewengan yang mengarah ke tindak korupsi.
2. Pengentasan Kemiskinan Berjalan Lambat
Pengentasan kemiskinan dirasakan sangat lambat.hal ini terjadi karena
berbagai sebab seperti lemahnya koordinasi antar lembaga dan instansi
dalam pendataan dan pendanaan dimana akan membuat masyarakat sulit
mendapatkan akses ke lapangan kerja yang di sebabkan latar belakang
pendidikan semata, karena untuk masuk kerja masyarakat harus punya uang
untuk menyuap oknum pejabat
3. Terbatasnya Akses bagi Masyarakat Miskin
Korupsi membuat semua harga melambung tinggi dan semakin tidak
terjangkau oleh rakyat miskin,kondisi ini mengakibatkan rakyat miskin
semakin tidak bisa mendapatkan berbagai macam akses yang di butuhkan
dalam kehidupannya,sehingga mereka lebih mendahulukan mendapatkan
bahan pokok dari pada menyekolahkan anak atau untuk berobat.

7
4. Meningkatnya Kriminalitas
Melalui praktek korupsi dapat menyuburkan berbagai jenis kejahatan dalam
masyarakat, seperti :
a. Sindikat kejahatan atau para penjahat leluasa melanggar hukum
b. Proteksi terhadap kelompok kejahatan karena polisi yang korup
gampang sekali di suap,untuk menyediakan proteksi terhadap berbagai
macam kejahatan.
5. Solidaritas Yang Semakin Langka
Korupsi yang begitu masif akan membuat masyarakat merasa tidak
mempunyai pegangan yang jelas dalam menjalankan kehidupan sehari –
hari dan akhirnya masyarakat semakin lama menjadi masyarakat
individualis yang mementingkan dirinya dan keluarganya.

D.DAMPAK BIROKASI PEMERINTAH

1. Matinya Etika Sosial Politik


Korupsi bukan suatu tindak pidana biasa karena ia merusak sendi –
sendi kehidupan yang paling dasar yaitu etika sosial bahkan
kemanusiaan.Kejujuran sudah tidak ditegakkan lagi, Kejujuran yang
dihadapi dengan kekuatan politik adalah sesutu yang tidak mendidik dan
justru bertentangan dengan etika dan moralitas.
Melindungi seorang koruptor dengan kekuatan politik adalah salah
satu indikasi besar runtuhnya etika sosial politik.

2. Tidak efektifnya peraturan dan perundang – undangan


Dewasa ini banyak sekali seseorang yang memiliki perkara atau
permasalahan tetapi ingin diposisikan sebagai pihak yang benar. Oleh sebab
itu banyak upaya yang dilakukan oleh seseorang dalam memenangkan
perkaranya seperti menyuap hakim, memberi iming – iming gratifikasi
bahkan sampai kepada ancaman nyawa. Disisi aparat hukum,semestinya
menyelesaikan masalah haruslah secara fair dan tanpa ada unsur pemihakan,
seringkali para pejabat mengalahkan integritasnya dengan menerima suap

8
3. Birokrasi Tidak Efisien
Menurut survey Oleh PERC menunjukan bahwa Indonesia
menempati peringkat kedua dengan birokrasi terburuk di Asia. Banyak
investor yang tertarik menanamkan modalnya di Indonesia,namun untuk
mendapatkan perizinan usaha dan investasi harus melalui birokrasi yang
berbelit – belit. Pada akhirnya suap adalah jalan yang banyak di tempuh
oleh para pengusaha untuk memudahkan izin usaha mereka,maka sebaiknya
birokrasi di Indonesia harus dibenahi.

E.DAMPAK TERHADAP POLITIK DAN DEMOKRASI

Munculnya Kepemimpinan Korup


Perbuatan Koruptif atau tindak korupsi dilakukan dari tingkat yang paling
bawah dimana konstituen didapatkan dan berjalan karena adanya suap yang
diberikan oleh calon-calon pemimpin partai,bukan karena simpati atau
percaya terhadap kemampuan dan kepemimpinannya. Hubungan
transaksional sudah berjalan dari dulu sehingga memunculkan pemimpin
yang korup.
2. Hilangnya Kepercayaan Publik pada Demokrasi
Hal ini terjadi dikarenakan tindak korupsi yang besar-besaran yang
dilakukan oleh petinggi pemerintah,legislative atau petinggi partai politik.
Kondisi ini mengakibatkan berkurangnya bahkan hilangnya kepercayaan
publik terhadap pemerintah yang sedang berjalan.
3. Menguatkan Plutokrasi
Plutokrasi adalah sistem politik yang dikuasai pemilik modal / kapitalis.
Akibat korupsi yang telah menyandera pemerintahan negeri kita, maka
menghasilkan konsekuensi yaitu menguatnya plutokrasi

4. Hancurnya Kedaulatan Rakyat

9
Dengan semakin banyaknya plutokrasi yang terjadi, maka kekayaan
negara ini hanya di nikmati sekelompok tertentu saja, bukan rakyat pada
umumnya. Seharusnya kedaulatan ada di tangan rakyat. Namun sekarang ini
kedaulatan ada ditangan partai politik karena anggapan bahwa partailah
bentuk refresentasi rakyat.

F. Dampak Masif Korupsi Terhadap Penegak Hukum


1. Fungsi Pemerintah Mandul
Dampak korupsi yang menghambat berjalannya fungsi pemerintahan
sebagai pengampu kebijakan Negara,dapat di jelaskan sebagai berikut :
a. Korupsi menghambat peran negara dalam pengaturan alokasi
b. Korupsi menghambat negara melakukan pemerataan akses dan asset
c. Korupsi juga memperlemah peran pemerintah dalam menjaga
stabilitas ekonomi dan politik
2. Hilangnya Kepercayaan Rakyat terhadap lembaga Negara
Korupsi yang terjadi pada lembaga negara di Indonesia yang sering
diberitakan di berbagai media massa mengakibatkan kepercayaan
masyarakat terhadap lembaga negara tersebut menjadi hilang. Lembaga
negara yang paling korup menurut barometer korupsi Global adalah :
a. Legislatif (Dewan Perwakilan Rakyat)
b. Partai Politik
c. Kepolisian
d. Lembaga peradilan (Mahkamah agung dan Kejaksaan Agung)

G. Dampak Masif Korupsi Terhadap Pertahanan Dan Keamanan


1. Lemahnya Alutsista dan SDM
Indonesia adalah negara nomor 15 terluas di dunia, dengan luas
daratan keseluruhan 1.919.440 km2 dan luas lautan 3,2 juta km2. Indonesia
adalah negara kepulauan terbesar di dunia dengan mempunyai 17.508 pulau.

10
2. Lemahnya Garis Batas Negara
Indonesia mencatat kerugian sangat besar dari sektor kelautan,seperti
yang dilansir oleh kementerian kelautan dan perikanan RI yang menyatakan
bahwa Indonesia mengalami kerugian 9,4 Triliun Rupiah pertahun akibat
pencurian ikan oleh nelayan asing (April 2011). Nelayan asing dari negara
Malaysia,Vietnam,Philipina,Thailand sering sekali melanggar Zona
Ekonomi Eksklusif (ZEE)
3. Menguatnya Sisi Kekerasan Dalam Masyarakat
Akumulasi dari rasa tidak percaya, apatis, tekanan hidup,
kemiskinan yang tidak berujung, jurang perbedaan kaya dan miskin yang
sangat dalam, serta upaya menyelamatkan diri sendiri, menimbulkan efek
yang sangat merusak,yaitu kekerasan. Bahkan pada saat ini tempat
ibadahpun bukan merupakan tempat teraman dari ancaman dan terorisme.

H. Dampak Masif Korupsi Terhadap Lingkungan


1. Korupsi dan Kerusakan Lingkungan Hidup
Tanggal 9 Desember silam,masyarakat internasional memperingati
Hari Anti Korupsi sedunia.Meski oleh berbagai lembaga, Indonesia
termasuk negara terkorup di dunia,namun itu tidak mengurangi minat
masyarakat ikut memperingati momentum tersebut. Pemberantasan praktek
korupsi,kolusi dan nepotisme,memang menjadi salah satu agenda reformasi
nasional yang senantiasa disuarakan masyarakat menyusul tumbangnya
regim orde baru. Namun menurut banyak kalangan, yang terjadi justru
pengembangbiakan korupsi, sehingga variannya bertambah banyak dan
menjalar disemua lapisan masyarakat.
Pembabatan hutan secara semena-mena,alih fungsi hutan lindung
tanpa mempertimbangkan dampak negatif bagi lingkungan, masuknya
barang limbah berbahaya beracun (b3) secara illegal, terjadinya bencana
banjir karena pembangunan yang didasarkan pada dokumen AMDAL
(Analisa Mengenai Dampak Lingkungan) hasil rekayasa,mewabahnya
ragam penyakit karena pembuangan limbah yang sembrono dan sebagainya,

11
bila ditelusuri didalamnya pasti terdapat aroma korupsi,kolusi dan
nepotisme. Praktek korupsi dalam bentuk kolusi antara para elit politik yang
korup dan elit ekonomi yang serakah akan mengekspolitasi sumber daya
alam secara semena-mena untuk keuntungan pribadi,tanpa menghiraukan
kesejahteraan warga dunia dan ekonomi bangsa sendiri.

12
BAB II
PENUTUP

A. Kesimpulan
Korupsi merupakan masalah paling krusial yang di hadapi oleh
negara Indonesia, karena hampir di semua kehidupan terdapat praktek
korupsi,baik yang dilakukan dalam skala kecil yang hanya beberapa puluh
ribu rupiah hingga dalam skala besar yang bernilai triliunan rupiah seperti
kasus BLBI. Juga baik yang dilakukan secara perorangan maupun secara
berkelompok.
Dinegara Indonesia memang memiliki lembaga yang secara khusus
mengurusi masalah korupsi seperti KPK dan Tipikor juga ada organisasi
swasta yang mengawasi dan memantau praktek korupsi seperti
ICW,Pepsi,TI,dll.Tetapi hal itu tidak menjadi rasa takut sama sekali bagi
para pelaku korupsi,buktinya korupsi terus berlangsung dan tidak ada tanda-
tanda akan berhenti justru malah semakin menjadi jadi semakin besar dan
semakin luas cakupannya,Baik kualitas maupun kuantitasnya : menurut
Indonesian transparency (TI),negara Indonesia menempati peringkat 12
sebagai negara terkorup di dunia,inilah yang terjadi di negara kita.
Akibat dari praktek korupsi maka rakyat kecillah yang paling
menderita, karena perbuatan korupsi dapat berakibat pada kemerosotan
ekonomi dan pengangguran yang meluas,hal ini berimplikasi pada in come
perkapita yang rendah dan daya beli yang rendah pula.
Kita sebagai generasi penerus tidak pantas untuk bersifat pasif dan
berpangku tangan melihat kenyataan tersebut tetapi harus secara aktif
berupaya untuk merubahnya, memang tidak mudah untuk melakukannya
tetapi kita tidak boleh menyerah begitu saja kita harus siap dan berani untuk
melakukan perubahan dalam menghadapi permasalahan korupsi.

13
DAFTAR PUSTAKA

MM.Khan. 2008. Political And Administrative Corruption Annota Ted


Bibliography.
Undang-Undang No. 28 Tahun 1999 Tentang Pemerintahan Yang Bersih
Dan Bebas Dari Kolusi, Korupsi Dan Nepotisme
Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantas Tindak Pidana
Korupsi

14

Anda mungkin juga menyukai