Disusun oleh:
Savni Retalia Sababalat
C14120023
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum kali ini adalah agar mahasiswa mengetahui langkah
awal diagnosa penyakit pada ikan.
METODOLOGI
2.3.4 Bloking
` sebelum dilakukan pemotongan sampel, sampel dicetak dulu didalam
parafin, supa tidak bergerak dan mudah dipotong. Pertama parafin dimasukkan
kedalam templat, tunggu beberapa detik masukkan jaringan, dan tambahkan lagi
parafin, tunggu hingga kering dan tercetak. Alat yang digunakan hotplat dan
stabiliger.
2.3.5 Pemotongan
Sebelum dilakukan pemotongan sampel mengggunakan mikrotom, alat
tersebut diatur terlebih dulu untuk mendapatkan ketebalan yang pas dan yang
diinginkan. Setelah sampel dipotong masukan kedalam air panas 50-60 ºC, agar
parafinnya meleleh dan yang sisa hanya sample.
3.1 Hasil
http://www.uams.edu
2. Ginjal
(bmb.leeds.ac.uk)
3. Insang
(Susanto 2008)
4. Hati
(histology-world.com)
Dari gambar di atas dapat dilihat banyak perbedaan antara hasil pengamatan
dan literatur. Hal ini disebabkan karena hasil pengamatan menggunakan jaringan
yang mengalami kelainan, sedangkan untuk literatur menggunakan jaringan ikan
yang sehat.
3.2 Pembahasan
Hati merupakan organ terbesar pada tubuh ikan yang terletak dibagian sisi
perut, dalam rongga pelitoneal dan melingkupi viscera. Struktur utama hati ialah
sel hati atau hepatosit. Hepatosit (sel parenkim hati) berperan utama dalam
metabolisme. Sel-sel ini terletak sinusoid yang berisi darah dan saluran empedu.
Perubahan histologi hati pada ikan adalah terjadinya: cloudy swelling (sel hati
agak keruh, stioplasma keruh dan bergranula). Hal tersebut diakibatkan oleh
munculnya hyaline eosinofil dalam sitoplasma, antropi pada sel hati, pengerutan
sel, nukleus dan nukleolus sering kali mengecil; nekrosis, degenerasi vakuola,
degenerasi lemak, stagnansi empedu, hepatitis, sirosis dan gangguan pada aliaran
darah sinusoid atau vena (Yunasfi. 2006.).
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Praktikum histopatologi diperoleh hasil yaitu terdapatnya kelainan pada
jaringan yang diamati. Pada masing-masing jaringan ada yang sudah rusak dan
yang terserang penyakit, serta mengetahui bentuk dan stuktur jaringannya seperti
hati, usus, ginjal, dan insang.
4.2 Saran
Pada praktikum selanjutnya diharapkan menggunakan preparat yang terdiri
dari semua organ ikan agar lebih mengetahui jenis penyakit atau kelainan yang
spesifik pada organ lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Khaisar, Okto. 2006. Kandungan Timah Hitam (Pb) dan Kadmium (Cd) dalam
Air, Sedimen dan Bioakumulasi Serta Respon Histopatologis Organ Ikan
Alu-alu (Sphyraena barracuda) di Perairan Teluk Jakarta. [Skripsi].
Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Nabib R dan FH Pasaribu. 1989. Patologi dan Penyakit Ikan. Bogor . Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, Bogor. 158 hal.
Susanto dwi. 2008. Gambaran Histopatologi Organ Insang, Otot, dan Usus Ikan
Mas ( Ciprynus Carpio) di Desa Cibanteng. [Skripsi]. Kedokteran Hewan.
Institut Pertanian Bogor.