Anda di halaman 1dari 10

PENDAHULUAN

Ilmu ortodonti adalah cabang ilmu kedokteran yang mempelajari teknik


pencegahan dan memperbaiki kelainan oklusi (maloklusi) dan ketidaknormalan
susunan gigi geligi sehingga dapat memperbaiki dari aspek estetik dan fungsional
menggunakan alat ortodonsi (Littlewood & Mitchell, 2019). Penggunaan alat
ortodonti ditujukan agar tercapai oklusi gigi yang ideal dengan adaptasi fisiologis
yang normal, perbaikan dentofasial secara aspek estetik, serta tercapainya hasil
perawatan yang stabil (Wahl N, 2008)

Pertumbuhan dan perkembangan tubuh manusia pada umumnya berjalan


secara teratur dalam satu kesatuan kecuali pada tahun pertama dan pada masa
puber. Kecepatan pertumbuhan yang paling besar terdapat pada permulaan
terjadinya diferansiasi dari sel-sel. Pertumbuhan tubuh inilah yang disebut dengan
pertumbuhan somatik (Mokhtar, 1998). Status pertumbuhan seseorang dapat
diketahui dengan mengamati karakteristik-karakteristik pertumbuhan antara lain
usia kronologis melalui pengamatan berat badan dan tinggi badan, usia gigi
melalui pengamatan tahap kalsifikasi gigi, maturitas tulang melalui pengamatan
tahap maturitas tulang telapak tangan atau vertebra servikal. Usia kronologis
dapat ditentukan dengan melihat maturitas somatik (Bagley, 2006).

Tumbuh kembang pada tubuh manusia umumnya berjalan dengan teratur


dan terkendali dalam fase tertentu, kecuali pada tahun pertama kehidupan seta
pada masa pubertas. Tingkat kecepatan pertumbuhan yang paling besar ditemukan
pada permulaan terjadinya diferensiasi sel-sel dalam tubuh. Fase tersebut
merupakan definisi pertumbuhan somatik (Mokhtar, 1998). Status tumbuh
kembang seorang individu dapat diketahui dengan cara mengamati karakteristik
pertumbuhan individu tersebut seperti usia kronilogis, yaitu pengamatan berat dan
tinggi badan; usia gigi melalui pengamatan tahap kalsifikasi gigi; dan derajat
maturitas tulang, seperti pengamatan maturitas tulang karpal atau vertebra servikal
(Bagley, 2006).
Sistema endokrin menjadi merupakan pusat kendali proses tumbuh
kembang. Kelenjar pituitari mensekresikan hormon-hormon pertumbuhan yang
akan mengendalikan pertumbuhan dan perkembangan tubuh manusia secara
normal. Terganggunya keseimbangan hormonal pada seorang individu akan
berakibat pada terganggunya pacu pertumbuhan yang tidak dapat
merepresentatifkan informasi pertumbuhan individu tersebut (Loh, 1999)
PEMBAHASAN

A. Definisi Somatik
Somatik berasal dari bahasa Yunani yaitu soma yang artinya tubuh. Pada
tubuh manusia terdapat dua macam sel yaitu sel somatik/ sel tubuh dan sel
germinal. Sel somatik merupakan semua jenis sel yang membentuk suatu
organisme, kecuali sel gamet organisme tersebut. Sedangkan sel germinal adalah
asal muasal sel (Shvoong, 2011).
Sel somatik membelah secara mitosis, untuk membentuk sel yang sama
dengan induknya. Jika modal sel itu 2n maka hasil sel anakannya juga 2n , maka
baik sel lama dan baru sifatnya sama sehingga sudah dipastikan pembelahan
mitosis ini mampu membentuk suatu jaringan. Dimana jaringan merupakan
kumpulan sel yang bentuk ukuran dan sifat fungsinya sama. Contoh yang jelas
dapat terlihat pada panjangnya rambut setelah dicukur dan kuku yang semakin
panjang.
B. Pertumbuhan Somatik
Pertumbuhan adalah proses biofisis dari mahluk yang menyebabkan
mahluk bertambah besar ditandai dengan bertambahnya ukuran dan jumlah sel
serta jaringan interselular, memiliki arti bertambahnya ukuran fisik dan struktur
tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang
dan berat. Perkembangan adalah kejadian yang bertahap dari pembuahan ovum
(fertilisasi sel telur) sampai keadaan dewasa yang disertai dengan bertambahnya
struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak
kasar,gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian (Mokhtar,
1998).

Menurut Moyers (1973), ada interaksi antara pertumbuhan, perkembangan


dan pendewasaan dimana perkembangan akan berjalan seiring dengan
pertumbuhan dan akan mengalami suatu proses stabilisasi sementara yang disebut
maturasi / pendewasaan.
Pertumbuhan akan berakhir apabila telah mencapai tingkat kematangan
tertentu, misalnya tinggi badan. Sedangkan perkembangan akan terus berlangsung
sampai akhir hidup individu. Sebagai suatu proses perkembangan berisi suatu
rentetan tahap-tahap kematangan. Bentuk pertumbuhan adalah sama antara
individu satu dengan yg lain, yang berbeda adalah ukuran dan kadar pertumbuhan
pada umur yg berbeda (perbedaan pertumbuhan organ pada tingkat yang berbeda
untuk jumlah dan waktu yg berbeda).
Terjadi pertumbuhan yang pesat pada usia 2-3 tahun, kemudian melambat
0pada usia 10-12 tahun untuk laki-laki dan perempuan pada usia 10 tahun. Setelah
itu terjadi percepatan pertumbuhan hingga usia 18-20 tahun.
Corak pertumbuhan gigi dan berat badan, menunjukan 4 fase:
 Pesat diperingkai bayi dan anak-anak
 Perlahan, di peringkat pertemanan anak-anak
 Pesat, di peringkat awal remaja
 Perlahan, selepas remaja dan berhenti di peringkat dewasa

Periode pertumbuhan dan perkembangan tubuh disepanjang kehidupan


manusia dapat dikategorikan dalam :
1. Periode Prenatal.
Terdapat 3 periode yaitu :
a. Periode ovum, dari konsepsio sampai 2 minggu kemudian.
b. Periode embrio, dari 2 minggu sampai 8 minggu.
c. Periode foetus, dari 2 bulan sampai 9 bulan.
Pada periode ini terdapat tiga tahapan perkembangan janin, dimana
lamanya waktu pada setiap tahapan adalah tiga bulan (trimester).

a. Trimester Pertama
Tiga bulan pertama embrio berkembang menjadi janin yang
panjangnya kurang lebih 5,5 cm. Janin sudah berbentuk seperti manusia
walaupun ukuran kepalanya sangat besar. Di akhir tiga bulan pertama ini janin
juga sudah mulai dapat menggerakkan tangan dan kakinya. Benih gigi juga
mulai dibentuk sejak janin berusia 7 minggu dan berasal dari lapisan
ektodermal serta mesodermal (Rensburg,1995).
b. Trimester Kedua.
Pada tiga bulan kedua, janin sudah semakin berkembang dan
panjangnya sudah mencapai kurang lebih 19 cm. Tangan dan kakinya telah
berkembang, muka tumbuh memanjang. Pada tiga bulan kedua ini detak
jantung janin juga sudahmulai bisa dideteksi, selain itu gerakan janin juga
sudah mulai aktif.Pada masa ini terjadi kalsifikasi gigi desidui yang dimulai
yaitu pada minggu ke-14 prenatal, diikuti dengan kalsifikasi gigi molar
pertama pada minggu ke-15. Gigi insisivus lateral mengalami kalsifikasi pada
minggu ke-16, gigi kaninus pada minggu ke-17, sedangkan gigi molar kedua
pada minggu ke-18.
c. Trimester Ketiga.
Pada masa tiga bulan ketiga terjadi pertumbuhan ukuran janin yang
sangat cepat.Ukuran tubuh sudah proporsional seperti bayi. Karena ukuran
tubuhnya semakin besar, janin tidak terlalu leluasa bergerak di dalam
rahim.Menjelang kelahiran bayi pada umumnya sudah mencapai panjang
sekitar 50 cm.

2. Periode kelahiran
Periode ini ditandai dengan proses persalinan.

3. Periode Postnatal
Periode postnatal terbagi dalam beberapa periode antara lain :
a. Bayi (dari lahir sampai usia 1 tahun).

Pada pertumbuhan postnatal tahun pertama ini merupakan pertumbuhan


yang paling cepat, kemudian menurun pada tahun berikutnya secara gradual.
Pada saat dilahirkan, seorang bayi sesungguhnya telah memiliki organ dan
sistem organ sebagaimana orang dewasa, namun organ-organ tersebut belum
matang. Misalnya, bayi mempunyai kaki namun belum bisa berjalan dan
mempunyai tangan namun belum dapat memegang dengan baik. Seiring
dengan bertambahnya usia, organ-organ pada bayi juga akan berkembang.
Erupsi gigi geligi biasanya dimulai pada usia 5 atau 6 bulan.

b. Anak-anak, terbagi atas :


1) Balita (usia 1 sampai 5 tahun)
Pada periode ini anak-anak mulai mengenal lingkungan,
membutuhkan perhatian khusus dari orang tua, senang bermain, bersifat
kekanak-kanakan (manja), cenderung keras kepala, suka menolak perintah,
membutuhkan zat gizi yang banyak untuk pertumbuhan dan pada periode
ini hormon pertumbuhan yang dihasilkan juga meningkat.

2) Masa Sekolah Dasar (usia 6 tahun sampai 10 tahun)

Pada periode ini gigi susu mulai tanggal dan gigi permanen mulai
tumbuh. Gigi permanen yang pertama erupsi adalah gigi molar pertama
rahang bawah, yaitu saat anak berumur 6 tahun, tetapi kadang-kadang gigi
insisivus pertama rahang bawah erupsi bersamaan atau bahkan mendahului
gigi molar pertama tersebut. Setelah itu gigi insisivus pertama rahang atas
dan gigi insisivus kedua rahang bawah erupsi pada umur 7-8 tahun diikuti
gigi insisivus kedua rahang atas pada umur 8-9 tahun. Gigi kaninus rahang
bawah erupsi pada umur 9-10 tahun dan gigi premolar pertama rahang atas
pada umur 10-11 tahun, dan seterusnya (Bagley, 2006).

Pertumbuhan jiwanya relatif stabil, daya ingat kuat, mematuhi


segala perintah gurunya, mudah menghafal tetapi juga mudah melupakan,
sifat keras kepala mulai berkurang dan lebih dapat menerima nasehat,
mulai pengertian karena kemampuan logikanya mulai berkembang.

c. Periode Pubertas (pada perempuan 10-15 tahun, pada laki-laki 10-16


tahun).

Periode ini mulai memperhatikan penampilan, mudah cemas dan bingung


bila adanya perubahan psikis, tidak mau dibatasi aktivitasnya, mulai memilih
teman yang cocok, tidak mau diperlakukan seperti anak kecil, selalu ingin
mencoba hal-hal baru, senang meniru idola atau berkhayal, mulai bersikap kritis,
mulai ada perubahan bentuk fisik, mulai menghasilkan hormon reproduksi, alat
kelamin mulai berkembang dan hormon pertumbuhan masih terus dihasilkan.

Pada umumnya, organ reproduksi anak perempuan lebih cepat matang


dibandingkan organ reproduksi anak laki-laki. Beberapa tanda matangnya organ
reproduksi pada anak perempuan adalah tumbuhnya rambut di daerah kemaluan,
membesarnya buah dada, dan terjadi menstruasi. Adapun pada anak laki-laki,
tampak dari membesarnya jakun (sehingga suara menjadi besar), tumbuhnya
rambut di wajah, otot-otot membesar, dan mimpi yang diiringi dengan keluarnya
sperma (mimpi basah). Penyebab munculnya pubertas adalah karena kerja hormon
estrogen yang dihasilkan ovarium (pada perempuan) dan testosteron yang
dihasilkan testis (pada anak laki-laki). Akibatnya, organ-organ reproduksi
berfungsi dan tubuh mengalami perubahan.Salah satu ciri pubertas pada anak
perempuan adalah menstruasi.

d. Periode Dewasa / Maturasi (Usia 18 sampai 60 tahun).

Pada periode ini manusia memiliki daya pikir cepat, bersikap kritis, sudah
memiliki pendirian yang tetap, sudah menetapkan lingkungan yang dianggap
cocok, sudah dapat memilih pasangan hidup yang dianggap cocok, organ
reproduksi sudah matang dan sempurna, dan hormon pertumbuhan sudah tidak
dihasilkan lagi.

e. Periode Senilis / Manula (mulai usia 60 tahun keatas).

Pada periode ini manusia memiliki daya pikir lambat, terkadang mudah
tersinggung, pendirian dan pemikirannya sudah tetap, terkadang bersifat kekanak-
kanakan, rambut putih, kulit keriput, gigimulaitanggal dan menjadiompong, mata
mulai rabun, pada wanita mengalami masa menopause.

Littlewood, SK., Mitchell, L. 2019. An Introduction to Orthodontics. Inggris: Oxford Univ


Press.

Wahl N. 2008. Orthodontics in 3 millenia. Chapter 16: Late 20th-century fixed appliances.
Am J Orthod Dentofacial Orthop 134: 827-830

Loh P. 1999. Basic Guides in Orthodontic Diagnosis. San Juan: Metro Manilla.

Anda mungkin juga menyukai