PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian syariah dan ibadah.
2. Ruang lingkup syariah.
3. Sumber syariah.
C. Tujuan Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Syariah
B. Pengertian Ibadah
[2]. Ibadah adalah merendahkan diri kepada Allah Azza wa Jalla, yaitu
tingkatan tunduk yang paling tinggi disertai dengan rasa mahabbah
(kecintaan) yang paling tinggi.
[3]. Ibadah adalah sebutan yang mencakup seluruh apa yang dicintai dan
diridhai Allah Azza wa Jalla, baik berupa ucapan atau perbuatan, yang zhahir
maupun yang bathin. Yang ketiga ini adalah definisi yang paling lengkap.
Ibadah terbagi menjadi ibadah hati, lisan, dan anggota badan. Rasa khauf
(takut), raja’ (mengharap), mahabbah (cinta), tawakkal (ketergantungan),
raghbah (senang), dan rahbah (takut) adalah ibadah qalbiyah (yang berkaitan
dengan hati). Sedangkan tasbih, tahlil, takbir, tahmid dan syukur dengan lisan
dan hati adalah ibadah lisaniyah qalbiyah (lisan dan hati). Sedangkan shalat,
zakat, haji, dan jihad adalah ibadah badaniyah qalbiyah (fisik dan hati). Serta
masih banyak lagi macam-macam ibadah yang berkaitan dengan amalan hati,
lisan dan badan.
“Artinya : Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya
mereka beribadah kepada-Ku. Aku tidak menghen-daki rizki sedikit pun dari
mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi makan kepada-
Ku. Sesungguhnya Allah Dia-lah Maha Pemberi rizki Yang mempunyai
kekuatan lagi sangat kokoh.” [Adz-Dzaariyaat : 56-58]
Dalam ibadah seperti ini seorang muslim tidak boleh mengurangi atau
menambah-nambah dari apa saja yang telah diperintahkan Allah dan
dicontohkan oleh Rasulullah.
D. Sumber Syari’ah
1. Al-quran
Definisi Al-Quran :
2. As-sunnah
Definisi As-sunnah:
3. Ijmak
Ijmak ulama ialah persetujuan kesemua ulama’ mujtahidin selepas
wafatnya Rasulullah s.a.w. dalam perkara-perkara hukum syarak.
Ijimak sebagai sumber hukum
Hukum yang telah disepakati oleh semua ulama’ mujtahidin tentang
sesuatu perkara, maka hukum tersebut merupakan hukum agama
yang wajib dipatuhi.
4. Qias
Pengertian :
Menyamakan masalah yang tidak dijelaskan hukumnya di dalam al-
Quran atau al-Hadith atau ijmak ulama dengan masalah yang telah
dijelaskan hukumnya di dalam salah satu daripada dalil tersebut
berdasarkan antara keduanya ada persamaan pada illah (sebab)
hukum. Qias menjadi hujjah (dalil) bagi hukum-hukum agama yang
bersifat amaliah.
DAFTAR PUSTAKA
Yazid bin Abdul Qadir Jawas. Prinsip Dasar Islam Menutut Al-Qur'an dan As-Sunnah yang
Shahih.Bogor: Pustaka At-Taqwa.