Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan produk dalam dunia industri akan semakin dibutuhkan
untuk menuju indonesia sebagai negara maju. Produk merupakan titik awal dan
titik akhir kesuksesan dalam industri manufaktur. Oleh karena itu, kesuksesan
dalam persaingan industri tersebut akan ditentukan oleh keberhasilan
mengembangkan prduk sesuai dengan keinginan dan harapan konsumen.
Pengertian desain produk industri adalah salah sat aktifitas luas dari inovasi
teknologi yang berhubungan dengan pengembangan bentuk, pengembangan
teknik, prses produksi dan peningkatan pasar suatu produk industri
(prasetyowibowo, 1990). Hasil desain produk industri mencakup kegiatan yang
berhubungan dengan sarana dan prasarana manusia melalui proses
industri,antara lain transprotasi, alat kedkteran, alat pertanian, alat militer, alat
olahraga, asesoris produk dan aplikas teknologi.
Setiap produk memiliki komponen penyususnnya antara lai dari bagian
pertama merupakan dasar bentuk, ukuran, dan tujuannya. Pada bagian kedua
terdapat spesifikaasi dari produk itu sendiri antara lain harga, bahan kemasan,
kualitas, nama, dan jenis.
Desain tas selalu mengalami perkembangan, baikdari segi bentuk ataupun
penambahan fungsi. Tetapi seiring dengan dengan perkembangan tersebut tidak
memperhatingan dampak dari penggunaan tas bagi kesehatan pemakai.
Tas adalah wadah tertutup yang dapat dibawa bepergian. Materi untuk
membuat tas antara lain adalah kertas, plastik, kulit, kain, dan lain-lain.
Biasanya digunakan untuk membawa pakaian, buku, dan lain-lain. Tas yang
dapat digendong di punggung disebut ransel, sedangkan tas yang besar untuk
memuat pakaian disebut koper (dari bahasa Belanda koffer). Berbagai macam
kesibukan terkadang menuntut Anda untuk membawa tas berat dengan bawaan
sangat banyak. Apa pun alasannya, hal tersebut tidak baik untuk kesehatan,
terutama pada wanita yang lebih sering menggunakan tas tangan dibanding tas
ransel. Jika terus dilakukan, kebiasaan membawa tas berat dapat menimbulkan
berbagai gejala yang tidak terduga. Mulai dari sakit kepala, rasa kaku di bagian
leher dan pundak, nyeri pinggang, hingga gangguan keseimbangan. Lebih jauh,
sebuah penelitian tahun 2013 dalam Journal of Applied Physiology
mengungkapkan bahwa membawa tas berat secara terus-menerus bisa
mengakibatkan kerusakan saraf, otot, hingga tulang. Kerusakan ini bukan tidak
mungkin menyebabkan gangguan gerak. Anda mungkin jadi lebih sulit
menulis, menggambar, mengemudi, mengoperasikan alat-alat berat, dan
sebagainya.
Dari masalah tersebut maka perlu ada rancangan ulang (redesign) pada tas
yang aman digunakan membawa barang berat, dan dapat menjaga postur tubuh
pemakainya. Produk yang menjadi rancangan pada penelitian ini adalah tas
yang dapat menjaga postur tubuh yang diberi nama bt-B (Back Therapy-Bag).
Fungsi-fungsi dari perancangan tersebut adalah tas yang selain berguna untuk
membawa barang saat berpergian juga dapat menjaga dan menperbaiki postur
tubuh dimana tas tersebut terdapat alat terapi punggung tampa mengurangi nilai
estetika dalam memakainya.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun batasan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana perancangan ulang tas agar aman digunakan untuk kesehatan
punggung?
2. Bagaimana cara kerja bt-B (Back Therapy-Bag) untuk memperbaiki postur
tubuh?
3. Apa saja bagian serta material yang di pakai dalam pembuatan tas anti
bungkuk bt-B (Back Therapy-Bag)?
4. Bagaimana cara penggunaan tas anti bungkuk bt-B (Back Therapy-Bag)?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui spesifikasi produk bt-B (Back Therapy-Bag)
2. Untuk mendesain ulang tas yang aman digunakan untuk kesehatan
punggung
3. Untuk mengetahui cara kerja bt-B (Back Therapy-Bag) untuk
memperbaiki postur tubuh
2.1 Manfaat Penulisan
Adapun manfaat yang dihadapkan dapat diambil dapat memberikan
manfaat dari penelitian ini adalah :
a. Bagi penulis
1. Dapat mendesain ulang tas menjadi lebih bermanfaat selain berguna
untuk membawa barang saat berpergian juga dapat menperbaiki postur
tubuh dimana tas tersebut terdapat alat terapi punggung tampa
mengurangi nilai estetika dalam memakainya.
2. Memberikan solusi permasalahan dari dampak buruk pemakaian tas
dengan beban berat.
3. Dapat mengembangkan keterampilan, daya fikir, praktek kerja serta
kemampuan menerapakan ilmu yang selama ini di dapatandi bangku
kuliah.
b. Bagi pembaca
1. Sebagai referensi bagi orang yang akan melakukan penelitian dimasa
yang akan datang
2. Memberikan masukan kepada pengrajin pada bidangnya untuk
mengembangkan ide dalam membuat tas yang berdaya ekonomi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Tas adalah wadah tertutup yang dapat dibawa bepergian. Materi untuk
membuat tas antara lain adalah kertas, plastik, kulit, kain, dan lain-lain. Biasanya
digunakan untuk membawa pakaian, buku, dan lain-lain. Tas yang dapat digendong
di punggung disebut ransel, sedangkan tas yang besar untuk memuat pakaian
disebut koper (dari bahasa Belanda koffer).Ada pula tas yang hanya berbentuk
kotak yang biasanya dipergunakan oleh kaum wanita untuk membawa peralatan
kecantikannya, biasanya disebut dengan tas kecantikan atau beauty case .
Sekarang tas menjadi salah satu industri yang sangat menggiurkan. Rata-
rata penduduk di dunia ini, menghabiskan sebagian dari uangnya untuk
membelanjakan tas. Oleh karena itu, para pengusaha sangat tertarik untuk
mengembangkan bisnisnya di industri tas ini. Sekarang ada tas yang terbuat dari
batik.Modelnya tidak kalah menarik dari tas-tas lainnya.Selain itu, tas ini memeliki
corak yang menarik yang dapat menarik perhatian para konsumen.
(Anonim, 2018)
Tas untuk sekadar style maupun backpack sebagai teman kuliah sampai
travelling, tas memang jadi penyelamat saat kita perlu membawa banyak barang.
Sayangnya, banyak dari kita yang tidak peduli dengan berat barang yang masuk ke
dalam sebuah tas tersebut. Alhasil, tas yang kita punya jadi tidak awet dan cepat
rusak. Namun, kamu perlu tahu bahwa beban berat yang dibawa dalam sebuah tas
ternyata mempunyai efek samping jangka panjang yang cukup membahayakan bagi
tubuh.
1. Beban berat pada tas otomatis berakibat pada bungkuknya tulang belakang
Logikanya, beban berat yang ditanggung oleh punggung membuat
punggung memiliki efek jangka panjang untuk sedikit demi sedikit menjadi
bungkuk atau disebut dengan kyphosis. Kyphosis adalah posisi punggung terlalu
bungkuk tidak normal. Kejadiannya di mana tulang punggung terlalu
melengkung ke arah depan, sehingga punggung bagian atas terlihat lebih
bungkuk dari punggung normal. Setiap tulang punggung pasti melengkung
beberapa derajat, namun jika tulang belakang melengkung hingga lebih dari 45
derajat maka dianggap sudah berlebihan.
2. Kelainan tulang belakang yang berubah bentuk menjadi miring ke kiri atau
kanan
Skoliosis merupakan penyakit pada tulang punggung yang membengkok ke
kanan atau ke kiri. Banyak hal yang menyebabkan kelainan ini terjadi, salah satu
pemicu terbesarnya adalah sering membawa tas dengan beban berat hanya pada
satu lengan. Biasanya dialami oleh mereka yang sering mengenakan tas
selempang.
3. Mengikis kepadatan tulang ditandai dengan rasa nyeri yang luar biasa
Selain skoliosis dan bungkuk, membawa tas berat dapat mengakibatkan
nyeri dan sakit pada punggung. Hal ini biasanya terjadi pada orang dewasa
karena kondisi tulang yang sudah tidak begitu kuat dan kepadatan tulang mulai
terkikis. Untuk itu, mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung
kalsium dan vitamin D, K dapat menguatkan tulang serta mengembalikan
kepadatan tulang.
4. Memicu terjadinya osteoporosis dini
Dengan berkurangnya kepadatan tulang, otomatis memicu terjadinya
osteoporosis dini. Osteoporosis terjadi ketika pembentukan tulang baru tidak
dapat mengimbangi kerusakan pada tulang yang lama, sehingga terjadi
kekeroposan. Osteoporosis umumnya baru diketahui setelah ditemukan retak
pada tulang, setelah pasien mengalami jatuh ringan. Retak pada pergelangan
tangan, tulang pinggul, dan tulang belakang adalah kasus yang paling banyak
ditemui pada penderita osteoporosis.
Mengingat ternyata ada banyak bahaya yang mengintai di balik tas dengan
beban berat, ada baiknya kamu mulai mengukur seberapa banyak beban yang
akan dibawa jika bepergian. Berikut detail kisaran berat ideal yang bisa dibawa
sesuai jenis tas yang dipakai;
 Shoulder bag : 10 % dari berat badan
 Backpack : 20 % dari berat badan
 Totebag : kurang dari 5 kg
(Alela, 2018)
Tas punggung atau ransel bagi anak sekolah umumnya sudah menjadi
barang wajib bawa dalam keseharian mereka. Oleh karena itu, sudah semestinya tas
punggung si kecil harus nyaman, terutama proporsional sesuai ukuran tubuhnya.
Jangan sampai tas punggungnya terlalu berat sehingga membebani pundaknya.
Mungkin sekilas anak Anda tampak menggemaskan dengan tas punggung
yang kebesaran dan berat. Namun ingat Moms, memakai tas terlalu berat sehari-
hari ada risikonya.
Menurut Asosiasi Kiropraktik AS, berat tas punggung anak sekolah
seharusnya tidak lebih dari 10 persen berat badannya. Misalnya jika berat si kecil
25 kilogram, artinya berat tasnya maksimal 2,5 kilogram. Bahkan menurut beberapa
ahli, tas punggung sebaiknya lebih ringan lagi. Sekitar 5 persen dari berat badan
anak.
Namun nyatanya, menurut penelitian yang dipublikasikan di jurnal Applied
Ergonomics, sekitar 70 persen anak sekolah membawa tas lebih berat daripada yang
direkomendasikan. Buku teks, alat tulis, bekal makan siang, dan pernak-pernik
perlengkapan sekolah lain membuat tas mereka menjadi penuh. Sering memakai tas
punggung terlalu berat bisa menimbulkan sejumlah masalah kesehatan. Beban yang
terlalu berat pada pundak membuat otot-ototnya menegang.
Dilansir Washington Post, alhasil anak jadi rentan terkena nyeri pada
pundak, leher, hingga punggung hingga mereka dewasa nanti. Jika digunakan
dalam jangka waktu yang panjang, tas yang terlalu berat berisiko membentuk postur
tubuh yang bungkuk, bahkan masalah syaraf pada lengan anak.
(Michi,2018)
Setelah dilakukan wawancara, para peneliti menemukan setidaknya 60%
pelajar yang memakai ransel menderita nyeri punggung dan pundak. Penelitian
tersebut juga mengungkapkan bahwa terdapat perbedaan yang cukup drastis terkait
dampak pemakaian ransel, antara remaja dibandingkan anak-anak yang usianya
lebih muda.
Jumlah para remaja yang mengeluhkan sakit punggung ternyata lebih
banyak dibandingkan anak-anak yang umumnya membawa beban lebih banyak.
Rupanya, berdasarkan penelitian tersebut, beban pada ransel Anda terbukti tidak
begitu berpengaruh pada nyeri punggung akibat memakai tas. Durasi memakai
ransel yang lama-lah yang lebih berperan membuat punggung Anda sakit.
1. Gunakan kedua tali ransel
Selalu gunakan kedua tali ransel untuk menjaga postur tubuh Anda.
Mengaitkan satu tali ransel saja, bisa membuat postur tubuh jadi buruk dan
menyebabkan pundak dan punggung Anda sakit.
3. Sesuaikan tali ransel setara
Menyesuaikan tali ransel sehingga setara dengan punggung dan terasa
nyaman di pundak Anda. Usahakan bagian bawah ransel tidak melewati pinggang
Anda. Berikan jeda setidaknya 3 cm lebih tinggi dari pinggul.
3. Atur tali ransel pas hingga tidak bergoyang-goyang
Jangan membiarkan ransel bergoyang dari satu sisi ke sisi lainnya. Hal ini
bisa menyebabkan gesekan pada pundak dan punggung.
4. Ransel dengan tali dada atau pinggang
Memakai tali pinggang atau tali dada ransel jika ada. Hal ini bertujuan agar
tekanan dan gesekan pada bahu dapat berkurang.
Selain cara-cara memakai ransel yang benar di atas, American Academy of
Pediatrics juga mengungkapkan aturan khusus pakai ransel untuk anak-anak.
Lembaga setara Ikatan Dokter Anak Indonesia ini mengatakan bahwa anak-anak
seharusnya tidak membawa beban di ransel lebih dari 10-20% berat badan mereka.
Setidaknya, beban yang paling berat berkisar 2-7 kilogram dapat anak-anak
bawa. Jika terlalu berat, Anda bisa mengganti ransel mereka dengan tas koper kecil
yang mengurangi risiko nyeri pada punggung dan pundak.
(Utami, 2019)
Sakit punggung termasuk gangguan kesehatan yang umum dan mungkin
pernah dialami semua orang, termasuk anak-anak. Terutama anak yang sudah
memasuki usia aktif bersekolah. Hal ini sering disebabkan oleh tas yang terlalu
berat atau cedera olahraga.
Berikut ini adalah beberapa kemungkinan penyebab sakit punggung pada anak:
1. Tas yang terlalu berat
Tas sekolah yang terlalu berat memberi beban berlebih bagi tulang belakang
anak. Hal ini merupakan salah satu penyebab sakit punggung yang umum terjadi
pada anak.
2. Posisi duduk yang salah
Meskipun terlihat sederhana, posisi duduk bisa memengaruhi struktur tulang
belakang. Selain itu, juga bisa mempengaruhi bagaimana tulang belakang
menopang bobot tubuh. Apabila Si Kecil duduk lama dalam posisi yang salah,
misalnya membungkuk atau miring, tidak heran jika ia mengeluh sakit punggung.
3. Cedera olahraga
Olahraga memang penting bagi tumbuh kembang Si Kecil. Namun jika
dilakukan berlebihan atau dengan teknik yang salah, olahraga justru dapat
membuatnya cedera dan mengeluh sakit punggung. Olahraga yang dapat
meningkatkan risiko sakit punggung pada anak antara lain adalah sepak bola,
berkuda, senam, dan angkat beban.
4. Penyakit serius
Sakit punggung pada anak juga bisa menandakan adanya penyakit serius,
termasuk tumor dan infeksi tulang belakang. Namun untuk memastikan penyebab
sakit punggung pada anak, Bunda bisa konsultasi ke dokter secara langsung.
Selain itu, sakit punggung pada anak juga bisa disebabkan oleh obesitas dan
kebiasaan menonton televisi terlalu lama. Pada umumnya, sakit punggung pada
anak hanya bersifat sementara dan bisa sembuh dengan sendirinya.
Cara Mengatasi Sakit Punggung
Untuk mengatasi sakit punggung pada anak, Bunda dianjurkan untuk
menyesuaikan penanganan dengan penyebabnya. Jika sakit punggung disebabkan
oleh tas yang berat, kurangi isi tas anak.
Beban yang dibawa anak seharusnya kurang dari 10% berat badannya. Pada
anak dengan berat badan 40 kg, berat beban aman untuk anak adalah kurang dari 2-
3 kg. Bunda juga bisa memilih tas anak yang berbahan ringan.
(Noya,2019)
menempelkan plester berbentuk huruf X di punggung Anda untuk
memperbaiki postur. menempelkan plester dari bahu kanan ke pinggang kiri dan
dan dari bahu kiri ke pinggang kanan agar membentuk huruf X di punggung.
Tempelkan juga plester horizontal yang menghubungkan bahu kiri dan kanan tepat
di ujung atas huruf X. Biarkan plester tetap menempel seharian untuk menahan
posisi punggung agar tidak berubah.Teknik ini akan sangat efektif jika Anda
menarik bahu ke belakang sebelum plester dipasang. Gunakan plester khusus untuk
kulit, misalnya plester untuk menutup luka..

Gambar III.1 Cara memperbaiki postur tubuh secara efektif


(Lee, 2017)
Lakukan latihan dan peregangan lain untuk memperbaiki postur. Teknik-
teknik ini harus secara spesifik berfokus pada otot-otot perut dan punggung karena
ini adalah otot yang akan membantu menyokong tulang belakang Anda.
Dekatkan kedua tulang belikat. Bayangkan seolah-olah ada bola di antara
tulang belikat Anda. Cobalah meremas bola tersebut dengan mendekatkan kedua
tulang belikat. Tahan selama 10 detik. Ini akan membantu meregangkan bagian
depan bahu, yang kemungkinan terasa kencang pada postur yang tidak baik.
Putar bahu Anda. Putar satu bahu ke depan, atas, belakang, kemudian, ke
bawah. Bayangkan Anda menyisipkan tulang belikat ke bawah tulang belakang.
Kemudian, ulangi dengan bahu satunya. Ini akan membantu menarik bahu Anda
lebih ke belakang daripada posisi biasanya.
Regangkan dada Anda. Gulung handuk atau selembar kain dan berdirilah
dengan kaki terbuka lebar. Pegang gulungan kain hingga kencang dengan tangan
berjarak selebar bahu. Tarik napas dan angkat tangan Anda sampai sejajar dengan
bahu. Lalu buang napas dan tarik lengan Anda ke atas dan ke belakang sejauh
mungkin. Tahan selama dua tarikan dan embusan napas, kemudian turunkan lengan
dan ulangi.
Pilih tas yang benar. Pilih tas tangan, tas sekolah, atau tas punggung yang
akan membantu mendistribusikan berat badan secara merata di punggung. Pilih tas
dengan tali lebar dan memiliki bantalan yang dapat ditempatkan di kedua bahu.
(Borer, 1999)
BAB III
METODE PENULISAN

3.1 Sumber dan Jenis Data


Data-data yang dipergunakan dalam penyusunan karya tulis ini berasal dari
berbagai literatur online yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas.
Beberapa jenis referensi utama yang digunakan adalah buku pelajaran
kedokteran, jurnal edisi online, dan artikel ilmiah yang bersumber dari internet.
Jenis data yang diperoleh variatif, bersifat kualitatif maupun kuantitatif.
3.2 Pengumpulan Data
Metode penulisan bersifat studi pustaka. Informasi didapatkan dari berbagai
literatur dan disusun berdasarkan hasil studi dari informasi yang diperoleh.
Penulisan diupayakan saling terkait antar satu sama lain dan sesuai dengan topik
yang dibahas.
3.3 Analisis Data
Data yang terkumpul diseleksi dan diurutkan sesuai dengan topik
kajian.Kemudian dilakukan penyusunan karya tulis berdasarkan data yang
telahdipersiapkan secara logis dan sistematis. Teknik analisis data bersifat
deskriptif argumentatif.
3.4 Penarikan Kesimpulan
Simpulan didapatkan setelah merujuk kembali pada rumusan masalah,tujuan
penulisan, serta pembahasan. Simpulan yang ditarik mempresentasikan pokok
bahasan karya tulis, serta didukung dengan saran praktis sebagai rekomendasi
selanjutnya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Perancangan ulang tas agar aman di gunakan untuk kesehatan punggung
Desain tas pada umumnya menitik beratkan beban tas pada satu titik
pada tubuh sehingga tubuh dikenai beban yang tidak seimbang. Contoh
terdapat pada tas punggung yang memfokuskan titik beban pada bahu
sehingga semakin berat beban dari tas maka tubuh akan bereaksi
mencondongkan bahu dan punggung ke arah depan, jika punggung serta
bahu terlalu sering berada pada posisi seperti itu maka dapat merubah postur
tubuh menjadi bungkuk terlebih lagi pada fase pertumbuhan anak. Contoh
lain terdapat pada tas dengan hanya menggunakan satu lengan aktif seperti
tas jinjing, tas slempang, slimbag, koper, dll. Tas dengan desain hanya
menggunakan satu lengan aktif membuat punggung condong kesamping
kiri/kanan. Apabila terlalu sering menggunakan tas desain tersebut dengan
beban berat dapat berdampak pada postur tubuh yang buruk.
Pada permasalahan tersebut beban tas sangat berpengaruh tetapi
mengurangi beban tas tidak dapat dijadikan solusi, Hal tersebut dikarenakan
barang bawaan yang di butuhkan banyak dan berat bahkan anak yang masih
sekolah perlu membawa barang kebutuhan yang beragam di dalam tas
seperti kotak makan, laptop, botol minum dan sebagainya. Sehingga solusi
yang dapat di ambil yaitu merubah desain tas dengan merancang ulang tas
agar aman dan baik digunakan untuk kesehatan punggung. Tas anti bungkuk
bt-B (Back Therapy-Bag) merupakan rancangan ulang dari tas yang tidak
hanya mencegah dampak buruk dari penggunaan tas tetapi juga dapat
memperbaiki postur tubuh.
(GAMBAR)
Gambar IV.1 tampilan Tas anti bungkuk bt-B (Back Therapy-Bag)
dari belakang

Gambar IV.1 tampilan Tas anti bungkuk bt-B (Back Therapy-Bag)


dari depan
Gambar IV.1 tampilan Tas anti bungkuk bt-B (Back Therapy-Bag)
ketika badan tas di lepas
Gambar IV.1 tampilan Tas anti bungkuk bt-B (Back Therapy-Bag)
ketika badan tas di lepas
Tas anti bungkuk bt-B (Back Therapy-Bag) didesain seperti tas
punggung pada umumnya dimana titik beratkan berada di pundak, tetapi
terdapat terusan penyangga punggung pada tali gendongan yang di desain
melingkari bahu. Dengan desain sepeti itu ketika di gunakan bahu akan
tertarik ke belakang sehingga seberapa berat beban tas posisi bahu dan
punggung tetap tegap.
3.2 Cara kerja Tas anti bungkuk bt-B (Back Therapy-Bag) untuk memperbaiki
postur tubuh
Tas anti bungkuk bt-B (Back Therapy-Bag) memiliki tali gendongan
yang melingkar pada kedua lengan bahu pengguna. Tali gendongan tersebut
mengarah ke punggung yang terhubung langsung dengan bagian penyangga
puggung yang berada di belakang tas. Tali gendongan tersebut dapat di tarik
menyesuaikan ukuran tubuh pengguna. Ketika tali di tarik kebelakang maka
bahu akan tertarik kebelakang sehingga seberapa berat beban tas posisi bahu
dan punggung tetap tegap. Badan tas juga dapat di lepas dari tali gendongan
sehingga dapat digunakan beraktivitas di rumah untuk terapi memperbaiki
postur tubuh. Meskipun Tas anti bungkuk bt-B (Back Therapy-Bag) terikat
kuat pada bahu dan punggung tetapi tidak akan menimbulkan lecet pada
tubuh di karenakan terdapat lapisan busa pada tali gendongan.
3.3 Bagian serta material yang di pakai dalam pembuatan tas anti bungkuk bt-B
(Back Therapy-Bag)
(gambar)
Gambar IV.1 badan tas
Gambar IV.1 kain kanvas ring
Badan tas terbuat dari bahan kain kanvas ring yang memiliki
karakteristik awet, kuat, dan tidak mudah robek, dan cocok di gunakan untuk
pria maupun wanita
(gambar)
Gambar IV.1 Tali gendingan tas

Gambar IV.1 kain kanvas ring

Gambar IV.1 busa jaring


Gambar IV.1 spon silikon
Tali gendongan terbuat dari kain kanvas ring yang berisi spon silikon dan
bagian bawah berlapis busa jaring
(gambar)
Gambar IV.1 tali tas

Gambar IV.1 kain nilon

Tali terbuat dari nilon


Gambar IV.1 perekat tali

Gambar IV.1 perekat velco


perekat velcro sehingga kuat dan tidak mudah lepas
(gambar)
Gambar IV.1 pengait tas
Gambar IV.1 pengait tas nikel
Pengait tas terbuat dari nikel yang kuat dan tidak berkarat
(gambar)
Gambar IV.1 ring tali tas

Gambar IV.1 ring nikel


Ring tali tas terbuat dari bahan nikel sehingga kuat dan tidak mudah berkarat
3.4 Cara penggunaan tas anti bungkuk bt-B (Back Therapy-Bag)
Cara penggunaan tas anti bungkuk bt-B (Back Therapy-Bag) pada
dasarnya sama seperti cara menggunakan tas punggung. Tali gendongan di
masukan pada kedua lengan dan biarkan tas menggantung pada punggung
lalu tarik tali pada pengait yang terletak pada punggung (di belakang tas).
Gambar IV.1 Cara menarik tali tas anti bungkuk bt-B (Back Therapy-
Bag)
Tarik tali hingga bahu tertarik kebelakang dan sesuaikan dengan
kenyamanan jangan sampai terlalu kencang sehingga mengganggu sirkulasi
darah. Lalu rekatkan tali tas pada gendongan bahu dari bawah lengan
(ketiak).
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil dan pembahasan adalah sebagai
berikut
1. Menggunakan tas dengan beban berlebihan dapat mengakibatkan dampak
buruk bagi postur tubuh penggunanya.
2. Desain tas pada umum nya masih perlu adanya perancangan ulang agar
lebih aman di gunakan untuk kesehatan pengguna.
3. Bt-B (Back Therapy-Bag) adalah tas yang dapat menjaga postur tubuh..
Fungsi-fungsi dari perancangan tersebut adalah tas yang selain berguna
untuk membawa barang saat berpergian juga dapat menjaga dan
menperbaiki postur tubuh dimana tas tersebut terdapat alat terapi punggung
tanpa mengurangi nilai estetika dalam memakainya.
B. Saran
1. Ketika menggunakan Bt-B (Back Therapy-Bag) Tarik tali hingga bahu
tertarik kebelakang dan sesuaikan dengan kenyamanan jangan sampai
terlalu kencang sehingga mengganggu sirkulasi darah.

Anda mungkin juga menyukai