kondisi lingkungan pada simpang pasar anyer, ternyata masih belum berhasil
untuk menangani kepadatan pada simpang pasar anyer, maka dibuat alternatif II
yaitu penambahan APILL tiga fase pada simpang tanpa merubah geometrik
simpang.
jalan provinsi sebagai jalan minor. Simpang ini memiliki 3 buah lengan
dan setiap lengan memiliki 2 buah lajur. Untuk data hasil pengamatan
dan pengukuran dilapangan dilihat pada Gambar 5.7 dan Tabel 5.29
berikut.
Kode Pendekat B C D
Pandeglan
Serang Cilegon
Arah g
Lebar Pendekat (m) 8 7,3 8
Lebar Keluar (m) 4 3,65 4
Lebar Masuk (m) 4 3,65 4
Median Tidak Tidak Tidak
Kelandaian 0 0 0
(Sumber : Analisa Penulis,2018)
Kondisi lingkungan pada simpang pasar anyer dapat di lihat pada Tabel
APILL yaitu arus lalu lintas jam puncak yang terjadi pada pukul
Timur QLrs 0 0 0 0 0
(C)
Minor QBKa 717 59 2 778 1
QBKi 0 0 0 0 0
Selatan QLrs 1340 204 21 1565 4
(B)
Mayor QBKa 979 67 2 1048 6
Tabel 5.32 Arus Lalu Lintas Jam Puncak Simpang Pasar Anyer
(skr/jam)
Jenis Kendaraan
SM KR KB Total KTB
Kode pendekat Arah Kendara kend/
skr/ skr/ skr/ an jam
jam jam jam
QBKi 258 48 2,6 308,6 1
Timur QLrs 0 0 0 0 0
(C)
Minor QBKa 358,5 59 2,6 420,1 1
QBKi 0 0 0 0 0
Jenis Kendaraan
SM KR KB Total KTB
Kode pendekat Arah Kendara kend/
skr/ skr/ skr/ an jam
jam jam jam
QBKi 240 50 3,9 293,9 2
Utara QLrs 304 264 65 633 0
(D)
Mayor QBKa 0 0 0 0 0
Data arus lalu lintas diatas akan menjadi acuan dalam melakukan
Data arus lalu lintas dan rasio berbelok pada tiap tiap lengan
QLrs 0 0 0 0 0
Timur 0,001
(C) QBKa 717 59 2 778 0,58 1
QBKi 0 0 0 0 0
b. Penggunaan Isyarat
Penetapan penggunaan isyarat memerlukan beberapa tahap perhitungan
1) Fase Sinyal
(c)
adalah 9 detik.
Untuk nilai waktu hilang total (HH) dihitung dengan menggunakan
HH = Σ(1+1+1) + 9) = 12 detik
c. Penentuan Waktu Isyarat
arus dan waktu hijau. Dibawah ini adalah ketetapan data yang di perlukan
1) Tipe Pendekat
(L), lebar jalur kendaraan masuk (LM), dan lebar jalur kendaraan keluar
(LK).
L = 8m
LM = 4 m
LK = 4 m
Pada simpang pasar anyer tidak terdapat pulau lalu lintas BkiJT maka
meter).
Untuk tipe pendekat terlindung (P) dengan Lebar Efektif (LE) = 4 meter
So = 600 x LE
So = 600 x 4 = 2400 skr/jam
4) Faktor Penyesuaian Pada Pendekat
a) Faktor Penyesuaian Ukuran Kota (FUK)
serang pada tahun 2018 yaitu sebesar + 1.493.591 juta jiwa. Maka
dengan kelas hambatan samping tinggi ,tipe fase terlindung (P) ,dan
yaitu 1,00.
rumus berikut.
FBka = 1,1
Diketahui Qtotal pada pendekat B = 765 skr/jam dan arus jenuh (S) =
2456 skr/jam.
cbs = 85,6
0,257
H1 = (85,6 – 12) x
0,731
H1 = 31 detik
0,310
H2 = (85,6 – 12) x
0,731
H2 = 26 detik
0,164
H3 = (85,6 – 12) x
0,731
H3 = 17 detik
diperoleh dari hasil yang telah di bulatkan dan waktu hilang (HH)
c = 86 detik
Tabel 5.36 Hasil Analisis Penentuan Waktu Isyarat Untuk Semua Pendekat
NO Pendekat B C D
1 Tipe Pendekat P P P
2 Lebar Efektif (LE), meter 4 3,65 4
3 Arus Jenuh Dasar (So), skr/jam 2400 2190 2400
4 Faktor Penyesuaian
a. Faktor Ukuran Kota (FUK) 1 1 1
b. Faktor Hambatan Samping (FHS) 0,93 0,93 0,93
1 1 1
c. Faktor Kelandaian (FG)
1 1 1
d. Faktor Parkir (FP) 1,1 1,2 1,0
1,1 0,9 0,9
e. Faktor Belok Kanan (FBKa)
dahulu nilai kapasitas dan derajat kejenuhan tiap lengannya. Adapun rumus
persamaan berikut .
Hi
C= Sx
c
Berikut ini perhitungan untuk mencari nilai kapasitas pada lengan B.
31
C = 2465 x = 899 skr/jam
86
skr/jam. Nilai ini menunjukan daya tampung pada lengan B yaitu 899
skr/jam.
Q
DJ =
C
Berikut ini perhitungan untuk mencari nilai derajat kejenuhan pada
lengan B.
765
DJ =
899
DJ = 0,850
pasar anyer dengan penambahan APILL yaitu sebesar 0,850 . Hal ini
simpang masih dalam keadaan sedikit jenuh karena nilai D J tidak kurang
dari 0,85.
simpang untuk semua pendekat dapat di lihat pada Tabel 5.37 dibawah ini.
Nilai Panjang Antrian (PA) dengan DJ > 0,5 pada lengan selatan (B) di
1−RH
NQ2 = c x x Q/3600
1−RH x D J
1−0,365
NQ2 = 85,6 x x 765/3600
1−0,365 x 0,850
NQ2 = 16,735 skr/jam
NQ total = NQ1 + NQ2
NQ total = 2,267 + 16,735
NQ total = 19,002 skr/jam
NQ max = 28 (Nilai NQ max di tentukan menggunakan grafik pada
Gambar 3.17)
PA = (NQ max x 20) / Lebar masuk
2) Kendaraan Terhenti
kendaraan terhenti adalah kendaraan dari arus lalu lintas yang terpaksa
NQ
RKH = 0,9 x x 3600
Qxc
19,002
RKH = 0,9 x x 3600
765 x 85,6
RKH = 0,941
NH = Q x RKH
NH = 765 x 0,980
NH = 720 skr/jam
3) Tundaan
lalu lintas dengan gerakan lalu lintas yang bertentangan. Tundaan lalu
TL = 34,096 detik/skr
TG = 3,906 detik/skr
c) Tundaan Rata –rata (T)
T = TL + TG
T = 34,096 + 3,906
T = 38,002 detik/skr
pengaturan tiga fase pada lengan B, C dan D untuk penanganan masalah pada
simpang pasar anyer didapatkan derajat kejenuhan sebesar 0,85. Dengan nilai
derajat kejenuhan berada diantara 0,85-1,00 maka simpang ini memiliki indeks
tingkat pelayanan tipe E, yaitu volume lalu lintas sudah mendekati kapasitas ruas
jalan, kecepatan lebih rendah dan pergerakan lalu lintas kadang terhambat.