B. Jenis jenis terapi komplementer pada psien stroke a. TERAPI COMPLEMENTARY ALTERNATIVE MEDICINE Adalah jenis terapi komplementer yang berfokus pada peningkatan perawatan pelayanan kepada pasien dengan tiga subtema yaitu: merawat pasien tanpa obat, merawat pasien dengan terapi alternatif, dan menunjukkan kepedulian kepada pasien. Subtema pertama yang peneliti temukan dalam tema pertama perawat meningkatkan kemampuan merawat pasien tanpa obat dalam penelitian ini adalah merawat pasien tanpa obat. Subtema kedua yaitu merawat pasien dengan terapi alternatif contohnya dengan bekam atau cupping.dan subtema ketiga adalah menujukan rasa perhatian dan peduli kepada pasien.
b. TERAPI MUSIK KLASIK
Adalah jens terapi pada pasien stroke dapat berupa non-farmakologis seperti program rehabilitasi yaitu latihan Range of Motion (ROM) pasif dan dapat disertai dengan terapi komplementer seperti terapi musik klasik. pengaruh terapi musik klasik terhadap kekuatan otot pasien stroke yang menjalani latihan Range of Motion (ROM) bahwa pengaruh yang terapi musik klasik terhadap kekuatan otot pasien stroke yang menjalani latihan ROM pasif dimana kelompok yang diberikan latihan ROM pasif yang dikombinasikan dengan terapi musik klasik dapat meningkatkan kekuatan otot lebih baik daripada kelompok yang hanya diberikan rom pasif
c. AKUPRESUR UNTUK MENINGKATKAN KEKUATAN OTOT DAN RENTANG GERAK
EKSTREMITAS Terapi akupresur terutama meridian acupressure terbukti merupakan intervensi yang efektif untuk memperbaiki pergerakan ektremitas atas, meningkatkan aktivitas sehari-hari, dan mengurangi depresi pada pasien strike hemiplegia stroke di Korea. Akupresur adalah intervensi yang dapat dilakukan oleh perawat dan telah diakui sebagai tindakan keperawatan dalam Nursing Intervention Classifications (Dochterment & Bulecheck, 2004). Akupresur merupakan metode non-invasif berupa penekanan pada titik akupunktur tanpa menggunakan jarum, biasanya hanya menggunakan jari atau benda tertentu yang dapat memberikan efek penekanan sehingga lebih bisa diterima dan ditoleransi oleh pasien dibandingkan akupunktur yang menggunakan jarum.
d. TERAPI AKTIF MENGGENGGAM BOLA KARET TERHADAP KEKUATAN OTOT
Latihan fisik menggenggam bola karet pernah diteliti oleh Chaidir & Zuardi (2014) di RSSN Bukittinggi dengan hasil latihan Range Of Motion (ROM) dengan bola karet berpengaruh untuk meningkatkan kekuatan otot ekstermitas atas sehingga dapat meningkat kekuatan otot pada pasien stroke. intensitas waktu terapi latihan, khususnya jika penambahannya minimal 16 jam dalam enam bulan pertama memiliki pengaruh yang kecil tapi bermakna pada kemampuan fungsional penderita stroke, terutama jika dilakukan lebih intensif dan lebih dini