Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat
Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Ali Lukmanul Hakim
108018200045
Hasil penelltian menunjukkan bahwa nilai layanan bidang akademik sebesar 23,80%,
layanan bidang pribadi sosial sebesar 13,75o/o, dan layanan bidang karir sebesar
34,21o . Kepuasan siswa terhadap layanan bimbingan konseling secara keseluruhan
berada pada taraf sangat rendah atau tidak memuaskan dengan nilai rata-raIa 22,28oh.
Dengan demikian tingkat kepuasan siswa terhadap layanan bimbingan konseling dr
SMK Al-Hidayah Lestari Lebak Buh-rs masih berada pada taraf sangat rendah,
sehingga perlu ditingkatkan lagi.
Ali Lukmanul Hakim (108 018 200 045). Satislaction students Against
Counseling Scrvice at SMK Al-Hidayah Lestari Lebak Bulus. Thesis under the
guidance of Mr. Akbar Zainudin, MM. Education Management Studies
Program. Tarbiyah Faculty and Teaching. Syarif Hidayatullah State Islamic
University Jakarta in 2014.
This study aims to detetmine how the lcvcl of studcnt satisfaction wrth the scrvices in
vocational guidance counseling Al-Hidayah Lestari Lebak Bulus" This study was
conducted in February 2013 - March 2011 at SMK Al-Hidayah Lcstari Lcbak ltulus.
The method used is descriptivc methocl with quantitative approach, which is to
analyze and intcrpret data with rcspcct to the facts, circumstances, and the
phenomenon that occurs whcn the rcscarch took place" T'he data sourcc of this
research is rescarcher sprcad XII class qucstionnaire with a sample of 20% (36
people) of the total 178 studcnts and as supporlive clata the <Jata the rescarchers
conducted interviews with principals and teachers BK.
The results showed that the value ol academic services al 23.80o/o, private social
service field amounted to 13.l 5o/o, and serviccs amounted to 34.21 0Z career field.
Satisfaction of students to guidance and counseling services as a whole are at a very
low level or unsatisfactory with an avcrage value of 22.28%. Thus thc satisfaction
level of students to guidance counseling scrviccs at SMK Al-Hiclayah L,estari Lcbak
Bulus remained at a very low lcvel, so it nceds to bc rmproved.
: -. o
#-
"
-Jl Lrd.r, Jt ,+
"lt
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya
kepada penulis sehingga setelah mclalui proses yang cukup panjang akhirnya
skripsi ini dapat diselesaikan. Shalawat sefta salam semoga senantiasa tercurahkan
kepada Nabi Muhammad sAW yang senantiasa rnenjadi panutan bagi
keluarganya, sahabatnya sefia umatnya yang setia sampai akhir zaman.
itu dalarn kesempatan ini penulis ingin rnenyampaikan rasa terimakasih kepada:
Seluruh Dosen dan Staff prograrn studi Manajemen Pendidikan yang telah
mendidik dan mcrnbimbing penulis dari awal perkuliahan hrngga
penulisan skripsi ini selesai dcngan ketulusan dan dedikasi yang tinggi.
6" Pimpinan Perpustakaan Utama UIN Syarif l{idayatullah Jakarla dan
Perpustakaan Fakultas llmr"r Tarbryah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan anclil besar dalanr
menyediakan bahan pustaka guna terselesaikannya penulisan sknpsi ini.
7. Kepala SMI( Al-Hidayah l.estari Lebak Bulus, lbu Hj. parhanah, SE,
MM, Wakil Bidang Kurikulurn Bapak. Drs. Fahrudin, Wakil Bidang
Kesiswaan Bapak. H.M. Amin, S.Ag, Guru BK Bapak. Drs. Basrin Malau
dan seluruh staff tata usaha yang telah meluangkan waktu sefia
memfasilitasi penulis dalam mencari dan menghirnpun data yang
diperlukan selama penulisan skripsi.
Siswa-siswi sMK Al-Hidayah Lestari yang telah membantu peneliti
untuk mendapatkan data angkct tentang kepuasan siswa terhadap layanan
BI(.
9. Teristimewa, Ayahanda Syamsul Huda dan Ibunda Sukiah tercinta, yang
selalu bekerja keras dan tidak pernah lelah untuk mendoakan, sehingga
penulis mampu menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi ini. Juga
adik-adikku Ahmad Farhul Anwar, Lu'lu Ni'matus Saadah yang selalu
memberikan semangat kepada pcnulis.
10. Seluruh keluarga besar Mbah Yasser yang telah membantu dan
mendukung baik moril mauplu'r rnateril.
1l.KH. Rachman Husein, S.IIi, pimpinan Pondok Pesantren'l'ahfidzul
Qur'an Ar-Rahman Bintaro, bcserta seluruh Ustad dan santri.
12. Keluarga Besar Mahasiswa (KIIM) Galuh jaya Ciamis.
13. Seluruh mahasiswa Manajemen Pendidikan angkatan 2008, terulama
sahabat seperjuangan Muahmad Labieb, Rudi llarlono, Salman Alfarisi,
Rhegista, Tri Devi Asjayanti, Siti Aminatun lstianah, Tsuaibatul
Aslarniyah, Ratu Fitroh, Melisa Rizkiani, atas kebersamaan yang tak akan
terlupakan.
14. Keluarga besar KOMFAKMAD (Ach, Retno, Achmad llidayatul
Wahyudi, M, Sholeh, Fajri, Afhk)
15. Kepada semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, yang
lll
Penulis menyadari bahwa pcnulisan skripsi
ini maasih jauh dari
kesempurnaan clan rnasih banyak kekurangan,
apabila ada kesalahan cralam skripsi
ini, penulis r-nohon maaf. Scrnoga sl<ripsi yang
sederhana ini dapat bermanfaat
bagi penulis khususnya dan bagi pcrnbaca pada
umumnya. Akhirnya hanya
kepada Allah segala sesuatunya penulis kembalikan.
Ciputat, 22 Apr1l20t4
I)enulis
1V
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................ i
KATA PENGANTAR .............................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................. v
DAFTAR TABEL .................................................................................... vii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................ 1
B. Identifikasi Masalah ................................................... 7
C. Pembatasan Masalah .................................................. 7
D. Perumusan Masalah .................................................... 7
E. Manfaat Penelitian ...................................................... 8
F. Tujuan Penelitian ........................................................ 8
v
C. Populasi dan Sample ................................................... 36
D. Teknik Pengumpulan Data ......................................... 38
E. Instrumen Pengumpulan Data...................................... 39
F. Teknik Pengolahan, Analisis dan Interpretasi Data .... 41
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................ 82
B. Saran ........................................................................... 84
vi
DAFTAR TABEL
Tabel
2.1 : Dimensi-dimensi Kualitas Layanan ................................................. 13
3.1 : Waktu dan Tempat Penelitian .......................................................... 35
3.2 : Data Siswa Kelas XII SMK Al-Hidayah Lestari ............................. 37
3.3 : Kisi-kisi Instrumen Penelitian ........................................................ 40
4.1 : Data Guru ........................................................................................ 47
4.2 : Data Siswa ....................................................................................... 49
4.3 : Data Tenaga Kependidikan ............................................................. 50
4.4 : Daftar Sarana dan Prasarana ........................................................... 51
4.5 : Kejelasan Guru BK Memberikan Orientasi ..................................... 53
4.6 : Bantuan Guru BK Dalam Menyesuaikan Diri di Sekolah................ 54
4.7 : Kemudahan Memperoleh Informasi Tentang Sekolah .................... 54
4.8 : Penampilan Guru BK Sangat Menarik ............................................ 55
4.9 : Keramahan Guru BK Saat Memberikan Orientasi .......................... 55
4.10: Kelengkapan Sarana Ruang Kelas ................................................... 56
4.11: Kesesuaian Jumlah Siswa Dengan Kapasitas Ruangan.................... 57
4.12: Guru BK Bertutur Kata Sopan ........................................................ 57
4.13: Kenyamanan Ruang Konsultasi BK ............................................... 58
4.14: Bimbingan Secara Pribadi Dalam Mengatasi Masalah Belajar Oleh
Guru BK .......................................................................................... 59
4.15: Kemampuan Guru BK Menyimpan Rahasia Individu Siswa........... 60
4.16: Ketersediaan Buku Konsultasi Siswa .............................................. 60
4.17: Bantuan Memahami Pelajaran Sekolah ........................................... 61
4.18: Kesediaan Guru BK Mendengarkan Keluhan Siswa........................ 62
4.19: Kesabaran Guru BK Dalam Menghadapi Siswa Yang Bermasalah 63
4.20: Ketersediaan Kotak Masalah Untuk Menampung Persoalan Siswa. 63
4.21: Penjelasan Bakat dan Minat Siswa Oleh Guru BK .......................... 64
4.22: Arahan Guru BK Tentang Pentingnya Nilai dan Norma Agama ..... 65
vii
4.23: Pemberian Motivasi Berkaitan Pergaulan Siswa Di Sekolah .......... 66
4.24: Pemberian Motivasi Berkaitan Pergaulan Siswa Di Keluarga ........ 67
4.25: Penyuluhan Tentang Bahaya Pergaulan Bebas ............................... 68
4.26: Ketersediaan Informasi Tentang Perguruan Tinggi ........................ 68
4.27: Kemudahan Siswa Mendapatkan Informasi Perguruan Tinggi ....... 69
4.28: Penjelasan Guru BK Tentang Pemilihan Jurusan Dengan Baik Dan
Sopan ............................................................................................... 70
4.29: Guru BK Memebrikan Pemahaman Tentang Jurusan Yang Dipilih
Siswa .............................................................................................. 71
4.30: Ketersediaan Informasi Tentang Dunia Kerja .................................. 71
4.31: Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan .............................................. 72
4.32: Penjelasan Guru BK Tentang Perkembangan Dunia Kerja ............. 73
4.33: Kerjasama Sekolah Dengan Perusahaan ......................................... 74
4.34: Arahan Guru BK Dalam Memilih Pekerjaan Yang Sesuai Dengan
Prodi Yang Diambil ........................................................................ 74
4.35: Indeks Kepuasan siswa dalam bidang akademik.............................. 75
4.36: Indeks Kepuasan siswa dalam bidang pribadi sosial........................ 76
4.37: Indeks Kepuasan siswa dalam bidang karir...................................... 76
4.38: Indeks Kepuasan siswa dalam layanan BK ...................................... 77
4.39: Nilai rata-rata skor penelitian layanan BK ....................................... 78
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
1
2
sendiri dan ada juga yang harus dibantu orang lain dalam mengatasi persoalannya,
maka disinilah bimbingan konseling dibutuhkan. Berdasarkan pernyataan di atas
dapat dipahami bahwa proses pendidikan di sekolah termasuk madrasah tidak
akan berhasil secara baik apabila tidak di dukung oleh penyelenggaraan
bimbingan secara baik.
Perkembangan belajar siswa tidak selalu berjalan lancar dan memberikan
hasil yang diharapkan. Adakalanya siswa menghadapi berbagai kesulitan atau
hambatan. Kesulitan atau hambatan itu dapat dikelompokkan dalam beberapa
gejala masalah, seperti prestasi belajar rendah, kurangnya motivasi belajar, belajar
lambat, kebiasaan kurang baik dalam belajar, dan sikap yang kurang baik.
Setiap gejala masalah tersebut dapat dilatarbelakngi oleh tingkat kecerdasan
yang rendah, kurangnya motivasi, gangguan kesehatan, kurangnya sarana belajar,
kondisi keluarga yang kurang mendukung, cara guru mengajar yang kurang
sesuai, atau kondisi sekolah yang kurang baik.
Sehingga sekolah memiliki tanggungjawab yang besar membantu siswa agar
berhasil dalam belajar. Untuk itu sekolah hendaknya memberikan bantuan kepada
siswa untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul dalam kegiatan belajar
siswa.2 Masalah itu bisa timbul kapan saja sehingga layanan bimbingan konseling
harus siap kapanpun jika dibutuhkan.
Layanan bimbingan konseling sering diartikan hanya untuk menangani anak-
anak yang bermasalah saja (bandel), lebih dari itu bimbingan konseling berfungsi
untuk membantu siswa yang kesulitan baik dalam belajar, maupun masalah
kepribadiannya guna memelihara hal yang positif dan mencegah hal yang negatif.
Kemudian dalam realitanya banyak kasus anak yang melakukan perilaku
penyimpangan seperti sering terjadinya tawuran antar pelajar, banyak pelajar yang
tersangkut kasus NARKOBA, kasus kekerasan seksual dan lain-lain. Itu juga
disebabkan karena kurangnya perhatian dari orang tua dan lingkungan sosial yang
mempengaruhi perkembangan pola pikir seorang anak. Oleh karena itu, layanan
2
Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Intergrasi),
(Jakarta; PT. Raja GrafindoPersada, 2007), h. 12
4
bimbingan dan konseling dianggap perlu dalam sebuah sekolah untuk mencegah
dan mengatasi permasalahan di atas.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al Ashr,
Demi massa, sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan nasihat
menasihati supaya mentaati kebenaran, dan nasihat menasihati supaya
sabar. (QS. Al Ashr ayat 1-3)3
3
Eva Arifin, Teknik Konseling di Media Massa, (Yogyakarta : Graha Ilmu, 2010), Edisi
Pertama, h. viii
5
4
PP No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan
6
dengan menganalisis kekuatan dan kelemahan setiap siswa sehingga konselor tahu
apa yang dibutuhkan untuk mencegah dan mengatasi masalahnya dan dapat
menentukan apa bentuk kegiatan yang harus diberikan serta fasilitas atau sarana
dan prasarana yang harus disediakan untuk menunjang perencanaan tersebut.
Perencanan itu meliputi perencanaan kegiatan pembelajaran, perencanaan
program, perencanaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan, dan perencanaan
anggaran.
Kedua, masalah dalam bidang bimbingan pribadi-sosial yang terjadi adalah
rasio jumlah guru BK tidak sebanding dengan jumlah siswa yang dilayani. Dari
sekian banyak jumlah siswa hanya ditangani oleh satu orang guru BK, sehingga
membuat pelayanan menjadi lambat karena beban yang ditanggung guru BK
sangat banyak. Dalam lembaga pendidikan yang cukup besar dengan jumlah
siswa yang cukup banyak, paling tidak diperlukan 2 sampai 3 orang konselor,
sehingga siswa bisa mendapatkan pelayanan yang memuaskan.
Ketiga, masalah dalam bidang bimbingan karir masih terdapat masalah
kurangnya sarana dan prasarana layanan BK. Dalam dunia pendidikan aspek fisik
sekolah diperlukan untuk menunjang proses belajar mengajar, meliputi: bangunan,
kebersihan sekolah, taman, perpustakaan, dan fasilitas lainnya. Begitu juga dalam
pemberian layana BK diperlukan ruangan khusus BK yang nyaman, serta fasilitas
pendukung seperti buku konsultasi, buku pedoman BK, adanya papan informasi,
dan ketersediaan kotak masalah. Semua fasilitas tersebut bertujuan untuk
menunjang proses bimbingan karir siswa dengan berbagai ruang atau wadah yang
tersedia, sehingga apa yang menjadi minat dan bakatnya mampu disalurkan secara
positif.
Dari beberapa permasalahan di atas, akan berdampak pada kurang
maksimalnya pemberian layanan BK baik dalam bidang akademik, pribadi-sosial,
maupun bidang karir di SMK Al-Hidayah Lestari Lebak Bulus. Apabila
permasalahan ini tidak segera diatasi maka perkembangan siswa baik secara
akademik, pribadi-soial, maupun secara karir akan terhambat. Sehingga layanan
BK harus dioptimalkan sesuai dengan kebutuhan supaya klien merasa senang dan
puas atas layanan tersebut.
7
B. Identifikasi Masalah
Dengan bertitik tolak pada latar belakang masalah yang telah diuraikan di
atas, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut :
1. Latar belakang pendidikan guru BK tidak sesuai.
2. Rasio jumlah guru BK belum sebanding dengan jumlah siswa yang
dilayani
3. Kurangnya sarana prasarana dan informasi layanan BK
4. Kurang maksimalnya implementasi layanan BK
C. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini penulis membatasi masalah agar pembahasannya tidak
terlalu luas yaitu “Kepuasan siswa terhadap layanan Bimbingan Konseling di
SMK Al-Hidayah Lestari Lebak Bulus ”. Hal ini dimaksudkan agar pembahasan
lebih terfokus dengan judul yang dipilih dan didapatkan hasil yang diinginkan.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka
masalah yang dapat dirumuskan yaitu: “Seberapa besar tingkat kepuasan siswa
terhadap layanan Bimbingan Konseling di SMK Al-Hidayah Lestari Lebak
Bulus?”
E. Manfaat penelitian
Dari hasil penelitian skripsi ini diharapkan dapat memberikan manfaat
sebagai berikut:
1. Secara akademik
Hasil penelitian ini diharapakan dapat menambah wawasan tentang
pelaksanaan Bimbingan Konseling
8
2. Secara praktis
Hasil penelitian ini dapat menambah pembendaharaan kepustakaan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Secara pragmatis
Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi kepala sekolah dan guru
BK di SMK Al-Hidayah Lestari Lebak Bulus.
F. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan siswa
terhadap layanan BK di SMK Al-Hidayah Lestari Lebak Bulus baik dalam bidang
bimbingan akademik, bimbingan pribadi sosial maupun bimbingan karir.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kepuasan Layanan
1. Pengertian Kepuasan Layanan
Pendidikan dalam konteks pemasaran harus mengutamakan kepuasan
layanan kepada setiap konsumennya yang dalam hal ini siswa. Karena
kepuasan layanan sebuah lembaga sekolah atau madrasah akan menentukan
perkembangan lembaga tersebut. Ketika kita berbicara tentang kepuasan maka
kita harus menyadari bahwa kepuasan antara satu orang dengan yang lainnya
berbeda, artinya sekolah harus pandai memprediksi kebutuhan dan keinginan
konsumen.
Kata kepuasan berasal dari bahasa latin “satis” (artinya cukup baik,
memadai) dan “facio” (melakukan atau membuat), sehingga kepuasan bisa
diartikan sebagai upaya pemenuhan sesuatu atau membuat sesuatu memadai.1
Secara umum, kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa yang muncul
setelah membandingkan kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap
kinerja (atau hasil) yang diharapkan.2 Kepuasan dapat dirasakan ketika
seseorang menggunakan jasa itu sendiri, kemudian baru dapat mengemukakan
pendapat mereka setelah mendapatkan layanan dari jasa tersebut.
1
Yoyoh Bahtiar Irianto dan Eka Prihatin, Pengelolaan Pendidikan, ( Bandung: Jurusan
Administrasi Pendidikan, 2010), h.322.
2
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: PT. Indeks, 2009), Cet. IV, h. 177
9
10
3
Umiarso & Imam Gojali, Manajemen Mutu Sekolah di Era Otonomi Pendidikan,
(Jogjakarta: IRCiSoD, 2010), h.177.
4
H.A.S. Moenir, Manajemen Layanan Umum di Indonesia, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010),
Cet. IX, h. 27
11
5
Atep Adya Barata, Dasar-Dasar Layanan Prima, (Jakarta: PT. Gramedia, 2003) Cet.I, h.
14.
12
Selain dimensi kualitas layanan di atas, ada beberapa pendapat para ahli
mengenai dimensi-dimensi kualitas layanan seperti dalam tabel di bawah ini.
Tabel 2.1
Dimensi-Dimensi Kualitas Layanan7
No. Dimensi Layanan Peneliti
1 Kualitas teknis, kualitas fungsional, citra Gronroos (1979,
1982)
2 Bukti fisik, reliabilitas, daya tanggap, Parasuraman,
kompetensi, kesopanan, kredibilitas, Zeithmal, & Berry,
6
Popi Sopianti, Manajemen Belajar Berbasis Kepuasan, (Jakarta : Ghalia Indonesia, 2010),
hal. 40-42
7
Fandy Tjiptono, Service Management: Mewujudkan Layanan Prima, (Yogyakarta: Andi,
2008), h. 94
14
8
Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional
16
9
Hallen, Bimbingan dan Konseling (Jakarta; Ciputat Pers, 2002), h.3.
10
Dedi Supriadi, Membangun Bangsa Melalui Pendidikan, (Bandung :PT. Remaja
Rosdakarya, 2004), h. 207
11
Eva Arifin , Teknik Konseling di Media Massa, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010) Edisi
Pertama, h. 15-16
17
12
A. Juntika Nurihsan, Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling, (Bandung: PT. Refika
Aditama, 2005), h. 10
13
Tim Pustaka Yustisia, Panduan Lengkap KTSP, (Yogyakarta: Pustaka Yustisia, 2007)
Cetakan Pertama, h. 208
18
Zikri Neni Iska, Bimbingan dan Konseling, (Jakarta : Kizi’s Brother, 2008), h.19
14
19
Rugaiyah dan Atiek Sismiati, Profesi Kependidikan,, (Bogor : Ghalia Indonesia, 2011), h.
15
144
Syamsu Yunus dan A. Juntika Nurihsan, Landasan Bimbingan Konseling,(Bandung: PT.
16
17
Aip Badrujaman, Teori dan Aplikasi Evaluasi Program Bimbingan Konseling, (Jakarta :
PT. Indeks, 2011), hal. 36
21
18
Hallen, Bimbingan dan Konseling..., h. 60-62
19
Bimo Walgito, Bimbingan dan Konseling di Sekolah, (Yogyakarta:ANDI, 2004), h. 38-39
23
20
Hallen , Bimbiungan dan Konseling, (Jakarta: Quantum Teaching, 2005), h. 60-61
25
21
Ibid, h. 65
26
a. Bimbingan Akademik
Bimbingan akademik adalah bimbingan dalam hal menemukan
carabelajar yang tepat dalam memilih program studi yang sesuai dan
dalam mengatasi kesukaran yang timbul berkaitan dengan tuntutan-
tuntutan belajar di suatu institusi pendidikan23.
Pada bagian akademik ini, peserta didik dibimbing untuk
mempermudah dalam menemukan cara belajar yang sesuai dengan
kepribadian yang dimiliki. Cara belajar yang kurang tepat akan berimbas
kepada diri peserta didik itu sendiri, karena tidak dapat menambah
pengetahuan dikarenakan mengalami kesulitan dalam belajar. Disinilah
tugas pembimbing dalam menemukan solusi dari permasalahan yang
sedang dihadapi, agar peserta didik mampu mengembangkan kemampuan
serta dapat menemukan cara belajar yang efektif sehingga mampu
22
W.S. Winkel & M.M. Sri Hastuti, Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan,
(Yogyakarta: Media Abadi, 2004) Cet. Ketiga, h. 114
23
Ibid, h. 115
28
24
Panduan layanan akademik siswa, Direktorat Pembinaan SMA Diakses melalui
http://www.docstoc.com/docs/24754238/5bLayanan-Akademik-Siswa Pada tanggal 20
November 2013
Fenti Hikmawanti, Bimbingan Konseling, (Jakarta : Rajawali Pers, 2010), hal.19
25
29
b. Bimbingan pribadi-sosial
Bimbingan pribadi sosial berarti bimbingan dalam menghadapi
keadaan batinnya sendiri dan mengatasi berbagai pergumulan dalam
batinnya sendiri, dalam mengatur diri sendiri, di bidang kerohanian,
perawatan jasmani, pengisian waktu luang, penyaluran nafsu seksual dan
W.S. Winkel & M.M. Sri Hastuti, Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan,..., h.
27
118
28
A. Juntika Nurihsan, Strategi Layanan dan Bimbingan Konseling …, h. 28
31
c. Bimbingan Karier
Bimbingan karier adalah bimbingan dalam mempersiapkan diri
menghadapi dunia pekerjaan, dalam memilih lapangan pekerjaan atau
jabatan/profesi tertentu serta membekali diri supaya siap memangku
jabatan itu, dan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari
lapangan pekerjaan yang telah dimasuki29.
Dalam dunia kerja bimbingan karier diperlukan seseorang untuk
mengembangkan potensi dirinya dalam pekerjaan. Apabila seseorang telah
mengetahui jelas tugas-tugas kerja , kemampuan yang dimiliki maka akan
mempermudah untuk mengerjakan pekerjaan dan dapat menghasilkan
keuntungan untuk perusahaan tempat ia bekerja. Sebaliknya, jika
seseorang tidak mengetahui segalanya yang berkaitan dengan pekerjaan
maka karier tersebut dipastikan tidak mengalami peningkatan, dan akan
berdampak kerugian bagi perusahaan.
Jadi, dalam bimbingan karier ini peserta didik dibimbing untuk dapat
mengambil keputusan yang penting untuk masa depannya, agar tidak
tersesat dalam perkembangan zaman.Kegiatan bimbingan karieryaitu :30
1) Pemilihan studi lanjutan
Pemilihan studi lanjutan yaitu pihak sekolah memberikan arahan
kepada siswa semester akhir yang akan lulus dalam memilih studi
lanjutan. Tahap ini pihak sekolah harus menjelaskan secara baik
tentang program studi yang akan dipilih sehingga siswa dapat
menemukan program studi yang sesuai dengan keinginannya.
2) Promosi Perguruan Tinggi
Promosi perguruan tinggi yaitu kegiatan yang dilakukan oleh
mahasiswa perwakilan dari universitas untuk memperkenalkan kampus
W.S. Winkel & M.M. Sri Hastuti, Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan..., h.
29
114
30
Panduan layanan akademik siswa, Direktorat Pembinaan SMA Diakses melalui
http://www.docstoc.com/docs/24754238/5bLayanan-Akademik-Siswa Pada tanggal 20
November 2013
32
kepada seluruh siswa kelas akhir sehingga siswa merasa tertarik untuk
melanjutkan sekolahnya ke jenjang yang lebih tinggi. Kegiatan ini
terlaksana karena adanya adanya kerja sama antara sekolah dengan
banyak universitas terkemuka di sekitar wilayah sekolah sehingga
menguntungkan untuk sekolah dan pihak kampus.
3) Pemilihan Jurusan
Pemilihan jurusan yaitu sekolah harus mengadakan pertemuan
yang dihadiri oleh seluruh siswa kelas akhir yang ingin melanjutkan
sekolah ke perguruan tinggi untuk menjelaskan jurusan yang terdapat
di universitas agar siswa dapat memilih jurusan yang sesuai dengan
keinginan siswa tersebut sehingga bakat dan kemampuan dapat
berkembang dengan baik.
C. Kerangka Berpikir
Bimbingan dan konseling di sekolah berkaitan erat dengan proses pendidikan
dan merupakan salah satu komponen dalam keseluruhan proses pendidikan. Dasar
pemikiran pentingnya penyelenggaraan bimbingan konseling di sekolah bukan
terletak pada ada tidaknya dalam landasan hukum (perundang-undangan), akan
33
TERMOTIVASI GURU BK
Tabel 3.1
Kegiatan Penelitian di SMK Al-Hidayah Lestari Lebak Bulus
JenisKegiatan Feb Mart - Juni Juli Agu Sept Okt Nov Des-
Mei
feb
Penetapan Judul &
Penyusunan Proposal
Penelitian
Penyusunan latar
belakang masalah
Penyusunan Kajian
Teori
Penyusunan
metodologi penelitian
Penyebaran Angket dan
Wawancara
Pengolahan dan
Analisis Data
35
36
B. Metode Penelitian
Untuk memperoleh data, fakta dan informasi yang mengungkap serta
menjelaskan permasalahan yang diteliti dengan menggunakan pendekatan
kuantitatif dan metode deskriptif analisis, yang berarti penelitian yang dilakukan
dengan surveiguna meringkas berbagai kondisi dan situasi yang sebenarnya pada
saat penelitian dilakukan. Metode ini bertujuan untuk mendeskripsikan atau
menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung pada saat ini
atau saat yang lampau.1 Gambaran tentang suatu keadaan tersebut kemudian
dijelaskan, dianalisis dan disajikan sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah
gambaran jelas dan sistematis.
Dalam hal ini penulis menjelaskan bagaimana tingkat kepuasan siswa
terhadap layanan bimbingan konseling. Adapun untuk mempermudah data, fakta
dan informasi yang mengungkapkan dan menjelaskan permasalahan dalam
penelitian ini, penulis menggunakan penelitian lapangan yaitu: Jenis penelitian
lapangan ini dimaksudkan agar dapat diperoleh fakta, data dan informasi yang
lebih obyektif dan akurat mengenai tingkat kepuasan siswa terhadap layanan
bimbingan konseling.
1
Nanang Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya, 2006) h. 54
37
Table 3.2
Data Siswa Kelas XII SMK Al-Hidayah Lestari Lebak Bulus
Jumlah
No Kelas Jumlah
Laki – Laki Perempuan Keseluruhan
1 XII AK-1 18 17 35
2 XII PJ-1 26 10 36
3 XII PJ-2 27 8 35
4 XII AP-1 18 19 37
5 XII AP-2 12 23 35
2
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT. Rineke
Cipta, 2002), cet. Ke- 12 (Edisi Revisi V), h. 112
38
Matriks variabel ini didapat melalui studi penulis mengenai uraian teori-teori
yang telah dikemukakan di bab sebelumnya, sehingga penulis dapat menentukan
dimensi variabel dan indikator-indikator variabel yang dijadikan sebagai
instrumen penelitian. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang diteliti yaitu,
layanan bimbingan konseling (X) dan kepuasan siswa (Y).
Tabel.3.3
Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Variabel Dimensi Butir
No. Indikator
Penelitian Penelitian Soal
1. Bimbingan a. Melakukan masa orientasi 1-5
akademik siswa (MOS)
b. Melakukan pembagian kelas. 6-8
c. Ketersediaan klinik
akademik 9 - 11
d. Memberikan Diagnostic atau
Remedial Teaching kepada
siswa yang berkebutuhan 12 -15
khusus.
Layanan
Bimbingan 2. Bimbingan a. Memberikan arahan tentang
Dan pribadi-sosial perkembangan pribadi siswa
Konseling yang berkaitan dengan 16 - 18
intelektual,spiritual,
danemosional.
b. Memberikan bimbingan
tentang pergaulan di
lingkungan sekolah, keluarga
dan masyarakat. 19 - 21
40
F
P x100 %
N
Keterangan :
P = Persentase
F = Frekuensi jawaban
N = Jumlah responden4
2.2. Nilai rata-rata (mean) merupakan jumlah dari sekelompok data dibagi
banyaknya data. Selain menghitung persentase data frekuensi, maka
perlu dicari nilai rata- rata (mean) pada suatu data dari masing-masing
indikator digunakan rumus sebagai berikut 5:
ℎ
− =
3. Interpretasi Data
Untuk memberikan interprestasi atas nilai rata-rata yang diperoleh
digunakan pedoman interprestasi sebagaimana yang dikemukakan oleh
Suharsimi Arikunto, yaitu sebagai berikut:
1. Sangat Puas, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 81 - 100%.
2. Puas , jika nilai yang diperoleh berada pada interval 61 - 80%.
4
Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada,
2004), Cet. XIV, h. 43
5
Budi Susetyo, Statistika Untuk Analisis Data Peneliti, (Bandung: Refika Aditama, 2012),
h. 34-35s
42
3. Tidak Puas, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 41 - 60%.
4. Sangat Tidak Puas, jika nilai yang diperoleh berada pada interval <
40%.6
NS
P x100%
NH
6
Suharsimi Arikunto dan Cepi Safruddin Abdul Jabar, “Evaluasi Program Pendidikan
Pedoman Teoretis Praktik Bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan”, (Jakarta, PT Bumi Aksara,
2009), Cet.3, h. 35
BAB IV
HASIL PENELITIAN
43
44
adalah faktor minat calon siswa baru sangat minim untuk memasuki sekolah
tersebut, maka Sekolah Menengah Atas (SMA) ditiadakan sementara.
b. Misi
1) Menciptakan Kepribadian Muslim yang berakhlak Mulia dan
berguna bagi Bangsa dan Negara
2) Mendorong SDM yang Religius dan berwawasan
3) Mendidik SDM yang memiliki Kualifikasi Unggul
4) Membentuk SDM yang Terampil dan Handal
a. Data Guru
salah satu komponen penting yang harus ada pada sebuah institusi
pendidikan adalah guru. Peran guru sangatlah penting atas
terselenggaranya proses pembelajaran di sekolah. Di samping itu, guru
adalah orang yang paling sering berinteraksi langsung dengan peserta
didik, oleh karena itu berhasil atau tidaknya proses pembelajaran salah
satunya dipengaruhi oleh kualitas guru.
Adapun guru SMK Al-Hidayah Lestari berjumlah 27 orang yang rata-
rata mempunyai kualifikasi akademik Strata satu (S1) di bidangnya
masing-masing. Status guru di SMK Al-Hidayah Lestari Lebak bulus
bervariasi, ada yang PNS, ada Guru Tetap (GT), dan ada juga Guru Tidak
Tetap (GTT). Namun masih ada beberapa guru pengampu mata pelajaran
yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya, sehingga
berpengaruh terhadap proses pembelajaran. Hal ini harus menjadi
46
perhatian pihak sekolah supaya visi, misi, dan tujuan sekolah dapat
tercapai dengan baik.
Data guru SMK Al-Hidayah Lestari Lebak Bulus pada tahun ajaran
2013/2014 adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1
Data guru SMK Al-Hidayah Lestari Lebak Bulus
No. Nama Jabatan Pendidikan Bid. Studi
1. Hj. Parhanah, SE, MM Kepala Sekolah S2 Ekonomi
2. Drs. Fahrudin Wakabid. Kurikulum S1 B.Inggris
3. H.M. Amin, S.A.g Wakabid. Kesiswaan S1 PAI
4. Hj. Fadlillah, SH, MM Wakabid. Sarana S1 Kewirausaha
an
5. Siti Komariah, SE Wakabid. Humas S1 Akuntansi
6. Wardah Hayati, S.Pd Guru bidang studi S1 B. Indonesia
7. Hj. Hazamih, M.Pd Guru bidang studi S2 B. Indonesia
8. Ety P.S, S.Pd Kajur AP & Wali Kelas S1 B. Indonesia
X. AP-1
9. Rini S, S.Pd Wali Kelas XII. AP-1 S1 PKN
10. Anton H, S.Pd Wali Kelas XII. PJ S1 Pemasaran
11. Abd. Ghofur Daud, S.Pd Wali Kelas XII. AP-2 S1 Adm.
Perkantoran
12. Nurlina, S.Pd Kajur PM & Wali Kelas S1 Pemasaran
XI. PJ
13. Drs. Basrin Malau Guru bidang studi S2 BP/BK
14. H. Budi Suhartono, S.Si, Guru bidang studi S2 Matematika
MM
15. Zakiyah, S.Pd Wali Kelas XI. AP-2 S1 Matematika
16. Mansur, SE Ketua POKJA/II. AK S1 Akuntansi
17. Lamsarma Limbing, S.Pd Guru bidang studi S1 Matematika
47
Dari tabel tentang data guru diketahui bahwa secara umum guru-guru
SMK Al-Hidayah Lestari Lebak Bulus berlatar belakang sarjana
pendidikan. Kondisi tersebut sangat memungkinkan untuk dapat
mewujudkan proses pembelajaran yang efektif sehingga tujuan pada
tingkat sekolah dapat tercapai dengan baik
b. Data Siswa
SMK Al-Hidayah Lestari merupakan salah satu sekolah menengah
kejuruan yang cukup banyak peminatnya. Hal ini dapat dilihat dari jumlah
siswa yang setiap tahunnya mengalami peningkatan yang signifikan.
Adapun jumlah siswa/i SMK Al-Hidayah Lestari Lebak Bulus secara
keseluruhan berjumlah 488 siswa, terdiri dari 238 siswa laki-laki dan 250
siswa perempuan. Rincian selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah
ini:
48
Tabel 4.2
Jumlah Siswa
No. Kelas Jurusan Jumlah
Laki-laki Perempuan
1 AP 1 12 24 36
3 PJ 1 21 13 34
X
4 PJ 2 21 14 35
5 AK 19 17 36
Jumlah 73 68 141
6 AP 1 7 25 32
7 AP 2 15 19 34
8 XI PJ 1 20 14 34
9 PJ 2 15 16 31
10 AK 7 31 38
Jumlah 64 105 169
11 AP 1 18 19 37
12 AP 2 12 23 35
13 XII PJ 1 26 10 36
14 PJ 2 27 8 35
15 AK 18 17 35
Tabel 4.3
Pendidikan
No. Nama Jabatan
Terakhir
1 Lukman Hakim, S.Pd Kabag. TU S.1
2 Faisal, SE Bendahara TU S.1
3 Syarifudin, S.Pd Staf TU S.1
4 Qaedar Firman M Staf TU SMA
Pegawai
5 Satriyana, SE S.1
Perpustakaan
6 Oktavina Guru Piket SMA
7 Untung Basuki Security SMA
8 Gatot Kardianto Office Boy SMA
9 Agus Karto Suryo Office Boy SMA
Sumber: Laporan Keadaan staff TU SMK Al-Hidayah Lestari Lebak Bulus
dari berbagai ruangan. Untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah
ini:
Tabel 4.4
1. Deskripsi Data
Kemudian data dan informasi yang sudah terkumpul dianalisa untuk
menjawab permasalahan yang ada dalam pembahasan skripsi melalui tabel-
tabel distribusi frekuensi sebagai berikut :
Tabel 4.5
Kejelasan guru BK dalam memberikan orientasi di awal ajaran baru
No.
Alternatif jawaban F %
Soal
Sangat puas 4 11,1
Puas 14 38,8
1 Tidak puas 16 44,4
Sangat tidak puas 2 5,5
Jumlah 36 100%
Salah satu tugas dari guru BK dalam bidang akademik adalah memberikan
orientasi kepada siswa di awal tahun ajaran baru. Presentase di atas
menunjukan bahwa siswa tidak puas dengan layanan orientasi yang diberikan
oleh guru BK di awal tahun ajaran baru, hal ini dapat dilihat dari 11,1%
responden menjawab sangat puas, 38,8% responden menjawab puas, 44,4%
responden menjawab tidak puas, 5,5% responden menjawab sangat tidak puas
terhadap orientasi yang diberikan guru BK di awal tahun ajaran baru.
Tabel 4.6
No.
Alternatif jawaban F %
Soal
Sangat puas 2 5,5
Puas 13 36,1
2 Tidak puas 20 55,5
Sangat tidak puas 1 2,7
Jumlah 36 100%
Dari tabel di atas, menunjukan bahwa siswa merasa tidak puas berkaitan
dengan bantuan guru BK dalam proses adaptasi siswa dengan lingkungan
sekolah. Hal ini dapat dilihat dari data 36 responden, 5,5% responden
menjawab sangat puas, 36,1% responden menjawab puas, 55,5% responden
menjawab tidak puas, dan 2,7% responden menjawab sangat tidak puas dengan
bantuan guru dalam beradaptasi dengan lingkungan sekolah.
Sebagai manusia yang hidup dalam lingkungan baru dan suasana baru,
maka setiap siswa harus mampu beradaptasi dan di sinilah bantuan guru BK
dibutuhkan siswa dalam proses adaptasi dengan lingkungan sekolah.
Tabel 4.7
Kemudahan memperoleh informasi tentang sekolah
No.
Alternatif jawaban F %
Soal
Sangat puas 1 2,7
Puas 11 30,5
3 Tidak puas 23 63,8
Sangat tidak puas 1 2,7
Jumlah 36 100%
Dari data di atas menerangkan bahwa siswa masih merasa kesulitan untuk
memperoleh informasi tentang sekolah. Hal ini dapat dilihat dari data 2,7%
responden menjawab sangat puas, 30,5% responden menjawab puas, 63,8
responden menjawab tidak puas, dan 2,7% responden menjawab sangat tidak
54
Tabel 4.8
No.
Alternatif jawaban F %
Soal
Sangat puas 7 19,4
Puas 20 55,5
4 Tidak puas 7 19,4
Sangat tidak puas 2 5,5
Jumlah 36 100%
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa sebagian besar siswa merasa puas
dengan penampilan guru BK. Hal ini dapat dilihat dari data 19,4% responden
menjawab sangat puas, 55,5% responden menjawab puas, 19,4% responden
menjawab tidak puas, 5,5% responden menjawab sangat tidak puas terhadap
penampilan guru BK. Penampilan seorang guru BK juga sangat penting
sebagai contoh bagi para siswa, oleh karena itu guru BK harus berpenampilan
menarik dan rapih.
Tabel 4.9
No.
Alternatif jawaban F %
Soal
Sangat puas 6 16,6
Puas 22 61,1
5 Tidak puas 7 19,4
Sangat tidak puas 1 2,7
Jumlah 36 100%
55
Tabel 4.10
No.
Alternatif jawaban F %
Soal
Sangat puas 4 11,1
Puas 7 19,4
6 Tidak puas 19 52,7
Sangat tidak puas 6 16,6
Jumlah 36 100%
Tabel 4.11
No.
Alternatif jawaban F %
Soal
Sangat puas 2 5,5
Puas 5 13,8
7 Tidak puas 25 69,4
Sangat tidak puas 4 11,1
Jumlah 36 100%
Setelah ruang kelas mempunyai saran kelas yang lengkap, maka yang perlu
diperhatikan selanjutnya adalah kesesuaian jumlah siswa dengan luas ruang
kelas. Apabila ruang kelas diisi dengan jumlah siswa yang terlalu banyak
mengakibatkan kurangnya kenyamanan siswa dalam belajar, suasana kelas
akan terasa panas, sesak, ramai, dan guru akan sulit mengendalikan keadaan
kelas. Oleh karena itu kapasitas ruangan harus disesuaikan dengan standar
yang ada sehingga siswa akan merasa nyaman dalam proses belajar mengajar.
Jika dilihat dari tabel di atas, 5,5% responden menjawab sangat puas, 13,8%
responden menjawab puas, 69,4% responden menjawab tidak puas, dan 11,1%
responden menjawab sangat tidak puas terhadp kesesuaian jumlah siswa
dengan kapasitas ruangan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jumlah
siswa dalam masing-masing kelas masih terlalu banyak dibandingkan dengan
kapasitas ruang kelas yang ada.
Tabel 4.12
Guru BK bertutur kata sopan
No.
Alternatif jawaban F %
Soal
Sangat puas 12 33,3
Puas 20 55,5
8 Tidak puas 3 8,3
Sangat tidak puas 1 2,7
Jumlah 36 100%
57
Tabel 4.13
Kenyamanan ruang konsultasi BK
No.
Alternatif jawaban F %
Soal
Sangat puas 0 0
Puas 4 11,1
9 Tidak puas 25 69,4
Sangat tidak puas 7 19,4
Jumlah 36 100%
Tabel 4.14
No.
Alternatif jawaban F %
Soal
Sangat puas 1 2,7
Puas 13 36,1
10 Tidak puas 20 55,5
Sangat tidak puas 2 5,5
Jumlah 36 100%
Selain mampu memberikan solusi yang cepat dan tepat dalam memberikan
bimbingan secara pribadi bagi siswa yang mempunyai masalah, tabel di bawah
ini juga menjelaskan tentang kepuasan siswa terhadap kemampuan guru BK
dalam menyimpan rahasia siswa.
59
Tabel 4.15
Kemampuan guru BK menyimpan rahasia individu siswa
No.
Alternatif jawaban F %
Soal
Sangat puas 1 2,7
Puas 27 75
11 Tidak puas 7 19,4
Sangat tidak puas 1 2,7
Jumlah 36 100%
Tabel 4.16
No.
Alternatif jawaban F %
Soal
Sangat puas 0 0
Puas 3 8,3
12 Tidak puas 29 80,5
Sangat tidak puas 4 11,1
Jumlah 36 100%
60
Tabel 4.17
No.
Alternatif jawaban F %
Soal
Sangat puas 0 0
Puas 11 30,5
13 Tidak puas 22 61,1
Sangat tidak puas 3 8,3
Jumlah 36 100%
Dari data di atas dapat diketahui bahwa guru BK membantu siswa dalam
memahami pelajaran sekolah, akan tetapi bantuan tersebut belum maksimal
karena siswa merasa tidak puas dengan bantuan guru BK dalam memahami
pelajaran sekolah. Hal ini dapat dilihat dari hasil data di atas, 0% responden
menjawab sangat puas, 30,5% responden menjawab puas, 61,1% responden
menjawab tidak puas, dan 8,3% responden menjawab sangat tidak puas
terhadap bantuan guru BK dalam memahami pelajaran sekolah.
Tabel 4.18
No.
Alternatif jawaban F %
Soal
Sangat puas 4 11,1
Puas 18 50
14 Tidak puas 11 30,5
Sangat tidak puas 3 8,3
Jumlah 36 100%
Tabel 4.19
No.
Alternatif jawaban F %
Soal
Sangat puas 3 8,3
Puas 21 58,3
15 Tidak puas 9 25
Sangat tidak puas 3 8,3
Jumlah 36 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 8,3% responden menjawab sangat
puas, 58,3% responden menjawab puas, 25% responden menjawab tidak puas,
dan 8,3% responden menjawab sangat tidak puas terhadap kesabaran guru BK
dalam mengahadapi siswa yang bermasalah dalam belajar. Dari hasil di atas
rata-rata responden menjawab puas, dengan begitu dapat disimpulkan bahwa
guru BK memiliki tingkat kesabaran yang tinggi dalam menghadapi setiap
siswa yang mempunyai masalah dalam belajar. Kesabaran menjadi kunci
utama dalam menghadapi siswa yang bermasalah dalam belajar.
Tabel 4.20
No.
Alternatif jawaban F %
Soal
Sangat puas 0 0
Puas 4 11,1
16 Tidak puas 26 72,2
Sangat tidak puas 6 16,6
Jumlah 36 100%
Kotak masalah adalah salah satu sarana untuk menampung segala persolan
siswa yang ditulis dalam bentuk surat kemudian disampaikan kepada guru BK.
63
Dengan adanya kotak masalah ini diharapkan siswa mau menceritakan segala
persoalannya yang kemudian ditindaklanjuti oleh guru BK dengan memberikan
upaya-upaya untuk menyelesaikan masalah. Kenapa perlu disediakan kotak
masalah? Karena tidak semua siswa yang mempunyai persoalan mau berbicara
secara langsung, maka dari itu kotsk msalah dipandang perlu.
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, 0% responden menjawab sangat puas,
11,1% responden menjawab puas, 72,2% responden menjawab tidak puas, dan
16,6% responden menjawab sangat tidak puas. Dengan hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa siswa merasa tidak puas dengan ketersediaan kotak
masalah , dengan begitu harus dimaksimalkan kembali ketersediaan kotak
masalah sebagai salah satu upaya untuk menyelesaikan persoalan-persoalan
yang dihadapi siswa tentunya dengan respon yang cepat dan tepat.
Tabel 4.21
No.
Alternatif jawaban F %
Soal
Sangat puas 4 11,1
Puas 6 16,6
17 Tidak puas 24 66,6
Sangat tidak puas 2 5,5
Jumlah 36 100%
Berdasarkan tabel 4.21 di atas dapat diketahui bahwa penjelasan bakat dan
minat oleh guru BK diperoleh hasil, 11,1% responden menjawab sanbat puas,
16,6% responden menjawab puas, 66,6% responden menjawab tidak puas, dan
5,5% responden menjawab sangat tidak puas dengan penjelasan guru BK
tentang bakat dan minat siswa. Dengan hasil tersebut rata-rata siswa merasa
tidak puas dengan penjelasan guru BK tentang bakat dan minat.
dan minat yang dimiliki setiap orang pasti berbeda-beda, oleh karena itu
penjelasan atau arahan dari seorang guru BK sangat dibutuhkan oleh siswa,
supaya siswa mengetahui apa bakat yang dimilki dan minat yang diinginkan,
kemudian guru memfasilitasi supaya bakat dan minatnya itu berkembang
dengan baik dan membentuk kepribadian yang terampil dan mandiri.
Tabel 4.22
No.
Alternatif jawaban F %
Soal
Sangat puas 10 27,7
Puas 24 66,6
18 Tidak puas 2 5,5
Sangat tidak puas 0 0
Jumlah 36 100%
Untuk membentuk pribadi yang bermoral dan taat kepada Tuhan Yang
Maha Esa perlu ditanamkan nilai dan norma agama. Karena pendidikan pada
intinya bukan hanya mencetak manusia yang pintar secara akademis, tetapi
pendidikan bertujuan menjadikan manusia dengan pribadi yang bermoral dan
bermartabat.
Jika dilihat dari tabel di atas, siswa merasa puas dengan arahan guru BK
tentang pentingnya nilai dan norma agama, hal itu dapat diketahui bahwa
27,7% responden menjawab sangat puas, 66,6% responden menjawab puas,
5,5% responden menjawab tidak puas, dan 0% responden menjawab sangat
tidak puas dengan arahan guru BK tentang pentingnya nilai dan norma agama.
65
Tabel 4.23
No.
Alternatif jawaban F %
Soal
Sangat puas 12 33,3
Puas 14 38,8
19 Tidak puas 9 25
Sangat tidak puas 1 2,7
Jumlah 36 100%
Dari tabel di atas menunjukan bahwa siswa merasa puas terhadap guru BK
dalam pemberian motivasi yang berkaitan dengan pergaulan siswa di
lingkungan sekolah. Hal ini dapat dilihat dari responden yang menjawab sangat
puas sebanyak 33,3%, responden yang menjawab puas sebanyak 38,8%,
responden yang menjawab tidak puas sebanyak 25%, dan responden yang
menjawab sangat tidak puas sebanyak 2,7%.
Tabel 4.24
No.
Alternatif jawaban F %
Soal
Sangat puas 4 11,1
20 Puas 21 58,3
Tidak puas 6 16,6
Sangat tidak puas 5 13,8
Jumlah 36 100%
Tabel 4.25
No.
Alternatif jawaban F %
Soal
Sangat puas 5 13,8
Puas 24 66,6
21 Tidak puas 4 11,1
Sangat tidak puas 3 8,3
Jumlah 36 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa rata-rata siswa merasa puas
dengan penyuluhan tentang bahaya pergaulan bebas yang dilakukan oleh guru
BK. Hal ini dapat dilihat dari responden yang menjawab sangat puas sebanyak
13,8%, responden yang menjawab puas sebanyak 66,6%, responden yang
menjawab tidak puas sebanyak 11,1%, dan responden yang menjawab sangat
tidak puas sebanyak 8,3%.
Tabel 4.26
No.
Alternatif jawaban F %
Soal
Sangat puas 1 2,7
Puas 8 22,2
22 Tidak puas 24 66,6
Sangat tidak puas 3 8,3
Jumlah 36 100%
68
Berdasarakan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa merasa tidak puas
dengan ketersediaan informasi tentang perguruan tinggi. Hal ini dapat dilihat
dari responden yang menjawab sangat puas sebanyak 2,7%, responden yang
menjawab puas sebanyak 22,2%, responden yang menjawab tidak puas
sebanyak 66,6%, dan responden yang menjawab sangat tidak puas sebanyak
8,3%.
Tabel 4.27
No.
Alternatif jawaban F %
Soal
Sangat puas 1 2,7
Puas 6 16,6
23 Tidak puas 27 75
Sangat tidak puas 2 5,5
Jumlah 36 100%
69
Pada tabel sebelumnya telah dijelaskan bahwa guru BK dan sekolah harus
menyediakan informasi tentang perguruan tinggi. Setelah informasi itu ada dan
terkumpul, maka selanjutnya adalah menyampaikan kepada siswa. Terkadang
informasi sudah ada tetapi siswa sulit untuk mendapatkan informasi tersebut.
Oleh karena itu, guru BK harus memberikan kemudahan kepada siswa dalam
memperoleh informasi tentang program studi lanjutan.
Tabel 4.28
No.
Alternatif jawaban F %
Soal
Sangat puas 1 2,7
Puas 23 63,8
24 Tidak puas 11 30,5
Sangat tidak puas 1 2,7
Jumlah 36 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa merasa puas dengan
penjelasan guru tentang pemilihan jurusan dengan baik dan sopan. Hal ini
dapat dilihat dari jumlah responden yang menjawab sangat puas sebanyak
2,7%, responden yang menjawab puas sebanyak 63,8%, responden yang
menjawab tidak puas sebanyak 30,5%, dan 2,7 responden yang menjawab
70
Tabel 4.29
No.
Alternatif jawaban F %
Soal
Sangat puas 0 0
Puas 22 61,1
25 Tidak puas 10 27,7
Sangat tidak puas 4 11,1
Jumlah 36 100%
Berdasarkan tabel 4.29 di atas dapat diketahui bahwa siswa merasa puas
dengan pemahaman yang diberikan oleh guru BK mengenai jurusan yang
dipilih siswa. Hal ini dapat dilihat dari jumlah responden yang menjawab
sangat puas sebanyak 0%, responden yang menjawab puas sebanyak 61,1%,
responden yang menjawab tidak puas sebanyak 27,7%, dan 11,1% responden
menjawab sangat tidak puas terhadap pemahaman yang diberikan guru BK
tentang jurusan yang dipilih siswa.
Tabel 4.30
No.
Alternatif jawaban F %
Soal
Sangat puas 0 0
26
Puas 5 13,8
71
Tidak puas 27 75
Sangat tidak puas 4 11,1
Jumlah 36 100%
Akan tetapi dari hasil data pada tabel di atas menunjukan siswa tidak merasa
puas terhadap ketersediaan informasi tentang dunia kerja di sekolah tersebut.
Hal ini menunjukan ketersediaan informasi tentang dunia kerja disekolah
masih sangat minim, berdasarkan hasil angket dari 36 responden, 0%
responden menjawab sangat puas, 13,8% responden menjawab puas, 75%
responden menjawab tidak puas, dan 11,1% responden menjawab sangat tidak
puas terhadap ketersediaan infromasi tentang dunia kerja disekolah.
Tabel 4.31
No.
Alternatif jawaban F %
Soal
Sangat puas 8 22,2
Puas 17 47,2
27 Tidak puas 9 25
Sangat tidak puas 2 5,5
Jumlah 36 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa merasa puas dengan
pelaksanaan praktik kerja lapangan. Hal ini dapat dilihat dari jumlah responden
yang menjawab sangat puas sebanyak 22,2%, responden yang menjawab puas
72
sebanyak 57,2%, responden yang menjawab tidak puas sebanyak 25%, dan
5,5% responden menjawab sangat tidak puas terhadap praktik kerja lapangan.
Praktik kerja lapangan sangat diperlukan bagi siswa SMK sederajat, guna
menambah wawasan tentang dunia kerja. Walaupun praktik kerja lapangan
bukan program BK tetapi masih dalam cakupan layanan bimbingan konseling
dalam bidang bimbingan karir sehingga guru BK harus ikut berperan dalam
pelaksanaan program praktik kerja lapangan.
Tabel 4.32
No.
Alternatif jawaban F %
Soal
Sangat puas 1 2,7
Puas 20 55,5
28 Tidak puas 12 33,3
Sangat tidak puas 3 8,3
Jumlah 36 100%
Tabel 4.33
No.
Alternatif jawaban F %
Soal
Sangat puas 6 16,6
Puas 5 13,8
29 Tidak puas 19 52,7
Sangat tidak puas 6 16,6
Jumlah 36 100%
Tabel 4.34
Arahan guru BK dalam memilih pekerjaan yang sesuai dengan prodi yang
diambil
No.
Alternatif jawaban F %
Soal
Sangat puas 1 2,7
Puas 14 38,8
30 Tidak puas 18 50
Sangat tidak puas 3 8,3
Jumlah 36 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa merasa tidak puas
dengan arahan guru BK dalam memilih pekerjaan yang sesuai dengan program
studi yang diambil. Hal ini dapat dilihat dari jumlah responden yang menjawab
74
sangat puas sebanyak 2,7%, responden yang menjawab puas sebanyak 38,8%,
respondenn yang menjawab tidak puas sebanyak 50% dan 8,3% responden
menjawab sangat tidak puas terhadap arahan guru BK dalam memilih
pekerjaan yang sesuai dengan prodi yang diambil.
Tabel 4.35
Indeks Kepuasan Siswa Dalam Bidang Bimbingan Akademik
Indeks Kepuasan
No. Indikator
Pelanggan
1 Melakukan masa orientasi siswa (MOS) 2,60
2 Melakukan pembagian kelas 2,48
3 Ketersediaan klinik akademik 2.3
Memberikan diagnostic atau remedial
4 2,3
teaching kepada siswa
Nilai rata-rata 2,42
Jika dilihat dari tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa indeks kepuasan
siswa dalam bidang bimbingan akademik masih rendah terutama dalam
idikator ketersediaan klinik akademik hanya 2,3 dan indikator guru BK
memberikan diagnostic atau remedial teaching kepada siswa hanya 2,3.
Sedangkan yang mendekati hanya indikator guru BK melakukan masa oreintasi
siswa dengan nilai 2,60. Secara keseluruhan maka dapat disimpulkan bahwa
75
Tabel 4.36
Indeks Kepuasan
No. Indikator
Pelanggan
Memberikan arahan tentang perkembangan
1 pribadi siswa yang berkaitan dengan 2,46
intelektual, spritual dan emosional.
Memberikan bimbingan tentang pergaulan di
2 lingkungan sekolah, keluarga, dan 2,80
masyarakat.
Nilai rata-rata 2,63
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa indeks kepuasan siswa dalam
bidang layanan pribadi-sosial masih rendah akan tetapi sudah mendekati puas
dengan nilai rata-rata 2,63. Indikator dalam layanan bidang bimbingan pribadi
sosial yang mendekati nilai puas adalah indikator guru BK dalam memberikan
bimbingan tentang pergaulan di lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat
dengan nilai rata-rata 2,80.
Tabel 4.37
Indeks Kepuasan
No. Indikator
Pelanggan
Memberikan arahan dalam memilih studi
1 2,32
lanjutan bagi siswa kelas akhir.
2 Memberikan wawasan tentang dunia kerja 2,40
76
Jika dilihat dari tabel di atas maka dapat diketahui bahwa indeks kepauasan
siswa dalam bidang bimbingan karir juga masih rendah dngan nilai rata-rata
2,36. Hal itu dapat dilihat dari nilai masing-masing indikator seperti yang telah
dijelaskan di atas.
Tabel 4.38
Indeks Kepuasan
No. Indikator
Pelanggan
1 Layanan bidang bimbingan akademik 2,42
2 Layanan bidang bimbingan pribadi-sosial 2,63
3 Layanan bidang bimbingan karir 2.36
Nilai rata-rata 2,47
C. Interpretasi Data
Dari beberapa data yang merupakan hasil perhitungan statistik deskriptif,
yang perlu dibahas adalah nilai mean atau nilai rata-ratanya. Hal ini
dimaksudkan untuk mengetahui kondisi dan gambaran masing-masing dimensi
berdasarkan tanggapan responden.
Berikut ini data hasil dari penyebaran angket terhadap 36 siswa untuk
mengukur kepuasan siswa terhadap layanan BK di SMK Al-Hidayah Lestari
77
Tabel 4.39
Nilai NS
Nilai Skor
No Dimensi Skor Harapan x100% Kategori
(NS) NH
(NH)
Layanan 44,76
BK 47 x 4 = 1343 : 30 = x100 % Sangat
1 1343 188 Tidak
bidang 188 44,76 23,80% Puas
akademik
Layanan
19,26
BK
35 x 4 = 578 : 30 = x100 % Sangat
2 bidang 578 140
140 19,26 13,75% Tidak
pribadi-
Puas
sosial
Layanan 26
x100% Sangat
BK 19 x 4 =
3 780 780 : 30 = 26 76 Tidak
bidang 76
34,21% Puas
karir
90,03 Sangat
2701:30 = x100 %
Jumlah 2701 404 404 Tidak
90,03
22,28% Puas
90,03
404 X 100% = 22,28% (Sangat Tidak Puas)
78
Untuk memberikan pelayanan yang baik tentu tidak dapat dilakukan hanya
oleh 1 orang guru BK saja, apalagi dengan jumlah siswa yang cukup banyak
akan membuat guru BK kerepotan dalam menangani permasalahan siswa
sehingga penanganan menjadi tidak efektif dan efisien.
Jika dilihat dari hasil persentase di atas, layanan bimbingan karir dirasakan
siswa tidak memuaskan. Layanan bimbingan karir itu meliputi ketersediaan
informasi program studi lanjutan dan pembekalan tentang wawasan dunia
kerja. Ketersediaan informasi program studi lanjutan akan membantu siswa
yang ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Informasi itu
bisa berupa kerjasama antar sekolah dengan perguruan tinggi tertentu
sehingga siswa tidak bingung untuk melanjutkan pendidikan sesuai dengan
pilihannya. Menurut kepala SMK Al-Hidayah Letari Lebak Bulus sudah ada
80
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang kepuasan siswa
terhadap layanan BK di SMK Al-Hidayah Lestari Lebak Bulus, maka penulis
dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Bimbingan Akademik
Ketidak sesuaian latar belakang guru BK di SMK Al-Hidayah Lestari
Lebak bulus menjadi salah satu faktor penyebab tingkat ketidak
puasan siswa dalam bidang bimbingan akademik sangat rendah. Fakta
tersebut dapat dilihat dari hasil angket yang menunjukan bahwa
keterlibatan guru BK dalam memberikan orientasi siswa di awal tahun
ajaran baru sangat sedikit, sehingga siswa mengalami kesulitan dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah. Kemudian kondisi
klinik akademik atau ruang konsultasi yang kurang nyaman dan tidak
adanya buku konsultasi bagi siswa untuk mengetahui dan mengukur
perkembangan siswa baik dari aspek kognitif, afektif maupun
psikomotorik. Jika siswa diberikan buku konsultasi maka guru BK
82
82
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis memberikan beberapa
saran dalam pembahasan ini. Adapun saran-sarannya sebagai berkut:
1. Bimbingan Akademik
a. Bagi Kepala Sekolah disarankan untuk merekrut guru BK yang
sesuai dengan kualifikasi akademik.
b. Guru BK diharapkan dapat terlibat secara aktif dalam
memberikan orientasi di awal tahun ajaran baru.
c. Perlunya perluasan ruangan BK supaya memberikan kenyamanan
bagi siswa dalam melakukan konsultasi.
84
Arifin, Eva, Teknik Konseling di Media Massa, Yogyakarta : Graha Ilmu, 2010.
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT.
Rineke Cipta, 2002
Barata, Atep Adya, Dasar-Dasar Layanan Prima, Jakarta: PT. Gramedia, 2003.
Hallen, Bimbingan dan Konseling, Jakarta: CiputatPers, 2002.
Hallen, Bimbingan dan Konseling, Jakarta: Quantum Teaching, 2005.
Hikmawanti, Fenti, Bimbingan Konseling, Jakarta : Rajawali Pers, 2010.
Imron, Ali, Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah, Jakarta : Bumi Aksara,
2011.
85
86
Susetyo, Budi, Statistika Untuk Analisis Data Peneliti, Bandung: Refika Aditama,
2012.
Tim Pustaka Yustisia, Panduan Lengkap KTSP, Yogyakarta: Pustaka Yustisia,
2007.
Tjiptono, Fandy, Service Management: Mewujudkan Layanan Prima, Yogyakarta:
Andi, 2008.
Umiarso & Gojali, Imam, Manajemen Mutu Sekolah di Era Otonomi Pendidikan,
Jogjakarta: IRCiSoD, 2010.
Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Walgito, Bimo, Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Yogyakarta:ANDI, 2004.
Winkel, W.S. & M.M. Sri Hastuti, Bimbingan dan Konseling di Institusi
Pendidikan, Yogyakarta: Media Abadi, 2004.