Anda di halaman 1dari 2

A randomized comparison of supervised clinical exercise versus a home exercise program in

patients with chronic low back pain

Tarek Ammar* Assistant Professor, Faculty of Physical Therapy, Cairo University, Cairo, Egypt.

Introduction Low back pain (LBP) merupakan nyeri pada lumbosakrum yang berasal dari
bawah rusuk ke 12 dan gluteal. LBP merupakan penyebab terbesar yang
menyebabkan disabilitas pada orang berusia antara 45-65 tahun. LBP menjadi
kronik ketika lebih dari 3 bulan belum sembuh. 15-45% populasi terkena LBP
kronik. Exercise banyak digunakan untuk pasien dengan LBP. Hal ini masih
belum jelas apakah exercise dirumah atau dengan pengawasan memiliki efek
yang sama atau tidak pada klien.

Untuk membandingkan efek dari latihan dengan pengawasan dan program


latihan di rumah pada nyeri, keterbatasan fungsi pada pasien dengan low back
Tujuan
pain.

Design RCT

Metode Partisipan di bagi menjadi 2 kelompok : 1. Grup yang menerima latihan


dengan pengawasan dan home exercise program. 2. Grup yang menerima
hanya HEP.
Partisipan pada grup pertama melakukan 10 kali repetisi untuk latihan mc
grill, dengan 30 detik hingga 1 menit istirahat per set selama sesi. Mereka
melakukan 2 set dengan 10 kali repetisi untu setiap exercisem dengan 30 detik
hingga 1 menit istirahat atara preset pada hari dimana mereka tidak melakukan
HEP. Mereka meerialatihan yang progesif sesuai toleransi.
Partisipan pada grup kedua melakukan 2 set dengan 10 kali repetisi latihan
dengan 30detik-1menit antar set.
Kriteria inklusi :

a. Pasien dengan kronik LBP antara T12 dan lipatan gluteal


b. Telah mengalami LBP lebih dari 12 minggu
Kriteria ekslusi :

a. Pasien dengan history orthopedic surgery pada punggung, spinal


stenosis, spondylolisthesis, terapi injeksi, carcinoma, gagguan
kardiovaskular dan neurologi.
Pengujian kualitas :
 Visual analogue scale
 Oswestry disability questionnaire and performance based measures
(the fifty-foot preferred speed walk, fifty-foot fast walk, and distance
walked in five minutes)
Sample 59 partisipan dipilih oleh terapis dengan riwayat LBP kronik dari berbagai
gender dan ras.

Hasil Analysis of covariance tests revealed statistically significant decrease in pain,


(F1.30=5.46, P=0.01)
and disability (F1.30=6.4,P=0.01) in the first group. They also showed
increase in physical function as
measured by the fifty-foot preferred speed walk (F1.30=6.9, P=.01), fifty-foot
fast speed walk (F1.30=7.5,
P=0.001), and distance walked in five minutes (F1.30=9.5, P=0.01) in the first
group.

Kesimpulan Latihan dengan pengawasan meningkatkan semua parameter lebih baik


daripada melakukan HEP pada pasien dengan LBP kronik.
Evidence Base Ia

Anda mungkin juga menyukai