Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN

HIPERTENSI

A. Pengertian
Hipertensi adalah tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan darah
diastolik ≥ 90 mmHg. (Arif, Mansjoer. 2000 : 516)
Hipertensi adalah tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya diatas
140 mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90 mmHg. (Smeltzer, Suzanne, C. 2001 :
896)

B. Etiologi
Pada umumnya hipertensi tidak mempunyai penyebab yang spesifik. Namun
ada beberapa 1actor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi, yaitu :
1. Genetik
2. Obesitas
3. Stress lingkungan
4. Riwayat obat-obat bebas
5. Konsumsi makanan
6. Merokok
7. Umur

C. Patofisiologi
Menurunnya tonus vaskuler merangsang saraf simpatis yang diteruskan ke sel
jugularis. Dari sel jugularis ini bias meningkatkan tekanan darah. Dan apabila
ditemukan ke ginjal, maka akan mempengaruhi eksresi pada rennin yang berkaitan
dengan angiotensin. Dengan adanya perubahan pada angiotensin II berakibat pada
terjadinya vasokontriksi pada pembuluh darah, sehingga terjadi kenaikan tekanan
darah.

1
Pohon Masalah :

Genetik Obesitas Riwayat obat- Stress Konsumsi Merokok Umur


obatan makanan

Kemampuan
distensi dan daya
regang darah
Kompensasi jantung meningkat
menurun

Aorta dan arteri kurang


mampu mengakomodasi
Peningkatan tekanan Peningkatan tekanan volume darah yang
perifer vaskuler serebral dipompa

\
Meningkatkan Perubahan kerja Peningkatan tekanan intra Resiko penurunan
tekanan darah jantung kranial curah jantung

Hipertensi Hipertropi ventrikel Sakit kepala

Kelemahan
Nyeri akut

(Arif, Mansjoer. 2000 : 517)

D. Manifestasi Klinik
1. Meningkatnya tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥
90 mmHg
2. Sakit kepala
3. Epistaksis
4. Pusing / migrain
5. Rasa berat ditengkuk
6. Sukar tidur
7. Mata berkunang-kunang
8. Lemah dan lelah
9. Muka pucat
10. Suhu tubuh rendah

2
E. Komplikasi
1. Mata berupa perdarahan pada retina bahkan gangguan penglihatan sampai
kebutaan
2. Gagal jantung
3. Gagal ginjal
4. Stroke hemoragik
5. Stroke non hemoragik
6. Pecahnya pembuluh darah otak

F. Tes Diagnostik
1. Hb / ht : Untuk mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume cairan
(viskositas) dapat mengindikasi factor resiko seperti :
hipokoagulositas, anemia
2. BUN / kreatinin : Memberikan informasi tenteng perfusi / fungsi ginjal
3. Glukosa : Hiperglikemi (DM adalah factor pencetus hipertensi) dapat
diakibatkan oleh pengeluaran kadar ketokolamin

4. Urinalisa : Darah, protein, glukosa, mengisyaratkan disfungsi ginjal dan


ada
Diabetes Mellitus
5. CT Scan : Mengkaji adanya tumor cerebral / enselopati
6. IUP : Mengidentifikasi penyebab hipertensi seperti : batu ginjal
7. Foto dada : Menunjukkan destruksi klasifikasi pada area katup,
pembesaran
jantung

G. Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan nonfarmakologis
a. Diet
Pembatasan / pengurangan konsumsi garam dan lemak.
b. Aktivitas
Pasien disarankan untuk berpartisipasi pada kegiatan dan disesuaikan dengan
batasan medis dan sesuai dengan kemampuan pasien seperti : berjalan,
jogging, bersepeda dll.
3
2. Penatalaksanaan farmakologis
Pemberian / pemilihan obat anti hipertensi yang perlu diperhatikan yaitu :
a. Mempunyai efektivitas yang tinggi.
b. Mempunyai toksitas dan efek samping yang ringan.
c. Memungkinkan penggunaan obat secara oral.
d. Tidak menimbulkan intoleransi.
e. Harga obat relative murah sehingga terjangkau oleh pasien.
f. Memungkinkan penggunaan jangka panjang.

Golongan obat-obatan yang diberikan pada pasien dengan hipertensi seperti :


golongan diuretik, golongan betabloker, golongan antagonis kalsium, golongan
penghambat konversi rennin angiotensin.

H. Diagnosa Keperawatan Keluarga


1. Ketidak mampuan keluarga merawat anggota keluarga nya yang sakit B.D kurang
pengetahuan tentang penyakit dan faktor-faktor penyebab penyakit tersebut
2. Ketidak mampuan keluarga memelihara lingkungan rumah dan sekitarnya yang
dapat mempengaruhi kesehatan B.D ketidak tahuan pentingnya sanitasi lingkungan

I. Intervensi Keperawatan

Diaknosa Rasional
No Tujuan Intervensi
Kepereawatan

1 Ketidak Setelah 2x instruksi  Kaji  Mengetahui


mampuan keluarga dapat pengetahuan batas
keluarga merawat menyebutkan tentang : keluarga pengetahuan
anggota keluarga  Keluarga dapat tentang keluarga tentang
nya yang sakit mengerti apa itu penyakit penyakit
B.D kurang penyakit hipertensi hipertensi hipertensi
pengetahuan  Keluarga dapat  Jelaskan apa  Mengetahui
tentang penyakit menyebut kan itu penyakit apakah keluarga
dan faktor-faktor cara penanga nan hipertensi dapat
penyebab penyakit kepada menjelaskan
penyakit tersebut hipertensi keluarga tentang
dengan meng penyakit
 Keluarga dapat
gunakan hipertensi
menyebut kan

4
faktor-faktor yang bahasa yang
menyebabkan mudah  Mengetahui
timbulnya dipahami apakah keluarga
penyakit hipertensi  Jelaskan tau tentang
faktor-faktor factor-faktor
penyebab penyebab
penyakit hipertensi
hipertensi
serta
komplikasinya

2 Ketidak Setelah 2x intervensi  Kaji  Mengetahui


mampuan keluarga dapat pengetahuan pengetahuan
keluarga menyebutkan tentang : keluarga keluarga
memelihara  Akibat sanitasi tentang terhadap
lingkungan yang buruk sanitasi sanitani
rumah dan  Mengerti cara lingkungan lingkungan
sekitarnya yang memelihara  Berikan  Agar keluarga
dapat kesehatan keluarga mengetahui
mempengaruhi lingkungan yang pengetahuan tentang cara
kesehatan B.D baik tentang cara memelihara
ketidak tahuan memelihara lingkuingan
pentingnya lingkungan yang sehat
sanitasi yang sehat
lingkungan  Berikan  Agar keluarga
keluarga dapat
pengetahuan mengetahui
tentang akibat tentang sanitasi
dari sanitasi lingkungan
lingkungan yang jelek
yang jelek

5
1.1 ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI MASALAH

1. Data Subjektif: Agen injuri Nyeri akut


-Pasien mengatakan nyeri pada
biologis
tengkuk leher
(tekanan
P : injuri biologis (proses penyakit
vascular
hipertensi
Q : nyeri terasa di tusuk-tusuk cerebral)
R : nyeri bersifat local di bagian
kepala
S : sekala nyeri 3 (1-5)
T : nyeri hilang timbul dengan
durasi ± 3 menit.

Data Objektif:
- Ekspresi pasien tampak
meringis sakit saat nyeri
terjadi
- Vital sign:
TD : 180/105 mmHg
RR : 21x/m
N : 62x/m
T : 36ᵒC

2. Data Subjektif: Peningkatan Resiko kelebihan cairan


- Klien mengatakan tidak
aldosteron
senang makan tanpa garam
- Klien mengatakan makanan
yang di konsumsinya sama
seperti keluarga.
Data Objektif:
Vital sign
TD : 180/105 mmHg
RR : 21x/m
N : 62x/m
T : 36ᵒC

3. Data Subjektif: Ketidak Intoleransi aktivitas


- Klien mengatakan mudah
seimbangan
elah dan badan lemah
suplai dan
- Klien mengatakan mual
kebutuhan O2
muntah
Data Objektif:
- Klien terlihat lesu
- Klien terlihat banyak diam
- Klien terlihat tidak terlalu
banyk bergerak.

6
1.2 RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

7
No Diagnosa keperawatan Nursing Outcome Nursing Intervention Clasification
(NOC) (NIC)

1. Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan tindakan PAIN MANAGEMENT:


dengan agen injuri keperawatan selama 1x24 jam 1. Monitor TTV
biologis diharapkan nyeri teratasi. 2. Lakukan pengkajian nyeri secara
Kriteria hasil: komperhensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
Indicator IR ER farktor presipitasi.
3. Observasi reaksi non verbal
1. Mampu
4. Gunakan teknik komunikasi terapeutik
mengontrol
untuk mengetahui pengalaman nyeri
nyeri
pasien
2. Klien tampak
5. Ajarkan tentang teknik non farmakologi
nyaman
6. Kaji kultur yang mempengaruhu nyeri
3. Vital sign
7. Evaluasi ke efektifan kontrol
dalam batas
normal
4. Klien tidak
mengungkap
kan nyeri
atau sakit
kepala

Keterangan:
1. Nyeri kuat
2. Nyeri berat
3. Nyeri sedang
4. Nyeri ringan
5. Nyeri tidak ada
2. Resiko kelebihan volume Setelah dilakukan tindakan FLUID MANAGEMENT
cairan berhungan dengan keperawatan selama 1x24 jam 1. Pertahankan cairan intake dan output
peningkatan aldosteron diharapkan kelebihan cairan teratasi. yang adekuat
Kriteria hasil: 2. Pasang urin kateter jika di perlukan
3. Monitor hasil LAB yang sesui dengan
Indicator IR ER retensi cairan
4. Monitor vital sign
1. Tidak ada edema
5. Monitor indikasi reetensi
2. Berat badan 8
6. Kolaborasikan dengan dokter jika tanda
normal
cairan berlebih muncul memburuk.
3. Ttv dalam batas
normal
DAFTAR PUSTAKA

Mansjoer, Arif, dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Ausculapius

Sijuw, Soen L. 1994. Hipertensi. Jakarta : Debora Publishers

Smeltzer, Suzanne. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC

Smith, Tom, Dr. 1991. Tekanan Darah Tinggi. Jakarta : Arca

9
10

Anda mungkin juga menyukai