Anda di halaman 1dari 19

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

NamaSekolah : SMKN 9 Jakarta


Program Keahlian : Bisnis dan Manajemen
KompetensiKeahlian : Akuntasi dan Keuangan Lembaga
Mata Pelajaran : Akuntansi Dasar
Kelas/ Semester : X/ I ( Satu )
TahunPelajaran : 2019/2020
Durasi : 5 X 45 Menit

A. Kompetensi Inti

KI-3 (Pengetahuan) : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi


tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan
metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Perbankan
dan Keuangan Mikro pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan
kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri
sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga
masyarakat nasional, regional, dan internasional.
KI-4 (Keterampilan) : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat,
informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta
memecahkan masalah sesuai dengan bidang Perbankan dan
Keuangan Mikro. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan
dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar
kompetensi kerja.

Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji


secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif,
komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,


membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.2 Memahami jenis-jenis profesi 3.2.1 Memahami jenis-jenis profesi akuntansi


akuntansi ( bidang-bidang (bidang-bidang spesialisasi akuntansi,
spesialisasi akuntansi, pentingnya pentingnya etika profesi)
etika profesi ) 3.2.2 Menjelaskan jenis-jenis profesi akuntansi
(bidang-bidang spesialisasi akuntansi,
4.2 Mengelompokkan profesi pentingnya etika profesi)
akuntansi ( bidang-bidang 4.2.1 Mengelompokkan profesi akuntansi
spesialisasi akuntansi, pentingnya (bidang-bidang spesialisasi akuntansi,
etika profesi ) pentingnya etika profesi)
4.2.2 Membuat profesi akuntansi (bidang-
bidang spesialisasi akuntansi, pentingnya
etika profesi)

C. TujuanPembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran:
 Peserta didik dapat Memahami jenis-jenis profesi akuntansi ( bidang - bidang
spesialisasi akuntansi, pentingnya etika profesi)
 Peserta didik dapat Menjelaskan jenis-jenis profesi akuntansi ( bidang - bidang
spesialisasi akuntansi, pentingnya etika profesi)
 Peserta didik dapat Mengelompokkan profesi akuntansi ( bidang - bidang spesialisasi
akuntansi, pentingnya etika profesi)
 Peserta didik dapat Membuat profesi akuntansi ( bidang - bidang spesialisasi akuntansi,
pentingnya etika profesi )

D. Materi Pembelajaran
Jenis - jenis profesi akuntansi ( bidang – bidang spesialisasi akuntansi, pentingnya etika
profesi) .

E. Pendekatan, Metode dan Model Pembelajaran


 Pendekatan : Saintifik
 Metode : Diskusi, Tanya Jawab, Demontrasi, Praktek dan Penugasan
 Model : Problem Based Learning
F. Alat dan Media Pembelajaran
 Video Pembelajaran.
 Slide Powerpoint.
 LCD Proyektor.

G. Sumber Belajar
 Hand Out
 Internet

H. Langkah Pembelajaran

Sintaks Langkah Saintifik


Tahap Kegiatan
Model M M M M M Waktu
pemebelajaran Pembelajaran
Pembelajaran 1 2 3 4 5
1. Melakukan
pembukaan dengan
salam pembuka dan
berdoa untuk
memulai
pembelajaran
2. Memeriksa kehadiran
peserta didik sebagai
sikap disiplin
3. Menyiapkan fisik dan 
psikis peserta didik
dalam mengawali
kegiatan
pembelajaran.
Pendahuluan
4. Memberikan 
gambaran tentang
manfaat mempelajari
pelajaran yang akan
dipelajari.
5. Menyampaikan 
tujuan pembelajaran
pada pertemuan
yang berlangsung
6. Mengaitkan materi 
pembelajaran yang
akan dilakukan
dengan pengalaman
peserta didik dengan
Materi sebelumnya,
7. Guru menyampaikan 
tatacara sistem
penilaian dalam
belajar.
1. Guru menampilkan
tayangan tentang 
jenis-jenis profesi
akuntansi ( bidang-
bidang spesialisasi
akuntansi,
pentingnya etika
profesi)
Stimulus 2. Siswa mengamati
dan memahami
tayangan tentang
jenis-jenis profesi
akuntansi ( bidang-
bidang spesialisasi
akuntansi,
pentingnya etika
profesi)
3. Guru menanyakan
maksud dari
tayangan tentang
jenis-jenis profesi
akuntansi ( bidang-
Inti bidang spesialisasi
akuntansi,
pentingnya etika
profesi)
Identifikasi
4. Siswa secara
masalah
berkelompok
mendiskusikan
tentang jenis-jenis
profesi akuntansi (
bidang-bidang
spesialisasi
akuntansi,
pentingnya etika
profesi)
1. Guru meminta
siswamengali
informasi tentang
jenis-jenis profesi
Pengumpulan data akuntansi ( bidang-
bidang spesialisasi
akuntansi,
pentingnya etika
profesi)
2. Siswa menggali 
informasi tentang
tentang jenis-jenis
profesi akuntansi (
bidang-bidang
spesialisasi
akuntansi,
pentingnya etika
profesi)
1. Guru memberikan 
beberapa pertanyaan
yang berkenaan
tentang jenis-jenis
profesi akuntansi (
bidang-bidang
spesialisasi
Pembuktian akuntansi,
pentingnya etika
profesi)
2. Siswa menjawab dan 
mendiskusikan
pertanyaan yang
diberikan guru secara
berkelompok.
1. Siswa menyajikan 
dalam bentuk hasil
diskusi kelompok
tentang jenis-jenis
profesi akuntansi (
bidang-bidang
spesialisasi
akuntansi,
pentingnya etika
profesi)
Menarik
2. Siswa lain 
kesimpulan
memberikan
tanggapan terhadap
presentasi kelompok
mengenai jenis-jenis
profesi akuntansi (
bidang-bidang
spesialisasi
akuntansi,
pentingnya etika
profesi)
3. Siswa menerima 
tanggapan dari siswa
lain dan guru
4. Siswa 
menyimpulkanmateri
tentang tentang jenis-
jenis profesi
akuntansi ( bidang-
bidang spesialisasi
akuntansi,
pentingnya etika
profesi)
1. Guru menyimpulkan
pelajaran yang sudah
dibahas
2. Guru melaksanakan
penilaian
pengetahuan melalui
tes tertulis.
3. Guru memberikan
tugas untuk
Penutup pertemuan
selanjutnya.
4. Siswa melakukan
pembersihan
peralatan, media dan
ruangan.
5. Guru mengarahkan
siswa untuk berdo’a
sebelum selesai
pembelajaran.

I. Penilaian Hasil Belajar

A. Pedoman Observasi Sikap Spritual


Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik. Berilah tanda
cek (v) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik,
dengan kriteria sebagai berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan
kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Petunjuk Penskoran :

Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4


Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
𝑆𝑘𝑜𝑟𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑥 4 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
𝑆𝑘𝑜𝑟𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

Observasi Sikap Spritual

Nama Peserta Didik : .............................................


Kelas : .............................................
Tanggal Pengamatan : .............................................
Materi Pokok : .............................................
Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1 Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu
2 Mengucapkan rasa syukur atas karunia Allah SWT
3 Memberi salam sebelum dan sesudah
menyampaikan pendapat/presentasi
4 Mengungkapkan kekaguman secara lisan maupun
tulisan terhadap Allah SWT saat melihat kebesaran
Allah SWT
5 Merasakan keberadaan dan kebesaran Allah SWT
saat mempelajari ilmu pengetahuan
Jumlah Skor

B. Pedoman Observasi Sikap Disiplin


Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial peserta didik dalam kedisiplinan.
Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap disiplin yang ditampilkan oleh
peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
Ya = apabila peserta didik menunjukkan perbuatan sesuai aspek pengamatan
Tidak = apabila peserta didik tidak menunjukkan perbuatan sesuai aspek pengamatan.
Petunjuk Penskoran :
Jawaban YA diberi skor 1, dan jawaban TIDAK diberi skor 0
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
𝑆𝑘𝑜𝑟
𝑥 4 = 𝑠𝑘𝑜𝑟𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
𝑆𝑘𝑜𝑟𝑇𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖

Instrumen Observasi Sikap Disiplin


Nama Peserta Didik : ..................................................
Kelas : ..................................................
Tanggal Pengamatan : ..................................................
Materi Pokok : ..................................................
Melakukan
No Sikap yang diamati
Ya Tidak
1 Masuk kelas tepat waktu
2 Mengumpulkan tugas tepat waktu
3 Memakai seragam sesuai tata tertib
4 Mengerjakan tugas yang diberikan
5 Tertib dalam mengikuti pembelajaran
6 Mengikuti praktikum sesuai dengan langkah yang
ditetapkan
7 Membawa buku tulis sesuai mata pelajaran
8 Membawa buku teks mata pelajaran
Jumlah

C. Pedoman Observasi Sikap Santun


Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial peserta didik dalam kesantunan.
Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap santun yang ditampilkan oleh
peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan
kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Petunjuk Penskoran :
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
𝑆𝑘𝑜𝑟𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑥 4 = 𝑠𝑘𝑜𝑟𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
𝑆𝑘𝑜𝑟𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Instrumen Observasi Sikap Santun
Nama Peserta Didik : ...................................................
Kelas : ...................................................
Tanggal Pengamatan : ...................................................
Materi Pokok : ...................................................
Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1 Menghormati orang yang lebih tua
2 Mengucapkan terima kasih setelah menerima
bantuan orang lain
3 Menggunakan bahasa santun saat
menyampaikan pendapat
4 Menggunakan bahasa santun saat mengkritik
pendapat teman
5 Bersikap 3S (salam, senyum, sapa) saat
bertemu orang lain
Jumlah Skor

D. Pedoman Observasi Sikap Tanggung Jawab


Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial peserta didik dalam tanggung
jawab. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap tanggung jawab yang
ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan
kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Petunjuk Penskoran :

Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4

Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :

𝑆𝑘𝑜𝑟𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑥 4 = 𝑠𝑘𝑜𝑟𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
𝑆𝑘𝑜𝑟𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

Instrumen Observasi Sikap Tanggung Jawab

Nama Peserta Didik : ..........................................................


Kelas : ..........................................................
Tanggal Pengamatan : ..........................................................
Materi Pokok : ..........................................................
Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1 Melaksanakan tugas individu dengan baik
2 Menerima resiko dari tindakan yang dilakukan
3 Tidak menuduh orang lain tanpa bukti yang akurat
4 Mengembalikan barang yang dipinjam
5 Meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan
Jumlah Skor

E. Pedoman Observasi Sikap Jujur


Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial peserta didik dalam kejujuran.
Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap jujur yang ditampilkan oleh peserta
didik, dengan kriteria sebagai berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dankadang-kadang tidak
melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Petunjuk Penskoran :
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4

Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :

𝑆𝑘𝑜𝑟𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑥 4 = 𝑠𝑘𝑜𝑟𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
𝑆𝑘𝑜𝑟𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Instrumen Observasi Sikap Jujur
Nama Peserta Didik : ..............................................
Kelas : ..............................................
Tanggal Pengamatan : ..............................................
Materi Pokok : ..............................................
Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1 Tidak nyontek dalam mengerjakan
ujian/ulangan/tugas
2 Tidak melakukan plagiat (mengambil/menyalin
karya orang lain tanpa menyebutkan sumber)
dalam mengerjakan setiap tugas
3 Mengungkapkan perasaan terhadap sesuatu apa
adanya
4 Melaporkan data atau informasi apa adanya
5 Mengakui kesalahan atau kekurangan yang
dimiliki
Jumlah Skor

F. Penilaian Pengetahuan
Nama Sekolah :
Program Keahlian : Bisnis dan Manajemen
Kompetensi Keahlian : Akuntasi dan Keuangan Lembaga
Mata Pelajaran : Akuntansi Dasar
Kelas/ Semester : X/ I ( Satu )
Tahun Pelajaran :
Durasi : 8 X 45 Menit
Tabel : Kisi – Kisi Soal

Kompetensi Indikator Pencapaian Tujuan Indikator Bentuk No


Dasar Kompetensi Pembelajaran Soal Soal Soal
3.2. Memahami 3.1.1. Memahami 1. Peserta didik
jenis-jenis jenis-jenis dapat
profesi profesi Memahami
akuntansi akuntansi jenis-jenis
Tes
(bidang-bidang (bidang-bidang profesi
spesialisasi spesialisasi akuntansi ( Teori 1
akuntansi, akuntansi, bidang-bidang
pentingnya etika pentingnya spesialisasi
profesi) etika profesi) akuntansi,
pentingnya
etika profesi)
3.1.2. Menjelaskan 2. Peserta didik
jenis-jenis dapat
profesi Menjelaskan
akuntansi ( jenis-jenis
Tes
bidang-bidang profesi
spesialisasi akuntansi Teori 2
akuntansi, (bidang-bidang
pentingnya spesialisasi
etika profesi) akuntansi,
pentingnya
etika profesi)

G. Penilaian Keterampilan
Nama Sekolah :
Program Keahlian : Bisnis dan Manajemen
Kompetensi Keahlian : Akuntasi dan Keuangan Lembaga
Mata Pelajaran : Akuntansi Dasar
Kelas/ Semester : X/ I ( Satu )
Tahun Pelajaran :
Durasi : 8 X 45 Menit

Tujuan Indikator Bentuk No


Kompetensi Dasar IPK
Pembelajaran Soal Soal Soal
4.2. Mengelompokkan 4.2.1. Mengelompokkan 1. Peserta didik
profesi akuntansi profesi akuntansi dapat
(bidang -bidang
(bidang-bidang Mengelompokkan Tes
spesialisasi
spesialisasi profesi akuntansi 1
akuntansi, Praktek
akuntansi, pentingnya etika (bidang-bidang
profesi)
pentingnya etika spesialisasi
akuntansi,
profesi) pentingnya etika
profesi)
4.1.1. Membuat profesi 2. Peserta didik
akuntansi dapat Membuat
(bidang-bidang
profesi akuntansi
spesialisasi
(bidang-bidang Tes
akuntansi, 2
pentingnya etika spesialisasi Praktek
profesi)
akuntansi,
pentingnya etika
profesi)

Komponen/Sub
No Indikator Skor
Komponen Penilaian
1 Persiapan Kerja
a. Kelengkapan K3. Kelengkapan K3 sudah lengkap 91 - 100
Kelengkapan K3 kurang lengkap 80 - 90
Kelengkapan K3 tidak lengkap 70 - 79
b. Kelengkapan modul atau Kelengkapan modul dan job sheet sudah
91 - 100
job sheet. lengkap
Kelengkapan modul dan job sheet kurang
80 - 90
lengkap
Kelengkapan modul dan job sheet tidak
70 - 79
lengkap
2 Proses dan Hasil Kerja
a Kemampuan pemilihan Kemampuan pemilihan alat dan bahan
91 - 100
alat dan bahan. sudahsesuai
Kemampuan pemilihan alat dan bahan
80 - 90
kurang sesuai
Kemampuan pemilihan alat dan bahan
70 - 79
tidak sesuai.
b Pemeriksaan Prosedur pemeriksaan sudahsesuai 91 - 100
Prosedur pemeriksaan kurang sesuai 80 - 90
Prosedur pemeriksaan tidak sesuai 70 - 79
c Prosedur K3 Prosedur dan hasil sudah sesuai 91 - 100
Prosedur dan hasil pemeriksaan kurang
80 - 90
sesuai
Prosedur dan hasil pemeriksaan tidak
70 - 79
sesuai
d. Prosedur Perawatan Prosedur sudah sesuai 91 - 100
Prosedur perawatan kurang sesuai buku 80 - 90
Prosedur perawatan tidak sesuai 70 - 79
e. Prosedur pemasangan Prosedur pemasangan sudah sesuai 91 - 100
Prosedur pemasangan kurang sesuai 80 - 90
Prosedur pemasangan tidak sesuai 70 - 79
3 Sikap kerja
a. Keterampilan dalam Bekerja dengan terampil 91 -100
bekerja Bekerja dengan cukup terampil 80 - 90
Bekerja dengan kurang terampil 70 - 79
b. Kedisiplinan dalam Bekerja dengan disiplin 91 - 100
bekerja Bekerja dengan cukup disiplin 80 - 90
Bekerja dengan kurang disiplin 70 - 79
c. Tanggung jawab dalam Bertanggung jawab 91 - 100
bekerja Cukup bertanggung jawab 80 - 90
Kurang bertanggung jawab 70 - 79
d. Konsentrasi dalam Bekerja dengan konsentrasi 91 - 100
bekerja Bekerja dengan cukup konsentrasi 80 - 90
Bekerja dengan kurang konsentrasi 70 - 79
4 Waktu
Penyelesaian pekerjaan Selesai sebelum waktu berakhir 91 - 100
Selesai tepat waktu 80 - 90
Selesai setelah waktu berakhir 70 - 79

Pengolahan Nilai Keterampilan :


Nilai Praktik (NP)
Persiapan Proses dan Sikap Waktu ∑ NK
Hasil Kerja Kerja
1 2 3 5 6

Skor Perolehan

Skor Maksimal

Bobot 10% 60% 20% 10%

NK

Keterangan:
1. Skor Perolehan merupakan penjumlahan skor per komponen penilaian
2. Skor Maksimal merupakan skor maksimal per komponen penilaian
3. Bobot diisi dengan persentase setiap komponen. Besarnya persentase dari setiap
komponen ditetapkan secara proposional sesuai karakteristik kompetensi keahlian. Total
bobot untuk komponen penilaian adalah 100
4. NK = Nilai Komponen merupakan perkalian dari skor perolehan dengan bobot dibagi skor
maksimal
∑ 𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐏𝐞𝐫𝐨𝐥𝐞𝐡𝐚𝐧
𝐍𝐊 = 𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐌𝐚𝐤𝐬𝐢𝐦𝐚𝐥
× 𝐁𝐨𝐛𝐨𝐭 NP = Nilai Praktik merupakan penjumahan dari NK

Mengetahui Jakarta, 8 Juli 2019


Kepala Kompetensi, Guru Kelas x

(Pelita Nadeak, S.Pd, M.Pd) ( Christina Aprilyani)


NIP .................................. NIP -
Materi Pembelajaran
Bidang bidang spesialisasi akuntansi
1.Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)
Akuntansi keuangan merupakan bidang spesialisasi akuntansi yang berfokus pada pencatatan transaksi perusahaan
dan secara periodik menyajikannya dalam laporan keuangan. Artinya, akuntansi keuangan berfokus kepada
penyusunan laporan keuangan secara umum. Dalam membuat laporan keuangan oleh akuntansi keuangan harus
memperhatikan prinsip akuntansi yang diterima secara umum berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK)

2.Akuntansi Pemeriksaan (Auditing)


Akuntansi Pemeriksaan merupakan bidang spesialisasi akuntansi yang menguji dan memeriksa secara bebas tentang
kebenaran dan kewajaran dari pernyataan penyusun laporan,dimana laporan yang diperiksa tersebut tetap merupakan
tanggung jawab dari penyusun laporan. Pemeriksaan dapat dilakukan pada laporan keuangan,kegiatan operasional
perusahaan,dan juga atas kepatuhan terhadap peraturan yang mengikat perusahaan. Auditor melakukan pemeriksaan
terhadap kewajaran dan kebenaran laporan keuangan secara independen dan objektif. Laporan Keuangan diperiksa
oleh Auditor guna memastikan apakah laporan keuangan tersebut disusun sesuai dengan prinsip akuntansi.

3.Akuntansi Biaya (Cost Accounting)


Akuntansi Biaya merupakan bidang spesialisasi akuntansi yang memfokuskan kegiatannya pada pencatatan dan
penyajian informasi biaya operasional. Informasi dari Akuntansi Biaya digunakan untuk melakukan perencaan dan
pengendalian biaya operasional serta menentukan harga pokok produksi secara tepat oleh manajemen. Informasi
dari Akuntansi Biaya biasanya tidak dipublikasikan ke masyarakat.

4.Akuntansi Manajemen (Management Accounting)


Akuntansi Manajemen merupakan bidang spesialisasi akuntansi yang mengkhususkan diri pada pengembangan dan
penafsiran informasi akuntansi untuk membantu manajemen dalam menjalankan perusahaan. Informasi yang
dihasilkan oleh akuntansi manajemen dapat berasal dari kombinasi berbagai informasi dari bidang akuntansi
lainnya. Informasi ini digunakan untuk melakukan prediksi apa yang akan diambil dimasa mendatang.

5.Akuntansi Pajak (Tax Accounting)


Akuntan yang bekerja sebagai Akuntansi Pajak maka akan memiliki tugas untuk menjalankan peraturan
perpajakan,perencanaan pajak,pelaksanaan administrasi perpajakan,atau mewakili perusahaan sebagai wajib pajak
dihadapan kantor pajak. Akuntan dalam akuntansi perpajakan sangat berfokus pada hal-hal yang terkait dengan
perpajakan.

6.Akuntansi Internasional (International Accounting)


Akuntansi Internasional merupakan bidang spesialisasi akuntansi yang diterapkan pada perusahaan yang memiliki
ruang lingkup aktivitas mencakup lebih dari satu negara. Jadi,akuntansi internasional mencakup permasalahan
transaksi dengan pihak luar negeri. Perusahaan Internasional seperti Uniliver,Nestle menggunakan akuntansi
internasional

7.Akuntansi Lembaga Nirlaba (Non-Profit Accounting)


Akuntansi Lembaga Nirlaba merupakan bidang spesialisasi akuntansi yang diterapkan pada organisasi-organisasi
yang mana aktivitasnya tidak untuk mencari keuntungan. Contoh dari organisasi yang tidak mencari keuntungan
adalah yayasan sosial dan lembaga pendidikan.

8.Akuntansi Pemerintahan/Sektor Publik (Government Accounting)


Akuntansi Pemerintahan/Sektor Publik merupakan bidang spesialisasi akuntansi yang diterapkan pada instansi-
instansi pemerintahan.

9.Sistem Akuntansi (Accounting System)


Sistem Akuntansi merupakan bidang spesialiasi akuntansi yang menfokuskan kegiatannya pada pembuatan sistem
akuntansi. Di zaman teknologi modern ini,sistem akuntansi cenderung mengacu kepada sistem akuntansi yang
terkomputerisasi
10.Akuntansi Anggaran (Budgetary Accounting)
Akuntansi Anggaran merupakan bidang spesialisasi akuntansi yang menitikberatkan kegiatannya pada perencanaan
kegiatan perusahaan. Hasil perencanaan tersebut menjadi bahan perbandingan antara anggaran yang direncanakan
dan hasil kerja yang dicapai.

Pentingnya etika profesi


Berbicara mengenai pentingnya etika profesi, dalam bidang akuntansi etika profesi
sangatlah penting. Mengapa ? Karena etika profesi berisi ketentuan mengenai apa yang baik dan
yang tidak baik serta apakah suatu kegiatan yang dilakukan oleh profesi itu dapat dikatakan
bertanggung jawab atau tidak. Suatu profesi memerlukan etika dikarenakan suatu
profesi merupakan pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah
hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian. Dimana keahlian yang dikerjakan dan dihasilkan
itu harus berpedoman dengan sebuah etika. Etika itu sendiri seperti yang sudah dijelaskan pada
artikel sebelumnya adalah seperangkat aturan, norma atau pedoman yang mengatur perilaku
manusia, baik yang harus dilakukan maupun yang harus ditinggalkan yang dianut oleh
sekelompok atau segolongan masyarakat atau profesi.

Tujuan penerapan etika dalam profesi akuntansi adalah memenuhi tanggung jawabnya
dengan standar profesionalisme tertinggi, mencapai tingkat kinerja tertinggi, dengan orientasi
kepada kepentingan publik. Untuk mencapai tujuan tersebut terdapat empat kebutuhan dasar
yang harus dipenuhi:
a. Kredibilitas
Masyarakat membutuhkan kredibilitas informasi dan sistem informasi.
b. Profesionalisme
Diperlukan individu yang dengan jelas dapat diidentifikasikan oleh pemakai jasa Akuntan
sebagai profesional di bidang akuntansi.
c. Kualitas Jasa
Terdapatnya keyakinan bahwa semua jasa yang diperoleh dari akuntan diberikan dengan standar
kinerja tertinggi.
d. Kepercayaan
Pemakai jasa akuntan harus dapat merasa yakin bahwa terdapat kerangka etika profesional yang
melandasi pemberian jasa oleh akuntan.

Dalam kongres tahun 1973 IAI menetapkan kode etik bagi profesi akuntan di Indonesia,
yang saat itu diberi nama Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia. Kode etik ini mengatur standar
mutu terhadap pelaksanaan pekerjaan akuntan. Standar mutu ini penting untuk menjaga
kepercayaan masyarakat terhadap profesi akuntan. Setelah mengalami perubahan, maka tahun
1998 Ikatan Akuntan Indonesia menetapkan delapan prinsip etika yang berlaku bagi seluruh
anggota IAI baik di pusat maupun di daerah. Seperti yang tercantum pada buku Mulyadi,
2001 Kode etik akuntan Indonesia memuat delapan prinsip etika sebagai berikut :

1. Tanggung Jawab profesi


Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai profesional, setiap anggota harus senantiasa
menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang
dilakukannya. Sebagai profesional, anggota mempunyai peran penting dalam masyarakat.
Sejalan dengan peran tersebut, anggota mempunyai tanggung jawab kepada semua pemakai jasa
profesional mereka.
2. Kepentingan Publik
Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada
publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukan komitmen atas profesionalisme. Satu
ciri utama dari suatu profesi adalah penerimaan tanggung jawab kepada publik. Profesi akuntan
memegang peran yang penting di masyarakat, dimana publik dari profesi akuntan yang terdiri
dari klien, pemberi kredit, pemerintah, pemberi kerja, pegawai, investor, dunia bisnis dan
keuangan, dan pihak lainnya bergantung kepada obyektivitas dan integritas akuntan dalam
memelihara berjalannya fungsi bisnis secara tertib. Atas kepercayaan yang diberikan publik
kepadanya, anggota harus secara terus menerus menunjukkan dedikasi mereka untuk mencapai
profesionalisme yang tinggi. Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap
anggota harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin.
3. Integritas
Integritas adalah suatu elemen karakter yang mendasari timbulnya pengakuan profesional.
Integritas merupakan kualitas yang melandasi kepercayaan publik dan merupakan patokan
(benchmark) bagi anggota dalam menguji keputusan yang diambilnya.
4. Obyektivitas
Setiap anggota harus menjaga obyektivitasnya dan bebas dari benturan kepentingan dalam
pemenuhan kewajiban profesionalnya. Obyektivitasnya adalah suatu kualitas yang memberikan
nilai atas jasa yang diberikan anggota. Prinsip obyektivitas mengharuskan anggota bersikap adil,
tidak memihak, jujur secara intelektual, tidak berprasangka atau bias, serta bebas dari benturan
kepentingan atau dibawah pengaruh pihak lain.
5. Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan berhati-hati, kompetensi dan
ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan ketrampilan
profesional pada tingkat yang diperlukan untuk memastikan bahwa klien atau pemberi kerja
memperoleh manfaat dari jasa profesional dan teknik yang paling mutakhir. Hal ini mengandung
arti bahwa anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan jasa profesional dengan sebaik-
baiknya sesuai dengan kemampuannya, demi kepentingan pengguna jasa dan konsisten dengan
tanggung jawab profesi kepada publik.
6. Kerahasiaan
Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan jasa
profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan,
kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum untuk mengungkapkannya.
Kepentingan umum dan profesi menuntut bahwa standar profesi yang berhubungan dengan
kerahasiaan didefinisikan bahwa terdapat panduan mengenai sifat sifat dan luas kewajiban
kerahasiaan serta mengenai berbagai keadaan di mana informasi yang diperoleh selama
melakukan jasa profesional dapat atau perlu diungkapkan.
7. Perilaku Profesional
Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi
tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi. Kewajiban untuk menjauhi tingkah laku yang
dapat mendiskreditkan profesi harus dipenuhi oleh anggota sebagai perwujudan tanggung
jawabnya kepada penerima jasa, pihak ketiga, anggota yang lain, staf, pemberi kerja dan
masyarakat umum.
8. Standar Teknis
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar teknis dan standar
profesional yang relevan. Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati-hati, anggota
mempunyai kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama penugasan
tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan obyektivitas. Standar teknis dan standar
professional yang harus ditaati anggota adalah standar yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan
Indonesia, Internasional Federation of Accountants, badan pengatur, dan pengaturan perundang-
undangan yang relevan.

Namun dalam pelaksanaannya pemahaman seorang akuntan terhadap Kode Etik IAI tidak
menjamin akuntan tersebut tidak melakukan tindak kecurangan. Terdapat banyak akuntan yang
sudah memahami kode etik akuntansi namun tetap saja masih melanggarnya. Berbagai
pelanggaran etika yang terjadi pada perusahaan go public di Indonesia juga sering terjadi,
padahal semestinya hal ini tidak perlu terjadi apabila setiap akuntan mempunyai pemahaman,
kemampuan dan kemauan untuk menerapkan nilai-nilai moral dan etika secara memadai dalam
melaksanakan profesinya.

Anda mungkin juga menyukai