Oleh :
KELOMPOK 2 / 2C
Dosen Pembimbing :
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Mengetahui macam alat pengukur yang ada di BMKG
2. Mengetahui tugas dan fungsi BMKG serta unsur cuaca dan iklim
3. Mengetahui alat yang terdapat pada Stasiun BMKG Banyuwangi beserta
fungsi, waktu penggunaan dan cara kerja.
1.4 Manfaat
Dapat disimpulkan manfaat yang dapat kita ambil dari ilmu yang diperoleh
pada penyusunan laporan kunjungan ke Stasiun Meteorologi Kelas III BMKG
Banyuwangi sebagai berikut:
1. Mahasiswa memahami lebih dalam pengertian tiap sub bagian pada BMKG.
2. Mahasiswa memahami macam-macam alat dan proses alat yang digunakan
sebagai pengamatan cuaca.
3. Mahasiswa memahami informasi atau ilmu yang telah disampaikan oleh
pemberi materi.
BAB 2
PEMBAHASAN
Di dalam Sangkar Alat, terdapat Psychrometer, yaitu alat yang terdiri dari
termometer bola kering, termometer bola basah, termometer maksimum, dan
termometer minimum. Dalam pengukuran suhu udara, suhu yang diukur bukanlah
suhu yang disebabkan oleh radiasi matahari secara langsung, melainkan suhu rata-
rata permukaan tanpa terkena radiasi matahari secara langsung. Untuk itu
termometer diletakkan di dalam sangkar alat.
Alat ini berfungsi sebagai pengukur suhu udara dan kelembaban. Satuan
pada alat ini yaitu suhu derajat celcius. Memiliki persentase dalam hitungan
kelembaban.
Detail dari alat pshycometer standar meliputi:
Sangkar alat ini memiliki ketentuan tersendiri untuk mendapatkan data yang
valid. Ketentuan dari sangkar alat ini adalah :
a. Terbuat dari kayu yang di Cat Putih. Hal ini digunakan karena warna putih
akan memantulkan kembali radiasi dari matahari sehingga tidak mengenai
termometer secara langsung.
b. Pintu menghadap Utara dan Selatan. Hal ini dilakukan karena gerak semu
matahari adalah dari Timur-Barat, jadi saat kita melakukan pengamatan cuaca,
pintu yang digunakan adalah bagian utara atau selatan. Sehingga radiasi cahaya
matahari tidak terkena langsung terhadap termometer.
c. Terdapat lubang-lubang di dalam sangkar. Hal ini bertujuan untuk melancarkan
aliran udara di sekitar sangkar dengan di dalam sangkar. Sehingga suhu yang
diperoleh termometer di dalam sangkar alat akan mewakili suhu daerah
tersebut.
d. Memiliki tinggi + 1,2 meter.
2. Termometer Bola Kering dan Bola Basah
Dalam udara, ada suatu titik yang harus dicapai untuk menjadi jenuh.
Termometer bola basah digunakan untuk mengukur titik tersebut. Sebenarnya
termometer ini sama dengan bola kering, hanya yang membedakan adalah
termometer ini bolanya dilapisi kain yang dijaga agar selalu basah.
Thermometer BK dan BB berfungsi sebagai mencari kelembaban udara
dengan bantuan grafik persentase.
a. Thermometer Bola Kering (BK) berfungsi sebagai alat menunjukkan suhu
udara
b. Thermometer Bola Basah (BB) sebagai alat menunjukkan suhu udara saturasi
(lembab)
Cara kerja dari Thermometer BB dan Thermometer BK:
Alat ini memiliki fungsi untuk mengukur suhu dan kelembaban udara
secara otomatis. Dengan menggunakan pias kertas sebagai hasil yang dilihat,
kemudian dibagian kertas tersebut terdapat pengukur suhu (bagian atas kertas) dan
pengukur kelembaban (bagian bawah kertas). Dengan menggunakan sebuah
sensor, maka grafik perubahan suhu bisa diketahui, karena sensor tersebut sangat
peka terhadap suhu sekitar, dimana mengalami pemuaian bila suhu meningkat dan
menyusut jika suhu rendah.
Cara Kerja :
Lamanya penyinaran sinar matahari dicatat dengan jalan memusatkan
(memfokuskan) sinar matahari melalui bola gelas hingga fokus sinar matahari
tersebut tepat mengenai pias yang khusus dibuat untuk alat ini dan meninggalkan
pada jejak pias. Dipergunakannya bola gelas dimaksudkan agar alat tersebut dapat
dipergunakan untuk memfokuskan sinar matahari secara terus menerus tanpa
terpengaruh oleh posisi matahari. Pias ditempatkan pada kerangka cekung yang
konsentrik dengan bola gelas dan sinar yang difokuskan tepat mengenai pias. Jika
matahari bersinar sepanjang hari dan mengenai alat ini, maka akan diperoleh jejak
pias terbakar yang tak terputus. Tetapi jika matahari bersinar terputusputus, maka
jejak dipiaspun akan terputus-putus. Dengan menjumlahkan waktu dari bagian-
bagian terbakar yang terputus-putus akan diperoleh lamanya penyinaran matahari.
5. Panci Penguapan
Alat ini berfungsi sebagai alat mengukur kecepatan angina rata-rata harian.
Untuk satuan pada alat ini yaitu km/jam. Cara kerja anemometer tersebut sama
halnya seperti speedometer.
8. Penakar Hujan Otomatis (Tipe Hellman)
Penakar hujan jenis Hellman termasuk penakar hujan yang dapat mencatat
sendiri. Jika hujan turun, air hujan masuk melalui corong, kemudian terkumpul
dalam tabung tempat pelampung. Air ini menyebabkan pelampung serta
tangkainya terangkat (naik keatas). Pada tangkai pelampung terdapat tongkat pena
yang gerakkannya selalu mengikuti tangkai pelampung.
Gerakkan pena dicatat pada pias yang ditakkan/ digulung pada silinder jam
yang dapat berputar dengan bantuan tenaga per. Jika air dalam tabung hampir
penuh, pena akan mencapai tempat teratas pada pias. Setelah air mencapai atau
melewati puncak lengkungan selang gelas, air dalam tabung akan keluar sampai
ketinggian ujung selang dalam tabung dan tangki pelampung dan pena turun dan
pencatatannya pada pias merupakan garis lurus vertikal. Dengan demikian jumlah
curah hujan dapat dhitung/ ditentukan dengan menghitung jumlah garis-garis
vertikal yang terdapat pada pias.
9. Anemometer
Pergerakan udara atau angin umumnya diukur dengan alat cup counter
anemometer, yang didalamnya terdapat dua sensor, yaitu: cup – propeller sensor
untuk kecepatan angin dan vane/ weather cock sensor untuk arah angin. Untuk
pengamatan angin permukaan, Anemometer dipasang dengan ketinggian 10 meter
dan berada di tempat terbuka yang memiliki jarak dari penghalang sejauh 10 kali
dari tinggi penghalang (pohon, gedung atau sesuatu yang menjulang tinggi). Tiang
anemometer dipasang menggunakan 3 buah labrang/ kawat penahan tiang, dimana
salah satu kawat/labrang berada pada arah utara dari tiang anemometer dan antar
labrang membentuk sudut 1200. Pemasangan penangkal petir pada tiang
anemometer merupakan faktor terpenting terutama untuk daerah rawan petir. Hal
Alat ini berfungsi sebagai mengumpulkan data cuaca secara otomatis serta
diproses agar pengamatan menjadi lebih mudah. AWS ini umumnya dilengkapi
dengan sensor, RTU (Remote Terminal Unit), Komputer, unit LED Display dan
bagian-bagian lainnya.
Sensor-sensor yang digunakan meliputi sensor temperatur, arah dan kecepatan
angin, kelembaban, presipitasi, tekanan udara, pyranometer, net radiometer
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari hasil kunjungan di BMKG dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Setiap alat memiliki fungsi dan cara kerja yang berbeda-beda.
2. Alat yang dioperasikan disana, dipasang di tempat terbuka/lapang.
3. Pengamatan untuk mengukur unsur iklim atau cuaca disesuaikan dengan
kerja masing-masing alat ukur.
3.2 Saran
Menyadari bahwa penulis jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan
lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah diatas dengan sumber-
sumber yanag lebih banyak dan tentunya dapat dipertanggung jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA
http://farensapetanisukses1.blogspot.com/2012/03/automatic-weather-
http://www.bmkg.go.id/bmkg_pusat
http://www.bmkg.go.od/bmkg_pusat/meteorologi/Prakiraan_Cuaca_Propinsi.bmk
g?prop=10
LAMPIRAN