INTRAOKULAR
HALAMAN JUDUL
Diajukan Oleh:
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2018
Skripsi
30101507485
dr. Hj. Christina Indrajati, Sp. M dr. Hj. Nika Bellarinatasari, Sp. M., Msc
Pembimbing II
dr. Masfiyah, Msi., Med., Sp. MK dr. Susilorini, Msi., Med., Sp. PA
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
iii
2.2.3. Patogenesis ........................................................................... 12
iv
3.7.2. Waktu ................................................................................... 24
v
BAB I
PENDAHULUAN
memberikan efek buruk bagi tubuh. Obesitas kita kenal berpengaruh terhadap
intraokuler. Berat badan yang berlebihan dan mengacu ke obesitas akan lebih
pada negara berkembang, tapi tidak menutup juga pada negara maju seperti
2008). pada tahun 2010 sekitar 60,5 juta orang terkena glukoma dan sekitar
8,4 juta orang buta dari penyakit ini (Quigley & Broman, 2006). Penurunan
1
2
saraf retina dan berkurangnya akson pada nervus opticus. Beberapa jenis
bahwa terdapat korelasi yang sedang antara peningkatan indeks masa tubuh
indeks masa tubuh yang terbagi dalam kelompok underweight, normal, dan
(2016) terdapat hubungan antar IMT dan tekanan intraokuler. Alvina juga
intraokuler mata kiri akan bertambah 0,002 mmHg apabila lingkar perut
lingkar perut lebih berkorelasi dengan lemak tubuh daripada IMT pada laki-
intraokuler?”
tekanan intraokuler.
obesitas.
tekanan intraokuler.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1. Definisi
12-20 (Guyton & Hall, 2012). Tidak ada yang absolut dari range
membentuk bilik mata anterior dan posterior. kornea harus tetap jelas
Picciani, 2010).
dari aqueous humor yang di produksi oleh epitel dari prosesus siliaris.
5
6
mengalir di sekitar lensa yang melalui pupil akan masuk kedalam bilik
dan ke atas dekat lensa di mana suhunya lebih hangat (Goel &
Picciani, 2010).
dua jalur sudut ruang anterior. Jalur konvensional terdiri dari aqueous
lain :
2.1.3.1. Usia
2.1.3.3. Genetik
(Wahyuni, 2012).
al., 2009).
2.2. Obesitas
2.2.1. Definisi
2.2.2. Epidemiologi
berusia 20–74 tahun adalah obesitas dan lebih dari 17% remaja (usia
Namun, efek bersih dari kelebihan berat badan dan obesitas pada
M. Flegal, 2007).
12
yang lalu. Venus dari Willendorf adalah artefak yang paling terkenal.
dengan berat badan berkisar antara 280 hingga 485 kg (Sudoyo, et al.,
2014)
sebutan polysarcie, dan diganti obesitas pada abad 19. Dokter dan
2.2.3. Patogenesis
Obesitas terjadi bila asupan energi yang diambil lebih banyak dari
2.2.4. Diagnosis
dan gender yang sama menunjukan nilai Cut off yang berbeda.
Wilayah asia pasifik pada saat ini telah mengusulkan kriteria dan
2.2.5. Komplikasi
WHO yaitu :
2.2.5.1.Penyakit Kardiovaskuler
kg/m .
2.2.5.2.Hipertensi
2.2.5.3.Diabetes tipe 2
Menurut indrayati dkk ada hubungan antara obesitas dengan penyakit mata
Berat Badan
Adiposa darah
Peningkatan
Faktor Risiko
Resistensi Tekanan
1. Umur
2. Jenis Kelamin vena episklera
3. Genetik
Produksi aqueous
4. Variasi
diurnal humour
5. Gangguan Tekanan
refraksi
6. Obat-obatan intraokular
7. Penyakit
Sistemik
Kondisi aliran
outflow aqueous
humour
16
2.6. Hipotesis
METODE PENELITIAN
Berat Badan
Tekanan Intraokular
Overweight : 23 – 24,9
Skala : Ordinal
17
18
3.3.1. Populasi
Semarang.
3.3.2. Sampel
Sultan Agung Eye Center Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang
penelitian
dan trabeculotomy.
𝟐
(𝒁𝜶 + 𝒁𝜷)𝑺
𝒏𝟏 = 𝒏𝟐 = 𝒏𝟑 = 𝟐 ( )
𝑿𝟏 − 𝑿𝟐
𝟐
(𝟏, 𝟗𝟔 + 𝟎, 𝟖𝟒)𝟓
𝒏 𝟏 = 𝒏𝟐 = 𝒏𝟑 = 𝟐 ( )
𝟏, 𝟗
𝒏𝟏 = 𝒏𝟐 = 𝒏𝟑 = 𝟏𝟑, 𝟕𝟐
Keterangan :
N : jumlah sampel
I = 5%)
II = 20%)
bermakna = 1,9
𝑺𝟏 𝟐 (𝒏𝟏 − 𝟏) + 𝑺𝟐 𝟐 (𝒏𝟐 − 𝟏)
𝑺= √
𝒏𝟏 + 𝒏 𝟐 − 𝟐
21
𝟔𝟐 (𝟑𝟎 − 𝟏) + 𝟑, 𝟒𝟐 (𝟐𝟏 − 𝟏)
𝑺= √
𝟑𝟎 + 𝟐𝟏 − 𝟐
𝑺= 𝟓
Keterangan
penelitian sebelumnya = 6
penelitian sebelumnya = 30
penelitian sebelumnya = 21
Jadi besar sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
kriteria inklusi selanjutnya sampel di cek indeks masa tubuh dan sampel
22
3.5.1 Perencanaan
3.5.2 Pelaksanaan
intraokular.
Mencatat hasil
24
3.7.1. Tempat
Semarang.
3.7.2. Waktu
digunakan analisis uji pearson correlation jika uji parametric terpenuhi dan
analisis uji spearman correlation jika uji parametric tidak terpenuhi. Hasil uji
BAB IV
pada sampel yang berada di Sultan Agung Eye Center Rumah Sakit Islam
Sultan Agung Semarang pada bulan Mei 2019 sampai Juni 2019 yang
dilakukan oleh peneliti dan perawat yang bertugas di Sultan Agung Eye
didapatkan usia terbanyak pada rentang usia 50-59 tahun dengan jumlah 20
mata, sedangkan usia paling sedikit pasien pada rentang umur 30-39 tahun
dengan jumlah 4 mata. Rerata BMI tertinggi yaitu 27,41 Kg/m2 yang
terdapat pada rentang umur 40-49 tahun, sedangkan rerata BMI terendah
yaitu 21,15 Kg/m2 yang terdapat pada rentang umur lebih dari 60 tahun.
Rerata tekanan intraokular tertinggi yaitu 17,75 yang terdapat pada rentang
paling banyak pasien yang sesuai dengan kriteria inklusi yaitu laki-laki
Rerata BMI tertinggi terdapat pada karakteristik jenis kelamin wanita yaitu
tertinggi yaitu 14,52 yang terdapat pada jenis kelamin wanita, sedangkan
rerata tekanan intraokular terendah yaitu 14,1 yang terdapat pada jenis
kelamin laki-laki.
Normalitas sebaran data skala rasio untuk jumlah data ≥50 data dapat
BMI TIO
N 60 60
Mean 24.4522 14.2867
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 3.14008 3.35622
Absolute .129 .112
Most Extreme Differences Positive .129 .099
Negative -.111 -.112
Kolmogorov-Smirnov Z .996 .866
Asymp. Sig. (2-tailed) .274 .441
Correlations
BMI TIO
N 60 60
Spearman's rho
Correlation Coefficient .611** 1.000
N 60 60
Pembahasan
^Faktor Resiko
Case Summariesa
Mean 13.2250
Over Weight
Std. Deviation 2.11576
Mean 16.3393
Obese 1 Total
Std. Deviation 2.70135
penelitian ini dilihat secara jelas menunjukan peningkatan yang berarti dari
DAFTAR PUSTAKA
Bidari, A. E., Asroruddin, M. & Armyanti, I., 2016. Hubungan Indeks Massa Tubuh
dan Lingkar Perut Terhadap Tekanan Intra Okuler Pada Civitas Akademika
Goel, M. & Picciani, R. G., 2010. Aqueous Humor Dynamics: A Review. The Open
Guyton & Hall, 2012. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Singapore: Elsevier.
OVERWEIGHT.
Inoue, S. & P, z., 2000. The Asia-Pacifik perspective, redefining obesity and its
kohli, p. g., kaur, h. & seema, m., 2014. Relation of Body Mass Index with
Research, III(2).
Mori, K. et al., 2000. The Relationship Between Intraocular Pressure and Obesity
Publishing Company.
Quigley, H. A. & Broman, A. T., 2006. The number of people with glaucoma
Ratu, G. & Muhammad, I., 2009. Hubungan antara Indeks Massa Tubuh dengan
Resnikoff, S., Pascolini, . D., Mariotti, S. P. & Pokharel, . G. p., 2008. Global
Sudoyo, S. B. & A. I., 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Interna
Vaughan & Asbury, 2007. Oftamologi Umum. 17 ed. Jakarta: Buku Kedokteran
EGC.