Anda di halaman 1dari 5

INFECTION RISK ASSESSMENT RENOVASI

BANGUNAN RUMAH SAKIT


No. Dokumen No. Revisi Halaman
0868/SPO/PPI/
RSAD/VII/2018 02 1/1
RUMAH SAKIT TK. II
UDAYANA
Tanggal Terbit Ditetapkan di Denpasar
Kepala Rumah Sakit Tk. II Udayana
STANDAR PROSEDUR
25 Juli 2018
OPERASIONAL
dr. Agus Setyobudi, Sp.PD
Letkol Ckm NRP 32535
Pengertian Infection Control Risk Assesment (ICRA) adalah penilaian yang dilakukan
terhadap control infeksi oleh komite PPI bila ada rencana perbaikan,
renovasi, dan pembangunan baru atau pembanguan kembali bangunan
yang ada di rumah sakit, yang memungkinkan terjadinya infeksi bagi
pasien, pekerja dan orang yang beraktifitas di rumah sakit. Rekomendasi
dari Komite PPI sangat di perlukan untuk mencegah terjadinya infeksi akibat
aktivitas pembanguanan tersebut
Tujuan Menjadi pedoman dalam menilai resiko infeksi yang dapat terjadi akibat
debu pembanguan di rumah sakit
Kebijakan Keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Udayana Nomor :
09/KEP/PPI/RSAD/VII/2018 tanggal 9 Juli 2018 tentang Kebijakan
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Prosedur LANGKAH 1

Tipe kegiatan renovasi

Tipe PEMERIKSAAN DAN KEGIATAN PEMELIHARAAN UMUM


A Termasuk namun tidak terbatas pada:
• Pengangkatan plafon untuk inspeksi visual ( terbatas untuk
1 ubin per 5m2);
• pengecatan (tetapi bukan pengamplasan);
• Instalansi penutup dinding
• Pekerjaan listrik; Pekerjaan pipa saluran air yang ringan;
• Kegiatan apa saja yang tidak menghasilkan debu atau perlu
memotong dinding atau akses ke langit-langit, selain untuk
pemeriksaan visual.

Tipe SKALA KECIL, KEGIATAN JANGKA PENDEK, YANG


B MENGHASILKAN DEBU SEDIKIT Termasuk, tetapi tidak
terbatas pada, instalasi pemasangan kabel telepon dan
komputer, akses ke ruang chase, memotong dinding atau
langit-langit di mana migrasi debu dapat dikendalikan.

Tipe KERJA APAPUN YANG MENGHASILKAN DEBU SEDANG


C ATAU TINGKAT TINGGI
Termasuk, tetapi tidak terbatas pada:
• Pembongkaran atau pengangkatan komponen bangunan
built-in atau rakitan,
LAMPIRAN

LANGKAH 1

Tipe kegiatan renovasi

Tipe A PEMERIKSAAN DAN KEGIATAN PEMELIHARAAN UMUM


Termasuk namun tidak terbatas pada:
• Pengangkatan plafon untuk inspeksi visual ( terbatas untuk 1 ubin per 5m2);
• pengecatan (tetapi bukan pengamplasan);
• Instalansi penutup dinding
• Pekerjaan listrik; Pekerjaan pipa saluran air yang ringan;
• Kegiatan apa saja yang tidak menghasilkan debu atau perlu memotong dinding
atau akses ke langit-langit, selain untuk pemeriksaan visual.

Tipe B SKALA KECIL, KEGIATAN JANGKA PENDEK, YANG MENGHASILKAN DEBU


SEDIKIT Termasuk, tetapi tidak terbatas pada, instalasi pemasangan kabel telepon
dan komputer, akses ke ruang chase, memotong dinding atau langit-langit di mana
migrasi debu dapat dikendalikan.

Tipe C KERJA APAPUN YANG MENGHASILKAN DEBU SEDANG ATAU TINGKAT


TINGGI
Termasuk, tetapi tidak terbatas pada:
• Pembongkaran atau pengangkatan komponen bangunan built-in atau rakitan,
• Pengamplasan dinding untuk mengecat atau memasang lapisan dinding,
• Pengangkatan lapisan lantai/wallpaper, plafon, dan casework
• Konstruksi dinding baru,
• Pekerjaan ringan saluran dan listrik di plafon
• Kegiatan perkabelan yang banyak.
Tipe D PENGHANCURAN BESAR DAN PROYEK KONSTRUKSI
Termasuk, tetapi tidak terbatas pada, penghancuran berat, penghapusan sistem
plafon yang lengkap, dan konstruksi baru.
LANGKAH 2

IDENTIFIKASI PENGENDALIAN RISIKO INFEKSI BERDASARKAN LOKASI

KELOMPOK 1 KELOMPOK 2 KELOMPOK 3 KELOMPOK 4


RENDAH SEDANG SEDANG TINGGI TINGGI
- Area kantor - Perawatan pasien dan - UGD - Unit Onkologi
- Tanpa pasien/ tidak tercakup dalam - Radiology - Terapi Radiasi
area resiko Grup 3 atau 4 - Recovery Rooms - Area klinis
rendah yang - Laundry - Ruang Maternitas - Chemo Infusion
tidak terdaftar - Cafeteria / VK - Transplant
dimanapun - Dietary - High Dependency - Pharmacy Admixture -
- Manajemen Material Unit Ruang bersih
- PT/OT/Speech - Kamar bayi - Kamar Operasi
- - Pediatrik - Departemen Proses
Penerimaan/Pemulangan - Lab Microbiologi Sterilisasi
- MRI - Unit sub-akut - Kateterisasi Jantung
- Obat-obatan nuklir jangka panjang - Kamar prosedur invasif
- Echocardiography - Farmasi pasien rawat jalan
- Laboratorium tidak - Dialisis - Area Anastessi &
spesifik seperti Grup 3 - Endoskopi pompa jantung
- Koridor Umum (yang - Area - Newborn Intensive Care
dilewati pasien, suplai, Bronchoskopi Unit (NICU)
dan linen) - Semua Intensive Care
Unit

LANGKAH 3

MATRIKS AKTIFITAS KONSTRUKSI

LEVEL RESIKO
AKTIFITAS TIPE A TIPE B TIPE C TIPE D
KONSTRUKSI
GRUP 1 Kelas I Kelas II Kelas II Kelas III/IV
GRUP 2 Kelas I Kelas II Kelas II Kelas IV
GRUP 3 Kelas I Kelas II Kelas III/IV Kelas IV
GRUP 4 Kelas II Kelas III/IV Kelas III/IV Kelas IV

LANGKAH 4

PEDOMAN PENCEGAHAN DARI INFEKSI KONTROL

KELAS • Melaksanakan pekerjaan dengan metode yang meminimalkan debu dari lokasi
I konstruksi.
• Mengganti plafon yang dilepaskan untuk inspeksi visual sesegera mungkin.
KELAS • Menyediakan sarana aktif untuk mencegah debu terbang ke dalam atmosfer.
II • Segel pintu yang tidak terpakai dengan lakban.
• Tempatkan sampah konstruksi dalam wadah yang tertutup rapat sebelum
dipindahkan.
• Pel basah dan/atau vakum dengan alat vacuum dengan filter HEPA.
• Tempatkan keset di pintu masuk dan keluar dari area kerja, dan diganti atau
dibersihkan ketika sudah tidak efektif.
• Isolasi sistem HVAC pada lokasi tempat berlangsungnya pekerjaan.
• Pembersihan area kerja dan permukaan horizontal pada penyelesaian proyek.
KELAS • Isolasi sistem HVAC pada lokasi tempat berlangsungnya pekerjaan untuk
III mencegah kontaminasi sistem saluran.
• Lengkapi semua barier konstruksi sebelum konstruksi dimulai.
• Pertahankan tekanan udara negatif di lokasi kerja menggunakan unit ventilasi
dengan filter HEPA atau metode lain untuk mempertahankan tekanan negatif.
Keamanan publik akan memonitor tekanan udara.
• Jangan menghilangkan barier dari area kerja sampai proyek selesai dibersihkan
secara menyeluruh.
• Pel basah atau vakum dua kali per 8 jam pada kegiatan konstruksi, atau
sebagaimana diharuskan untuk meminimalkan pelacakan.
• Buang material barier dengan hati-hati untuk meminimalkan penyebaran kotoran
dan debris yang terkait
dengan konstruksi. Material barier harus diseka basah, divacum dengan HEPA
atau disemprot air sebelum dibuang.
• Tempatkan sampah konstruksi dalam wadah yang tertutup rapat sebelum
dipindahkan
• Tempatkan keset di pintu masuk dan keluar dari area kerja, dan diganti atau
dibersihkan ketika sudah tidak efektif.
• Bersihkan area kerja dan permukaan horizontal pada penyelesaian proyek.
KELAS
IV • Isolasi sistem HVAC pada lokasi tempat berlangsungnya pekerjaan untuk
mencegah kontaminasi sistem saluran.
• Lengkapi semua barier konstruksi sebelum konstruksi dimulai.
• Pertahankan tekanan udara negatif di lokasi kerja menggunakan unit ventilasi
dengan filter HEPA atau metode lain untuk mempertahankan tekanan negatif.
Keselamatan publik akan memonitor tekanan udara.
• Segel lubang, pipa, saluran, atau tusukan untuk mencegah migrasi debu
• Buat ruang serambi/anteroom dan pastikan semua personil untuk melewati
ruangan ini. Pel basah atau vacuum dengan HEPA setiap hari.
• Selama pembongkaran, untuk kerja yang menghasilkan debu atau pekerjaan di
langit-langit, sepatu sekali pakai dan
baju harus dipakai dan dibuang di Serambi/anteroom ketika meninggalkan area
kerja.
• Jangan menghilangkan barier dari area kerja sampai proyek selesai dibersihkan
secara menyeluruh.
• Buang material barier dengan hati-hati untuk meminimalkan penyebaran kotoran
dan debris yang terkait
dengan konstruksi
• Material barier harus diseka, divacum dengan HEPA atau disemprot air sebelum
dibuang.
• Tempatkan sampah konstruksi dalam wadah yang tertutup rapat sebelum
dipindahkan
• Tempatkan keset di pintu masuk dan keluar dari area kerja, dan diganti atau
dibersihkan ketika sudah tidak efektif.
• Pertahankan lokasi kerja tetap bersih dengan menyapu dan membersihkan
debris setiap hari.
• Pel basah seluruh area keras dengan disinfektan setelah proyek selesai.
• Vacum seluruh area berkarpet dengan HEPA seletah proyek

• Bersihkan area kerja dan permukaan horizontal pada penyelesaian proyek.

Anda mungkin juga menyukai