W.S. Rendra
dan di langit
matahari terbit
fajar tiba
tanpa pendidikan
aku bertanya
tanpa pilihan
tanpa pepohonan
tanpa dangau persinggahan
……………………..
menghisap udara
dan di langit
mesti di up-grade
tetapi pertanyaanku
……………………………
inilah sajakku
pamplet masa darurat
SABDA GARUDA
Emha Jayabrata
Pada hari Indonesia lahir, kudapati pendeta berhati ramah,
Rahib-rahib berwajah sumringah,
ulama dan kiyai pun hanyut dalam pekik takbir yang megah.
Di depan ruang persalinan, GARUDA AKAN LAHIR
Masing-masing berdoa kepada Tuhannya.
Tak ada saling tuding, tak ada saling caci, taka da saling sikut, bahkan tak ada saling bunuh.
Yang ada, hanya rasa gembiranya atas KELAHIRAN GARUDA
Ini Indonesia,
Republik ini lahir bukan hanya karena jasa saudaraku di ujung timur karena kekayaan alamnya,
bukan hanya karena jasa saudaraku di Jawa dengan kerisnya,
Bukan hanya karena rencongnya, badiknya, cluritnya, mandaunya, atau goloknya,
Tetapi karena darahnya yang sama-sama anyir dan amis
UNTUK GARUDA, UNTUK INDONESIA
Namun kini,
Saat garuda menginjak usia renta, Aduh….
Aku melihat anak cucu garuda bergulat berebut warisan,
Seakan-akan menyumpahi, besok pagi garuda akan moksa.
Aku melihat anak-anak pejabat memaksa bapaknya mengambil tanah-tanah anak yatim
Aku mendengar yang tak suka sholawat menghujat yang bersholawat
Aku mendengar yang salah teriak ALLAHU AKBAR
Yang benar teriak ALLAHU AKBAR
Lihatlah GARUDA!
MAKA…
SABDA GARUDA