0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
15 tayangan3 halaman
Dokumen ini membahas tentang latar belakang penurunan populasi kuda di Indonesia dan potensi kuda sebagai sumber pangan. Kuda di peternakan Desa Sempajaya Berastagi sering mengalami masalah kesehatan seperti diare yang disebabkan oleh infeksi parasit gastrointestinal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis, tingkat serangan, prevalensi, dan intensitas parasit gastrointestinal pada kuda di peternakan tersebut. Hasilnya diharapkan memberikan informasi
Dokumen ini membahas tentang latar belakang penurunan populasi kuda di Indonesia dan potensi kuda sebagai sumber pangan. Kuda di peternakan Desa Sempajaya Berastagi sering mengalami masalah kesehatan seperti diare yang disebabkan oleh infeksi parasit gastrointestinal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis, tingkat serangan, prevalensi, dan intensitas parasit gastrointestinal pada kuda di peternakan tersebut. Hasilnya diharapkan memberikan informasi
Dokumen ini membahas tentang latar belakang penurunan populasi kuda di Indonesia dan potensi kuda sebagai sumber pangan. Kuda di peternakan Desa Sempajaya Berastagi sering mengalami masalah kesehatan seperti diare yang disebabkan oleh infeksi parasit gastrointestinal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis, tingkat serangan, prevalensi, dan intensitas parasit gastrointestinal pada kuda di peternakan tersebut. Hasilnya diharapkan memberikan informasi
Kuda merupakan salah satu ternak yang mengalami penurunan populasi. Penurunan populasi ini terjadi karena fungsi kuda sebagai alat transportasi telah banyak digantikan oleh kendaraan bermotor. Tingginya angka permintaan kuda sebagai sumber pangan dan sumber daging di Indonesia juga dapat menyebabkan penurunan populasi kuda, namun setelah terjadi peningkatan kegiatan olahraga dan rekreasi menggunakan kuda maka populasi kuda mengalami kenaikan (Mansyur dkk, 2006). Menurut Kementan (2014), populasi kuda di Indonesia pada tahun 2015 sebanyak 436098 ekor, sedangkan produksi daging kuda di Indonesia berada diperingkat 11 dari seluruh sumber daging. Produksi daging kuda di Indonesia pada tahun 2015 yaitu sebanyak 2449 ton. Ternak kuda selain mempunyai potensi destinasi wisata seperti kegiatan olahraga dan rekreasi, juga mempunyai potensi cukup besar sebagai salah satu sumber makanan. Potensi tersebut dapat dilihat dari populasi ternak, produksi daging, serta susu yang dihasilkan (Hasan, 2014). Ternak kuda dapat menjadi alternatif penyedia daging dan mempunyai potensi yang cukup besar sebagai salah satu sumber pangan yang mempunyai kandungan protein yang sangat tinggi (Utami, 2014). Ternak kuda juga menghasilkan susu yang mengandung senyawa antimikroba alami (menghambat pertumbuhan atau membunuh bakteri), oleh karena itu perlu dilakukan peningkatan produktivitas ternak kuda (Utama, 2011). Salah satu faktor yang dapat meningkatkan produktivitas ternak adalah masalah kesehatan hewan dan pengendalian penyakit ternak. Oleh karena itu status dan kondisi kesehatan hewan harusnya dapat dikendalikan (Nezar dkk, 2014). Peternakan kuda Desa Sempajaya Berastagi merupakan salah satu wilayah yang memiliki populasi kuda di Sumatera Utara, akan tetapi masalah penyakit seperti diare, turunnya bobot badan, turunnya produksi susu pada ternak yang menyusui, terhambatnya pertumbuhan dan turunnya daya tahan tubuh masih sering terjadi. Masalah penyakit tersebut salah satunya dapat disebabkan oleh 2
infeksi parasit gastrointestinal (Andrianty, 2015). Dalam kesehatan ternak upaya
pencegahan infeksi penyakit akibat cacing harus dilakukan sebelum infeksi. Salah satu cara mendiagnosis keberadaan dari jenis cacing parasit dalam tubuh ternak adalah dengan pemeriksaan tinja segar untuk mencari telur cacing parasit. Hal ini dilakukan untuk deteksi dini adanya infeksi cacing parasit terutama parasit pencernaan dengan cara yang cepat, mudah, dan efektif (Nezar dkk, 2014). Penelitian mengenai kejadian infeksi cacing parasit saluran pencernaan pada kuda delman di kota Bogor dengan menggunakan metode McMaster telah dilakukan oleh Ratnawati (2004), menunjukkan bahwa jenis-jenis nematoda yang menyerang kuda yaitu tipe strongyloid, oxyurid, dan ascarid. Selain itu, pada penelitian yang dilakukan oleh Setiawan dkk (2014), menunjukkan bahwa cacing nematoda gastrointestinal seperti Strongylus spp., Cyasthostomes spp., Triodontophorus spp., Strongyloides westeri, Oxyuris equi dan Parascaris equorum juga ditemukan pada kuda penarik cidomo di Kecamatan Selong Lombok Timur dengan menggunakan metode apung. Terkait dengan hal tersebut, maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui jenis dan tingkat serangan parasit gastrointestinal yang menginfeksi kuda khususnya di peternakan Desa Sempajaya Berastagi yang merupakan pusat rekreasi menggunakan kuda di Sumatera Utara, sehingga dapat dilakukan proses pencegahan dan optimalisasi peternakan kuda tersebut.
1.2. Perumusan Masalah
Kuda mempunyai peranan yang berpotensi cukup besar di masyarakat antara lain sebagai sumber pangan, alat transportasi, olah raga dan rekreasi (Mansyur dkk, 2006). Hal ini ditunjukkan oleh permintaan sumber pangan seperti daging dan susu kuda di Indonesia yang memiliki manfaat untuk kesehatan manusia. Kuda juga memiliki potensi yang sangat besar sebagai destinasi wisata terutama di daerah Berastagi. Banyak kendala yang dihadapi para perternak kuda, salah satunya adalah masalah penyakit. Serangan penyakit parasit merupakan penyakit yang bisa merugikan peternak karena dapat menurunkan berat badan ternak serta menurunkan produksi susu. Bagaimana jenis dan tingkat serangan 3
parasit gastrointestinal kuda (Equus caballus) di peternakan kuda Desa Sempajaya
Berastagi ?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah : a. Mengetahui jenis parasit gastrointestinal yang terdapat pada peternakan kuda di Desa Sempajaya Berastagi. b. Mengetahui tingkat serangan parasit gastrointestinal yang terdapat pada peternakan kuda di Desa Sempajaya Berastagi c. Mengetahui prevalensi parasit gastrointestinal yang terdapat pada peternakan kuda di Desa Sempajaya Berastagi d. Mengetahui intensitas parasit gastrointestinal yang terdapat pada peternakan kuda di Desa Sempajaya Berastagi
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah : a. Penelitian ini dapat memberikan informasi ilmiah mengenai jenis dan tingkat serangan parasit gastrointestinal yang menyerang kuda di peternakan kuda Desa Sempajaya Berastagi. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada peternak kuda di desa Sempajaya Berastagi mengenai cara pengendalian penyakit zoonosis akibat parasit gastrointestinal.