KELOMPOK VIII
ACHMAD SYAWAL
NURUL CHANDRA AMELIA
REZA FAHLEVI
SHELLA PUTRI NARISNANDA
T.P 2017/2018
SMA NEGERI 14 PEKANBARU
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. bahwa kami telah menyelesaikan
tugas mata pelajaran fisika dengan membuat laporan praktikum tentang Hukum Ohm, Ayunan
Sederhana, dan Koefisien Restitusi yang telah kami lakukan.
Dalam penyusunan tugas atau laporan ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi.
Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan laporan ini tidak lain berkat
bantuan, dorongan dan bimbingan ibu guru, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi
teratasi.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang
membutuhkan, khususnya bagi kami sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai, Amiin
Penyusun
Kelompok VII
Nama :
Achmad Syawal
Nurul Chandra Amelia
Reza Fahlevi
Shella Putri Narisnanda
HUKUM
OHM
HUKUM OHM
I. Tujuan : Menghitung hambatan listrik
II. Alat
1. Ampere meter
2. Volt meter
3. Lampu
4. Catu daya
5. Kebel
VI. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari hasil praktikum ini, antara lain :
1. Nilai hambatan pada rangkaian seri lebih besar daripada rangkaian paralel.
2. Hubungan antara tegangan dan kuat arus berbanding lurus, jika tegangan bertambah, maka kuat
arus bertambah.
3. Jika posisi amperemeter dan Voltmeter dan Amperemeter dipindah, maka akan memberikan nilai
kuat arus yang berbeda, hingga nilai hambatannya juga berbeda.
4. Hubungan antara Voltmeter dan Amperemeter pada rangkaian seri memberikan kuat arus yang
lebih besar daripada rangkaian paralel.
AYUNAN
SEDERHANA
AYUNAN SEDERHANA
Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu getaran. Secara matematis dapat
dirumuskan :
T = waktu untuk bergetar ./ Banyak getaran
Hubungan antara frekuensi dan periode adalah T = 1/f
Hubungan antara periode dan percepatan gravitasi :
𝑙
T = 2𝜋√ l : Panjang tali, g = percepatan gravitasi
𝑔
V. Data
Massa Benda = m
Percepatan
NO Panjang Benang (l) Waktu (t) Frekuensi Periode
Gravitasi Bumi
1 50 cm 10 s 1 Hz 1s 19,719 m/s2
2 60 cm 12 s 0,833 Hz 1,2 s 16,432 m/s2
3 70 cm 14 s 0,714 Hz 1,4 s 14,085 m/s2
4 80 cm 16 s 0,625 Hz 1,6 s 12,324 m/s2
5 90 cm 18 s 0,555 Hz 1,8 s 10,955 m/s2
VII. Pertanyaan
1. Dari hasil percobaan, bagaiman pengaruh perubahan massa beban terhadap periode ?
Jawab : Sangat berpengaruh, karena apabila panjang tali yang digunakan lebih pendek maka waktu
yang di perlukan untuk menghitung waktu ayunan bandul lebih sedikit dan sebaliknya.
2. Dari hasil Percobaan, bagaimana pengaruh panjang benang terhadap periode ?
Jawab : periode getaran sangat berpengaruh karena apabila panjang tali yang digunakan lebih
pendek maka waktu yang di perlukan untuk menghitung waktu ayunan bandul lebih sedikit
3. Dari hasil perhitungan, bagaimanakah nilai dari percobaan grafitasi bumi ?
Jawab : Dari data tersebut nilai percepatan gravitasi bumi secara praktek berbanding terbalik
dengan panjang tali artinya bahwa semakin panjang tali yang digunakan maka semakin
kecil pula nilai percepatan gravitasi yang diperoleh..
I. Tujuan
Menentukan Koefisien restitusi antara :
a. Bola tenis dengan lantai
b. Bola pingpong dengan lantai
c. Bola beklen dengan lantai
II. Teori
Bila sebuah benda dijatuhkan dari ketinggian h1 lalu setelah dipantulkan lantai mencapai
ℎ2
ketinggian h2, akan berlaku rumus, e = √ℎ1
Jenis / Kode Massa Ketinggian awal Tinggi I Pantulan (h2) Tinggi Pantulan (h2)
Bola (gram) (h1) (cm) (cm) II (cm) Rata-rata (cm)
100 cm 100 cm 60 cm
Tenis 115 cm 115 cm 75 cm
99,375 cm
(A) 130 cm 130 cm 90 cm
145 cm 145 cm 100 cm
160 cm 160 cm 105 cm
175 cm 175 cm 115 cm
190 cm 190 cm 120 cm
200 cm 200 cm 130 cm
100 cm 100 cm 50 cm
115 cm 115 cm 60 cm
130 cm 130 cm 65 cm
Pingpong 145 cm 145 cm 70 cm
77,5 cm
(B) 160 cm 160 cm 80 cm
175 cm 175 cm 90 cm
190 cm 190 cm 100 cm
200 cm 200 cm 105 cm
100 cm 100 cm 60 cm
115 cm 115 cm 70 cm
130 cm 130 cm 80 cm
Beklen 145 cm 145 cm 90 cm
93,125 cm
(C) 160 cm 160 cm 100 cm
175 cm 175 cm 110 cm
190 cm 190 cm 115 cm
200 cm 200 cm 120 cm
VI. Pertanyaan
1. a. Hitung harga koefisien restitusi tiap percobaan.
Jawab :
Bola Tenis
ℎ2 60
1) e√ℎ1 =√100 = 0,77
ℎ2 75
2) e√ =√ = 0,8
ℎ1 115
ℎ2 90
3) e√ℎ1 =√130 = 0,83
ℎ2 100
4) e√ℎ1 =√145 = 0,83
ℎ2 105
5) e√ℎ1 =√160 = 0,81
ℎ2 115
6) e√ =√ = 0,81
ℎ1 175
ℎ2 120
7) e√ℎ1 =√190 = 0,79
ℎ2 130
8) e√ =√ = 0,8
ℎ1 200
Bola Pingpong
ℎ2 50
1) e√ℎ1 =√100 = 0,77
ℎ2 60
2) e√ =√ = 0,72
ℎ1 115
ℎ2 65
3) e√ℎ1 =√130 = 0,7
ℎ2 70
4) e√ℎ1 =√145 = 0,69
ℎ2 80
5) e√ =√ = 0,7
ℎ1 160
ℎ2 90
6) e√ℎ1 =√175 = 0,71
ℎ2 100
7) e√ℎ1 =√190 = 0,72
ℎ2 105
8) e√ℎ1 =√200 = 0,72
Bola Beklen
ℎ2 60
1) e√ℎ1 =√100 = 0,77
ℎ2 70
2) e√ℎ1 =√115 = 0,77
ℎ2 80
3) e√ℎ1 =√130 = 0,78
ℎ2 90
4) e√ℎ1 =√145 = 0,78
ℎ2 100
5) e√ℎ1 =√160 = 0,79
ℎ2 110
6) e√ℎ1 =√175 = 0,79
ℎ2 115
7) e√ =√ = 0,77
ℎ1 190
ℎ2 120
8) e√ℎ1 =√200 = 0,77
VII. Kesimpulan
Semakin tinggi bola dijatuhkan, maka semakin tinggi pula pantulan bola tersebut. Sebaliknya,
semakin rendah bola dijatuhkan, maka semakin rendah pula pantulan bola tersebut. Dengan demikian,
tinggi pantulan bola berbanding lurus dengan tinggi awal bola dijatuhkan.