Anda di halaman 1dari 5

TERAPI PSIKORELIGI DALAM MENINGKATKAN KESEHATAN PASIEN

Nur Hidaayah

Fakultas Keperawatan dan Kebidanan


Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya, Jln. Smea 57 Surabaya
Email : nurhid@unusa.co.id

Abstract : Priority problem of clients who are hospitalized are vulnerable to anxiety and tend
to get depressed, so this ailment affects the healing process. Lying weak clients who will feel
saturated, thinking negatively about the condition of hers that never improved thus will lower
the body's immunity, increases the suffering of the impact a slowdown in the process of
adaptation and healing. Psikoreligi therapy is given in the form of guidance on the concept of
healthy hospitals from the viewpoint of religion, guidance for dhikr and prayer.Individuals
who have spiritual health, life becomes more sincere or resignation towards everything that is
given by God, so that will happen the process homeostasis (balance). All protectors are there
in the human body working with the obedience of worship, more closer to Allah SWT and
clever grateful so created an atmosphere of balance of neurotransmitters in the brain.
Keywords: psycoreligi, health, patient

Abstrak : Permasalahan utama klien yang dirawat di rumah sakit sangat rentan mengalami
rasa cemas dan cenderung mengalami rasa tertekan hingga depresi. Kondisi kritis ini dapat
berpengaruh terhadap penurunan imunitas tubuh meningkatkan penderitaan yang berdampak
menurunnya proses adaptasi dan penyembuhan penyakitnya. Tenaga kesehatan dalam hal ini
perawat dan dokter dapat menjadi pendukung kesembuhan pasien melalui terapi psikoreligi.
Pemberian terapi ini meliputi bimbingan tentang konsep sehat-sakit dari sudut pandang
agama, bimbingan untuk berdzikir dan berdoa. Individu yang mempunyai kesehatan spiritual,
hidup menjadi lebih ikhlas atau pasrah terhadap segala sesuatu yang diberikan oleh Allah,
sehingga akan terjadi proses homeostasis (keseimbangan). Semua protektor yang ada didalam
tubuh manusia bekerja dengan ketaatan beribadah, lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT
dan pandai bersyukur sehingga tercipta suasana keseimbangan dari neurotransmiter yang ada
di dalam otak.
Keywords: psikoreligi, kesehatan, pasien

PENDAHULUAN untuk menjawab atau mendapatkan


Permasalahan utama klien yang kekuatan ketika sedang menghadapai
dirawat di rumah sakit sangat rentan stress emosional, penyakit fisik, atau
mengalami rasa cemas dan cenderung kematian. Kekuatan yang timbul diluar
mengalami rasa tertekan hingga depresi. kekuatan manusia (Kozier,Erb,Blais &
Kondisi kritis ini dapat berpengaruh Wilkinson, 1995; Murray &Zentner,1993
terhadap penurunan imunitas tubuh cit Hamid 2000 dalam Fitriah 2015).
meningkatkan penderitaan yang Keterkaitan antara spiritualitas, kesehatan
berdampak menurunnya proses adaptasi dan sakit yaitu keyakinan spiritual sangat
dan penyembuhan penyakitnya (Putra, penting bagi perawat karena dapat
S.T, 2011). mempengaruhi tingkat kesehatan dan
Dimensi spiritual berupaya untuk perilaku perawatan diri klien.Beberapa
mempertahankan keharmonisan atau pengaruh dari keyakinan spiritual sebagai
keselarasan dengan dunia luar, berjuang berikut yaitu menuntun kebiasaan hidup

38
39 Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol. 11, No. 1, Februari 2018, hal 38-42

sehari-hari, sumber dukungan, sumber Tuhan dengan segala kekuasaan-Nya,


kekuatan dan penyembuhan, sumber mengucapkan baik secara lisan maupun
konflik (Hamid (2000), dalam Fitriah dalam hati segala kuasa-Nya. Dari sudut
2015). ilmu keperawatan jiwa atau kedokteran
Manusia sebagai makhluk ciptaan jiwa atau kesehatan jiwa, doa dan dzikir
Tuhan, telah diwajibkan untuk beribadah (psikoreligius terapi) merupakan terapi
kepada Allah SWT. Kita terkadang tidak psikiatrik setingkat lebih tinggi daripada
menjalankan secara maksimal atau psikoterapi biasa.
khusyuk karena sangat lemah iman,
merasa waktu kita terbatas dan bahkan METODE
menyalahkan situasi yang tidak Metode yang digunakan dalam
mendukung. Terapi psikoreligi jika penyusunan artikel tentang terapi
dilaksanakan secara maksimal akan psikoreligi dalam meningkatkan
menjadi tindakan yang efektif kesehatan klien ini adalah studi literatur,
menurunkan gangguan penyakit bahkan yaitu penulis terlebih dahulu meninjau
gangguan jiwa sekalipun (Sulistyowati, permasalahan yang menjadi issue di
Prihantini, 2015). dunia kesehatan (tempat pelayanan
Menurut Taylor, Lillis & Le kesehatan), selanjutnya penulis membaca
Mone (1997) dan Craven & Hirnle beberapa literatur terkait di tambah
(1996), faktor penting yang dapat beberapa penemuan dari hasil penelitian
mempengaruhi spiritualitas seseorang dan yang telah dilakukan sebelumnya
adalah pertimbangan tahap artikel yang kemudian menyusun
perkembangan, keluarga, latar belakang laporan artikel ini berdasarkan templet
etnik dan budaya, pengalaman hidup yang telah ditetapkan dalam jurnal ilmiah
sebelumnya, krisis dan perubahan, kesehatan.
terpisah dari ikatan spiritual, isu moral
terkait dengan terapi, asuhan HASIL DAN PEMBAHASAN
keperawatan yang kurang sesuai (Fitriah, 1. Hasil penelitian
2015). Berdasarkan hasil penelitian yang
Terapi Psikoreligi merupakan dilakukan oleh Saseno (2014) yang
tindakan penanganan pada klien dengan dilakukan di Panti Sosial Tresna Werdha
memakai upaya pendekatan psikologi Abiyoso Yogjakarta yaitu
dan spiritual melalui cara mendekatkan membandingkan antara kelompok kontrol
diri kepada Allah SWT. Terapi dan kelompok eksperimen dengan hasil
psikoreligi ini dapat diaplikasikan bahwa nilai Z sebesar -4.638 lebih kecil
melalui kegiatan ritual keagamaan, dari nilai Z pada tabel, dengan demikian
seperti sholat, membaca dan mengkaji terapi psikoreligius efektif terhadap
Al Qur’an, berdoa, dzikir (memanjatkan penurunan tingkat depresi pada lansia
pujian), membaca buku agama serta (Saseno, Arifah S, 2014).
mendengarkan ceramah keagamaan. Menurut penelitian yang
Semua hal tersebut dilakukan dengan dilakukan Sulistyowati dan Prihantini,
melibatkan sisi psikologis manusia yaitu pada tahun 2015 bahwa terapi psikoreligi
kekhusyukan saat melakukannya terhadap penurunan perilaku kekerasan,
(keyakinan, harapan, ketakutan kepada respon fisik, respon verbal dan respon
Allah SWT, tujuan dan arti hidup).Doa – emosi pada pasien skizofrenia yang di
doa dalam dimensi psikoreligius, doa rawat di Rumah Sakit Jiwa Daerah
berarti permohonan penyembuhan Surakarta.
kepada Tuhan Yang Maha Sedangkan penelitian yang
Esa.Sedangkan dzikir adalah mengingat dilakukan oleh Wakhidah, Umrotul
Hidaayah: Terapi Psikoreligi Dalam Meningkatkan Kesehatan Pasien 40

(2016) tentang Pengaruh terapi penggunaan metode terapi psikoreligi


psikoreligi terhadap penurunan skala yang diberikan akan lebih tepat. Cara ini
insomnia pada pasien hemodialisadi banyak digunakan oleh petugas
RSUD Semarang, mendapatkan hasil kesehatan di tempat pelayanan kesehatan.
bahwa, sebagian besar (64,7%) b. Metode Berkelompok
responden hanya mengalami insomnia Merupakan cara pembinaan jiwa
ringan setelah mendapatkan terapi melalui kegiatan keagamaan secara
psikoreligi. berkelompok seperti pertemuan dan
diskusi, seminar, ceramah dan acara
2.Pembahasan lainnya. Metode ini dapat berjalan lancar
Berdasarkan uraian beberapa hasil jika didukung lingkungan yang tenang,
penelitian diatas, bahwa perawat sebagai nyaman, jumlah kelompok tidak terlalu
petugas kesehatan dalam menjalankan besar dan pembahasan materi yang
asuhan keperawatannya perlu melakukan sangat terkait.
pengkajian spiritual pada pasien dan c. Metode Edukatif
keluarganya. Penemuan data subyektif Yaitu pasien menyampaikan
yang meliputi konsep Tuhan dan perasaan tertekan kepada perawat
keTuhanan, selanjutnya darimana sumber sampai tuntas, kemudian diakhiri dengan
harapan dan kekuatan, apa saja praktik memberi motivasi dan meyakinkan
agama dan ritual yang biasa dilakukan pasien tentang harapan hidupnya.
pasien dan keluarga, serta bagaimana d. Metode Direktif
hubungan keyakinan dengan kondisi Metode ini lebih bersifat
kesehatan saat ini (Yosep I, Sutini, 2014). mengarahkan pasien untuk berusaha
Kemudian data tersebut didukung oleh mengatasi problema yang dialami.
observasi yang menghasilkan data Perawat bersifat aktif memberikan solusi
obyektif meliputi afek (nada perasaan) dari kesulitan pasien.
dan sikap pasien dan keluarga terhadap e. Metode Non Direktif
penyakitnya, pola perilaku yang nampak Perawat bersifat pasif hanya
melalui verbal (ungkapan perasaan), fisik mendengarkan, penuh kesabaran namun
(menolak diobati atau tidak mau diberi aktif menganalisa hambatan dalam
pertolongan) serta hubungan pasien dan kesuksesan pasien mencapai hal yang
keluarga maupun lingkungan sekitarnya diinginkan.
(Jauhari, J, 2014). Selanjutnya perawat dan atau
Beberapa metode yang bisa dokter dapat menetapkan tindakan yang
digunakan dalam memberikan terapi akan dilakukan yaitu (Yusuf A, et al,
psikoreligi antara lain Anonymous 2017) :
(2014) : a. Nilai keyakinan spiritual pribadi
a. Metode Wawancara petugas terlebih dahulu.
Merupakan komunikasi dua arah b. Fokus pikiran pada persepsi klien
secara pribadi untuk mendapatkan fakta akan kebutuhan spiritualnya.
kejiwaan tentang kebiasaan keagamaan c. Yakinkan diri bahwa klien sangat
yang dilakukan pasien. Data ini akan membutuhkan spiritual.
dicatat secara rinci dan runut di buku d. Ketahui kesan nonverbal klien yang
catatan pasien dan disimpan secara baik. mencerminkan kebutuhan spiritual.
Buku ini akan digunakan kembali saat e. Berespon secara singkat terhadap
dibutuhkan. Catatan pribadi pasien ini ungkapan verbal, sikap dan perilaku
bisa di analisa dan diidentifikasikan klien.
kemudian digunakan sebagai bahan f. Jadilah pendengar yang aktif dan
pertimbangan perawat atau dokter dalam sabar.
41 Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol. 11, No. 1, Februari 2018, hal 38-42

g. Miliki rasa empati terhadap


penderitaan pasien.
h. Kenali respon awal saat terjadi SIMPULAN
depresi Simpulan yang dapat diambil
i. Bantu pasien menemukan hikmah berdasarkan penjelasan diatas bahwa
dari penderitaannya. pasien dan keluarga yang akan diberikan
j. Yakinkan bahwa pasien dapat terapi psikoreligi perlu :
memenuhi kebutuhan spiritualnya. 1. Dikaji tentang konsep keTuhanan,
k. Berikan respon etik & konflik yang harapan dan kebiasaan keagamaan
dialami (antisipasi hal yang tidak yang dilakukan, sikap, perilaku serta
perlu dilakukan perawat, agar pasien keadaan sakitnya.
tetap percaya kepada perawat). 2. Petugas kesehatan (perawat atau
l. Berikan dukungan apapun keputusan dokter) mendampingi pasien saat
pasien untuk menerapkan nilai melakukan ritual keagamaan akan
hidupnya. menambah tingkat keberhasilan
m. Sediakan tempat khusus saat pasien terapi.
membutuhkan untuk kegiatan 3. Perlunya kerjasama interdisiplin
spiritualnya. dalam melakukan terapi psikoreligi.
n. Tambahkan kegiatan rutin Evaluasi hasil yang didapat pasien
keagamaan seperti mendengar salah satunya adalah peningkatan
ceramah agama, buku spiritual, kesehatan. Terapi psikoreligi dapat
sholat malam, dan sebagainya. diterapkan pada pasien dengan
Perawat dapat mengukur berbagai kasus penyakit. Rumah sakit
keberhasilan tindakan yang dilakukan dapat menfasilitasi terapi ini dengan
dengan pernyataan verbal pasien dan menyediakan pembimbing rohani
kemampuan observasi, meliputi adanya : (Ustadz) yang bekerjasama dengan
1. Peningkatan spiritual pasien dan perawat, dokter dan tenaga kesehatan
keluarga lainnya. Terapi psikoreligi menjadi
2. Citra diri yang kuat & realistis salah satu keahlian perawat yang
3. Hubungan interpersonal yang dikuasai melalui mata kuliah
terbuka & hangat keperawatan jiwa dan Agama.
4. Mempertahankan misi dalam hidup
5. Meraih kembali harapan hidup DAFTAR PUSTAKA

Harapan akhir yang ingin dicapai Anonymous. (2014). BAB II TERAPI


setelah melakukan terapi psikoreligi ini PSIKORELIGIUS DAN NARKOBA.
adalah, pasien mampu : beristirahat repository.umy.ac.id/bitstream/handle/
dengan tenang, menyatakan menerima 123456789/11473/6.%20BAB%20II.p
keputusan moral atau etika, df?. diakse tanggal 20 Agustus 2017.
mengungkapkan rasa tenang dan dalam Fitria, N. (2015). Terapi Psikospiritual
di hati saat berhubungan dengan Allah Sebuah Hasil Penelitian.
SWT, menunjukkan hubungan yang https://nitafitria.wordpress.com/2009/0
hangat dan terbuka dengan pemuka 2/09/terapi-psikospiritual-sebuah-
agama, menunjukkan afek yang positif hasil-penelitian/. Diakses tanggal 20
tanpa rasa marah, bersalah dan ansietas, Agustus 2017.
menunjukkan perilaku lebih positif, Hamid, A.Y. (2008). Bunga Rampai
mengekspresikan arti positif terhadap Asuhan Keperawatan Kesehatan Jiwa.
situasi dan keberadaannya (Hamid, A.Y, Penerbit EGC. Jakarta.
2008).
Hidaayah: Terapi Psikoreligi Dalam Meningkatkan Kesehatan Pasien 42

Jauhari, J. (2014). Skripsi :Pengaruh Repository.unissula.ac.id/4609/. Diakses


Terapi Psikoreligius : Doa Dan Dzikir tanggal 5 September 2017
Terhadap Penurunan Tingkat Depresi
Pada Penderita Gagal Ginjal Kronik
Yang Menjalani Hemodialisa Di
Ruang Hemodialisa Rumah Sakit Kota
Semarang 2014.
artikel%20jurnal%20psikoreligi/peran
%20psikoreligi%20utk%20menurunka
n%20depresi%20pd%20pasien%20G
GK.pdf. Diakses tanggal : 20 Agustus
2017.
Putra, S.T. (2011). Psikoneuroimunologi
Kedokteran. Pusat penerbitan dan
percetakan Universitas Airlangga.
Surabaya.
Saseno, Arifah S. (2014) Jurnal
Keperawatan Jiwa . Volume 2, No. 1 :
Efektivitas Terapi Psikoreligius
Terhadap Penurunan Tingkat Depresi
Lansia Di Panti Sosial Tresna Werdha
Abiyoso Sleman Yogyakarta.
ppnijateng.org/.../11.-Efektifitas-
Terapi-Psikoreligius-terhadap-
penurunan-tingkat-Depresi lansia.
Diakses tanggal : 20 Agustus 2017
Sulistyowati, Prihantini. (2015). Jurnal
Terpadu Ilmu Kesehatan Volume 4
Nomer 1 : Pengaruh Terapi Psikoreligi
Terhadap Penurunan Perilaku
Kekerasan Pada Pasien Skizofrenia Di
Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta.
Artikel%20jurnal%20psikoreligi/peng
a-
ruh%20psikoreligi%20terhadap%20pe
nurunan%20PK.PD F. Diakses tanggal
: 20 Agustus 2017.
Yosep I, Sutini (2014). Buku Ajar
Keperawatan JIwa. Penerbit Refika
Aditama. Bandung.
Yusuf A, et al. (2017). Kebutuhan
Spiritual: Konsep dan Aplikasi dalam
Asuhan Keperawatan. Penerbit Mitra
Wacana Media. Jakarta.
Wakhidah, Umrotul (2016). Thesis :
Pengaruh Terapi Psikoreligi Terhadap
Penurunan Skala Insomnia pada
PasienYang Menjalani Hemodialisa di
RSUD Semarang.

Anda mungkin juga menyukai