Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS METODE VARIABLE COSTING UNTUK PERENCANAAN LABA

(STUDI KASUS PADA PT. SUMBER REJO, KANDANGAN )

Agus Athori

ABSTRAK

PT Sumber Rejo Kandangan adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri


tepung tapioka. Selama ini PT Sumber Rejo dalam merencanakan labanya belum
menggunakan analisis variable costing sehingga perencanaan yang dilakukan jarang bisa
terpenuhi. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui penggunaan metode variable
costing dapat digunakan sebagai alat untuk perencanaan laba bagi PT Sumber Rejo,
Kandangan.
Jenis Penelitian yang peneliti gunakan dalam penyusunan penelitian ini adalah jenis
penelitian deskriptif. Variabel yang diteliti adalah metode variable costing dan perencanaan
laba. Analisa data secara kuantitatif dengan menggunakan analisis deskriptif.
Selama ini PT. Sumber Rejo menggunakan perhitungan laba rugi menggunakan full
costing sehingga kesulitan dalam melakukan perencanaan produksi tahun berikutnya, hal ini
menyebabkan perusahaan dalam menentukan perencanaan laba tidak seimbang dengan
penentuan target produksi, akibatnya sering kali perencanaan laba tidak terpenuhi akibat dari
target produksi yang tidak sesuai, dengan menggunakan variabel costing akan mempermudah
proses perencanaan laba yang dapat disesuaikan dengan kapasitas produksi pertahunnya
sehingga perencanaan laba yang dibuat lebih nyata karena hanya memperhitungkan biaya-
biaya variabel dalam perhitungan biaya produksi. Berdasarkan perencanaan laba yang
ditetapkan oleh pihak PT. Sumber Rejo pada tahun 2015 adalah Rp. 1.400.000.000 maka
jumlah penjualan yang diperlukan untuk mencapai target laba tersebut Rp. 11.183.564.933
atau 7.498 ton produk. Penggunaan variabel costing dalam perencanaan laba yang dilakukan
dapat disertai dengan penganggaran biaya secara tepat karena perhitungan biaya berdasarkan
jumlah rencana produksi.
PT. Sumber Rejo diharapkan dapat menerapkan proses pelaporan laba rugi dengan
menggunakan metode direct costing dengan mempertimbangkan pemisahan antara biaya
tetap dengan biaya variabel sehingga akan lebih mudah dalam menentukan penentuan
perencanaan laba, penjualan dan produksi.

Kata Kunci : Perencanaan Laba, Variable Costing

PENDAHULUAN manajemen yang baik sangat dibutuhkan


Latar Belakang dalam mewujudkan tujuan perusahaan.
Manajemen dalam usahanya guna
Setiap perusahaan yang bergerak memperoleh laba yang optimal
dalam bidang apapun mempunyai tujuan memerlukan informasi biaya yang nanti
utama yaitu memperoleh laba yang akan digunakan untuk membantu
seoptimal mungkin dengan memanfaatkan manajemen dalam pengambilan keputusan
sumber ekonomi dan faktor-faktor yang menguntungkan. Salah satu masalah
produksi yang terbatas secara efektif dan untuk dapat mengelola perusahaan dengan
efisien. Semakin ketatnya persaingan saat baik adalah penetapan harga pokok
ini timbul karena banyaknya perusahaan produksi. Perhitungan harga pokok
sejenis yang bermunculan. Maka peran produksi yang tepat bisa untuk
menentukan harga jual dengan tepat pula, jumlah yang dikeluarkan tanpa ada suatu
sehingga dengan harga jual yang tepat perencanaan laba, sehingga perusahaan
dapat diharapkan akan mampu bersaing di hanya berpedoman pada semakin tinggi
pasar bebas. Sebaliknya perhitungan biaya tingkat penjualan semakin banyak laba
produksi yang kurang tepat dapat yang diperoleh. Hal tersebut menyebabkan
mengakibatkan perencanaan harga jual perusahaan selama ini mengalami
yang kurang tepat pula. Salah satu kesulitan untuk mengetahui volume
pengambilan keputusan yang dibuat oleh penjualan yang harus dicapai agar
manajemen adalah perencanaan laba. perusahaan dapat memperoleh laba yang
Perencanaan laba berhubungan dikehendaki.
dengan volume penjualan, hasil penjualan, Berdasarkan uraian diatas maka
biaya produksi serta biaya operasi peneliti tertarik untuk mengambil judul
perusahaan. Perencanaan laba berisikan “Analisis Metode Variable Costing
langkah-langkah yang akan ditempuh Untuk Perencanaan Laba” ( Studi Kasus
perusahaan untuk mencapai target laba pada PT. Sumber Rejo, Kandangan ).
yang diinginkan. Besar kecil laba
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu RUMUSAN MASALAH
harga jual produk, biaya-biaya yang Berdasarkan uraian latar belakang di
dikeluarkan dan kuantitas penjualan. Oleh atas, maka rumusan masalah adalah:
sebab itu seorang manajer harus bisa “ Bagaimana penggunaan metode variable
memahami, mengetahui dan costing dapat digunakan sebagai alat
mengkombinasikan faktor- faktor tersebut untuk perencanaan laba bagi PT. Sumber
agar target penjualan tercapai sehingga Rejo, Kandangan”.
dapat menghasilkan laba yang diinginkan
demi terjaminnya kelangsungan hidup BATASAN PENELITIAN
perusahaan. Penelitian ini dilakukan pada PT.
Dalam hal ini metode variable Sumber Rejo. Dalam penelitian ini peneliti
costing sangat membantu dalam hanya meneliti masalah analisis variable
pengambilan keputusan tersebut, sebab costing yang dapat digunakan sebagai alat
dengan metode variable costing dapat untuk perencanaan laba pada perusahaan
diketahui margin kontribusi tiap-tiap tepung tapioka PT. Sumber Rejo. Periode
produk yang dihasilkan oleh perusahaan. yang dianalisis adalah tahun 2015. Metode
Dengan diketahuinya angka contribution yang digunakan untuk memisahkan biaya
margin dalam metode variable costing, tetap dan biaya variabel adalah metode
manajemen perusahaan dapat melakukan kuadrat terkecil (Least Square Method),
perencanaan laba melalui analisis Break dan analisis titik impas ( Break Even Poin
Even Poin. Dengan analisis Break Even ) digunakan untuk mengetahui kondisi di
Poin manajemen akan mengetahui berapa mana perusahaan tidak memperoleh laba
besar batas keamanan di mana perusahaan dan juga tidak menderita rugi.
tidak memperoleh laba dan juga tidak
menderita rugi, sehingga manajemen dapat TUJUAN PENELITIAN
mengantisipasi kerugian yang mungkin Dari rumusan masalah di atas, maka
akan terjadi. tujuan dalam penelitian ini adalah untuk
PT Sumber Rejo Kandangan mengetahui penggunaan metode variable
adalah perusahaan yang bergerak di bidang costing dapat digunakan sebagai alat untuk
industri tepung tapioka. Selama ini PT perencanaan laba bagi PT Sumber Rejo,
Sumber Rejo dalam merencanakan Kandangan
labanya belum menggunakan analisis
variable costing. Perusahaan hanya MANFAAT PENELITIAN
membandingkan jumlah yang diterima dan a. Manfaat Operasional
Sebagai bahan pertimbangan perusahaan, struktur organisasi, dan proses
dalam pengambilan keputusan untuk produksi..
menetapkan kebijaksanaan sehubungan
dengan perencanaan laba perusahaan. TEKHNIK PENGUMPULAN DATA
b. Manfaat akademik Di dalam pengumpulan data yang
Menambah pengetahuan dan diperlukan dalam penelitian ini digunakan
pengalaman dalam praktek dilapangan instrument penelitian sebagai berkut:
serta menerapkan teori yang telah a. Interview
didapat selama menempuh kuliah. Wawancara dilakukan dengan
pemilik perusahaan untuk
RUANG LINGKUP PENELITIAN memperoleh data tentang : sejarah
Ruang lingkup penelitian ini singkat perusahaan, struktur
dititikberatkan pada analisis metode organisasi, dan proses produksi.
variable costing untuk perencanaan laba b. Dokumentasi
pada PT. Sumbe rejo, Kandangan. Periode Dari dokumentasi diperoleh data
yang akan dianalisis tahun 2013, 2014. tentang : Biaya produksi, laporan
laba-rugi, harga jual produk, dan
LOKASI PENELITIAN volume produksi.
Obyek penelitian yang peneliti
lakukan adalah PT. Sumber Rejo, Identifikasi Variabel
Kandangan yamg beralamatkan di Jl. Pare Dalam penelitian ini terdapat dua variabel:
Lama 168 di desa Pandean Kecamatan a. Metode Variable Costing
Kandangan Kabupaten Kediri. Alasan b. Perencanaan Laba
peneliti memilih perusahaan tersebut
karena manajemen bersifat terbuka Definisi Operasional Variabel
terhadap peneliti dan juga lokasi a. Metode Variable Costing
perusahaan yang strategis dan mudah Merupakan metode penentuan
dijangkau. harga pokok produk yang
membebankan unsur biaya produksi
JENIS DATA DAN SUMBER DATA yang bersifat variabel saja.
JENIS DATA b. Perencanan laba
a. Data Kuantitatif Merupakan kegiatan perusahaan
Data kuantitatif yang digunakan dengan merencanakan laba yang baik
oleh peneliti berupa data biaya melalui koordinasi kegiatan dan
poduksi, laporan laba-rugi, harga jual pengendalian guna meningkatkan laba
produk, volume produksi. perusahaan.

b. Data Kualitatif Tekhnik Analisis Data


Data kualitatif yang digunakan Langkah-langkah yang digunakan di
dalam penelitian ini berupa data dalam memecahkan masalah sebagai
tentang: sejarah singkat perusahaan, berikut :
struktur organisasi, dan proses a. Memisahkan biaya semi variabel ke
produksi. dalam biaya variabel dan biaya tetap
dengan menggunakan Metode kuadrat
SUMBER DATA terkecil (least square method).
Data Primer Metode ini menganggap bahwa
Data primer yang digunakan dalam hubungan antara biaya dengan volume
penelitian ini berupa data tentang : Biaya kegiatan berbentuk hubungan garis
produksi, laporan laba-rugi, harga jual lurus dengan persamaan regresi y =
produk, volume produksi, sejarah singkat a+bx, di mana y merupakan variabel
tidak bebas (dependent variabel) yaitu 1972. Pada tahun tersebut perusahaan
variabel yang perubahannya melakukan usaha kecil-kecilan dengan
ditentukan oleh perubahan pada peralatan mesin yang sangat sederhana
variabel x yang merupakan variabel sekali dan sangat terbatas jumlahnya,
bebas (independent variabel). sehingga tenaga kerja yang
Variabel y menunjukkan biaya, dipekerjakanpun juga tidak begitu banyak.
sedangkan variabel x menunjukkan Namun setelah berjalan beberapa
volume kegiatan. Dalam persamaan tahun, perkembangan usaha tersebut
tersebut a menunjukkan unsur biaya sangat menggembirakan sehingga Bapak
tetap dalam y sedangkan b Fenny Hermawan sebagai pemilik
menunjukkan unsur biaya variabel. sekaligus pemimpin perusahaan tersebut
Rumus perhitungan a dan b tersebut bermaksud melakukan penambahan
adalah sebagai berikut : peralatan produksi.
Y = a + bX Pada tahun 1974, dengan
Keterangan : pertimbangan di areal yang saat ini
Y = total biaya semi variabel ditempati merupakan tempat yang sangat
a = total biaya tetap strategis dan memenuhi syarat untuk
b = biaya variabel mendirikan suatu industri, maka Bapak
X = volume kegiatan produksi Fenny Hermawan dengan resmi
n xy   x y mendirikan perusahaan tepung tapioka
b UD. Sumber Rejo dengan surat ijin nomor
n  x 2  ( x ) 2 35/B/EK/1974.
Setelah berjalan beberapa tahun, oleh
karena perkembangan usahanya yang
a
 y  b x memuaskan, maka perusahaan
n mengadakan perluasan dan penambahan
mesin dan peralatan perusahaan. Sehingga
b. Merencanakan laba yang diinginkan UD. Sumber Rejo Kandangan Kediri pada
dengan menggunakan rumus tahun 1991 merubah bentuknya menjadi
perhitungan BEP (Break Even Poin). PT. Sumber Rejo dengan akte notaris No.
59 tanggal 2 September 1991 dan
Besarnya penjualan pada laba yang dikeluarkan oleh Notaris Hendrawan
diinginkan : Subrata, SH.
Penjualan = Biaya tetap + Biaya Kegiatan produksi PT. Sumber Rejo
variabel + Laba netto target menghasilkan tepung tapioka yang
Dengan melakukan perhitungan BEP dikemas dalam kemasan/bungkus dalam
(Break Even Poin) ini perusahaan sak dengan ukuran 50 kg dalam satu
dapat mengetahui kondisi dimana bungkus dan pembungkus tersebut
perusahaan tidak memperoleh laba dikemas dalam merek Jitu Merah, Ubi
dan juga tidak menderita rugi. Kayu dan Pimpa Mahkota.
Sejak awal berdirinya hingga
c. Analisis Hasil Perhitungan sekarang ini lokasi perusahaan tepung
tapioka ini memiliki tempat atau kediaman
HASIL PENELITIAN pada satu lokasi yaitu tepatnya di Jl. Pare
Profil Perusahaan PT. Sumber Rejo lama No. 168 di desa Pandean Kecamatan
Kandangan Kediri Kandangan Kabupaten Kediri.
Perusahaan tepung tapioka PT.
Sumber Rejo Kandangan Kediri, pada Pembahasan
awalnya belum berbadan hukum didirikan Selama ini perusahaan dalam
oleh Bapak Fenny Hermawan pada tahun perhitungan harga pokok produksinya
masih menggunakan metode full costing perhitungan perencanaan laba jangka
dan kebijakan operasional perusahaan pendek informasi yang relevan adalah
hanya berdasarkan pada kemampuan informasi yang berdampak terhadap hasil
secara kuantitas jadi perusahaan belum penjualan dan biaya variabel yang
pernah memperhitungkan produk mana keduanya untuk menghitung laba
yang memberikan keuntungan (kontribusi) kontribusi.
tertinggi atau terendah. Sehingga
perusahaan tidak mampu memperoleh laba Pemisahan Biaya Semi Variabel
secara maksimum karena kalah bersaing Untuk pemisahan biaya semi
dalam perhitungan harga jualnya variabel ke dalam biaya variabel dan biaya
Berdasarkan analisis diatas maka tetap peneliti menggunakan metode least
peneliti ingin memberikan alternatif square, persamaan umum yang digunakan
metode variable costing dalam adalah
perhitungan harga pokok produksi. Metode Y = a + bX
ini cukup relevan untuk perencanaan laba Keterangan :
jangka pendek perusahaan. Metode Y = Biaya Semi Variabel
variable costing didasarkan pada perilaku a = Komponen biaya tetap dari biaya
biaya yang hanya bersifat variabel saja. semi variabel
Maka untuk biaya overhead pabrik yang b = Koefisien regresi
bersifat semi variabel perlu dipisahkan X = Jumlah Produk
antara biaya variabel dengan biaya tetap. bX = Komponen biaya variabel dari
Ada beberapa metode untuk pemisahan biaya semi variabel
biaya semi variabel dan peneliti Untuk masing-masing biaya semi
menggunakan salah satu metode yaitu variabel yang terdiri dari biaya listrik,
metode kuadrat terkecil (least square biaya telepon dan biaya pemeliharaan
method) karena metode ini dianggap dapat dilakukan perhitungan sebagai
paling teliti dengan tingkat kesalahan yang berikut :
relatif lebih kecil. Kemudian untuk

Tabel 1
PT. Sumber Rejo Biaya Listrik Per 31 Des 2014
X
Y XY
No. Bulan (Volume X2
(Biaya)
Produksi)
1 Januari 700 ton Rp. 10.983.245 7.688.271.500 490.000
2 Februari 577 ton Rp. 9.141.392 5.274.583.184 332.929
3 Maret 691 ton Rp. 8.672.750 5.992.870.250 477.481
4 April 601 ton Rp. 11.777.581 7.078.326.181 361.201
5 Mei 593 ton Rp. 8.216.315 4.872.274.795 351.649
6 Juni 596 ton Rp. 11.092.135 6.610.912.460 355.216
7 Juli 556 ton Rp. 11.535.264 6.413.606.784 309.136
8 Agustus 569 ton Rp. 8.055.300 4.583.465.700 323.761
9 September 602 ton Rp. 11.764.275 7.082.093.550 362.404
10 Oktober 676 ton Rp. 10.374.950 7.013.466.200 456.976
11 Nopember 695 ton Rp. 10.696.493 7.434.062.635 483.025
12 Desember 603 ton Rp. 11.175.390 6.738.760.170 363.609
Jumlah 7.459 ton Rp. 123.485.090 76.782.693.409 4.667.387
Sumber : PT. Sumber Rejo Tahun 2015 diolah peneliti
n xy   x y = Rp. 117.127.573/tahun
b=
n x  ( x )
2 2 Berdasarkan perhitungan biaya listrik
tersebut maka dapat diketahui nilai biaya
= 12  76.782.693.409 - 7.459  123.485.090
variabel dan biaya tetap untuk biaya listrik
12  4.667.387 - 7.459 2
sebagai berikut :
= 921.392.320.908 - 921.075.286.310
Biaya tetap = Rp. 117.127.573/tahun
56.008.644 - 55.636.681
317.034.598
Biaya variabel = Rp. 123.485.090 –
= Rp. 117.127.57
371.963
= 852 = Rp. 6.357.517/tahun
a =  y  b x
n

= 123.485.090 - 852  7.459


12
= 117.127.573
12
= Rp. 9.760.631/bulan

Tabel 2
PT. Sumber Rejo Biaya Telepon Per 31 Des 2014
X
Y XY
No. Bulan (Volume X2
(Biaya)
Produksi)
1 Januari 700 ton Rp. 4.658.374 3.260.861.800 490.000
2 Februari 577 ton Rp. 4.295.617 2.478.571.009 332.929
3 Maret 691 ton Rp. 4.883.748 3.374.669.868 477.481
4 April 601 ton Rp. 4.352.895 2.616.089.895 361.201
5 Mei 593 ton Rp. 4.210.333 2.496.727.469 351.649
6 Juni 596 ton Rp. 4.131.285 2.462.245.860 355.216
7 Juli 556 ton Rp. 4.200.259 2.335.344.004 309.136
8 Agustus 569 ton Rp. 4.311.787 2.453.406.803 323.761
9 September 602 ton Rp. 4.310.908 2.595.166.616 362.404
10 Oktober 676 ton Rp. 4.876.690 3.296.642.440 456.976
11 Nopember 695 ton Rp. 4.795.406 3.332.807.170 483.025
12 Desember 603 ton Rp. 4.398.296 2.652.172.488 363.609
Jumlah 7.459 ton Rp. 53.425.598 33.354.705.422 4.667.387
Sumber : PT. Sumber Rejo Tahun 2015 diolah peneliti

b = n xy   x y
a =  y  b x
n x 2  ( x ) 2
n
= 12  33.354.705.422 - 7.459  53.425.598 = 53.425.598 - 4.718  7.459
12  4.667.387 - 7.4592 12
= 400.256.465.064 - 398.501.535.482 = 18.233.873
56.008.644 - 55.636.681 12
= 1.754.929.582 = Rp. 1.519.489/bulan
371.963 = Rp. 18.233.873/tahun
= 4.718
Berdasarkan perhitungan biaya telepon Biaya tetap = Rp. 18.233.873/tahun
tersebut maka dapat diketahui nilai biaya Biaya variabel = Rp. 53.425.598 –
variabel dan biaya tetap untuk biaya Rp. 18.233.873
telepon sebagai berikut : = Rp. 35.191.725/tahun

Tabel 3
PT. Sumber Rejo Biaya Pemeliharaan Per 31 Des 2014
X (Volume Y XY
No. Bulan X2
Produksi) (Biaya)
1 Januari 700 ton Rp. 5.172.500 3.620.750.000 490.000
2 Februari 577 ton Rp. 4.593.500 2.650.449.500 332.929
3 Maret 691 ton Rp. 6.066.500 4.191.951.500 477.481
4 April 601 ton Rp. 5.580.000 3.353.580.000 361.201
5 Mei 593 ton Rp. 5.112.500 3.031.712.500 351.649
6 Juni 596 ton Rp. 5.377.500 3.204.990.000 355.216
7 Juli 556 ton Rp. 5.250.500 2.919.278.000 309.136
8 Agustus 569 ton Rp. 5.251.000 2.987.819.000 323.761
9 September 602 ton Rp. 5.081.000 3.058.762.000 362.404
10 Oktober 676 ton Rp. 5.238.000 3.540.888.000 456.976
11 Nopember 695 ton Rp. 5.430.500 3.774.197.500 483.025
12 Desember 603 ton Rp. 5.091.500 3.070.174.500 363.609
Jumlah 7.459 ton Rp. 63.245.000 39.404.552.500 4.667.387
Sumber : PT. Sumber Rejo Tahun 2015 diolah peneliti

b = n xy   x y Rp. 40.982.583
n x  ( x )
2 2
= Rp. 22.262.417/tahun
= 12  39.404.552.5000 - 7.459  63.245.000
12  4.667.387 - 7.4592 Alokasi Biaya ke Dalam Biaya Variabel
= 472.854.630.000 - 471.744.455.000 dan Biaya Tetap
56.008.644 - 55.636.681 Penggolongan atau klasifikasi
= 1.110.175.000 biaya bermanfaat untuk menyusun
371.963
perencanaan kegiatan dan membuat
= 2.985 keputusan-keputusan khusus serta untuk
a = 
y  b x mengendalikan kegiatan operasional
n perusahaan.
= 63.245.000 - 2.985  7.459 Berdasarkan dari hasil perhitungan dengan
12 menggunakan metode least square,
= 40.982.583 diperoleh hasil komponen biaya tetap dan
12 biaya variabel dari seluruh biaya semi
= Rp. 3.415.215/bulan variabel untuk biaya listrik, biaya telepon
= Rp. 40.982.583/tahun dan biaya pemeliharaan maka perincian
biaya overhead pabrik adalah sebagai
Berdasarkan perhitungan biaya berikut:
listrik tersebut maka dapat diketahui nilai
biaya variabel dan biaya tetap untuk biaya
listrik sebagai berikut :
Biaya tetap = Rp. 40.982.583/tahun
Biaya variabel = Rp. 63.245.000 –
Tabel 4
PT. Sumber Rejo
Perincian Biaya Overhead Pabrik Variabel
Dan Biaya Overhead Pabrik Tetap
Tahun 2014
No. Uraian Biaya dalam Rupiah (Rp.)
Variabel Tetap Total
1 Personel 1.116.996.000 1.116.996.000
2 Listrik 6.357.517 117.127.573 123.485.090
3 Telepon 35.191.725 18.233.873 53.425.598
4 Pemeliharaan 22.262.417 40.982.583 63.245.000
Jumlah 63.811.659 1.293.340.029 1.357.151.688
Sumber : PT. Sumber Rejo Tahun 2015 diolah peneliti

Penentuan Harga Pokok Penjualan Jumlah produksi pada tahun 2014 adalah
Variabel 7.459 ton, sehingga besar biaya produksi
per tonnya adalah :
Penentuan harga pokok penjualan Biaya Produksi variabel = 8.187.424.604
yang dipakai dalam penelitian ini adalah / 7459
metode direct costing atau harga pokok = Rp. 1.097.657
variabel. Harga pokok variabel adalah / ton
suatu konsep penentuan harga pokok yang Sedangkan untuk biaya produksi per
hanya memasukkan biaya produksi ton untuk tahun 2014 dengan
variabel harga pokok, sedangkan biaya- menggunakan metode full costing dengan
biaya tetap dianggap sebagai biaya periode nilai HPP Rp. 9.480.764.633 dengan
yang langsung dibebankan kepada laba jumlah produksi 7.459 ton adalah
rugi periode terjadinya dan tidak Biaya Produksi = 9.480.764.633
diperlakukan sebagai biaya produksi. / 7.459
Biaya-biaya yang menjadi komponen = Rp. 1.271.050
harga pokok variabel adalah biaya bahan / ton
baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya Berdasarkan perhitungan biaya
sak, biaya pemutih, biaya bahan bakar dan produksi variabel dengan biaya produksi
biaya overhead variabel. Besarnya harga per ton terdapat perbedaan dengan selisih
pokok produksi variabel adalah sebagai 1.271.050 - 1.097.657 =
berikut: Rp. 173.393/ton.
HPP variabel = biaya bahan baku + Perbedaan biaya produksi berdampak
biaya tenaga kerja pada terjadinya perbedaan laba dan rugi.
langsung + biaya sak + Laporan laba rugi menurut metode
biaya pemutih + biaya variable costing menitikberatkan pada
bahan bakar + biaya penyajian biaya sesuai dengan perubahan
overhead variabel yang terjadi dengan volume kegiatan.
= 6.215.419.032+ Laporan laba rugi dengan menggunakan
1.661.727.314+ metode variable costing adalah sebagai
78.318.975 + 63.933.624 berikut :
+104.214.000+
63.811.659
= Rp. 8.187.424.604,00

Tabel 5
PT. Sumber Rejo Laporan Laba rugi (variable costing) Per 31 Des 2014
Penjualan Rp. 11.010.825.000
HPP Variabel Rp 8.187.424.604
Kontribusi Margin Rp. 2.823.400.396

Biaya Operasi :
Biaya Personel Rp. 1.116.996.000
Biaya Listrik Tetap Rp. 117.127.573
Biaya Telepon Tetap Rp. 18.233.873
Biaya Pemeliharaan Tetap Rp. 40.982.583
Biaya Adm & umum Rp. 27.527.300
Biaya Pemasaran Rp. 275.273.000
Jumlah Biaya Operasi Rp. 1.659.951.988
Laba Bersih Operasi Rp. 1.163.448.408

Sumber : PT. Sumber Rejo Tahun 2015

Perhitungan Perencanaan Penjualan Y = a + bX dengan X sebagai jumlah


Tahun 2015 penjualan dalam ton yang direncanakan
yaitu 7.498 sebagai berikut :
Besarnya penjualan pada laba yang Biaya Listrik
diinginkan untuk tahun 2015 sebesar Rp. Y = 117.127.573 + 852 X
1.400.000.000 adalah = 117.127.573 + 852 x 7.498
Penjualan = Biaya tetap + Biaya variabel = 117.127.573 + 6.388.296
+ Laba netto target = Rp. 123.515.869
= Rp. 1.659.951.988 + Rp. Biaya Telepon
8.187.424.604 + Rp. Y = 18.233.873 + 4.718 X
1.400.000.000 = 18.233.873 + 4.718 x 7.498
= Rp. 11.247.376.592 = 18.233.873 + 35.375.564
= Rp. 53.609.437
Harga jual per ton untuk masing- Biaya Pemeliharaan
masing kualitas produksi adalah tepung Y = 40.982.583 + 2.985 X
kualitas I dengan harga Rp. 87.500 / sak = 40.982.583 + 2.985 x 7.498
atau Rp. 1.750.000 / ton, tepung kualitas II = 40.982.583 + 22.381.530
dengan harga Rp. 75.000 / sak atau Rp. = Rp. 40.615.403
1.500.000 / ton dan tepung kualitas III
dengan harga Rp. 62.500 / sak atau Rp. Analisis Hasil Perhitungan
1.250.000 / ton. Harga jual rata-rata per Analisis variabel costing digunakan
tonnya adalah (1.750.000 + 1.500.000. + untuk memberikan informasi-informasi
1.250.000) / 3 = Rp. 1.500.000, sehingga yang sifatnya membantu seorang manajer
jumlah penjualan dalam ton yang untuk membuat keputusan-keputusan yang
direncanakan adalah terkait perencanaan dan pengendalian,
Penjualan = Rp. 11.247.376.592 / yang nantinya akan berpengaruh dalam
Rp. 1.500.000 pencapaian omset penjualan pada tahun
= 7.498 ton yang akan datang. Perusahaan tapioka PT.
Berdasarkan jumlah penjualan Sumber Rejo Kandangan Pare Kediri pada
tersebut maka dapat dilakukan tahun 2014 tingkat penjualannya sebesar
penganggaran untuk biaya-biaya semi Rp. 11.010.825.000 dan hasil penjualan
variabel berdasarkan persamaan regresi dalam ton sebesar 7.459. Dengan rincian
biaya tetap sebesar Rp. 1.659.951.988 dan kapasitas produksi pertahunnya
biaya variabel sebesar Rp. 8.187.424.604. sehingga perencanaan laba yang dibuat
lebih nyata karena hanya
Setelah diketahuinya tingkat memperhitungkan biaya-biaya variabel
penjualan dan total biaya tetap dan dalam perhitungan biaya produksi.
variabel pada tahun sebelumnya yaitu 3. Berdasarkan perencanaan laba yang
tahun 2014, maka langkah selanjutnya ditetapkan oleh pihak PT. Sumber Rejo
adalah dengan menggunakan data biaya pada tahun 2015 adalah Rp.
pada tahun 2014 perusahaan dapat 1.400.000.000 maka jumlah penjualan
menghitung berapa volume penjualan yang diperlukan untuk mencapai target
untuk mencapai laba yang diinginkan pada laba tersebut Rp. 11.183.564.933 atau
tahun yang akan datang yaitu tahun 2015. 7.498 ton produk.
Perusahaan harus mencapai volume 4. Penggunaan variabel costing dalam
penjualan agar target laba dapat terpenuhi, perencanaan laba yang dilakukan dapat
laba yang ditargetkan oleh perusahaan disertai dengan penganggaran biaya
adalah sebesar Rp. 1.400.000.000. Volume secara tepat karena perhitungan biaya
penjualan yang harus dicapai perusahaan berdasarkan jumlah rencana produksi.
agar target laba terpenuhi adalah sebesar
Rp. 11.247.376.592 dengan jumlah SARAN
penjualan dalam ton adalah 7.498. 1. PT. Sumber Rejo diharapkan dapat
Berdasarkan jumlah perencanaan menerapkan proses pelaporan laba rugi
penjualan pada tahun 2015 tersebut maka dengan menggunakan metode variabel
dapat dilakukan perhitungan anggaran costing dengan mempertimbangkan
biaya semivariabel untuk biaya listrik, pemisahan antara biaya tetap dengan
biaya telepon dan biaya pemeliharaan. biaya variabel.
Kondisi ini menunjukkan bahwa dengan 2. Melalui perhitungan laba rugi dengan
menggunakan variabel costing dalam menggunakan variabel costing akan
perencanaan laba yang dilakukan dapat mempermudah dalam melakukan
disertai dengan penganggaran biaya secara perencanaan laba karena basis
tepat karena perhitungan biaya perhitungannya berdasarkan jumlah
berdasarkan jumlah rencana produksi. produk yang diproduksi bukan pada
berdasarkan periode tertentu.
KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
KESIMPULAN
1. Selama ini PT. Sumber Rejo Garrison, Ray. 1987. Akuntansi Finansial.
menggunakan perhitungan laba rugi Jakarta : Erlangga.
menggunakan full costing sehingga
kesulitan dalam melakukan Hammer, Lawrence. 1996. Akuntansi
perencanaan produksi tahun berikutnya, biaya : perencanaan dan
hal ini menyebabkan perusahaan dalam pengendalian. Jakarta : Erlangga.
menentukan perencanaan laba tidak
seimbang dengan penentuan target Hammer, Lawrence. 1996. Akuntansi
produksi, akibatnya sering kali biaya : perencanaan dan
perencanaan laba tidak terpenuhi akibat pengendalian, jilid 2. Jakarta :
dari target produksi yang tidak sesuai. Erlangga.
2. Penyampaian laporan laba rugi dengan
menggunakan variabel costing akan Hansen dan Mowen. 2005. Management
mempermudah proses perencanaan laba Accounting Jilid 1. Penerjemah
yang dapat disesuaikan dengan Dewi Fitriasari dan Deny Arnos
Kwary. Edisi Ketujuh. Jakarta:
Salemba Empat. RA. Supriyono. 1999. Akuntansi Biaya
dan Akuntansi Manajemen untuk
Hansen dan Mowen. 2005. Management Teknologi Maju dan Globalisasi.
Accounting Jilid 2. Penerjemah Yogyakarta: BPFE
Dewi Fitriasari dan Deny Arnos
Kwary. Edisi Ketujuh. Jakarta: Samryn, LM. 1990. Akuntansi Manajerial
Salemba Empat. Suatu Pengantar. Jakarta : Erlangga.

Indriantoro, Alur (1999). Metodologi Simamora.1999. Akuntansi Manajemen.


Penelitian Bisnis. Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Empat
Yogyakarta : BPFE.
Usry, Milton. 1992. Akuntansi biaya :
Mulyadi. 2002. Auditing, Edisi 6. Jakarta : perencanaan dan pengendalian.
Salemba Empat. Jakarta : Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai