KELOMPOK 1
Disusun Oleh :
2019
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Hakikat Manusia Menurut Al-Qur’an & Hadist” ini dengan lancar dantanpa
halangan apapun.
Ucapan terima kasih tak lupa juga kami sampaikan kepada dosen
pembimbing mata kuliah Studi Pendidikan Agama Islam bapak Feri Irawan,
MPd.I atas bimbingannya serta teman teman kelas atas dukungan dan
kerjasamanya. Tak lupa juga kepada orang tua kami di rumah yang kami yakin
tak pernah luput doanya untuk kami.
Dalam penulisan makalah ini, kami yakin bahwa banyak sekali
kekurangan. Oleh karena itu kami mengaharap sekali kritik dan saran dari
pembaca sehingga akan membawa perbaikan untuk kedepannya. Dan yang
terakhir kami berharap makalah ini bermanfaat bagi siapapun yang
membacanya. Terimakasi.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
1.2.Rumusan Masalah
4
1.3 Tujuan
5
2.1 Konsep Manusia Menurut Al-Qur’an Dan Hadist
Dari ayat-ayat al-qur’an menyebutkan manusia dalam beberapa nama
:
A) Al-basyar
Kata al basyar kata basyar adalah jamak dari kata basyarah yang berarti
kulit .manusia di namai bsyar karena kulitnya Nampak jelas,danbebeda
dengan kulit binatang lain .
B) Konsep Al-insan
C) Konsep Al-nas
6
2.2 Proses penciptaan manusia menurut Al Qur’an dan
Hadist
A.Proses Kejadian Manusia Pertama (Adam)
Di dalam Al Qur’an dijelaskan bahwa Adam diciptakan oleh Allah dari
tanah yang kering kemudian dibentuk oleh Allah dengan bentuk yang
sebaik-baiknya. Setelah sempurna maka oleh Allah ditiupkan ruh
kepadanya maka dia menjadi hidup. Hal ini ditegaskan oleh Allah di
dalam firman-Nya :"Yang membuat sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-
baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah". (QS. As
Sajdah (32) : 7)Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia
(Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang
diberi bentuk". (QS. Al Hijr (15) : 26)
7
menerima hembusan ruh dari Allah.Hawa diciptakan dari sel/tulang
Adam. Penciptaan tersebut memberi penjelasan yang masuk akal
mengenai kesamaan antara peta genetik dan jumlah kromosom pada
kedua Adam dan Hawa.
Artinya: “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya
mereka menyembah-Ku“. (QS. Az-Zariyat: 56)
Jadi, jelas bahwa tujuan paling utama Allah menciptakan manusia adalah
agar mereka menyembah, mengabdi atau beribadah kepada-Nya.
Maksudnya adalah manusia diciptakan agar taat, tunduk dan patuh pada
perintah Allah SWT., dan menjauhi segala apa yang dilarang oleh-Nya.
8
Karena makhluk lain yang tidak berakal tidak mampu mengemban
amanah dari Allah SWT. Allah berfirman:
Allah berfirman:
9
Dari ilmu itulah akan melahirkan amalan. Jika kita berilmu namun tidak
diamalkan sama saja, semua akan sia-sia.
Ingat bahwa segala sesuatu yang kita lakukan di muka bumi ini akan
dimintai pertanggung jawabannya kelak di hari akhir. Semoga kita semua
mampu mengemban tugas dan amanah yang Allah berikan kepada kita
dan kita mampu menjaga diri kita dari segala kelalaian.
1. Kandungan ayat
a. Pengertian khalifah
10
Manusia sebagai khalifah ialah menjadikan manusia berkuasa di bumi.
Ayat ini menunjukkan bahwa khalifah adalah manusia yang merupakan
makhluk allah swt yang sempurna dan memiliki potensi dintara hawa
nafsu, pendengaran, penglihatan, hati dan lain-lain
b. Peranan khalifah
1) Menjadi pemimpin baik bagi orang lain maupun diri mereka sendiri
dalam upaya mencari ridho allah swt
11
Ketika memerankan fungsinya sebagai khalifah Allah di muka bumi, ada
dua peranan penting yang diamanahkan dan dilaksanakan manusia
sampai hari kiamat. Pertama, memakmurkan bumi (al ‘imarah). Kedua,
memelihara bumi dari upaya-upaya perusakan yang datang dari pihak
manapun (ar ri’ayah).
a) Memakmurkan Bumi
b) Memelihara Bumi
Melihara bumi dalam arti luas termasuk juga memelihara akidah dan
akhlak manusianya sebagai SDM (sumber daya manusia). Memelihara
dari kebiasaan jahiliyah, yaitu merusak dan menghancurkan alam demi
kepentingan sesaat. Karena sumber daya manusia yang rusak akan
sangata potensial merusak alam. Oleh karena itu, hal semacam itu perlu
dihindari.
12
Artinya : dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam kitab itu:
“Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua
kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan
yang besar“. (QS Al Isra : 4)
Sebagai seorang muslim dan hamba Allah yang taat tentu kita akan
menjalankan fungsi sebagai khalifah dimuka bumi dengan tidak
melakukan pengrusakan terhadap Alam yang diciptakan oleh Allah SWT
karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat
kerusakan. Seperti firmannya dalam surat Al Qashash ayat 77
Artinya: dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan
bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada
orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan
janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (QS AL Qashash :
7)
yaitu ibadah yang telah ditentukan waktunya, tata caranya, dan syarat-
syarat pelaksanaannya oleh nas, baik Al Qur’an maupun hadits yang tidak
boleh diubah, ditambah atau dikurangi. Misalnya shalat, puasa, zakat, haji
dan sebagainya.
13
Jadi, setiap insan tujuan hidupnya adalah untuk mencari keridhaan Allah
SWT, karena jiwa yang memperoleh keridhaan Allah adalah k=jiwa yang
berbahagia, mendapat ketenangan, terjauhkan dari kegelisahan dan
kesengsaraan bathin. Sedankan diakhirat kelak, kita akan memperoleh
imbalan surga dan dimasukkan dalam kelompok hamba-hamba Allah
SWT yang istimewa. Sebagaimana firman Allah SWT yang artinya: “Hai
jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas
lagi diridhainya. Maka masuklah dalam jamaah hamba-hambaku. Dan
masuklah ke dalam surgaku.” (QS Al Fajr : 27-30)
Jin dan manusia sebagai makhluk ciptaan Allah SWT mempunayi tugas
pokok di muka bumi, yaitu untuk mengabdi kepada Allah SWT.
Pengabdian yang dikehendaki oleh Allah SWT adlah bertauhid
kepadanya, yakni bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah. Jin dan
manusia wajib mengesakan Allah dalam segala situasi dan kondisi, baik
dalam keadaan suka maupun duka.
Petunjuk Allah hanya akan diberikan kepada manusia yang taat dan patuh
kepada Allah dan rasulnya, serta berjihad dijalannya. Taat kepada Allah
dibuktikan dengan menjalankan perintahnya dan menjauhi segala
larangannya. Taat kepada rasul berarti bersedia menjalankan sunah-
sunahnya. Kesiapan itu lalu ditambah dengan keseriusan berjihad,
berjuang di jalan Allah dengan mengorbankan harta, tenaga, waktu,
bahkan jiwa.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
15
DAFTAR PUSTAKA
https://updateberitamu.wordpress.com/2014/10/10/makalah-
proses-penciptaan-manusia-menurut-islam/
https://www.academia.edu/31315092/Proses_Penciptaan_Manus
ia_berdasarkan_Al-Quran_Hadits_dan_Sains.pdf
http://www.catatanmoeslimah.com/2017/03/tujuan-penciptaan-
manusia-menurut-islam.html
http://coretanpenapribadi.blogspot.com/2013/04/peranan-
manusia-sebagi-khalifah-di-bumi_5128.htm
http://www.smam9bekasi.sch.id/peranan-manusia-sebagai-
khalifah
https://dokumen-makalah.blogspot.com/2014/12/manusia-
sebagai-khalifah.html
16