Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Nuri Riskian1
Fitriyanti Bunga R2
Nuririskian1@gmail.com
Fitriyantibunga8@gmail.com
1
MahasiswaS1 Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Negeri
Malang
Malang
2
MahasiswaS1 Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Negeri
Malang
Malang
Abstrak: Dasar pemikiran dalam penelitian ini adalah melihat fenomena-
fenomena masyarakat berbudaya, tidak terkecuali fenomena gender. Fenomena
tersebut tentunya sudah tersaji dalam wujud data, salah satunya berbentuk prosa
fiksi seperti novel, roman, cerita pendek (cerpen), dan cerita bersambung
(cerbung). Penelitian yang akan masuk ke dalam bahasan paparan di bawah ini (1)
menyoroti gaya hidup dan perilaku tokoh-tokoh perempuan, (2) analisa bahasa
yang digunakan oleh tokoh-tokoh perempuan, dan (3) identitas perempuan dalam
budaya ketimuran. Sudut pandang yang digunakan oleh penyusun ketika
melakukan penelitian adalah membaca sebagai wanita agar tumbuh kesadaran
bahwa perbedaan jenis kelamin akan mempengaruhi pemaknaan cipta sastra.
Diharapkan penelitian ini dapat lebih memperkaya khasanah kajian kritik sastra
feminis dan tentunya membuka sudut pandang baru terhadap fenomena gender di
masyarakat.
Pengantar
Sastra merupakan ungkapan diri manusia dan hasil dari pemikiran,
pengalaman, atau perasaan dalam suatu bentuk gambaran konkret. Suatu karya
sastra ada sebagai wujud komunikasi penulis dalam menyalurkan perasaannya dan
dapat dinikmati oleh pembaca. Sastra juga dapat dikatakan sebagai bentuk
pengungkapan realita kehidupan masyarakat, sebagai manifestasi kehidupan
manusia melalui bahasa sebagai objeknya. Contoh salah satu karya sastra yang
dapat dinikmati oleh pembaca ada dalam bentuk karangan prosa yakni cerita
pendek atau cerpen. Cerpen atau cerita pendek yakni karangan pendek yang
berbentuk Prosa. Dalam cerpen dikisahkan sepenggal kehidupan tokoh, yang
penuh pertikaian, peristiwa yang mengharukan atau menyenangkan, dan
mengandung kesan yang tidak mudah dilupakan (Kosasih, 2006: 250). Cerita
pendek juga diartikan sebagai karangan pendek yang pada umumnya mengisahkan
masalah yang sederhana dan diceritakan secara singkat (Juanda, A & Rosdianto,
K, 2007: 325).
Dalam penelitian ini, penulis tertarik mengangkat cerpen karya Emha
Ainun Nadjib yang berjudul BH. Alasan penulis tertarik memilih kumpulan
cerpen karya Ehma Ainun Nadjib atau yang akrab disapa dengan Cak Nun ini
adalah dari gaya kepenulisannya yang padat dan terang-terangan di balik
sosoknya yang religius. Selain itu, yang menarik di sini yakni kelugasannya dalam
menggambarkan tokoh-tokoh perempuan yang menjadi subjek dalam cerpen-
cerpennya. Hal ini terkesan biasa jika penulis itu memang dari latar belakang
seorang perempuan, namun Cak Nun seakan tahu detail dimensi nyata kehidupan
perempuan dan berhasil mengalihwahanakan subjeknya dalam gaya bahasanya.
Hal tersebut dapat dirasakan pembaca dari tokoh-tokoh perempuan dalam
cerpennya. Padanya pula kajian dari sudut pandang sastra feminis bisa dikupas
lebih dalam. Dalam ilmu sastra, feminisme berhubungan dengan konsep sastra
yang mengarahkan fokus analisisnya pada perempuan. Hal ini sebetulnya tidak
terlepas dari dasar paham feminism yang mana feminis merupakan gerakan yang
dilakukan oleh kaum wanita untuk menolak sesuatu yang dibatasi dan kedudukan
yang dibawahi dominasi, baik dalam tataran ekonomi, politik, dan juga kehidupan
sosial lainnya. Pendekatan feminis dalam analisis karya sastra merupakan bidang
baru dalam kajian sastra Indonesia (Suaka, 2014: 127). Dasar pemikiran dalam
penelitian sastra berperspektif feminis adalah upaya pemahaman kedudukan dan
peran perempuan seperti tercermin pada karya sastra.
Metode
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif
kualitatif karena penulis ingin menggambarkan fakta keadaan maupun gejala yang
tersaji dalam kumpulan cerita pendek BH karya Emha Ainun Nadjib . Penelitian
deskriptif kualitatif adalah penelitian yang menggambarkan atau melukiskan
objek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya
(Nawawi dan Martini, 1996: 73). Penelitian deskriptif kualitatif berusaha
mendeskripsikan seluruh gejala atau keadaan yang ada, yaitu keadaan gejala
menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan (Mukhtar, 2013: 28). Sumber
data yang digunakan adalah cerita pendek berjudul “BH” karya Emha Ainun
Nadjib, diterbitkan oleh Penerbit Buku Kompas. Jakarta pada tahun 2005 dengan
tebal buku 242 halaman.
Hasil
Gaya Hidup dan Perilaku Tokoh-Tokoh Perempuan
Gaya hidup tokoh perempuan dalam kumpulan cerpen BH karya Cak Nun
digambarkan dengan cukup bebas sekaligus terbatas. Secara tidak langsung
mereka memiliki kebebasan berpikir dan keinginan yang tidak terbatas, namun
tersekat oleh kenyataan dan stigma masyarakat.
Analisa Bahasa yang Digunakan oleh Tokoh-Tokoh Perempuan
1.
Identitas Perempuan dalam Budaya Ketimuran
1.
Kesimpulan
Cerpen merupakan jenis karya sastra yang lebih diminati oleh pembaca
karena mampu mengemukakan kompleksitas cerita dalam bentuk dan waktu yang
sedikit.
Daftar Pustaka
Martini, M., & Nawawi, H. (1996). Penelitian Terapan. View in ( Google
Scholar).
Mukhtar, P. D., & Pd, M. (2013). Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif.
Jakarta: GP Press Group.
Juanda, A & Rosdianto, K. 2007. Intisari Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung :
Pustaka Setia.
Suaka, I.N. 2014. Analisis Sastra: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Penerbit
Ombak.