Anda di halaman 1dari 20

MIMBAR ADMINISTRASI

ISSN:9772581101001;
Vol. 1 No. 1, Oktober 2017

Inovasi Daerah Sektor Pariwisata


(Studi Kasus Inovasi Pembangunan Pariwisata
Kab Purworejo Jawa Tengah)

Agus Bahrudin
agusblitbang@yahoo.co.id

Abstract

With the ongoing reformation and now with the enactment of Law Number 23
Year 2014 on Regional Government, the regional development is directed to several
development policies that describe the change of development and regional development
as well as the management of financing through the reorganization of government
institutions and local officials in carrying out their duties and functions in order to realize
the implementation of democratic and decentralized development
Innovation becomes a necessity that needs to be done so that the existence of
government becomes meaningful. The hallmark of successful innovation is the creation
and utilization of new processes, new products, new services and new delivery methods,
resulting in significant improvements in efficiency, effectiveness and quality being
meaningful to the public.
Innovation of tourism becomes a necessity that must be done by local government
in the development of investment and increase of regional income. In the development of
tourism district Purworejo has been able to prepare a master plan for tourism
development. Aspects used in the development of tourism include the marketing of the
potential of tourism, management of tourism potential, development of tourism
destinations, the development of tourism marketing, and the development of the tourism
industry
Keywords: Innovation, local, development, tourism

daerah dituntut untuk mampu


A. Pendahuluan berkreasi dan berinovasi dalam
Dengan bergulirnya reformasi menggali potensi dan sumber
dan saat ini dengan berlakunya pendapatan daerah. Ciri inovasi
Undang – Undang Nomor 23 Tahun daerah yang berhasil adalah adanya
2014 tentang Pemerintahan Daerah, bentuk penciptaan dan pemanfaatan
maka pembangunan daerah proses baru, produk baru, jasa baru
diarahkan kepada beberapa dan metode penyampaian yang
kebijakan pembangunan yang baru,yang menghasilkan perbaikan
menggambarkan perubahan yang signifikan dalam hal efisiensi,
pembangunan dan pengembangan efektivitas maupun kualitas menjadi
daerah serta pengelolaan bermakna di mata publik
pembiayaan melalui penataan Pariwisata merupakan salah
kembali kelembagaan pemerintahan satu bidang potensi dan sumber
dan aparat daerah dalam pendapatan yang dapat
mengemban tugas dan fungsinya dikembangkan daerah.
agar terwujud penyelenggaraan Pengembangan pariwisata
pembangunan yang demokratis dan merupakan suatu rangkaian upaya
desentralistis. Oleh karena itu untuk mewujudkan keterpaduan

50
MIMBAR ADMINISTRASI
ISSN:9772581101001;
Vol. 1 No. 1, Oktober 2017

dalam penggunaan berbagai sumber dijadikan sebagai obyek


daya pariwisata mengintegrasikan wisata unggulan. Bagi daerah yang
segala bentuk aspek di dijadikan sebagai obyek wisata,juga
luar pariwisata yang berkaitan akan menghasilkan devisa bagi
secara langsung maupun tidak negara.
langsung akan kelangsungan Inovasi menjadi suatu
pengembangan pariwisata. keharusan yang harus dilakukan
(Swarbrooke 1996;99) daerah agar keberadaan pemerintah
Kepariwisataan menjadi bermakna Dalam
diselenggerakan berdasarkan asas melakukan pembangunan
manfaat, kekeluargaan, adil dan diperlukan kreaativitas daerah dalam
makmur, keseimbangan, menggali potensi sumber
kemandirian,kelestarian, partisipatif, pendapatan daerahnya salah satunya
berkelanjutan, demokratis, melalui sektor pariwisata. Namun
kesetaraan dan kesatuan. Dan dalam pengembangan pariwisata
pembangunan kepariwisataan tersebut seringkali dilakukan kurang
dilakukan berdasarkan asas optimal dan tidak sesuai dengan
sebagimana tersebut diatas yang potensi pariwisata yang dapat
diwujudkan melaluipelaksanaan dikembangkan di daerah. Oleh
rencana pembangunan karena itu daerah perlu menyusun
kepariwisataan dengan visi, misi dan rencana induk
memperhatikan keanekaragaman, pengembangan pariwisata daerah
keunikan, dan kekhasan budaya dan agar pengembangan pariwisata
alam, serta kebutuhan manusia daerah semakin terarah sesuai
untuk berwisata (Akhwan Nor2010 : dengan kebijakan dan regulasi
20 dan 22). pemerintah.
Adanya penetapan UU Dalam pengembanan potensi
Pariwisata oleh pemerintah, semua pariwisata daerah diharapkan
daerah yang ada di Indonesia mampu melakukan inovasi melalui
melalui dinas pariwisata setempat penyusunan rencana induk
mengembangkan dan melakukan pengembangan pariwisata. Apa
pembangunan terhadap potensialam sebenarnya rencana induk
yang dimilikinya untuk dijadikan pengembangan pariwisata (RIPP)
sebagai obyek wisata. Pemerintah dan bagaimana peran RIIP bagi
daerah dalam menarik perhatian dan pembangunan pariwisata?
minat kunjungan masyarakat, baik Bagaimana pula inovasi yang
melalui swasta maupun pemerintah dilakukan Kabupaten Purworejo
membangun semua fasilitas. seperti JawaTengah dalam pengembangan
pembangunan fasilitas pantai, potensi pariwisata?
pembangunan hotel atau
penginapan, pembangunan jalan,
pengadaan transportasi laut dan
fasilitas-fasilitas lain yang
mendukung. serta melakukan
berbagai macam promosi. agar
obyek wisata ditempat tersebut
mendapat pengunjung dan layak

51
MIMBAR ADMINISTRASI
ISSN:9772581101001;
Vol. 1 No. 1, Oktober 2017

B. Rencana Induk bertanggungjawab untuk


Pembangunan meningkatkan kunjungan
Kepariwisataan Provinsi wisatawan nusantara dan
Jawa Tengah mancanegara.
3. industri pariwisata yang
Tahun 2012-2017 berdaya saing,
Rencana Induk Pembangunan menggerakkan kemitraan
Pariwisata/Kepariwisataan usaha, bertanggungjawab
(RIPP/RIPK) ini adalah sebagai terhadap pelestarian
dokumen panduan atau dokumen lingkungan alam dan
induk baru yang membahas potensi sosial budaya.
pariwisata secara menyeluruh, 4. organisasi pemerintah
memuat konsep pengembangan daerah, swasta dan
yang fokus, strategi yang terarah, masyarakat, sumber daya
prioritas yang sistematis, manusia, regulasi,
menyesuaikan dengan regulasi yang optimalisasi pelayanan dan
baru dan adanya kepastian hukum mekanisme operasional
tentang perencanaan pengembangan yang efektif dan efisien
kepariwisataan .Rencana Induk dalam rangka mendorong
Pembangunan Kepariwisataan terwujudnya pembangunan
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012- kepariwisataan
2017 sesuai dengan Perda Provinsi berkelanjutan.
Jawa Tengah No. 10 Tahun 2012 Tujuan pembangunan
dijabarkan dalam pembangunan kepariwisataan Provinsi Jawa
kepariwisataan provinsi yang Tengah yaitu :
meliputi :destinasi kepariwisataan,
1. meningkatkan kualitas dan
pemasaran pariwisata,industri
kuantitas destinasi
kepariwisataan, kelembagaan
pariwisata.
kepariwisataan
2. mengkomunikasikan DPP
Visi pembangunan
dengan menggunakan
kepariwisataan Provinsi Jawa
media pemasaran secara
Tengah adalah Terwujudnya Jawa
efektif, efisien dan
Tengah sebagai Destinasi Pariwisata
bertanggungjawab.
Utama.
3. mewujudkan industri
Sedangkan misi untuk
pariwisata yang mampu
mewujudkan visi adalah sebagai
menggerakkan
berikut :
perekonomian nasional.
1. destinasi pariwisata 4. menggembangkan
memiliki keunikan lokal, lembaga pariwisata dan
aman, nyaman, menarik, tata kelola pariwisata yang
mudah pencapaian, mampu mensinergikan
berwawasan lingkungan, pembangunan destinasi
meningkatkan pendapatan pariwisata, pemasaran
masyarakat dan daerah. pariwisata, dan industri
2. pemasaran pariwisata yang pariwisata secara
efektif, sinergis dan profesional.

52
MIMBAR ADMINISTRASI
ISSN:9772581101001;
Vol. 1 No. 1, Oktober 2017

C. Destinasi Wisata Unggulan Sukuh dan sekitarnya,4) KPPP


Jawa Tengah Wonogiri dan sekitarnya,5) KPPP
Berdasar arahan Rencana Induk Tawangmangu dan sekitarnya.DPP
Pengembangan Pariwisata Jawa Borobudur-Dieng dan sekitarnya
Tengah, perwilayahan pembangunan terdiri dari 4 KSPP dan 2 KPPP,
Destinasi Pariwisata Provinsi terbagi meliputi :,1) KSPP Borobudur-
menjadi:1) Destinasi Pariwisata Mendut-Pawon-Magelang Kota dan
Provinsi (DPP), 2)Kawasan sekitarnya,2) KSPP Prambanan-
Strategis Pariwisata Provinsi Klaten Kota dan sekitarnya,3) KSPP
(KSSP), 3)Kawasan Pengembangan Merapi-Merbabu dan sekitarnya,4)
Pariwisata Provinsi (KPPP) KSPP Dieng dan sekitarnya, 5)
Perwilayah pembangunan DPP KPPP Purworejo dan sekitarnya, 6)
terdiri dari 6 DPP yang tersebar di KPPP Kledung Pass dan sekitarnya.
35 kabupaten/kota yaitu : 1) DPP DPP Tegal Pekalongan dan
Nusakambangan-Baturraden dan sekitarnya terdiri dari 2 KSPP dan 4
sekitarnya, 2) DPP Semarang- KPPP, meliputi :1) KSPP Tegal dan
Karimunjawa dan sekitarnya, 3) sekitarnya,2) KSPP Pekalongan
DPP Solo-Sangiran dan sekitarnya, Kota dan sekitarnya,3) KPPP
4) DPP Borobudur-Dieng dan Linggoasri-Petungkriyono dan
sekitarnya, 5) DPP Tegal- sekitarnyam,4) KPPP Batang dan
Pekalongan dan sekitarnya, 6) DPP sekitarnya,5) KPPP Pemalang dan
Rembang-Blora dan sekitarnya. sekitarnya,6) KPPP Kaligua-
DPP Nusakambangan- Malahayu dan sekitarnya. DPP
Baturraden dan sekitarnya terdiri Rembang Blora dan sekitarnya
dari 2 KSPP dan 3 KPPP, meliputi terdiri dari 1 KSPP dan 2 KPPP,
:1) KSPP Baturraden dan meliputi :1) KSPP Rembang dan
sekitarnya,2) KSPP Cilacap- sekitarnya,2) KPPP Blora dan
Nusakambangan dan sekitarnya,3) sekitarnya,3) KPPP Cepu dan
KPPP Karst Kebumen dan sekitarnya
sekitarnya,4) KPPP Serayu dan Berdasar kondisi
sekitarnya,5) KPPP Purbalingga dan kepariwisataan Provinsi Jawa
sekitarnya.DPP Semarang- Tengah diklasifikasikan menjadi :
Karimunjawa dan sekitarnya terdiri 1. Daya tarik unggulan
dari 4 KSPP dan 4 KPPP, meliputi (Gambar 0-1)
:1) KSPP Karimunjawa dan 2. Daya tarik unggulan
sekitarnya,2) SPP Semarang Kota yang perlu sentuhan
dan sekitarnya,3) KSPP (Gambar 0-2)
Gedongsongo-Rawapening dan
sekitarnya,4) KSPP Demak Kudus D. Rencana Tata Ruang
dan sekitarnya,5) KPPP Kendal dan Wilayah Kabupaten
sekitarnya,6)KPPP Jepara dan Purworejo Tahun 2011-
sekitarnya,7)KPPP Purwodadi dan 2031
sekitarnya.DPP Solo-Sangiran dan Penataan ruang wilayah
sekitarnya terdiri dari 2 KSPP dan 3 Kabupaten Purworejo bertujuan
KPPP, meliputi :1) KSPP Sangiran mewujudkan ruang Kabupaten
dan sekitarnya,2) KSPP Solo Kota sebagai kawasan agrobisnis yang
dan sekitarnya,3) KPPP Cetho

53
MIMBAR ADMINISTRASI
ISSN:9772581101001;
Vol. 1 No. 1, Oktober 2017

maju dan lestari berbasis pertanian 2. mempertahankan lahan


dan didukung pengembangan sektor pertanian pangan
bahari. berkelanjutan;
Kebijakan penataan ruang 3. mengembangkan potensi
wilayah Kabupaten Purworejo kawasan pesisir Selatan
meliputi: Kabupaten;
4. mengembangkan aktivitas
1. perwujudan dan
perikanan tangkap di
peningkatan peran sektor
wilayah lautan Kabupaten;
pertanian dan bahari sebagai
5. mengembangkan sektor
sektor basis pengembangan
pendukung pertanian dan
wilayah;
bahari.
2. peningkatan akses
Peningkatan akses pelayanan
pelayanan perkotaan dan
perkotaan dan perdesaan serta
perdesaan serta pusatpusat
pusatpusat pertumbuhan ekonomi
pertumbuhan ekonomi
wilayah dilaksanakan dengan
wilayah;
strategi meliputi:
3. peningkatan kualitas dan
jangkauan pelayanan 1. mengembangkan kawasan
jaringan sarana prasarana perkotaan dan pusatpusat
wilayah; pertumbuhan baru;
4. pelestarian dan peningkatan 2. mengembangkan pusatpusat
fungsi dan daya dukung pelayanan lingkungan
lingkungan hidup; perdesaan;
5. pengembangan dan 3. menjaga interaksi saling
peningkatan fungsi kawasan menguntungkan antar
dalam pengembangan pusatpusat pertumbuhan
perekonomian wilayah yang ekonomi wilayah.
mandiri, produktif, efisien, Peningkatan kualitas dan
dan berdaya saing dalam jangkauan pelayanan jaringan sarana
perekonomian nasional; prasarana wilayah dilaksanakan
6. pelestarian dan peningkatan dengan strategi meliputi:
nilai kawasan strategis dari
1. meningkatkan kualitas
sudut kepentingan sosial dan
jaringan prasarana dan
budaya;
sarana transportasi di
7. peningkatan fungsi kawasan
seluruh kecamatan secara
untuk pertahanan dan
terpadu;
keamanan negara.
2. meningkatkan jaringan
Perwujudan dan peningkatan
energi berupa
peran sektor pertanian dan bahari
pengembangan pemanfaatan
sebagai sektor basis pengembangan
sumber daya energi
wilayah dilaksanakan dengan
alternatif terbarukan;
strategi meliputi:
3. meningkatkan dan
1. mengembangkan kawasan memperluas layanan
agropolitan; jaringan prasarana dan
sarana telekomunikasi dan
informatika;

54
MIMBAR ADMINISTRASI
ISSN:9772581101001;
Vol. 1 No. 1, Oktober 2017

4. meningkatkan dan 6. mengelola pemanfaatan


memperluas layanan sumberdaya alam agar tidak
jaringan prasarana sumber melampaui daya dukung
daya air secara terpadu; lingkungan hidup.
5. mengupayakan keamanan Pengembangan dan peningkatan
pada keberadaan jaringan fungsi kawasan dalam pengembangan
transmisi dan distribusi perekonomian wilayah yang mandiri,
minyak yang melalui produktif, efisien dan berdaya saing
Kabupaten; dalam perekonomian nasional
6. meningkatkan kualitas dilaksanakan dengan strategi meliputi:
jaringan prasarana
1. mengembangkan kegiatan
lingkungan berbasis mitigasi
budidaya secara selektif di
bencana; dan
dalam dan di sekitar
7. meningkatkan kualitas
kawasan strategis
sarana pelayanan publik di
pertumbuhan ekonomi;
seluruh kecamatan secara
2. mengembangkan pusatpusat
terpadu.
pertumbuhan baru berbasis
Pelestarian dan peningkatan
pada potensi sumberdaya
fungsi dan daya dukung lingkungan
alam dan kegiatan budi daya
hidup dilaksanakan dengan strategi
unggulan; dan
meliputi:
3. meningkatkan pelayanan
1. membatasi pemanfaatan prasarana dan sarana
ruang di kawasan lindung kawasan sebagai penunjang
dan sekitarnya yang pengembangan ekonomi
mempunyai kecenderungan kawasan.
mengurangi fungsi lindung Pelestarian dan peningkatan nilai
kawasan; kawasan strategis dari sudut kepentingan
2. mengendalikan sosial dan budaya dilaksanakan dengan
pengembangan sarana dan strategi meliputi:
prasarana di dalam dan di
1. melestarikan keaslian
sekitar kawasan lindung;
kondisi lingkungan di dalam
3. mengembangkan kegiatan
dan sekitar KSK dari sudut
budidaya yang bersifat
kepentingan sosial dan
konservatif dan tidak
budaya;
terbangun di sekitar
2. melestarikan situs dan benda
kawasan lindung;
cagar budaya.
4. mengembalikan kondisi
Kawasan peruntukan pariwisata
kawasan lindung yang telah
terdiri atas:kawasan pariwisata
mengalami penurunan
budaya;kawasan pariwisata alam;
fungsi;
dankawasan pariwisata buatan. Kawasan
5. membatasi alih fungsi
pariwisata budaya berupa situs, makam,
peruntukan lahan
bangunan, dan kawasan cagar budaya
disesuaikan dengan daya
meliputi:Kecamatan
dukung lahan dan
Banyuurip;Kecamatan
kesesuaian lahan; dan
Purworejo;Kecamatan
Kutoarjo;Kecamatan Bagelen;Kecamatan

55
MIMBAR ADMINISTRASI
ISSN:9772581101001;
Vol. 1 No. 1, Oktober 2017

Bener;Kecamatan Butuh;Kecamatan 1. Pola Pemasaran Potensi


Loano; danKecamatan Pariwisata
Purwodadi.Kawasan pariwisata alam
berupa goa, air terjun, pantai, dan a. Paket Kunjungan Wisata
pemandangan alam lainnya Pola pemasaran potensi wisata di
meliputi:Kecamatan Kabupaten Purworejo merupakan
aligesing;Kecamatan Pituruh;Kecamatan kelanjutan dari pola pengembangan
Kemiri;Kecamatan Bruno;Kecamatan jalur/arus wisata yang direncanakan.
Purworejo;Kecamatan Purwodadi; Dalam pelaksanaan, selain
Kecamatan Ngombol; danKecamatan pengembangan mengembangkan paket
Grabag. wisata di dalam Kabupaten Purworejo
Kawasan pariwisata buatan juga melakukan kerjasama dengan
meliputi:Kawasan Geger Menjangan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY),
meliputi:Kecamatan Purworejo; dan Magelang, Wonosobo, Temanggung dan
Kecamatan Loano.Desa Wisata Kebumen, sehingga Purworejo menjadi
Somongari di Kecamatan area transit bagi kawasan pariwisata di
Kaligesing;Desa Wisata Jatimalang di kabupaten sekitar Purworejo. Selain
Kecamatan Purwodadi;Desa Wisata paket – paket wisata yang telah
Keburuhan di Kecamatan Ngombol;Desa ditentukan dari travel, ditawarkan
Wisata Ketawangrejo di Kecamatan beberapa event pariwisata yang ada di
Grabag;Desa Ekowisata Karangrejo di Kabupaten Purworejo, yaitu: Upacara
Kecamatan Loano;Desa Wisata Wirun di Adad Jolen (2 tahun sekali),
Kecamatan Kutoarjo;Desa Wisata Hutan Jamasan/upacara memandikan pusaka
Mayungsari di Kecamatan Bener;Bumi yang disimpan di Museum Tosan dan
Perkemahan Argoputro di Kecamatan kirab budaya berdirinya Kabupaten
Purworejo; dan kawasan lainnya yang Purworejo.
memiliki potensi untuk dikembangkan
b. Pola Promosi Wisata
sebagai kawasan pariwisata.
Pola promosi pariwisata di Kabupaten
E. Inovasi Pengembangan Purworejo terdiri dari:
Sektor Pariwisata di 1. Promosi di dalam Kabupaten
Kabupaten Purworejo Purworejo
Kemunculan inovasi dalam a. Penyediaan brosur – brosur
pemerintahan merupakan respon pariwisata secara silang antar
terhadap perubahan-perubahan yang obye wisata, ditiap obyek wisata
dibawa oleh berkembangnya globalisasi, sudah diperoleh brosur tentang
demokratisasi, dan desentralisasi obyek wisata lainnya
kemunculan inovasi bukanlah sebuah b. Penyediaan brosur sarana
kesengajaan tapi merupakanbagian dari pariwisata (hotel, rumah makan,
upaya untuk merekonstruksi tempat informasi pariwisata dan
penyelenggaraan pemerintahan agar lebih travel biro)
berorientasi pada kepentingan publik.
2. Promosi Keluar Kabupaten
Terdapat 5 elemen inovasi dalam
Purowrejo
pengembangan pariwisata di Kapupaten
Purworejo , yaitu : a. Menyebarkan brosur tentang
pariwisata Purworejo ke travel
biro dan hotel di Yogyakarrta,

56
MIMBAR ADMINISTRASI
ISSN:9772581101001;
Vol. 1 No. 1, Oktober 2017

Magelang, dan kota Linnya a. Lesgislasi/penyerahan urusan


seperti Semarang, Jakarta, b. Pemantapan koordinasi
Denpasar dan lainnya. c. Kerjasama antar daerah
b. Bekerjasama dengan dinas d. Pendayagunaan dinas pariwisata
pariwisata di Kota – Kota besar Kabupaten Purworejo
lainnya
3. Promosi Keluar Negeri 3. Pembangunan Daerah
Tujuan Pariwisata
a. Memasukan informasi
pariwisata dalam brosur yang 1. Menyusun Rencana Induk
berisi paket – paket wisata ke Pembangunan Pariwisata Daerah
Jawa Tengah – Indonesia dan Destinasi Pariwisata Unggulan
melalui travel biro di beberapa Daerah ;
kota di luar negeri a. Penyusunan Master Plan
a. Peran serta aktif dinas Destinasi Pariwisata Unggulan
pariwisata kabupaten dalam Daerah
stand promosi Indonesia di b. Penyusunan Rencana Tata
festival, pecan raya atau even Bangunan dan Tata Lingkungan
tertentu di beberapa kota du luar UKW dan Daerah Tujuan
negeri. Pariwisata Unggulan Daerah
2. Monitoring dan pengawasan oleh
2. Pengelolaan Potensi
Pemerintah Daerah terhadap
Kepariwisataan
penerapan Rencana Induk
Pengelolaan potensi kepariwisataan
Pembangunan Pariwisata Daerah
terdiri dari:
dan Destinasi Pariwisata Unggulan
1. Dinas pariwisata kabupaten Daerah
Purworejo sebagai lembaga yang
a. Penyusunan Tata Cara /
membatu pelaksanaan peraturan
Petunjuk Teknis Penetapan
pemerintah di bidang
Daerah Tujuan Pariwisata
kepariwisataan, harus selalu
Unggulan Daerah
meningkatkan profesionalisme
b. Monitoring dan Evaluasi
petugasnya.
Pelaksanaan Master Plan
2. Pemantapan perananan dinas
Pembangunan Destinasi
pariwisata dengan penuangan urusan
Pariwisata Unggulan Daerah
yang diserahkan padanya kedalam
c. Penyiapan rancangan peraturan
peraturan daerah.
tentang tata bangunan dan
3. Peningkatan koordinasi dengan
lingkungan pada daya tarik
instansi lain yang terkait.
wisata prioritas di Destinasi
4. Kerjasama antar daerah ditingkat
Pariwisata Unggulan Daerah
provinsi ataupun nasional dalam
d. Penetapan Perda Rencana Induk
bentuk konsultasi dan koordinasi
Pembangunan Pariwisata
operasional dan integrasi dan
Daerah
sinkronisasi rute pariwisata,
e. Penetapan Regulasi tentang
pramusisata dan lainnya
Indikasi Program Pembangunan
5. Program yang dikembangkan terdiri
f. Penetapan Regulasi Tentang
dari:
Tata Bangunan dan Tata

57
MIMBAR ADMINISTRASI
ISSN:9772581101001;
Vol. 1 No. 1, Oktober 2017

Lingkungan pada daya tarik dan komparatif serta daya saing


wisata prioritas di Destinasi daya tarik wisata alam, budaya
Pariwisata Unggulan dan khusus/ buatan yang sedang
berkembang
3. Meningkatkan koordinasi antara
b. Pengembangan jejaring
Pemerintah Daerah, pelaku usaha,
manajemen kunjungan terpadu
dan masyarakat
dengan daya tarik wisata terkait
a. Sosialisasi dan Publikasi di sekitar lokasi dalam konteks
Peraturan Daerah tentang regional, maupun nasional dan
Rencana Induk Pembangunan internasional
Pariwisata Daerah c. Peningkatan kualitas dan
b. Pembentukan Forum Kordinasi kapasitas sarana prasarana dasar
Teknis Kepariwisataan untuk meningkatkan kualitas
4. Mengembangkan daya tarik wisata kegiatan kepariwisataan di
baru di UKW sekitar lokasi daya tarik wisata

a. Fasilitasi perintisan 6. Mengembangkan diversifikasi atau


pengembangan daya tarik keragaman daya tarik wisata
wisata alam, budaya dan a. Pengembangan rentang aktifitas
khusus/ buatan bagi segmen wisata dalam berbagai skala
wisata massal (mass market) (hard - soft attraction) pada
maupun bagi segmen ceruk manajemen atraksi daya tarik
pasar (niche market) di kawasan wisata alam, budaya dan buatan/
yang belum berkembang khusus untuk menarik segmen
b. Fasilitasi perencanaan dan wisatawan massal (mass
perintisan pengembangan sarana market) dan segmen ceruk pasar
prasarana dasar di kawasan (niche market).
yang belum berkembang b. Pengembangan jenis-jenis
c. Fasilitasi pemberian arahan bagi atraksi lain dengan berbagai
masyarakat setempat mengenai tema di sekitar lokasi daya tarik
pengelolaan dan pemeliharan wisata utamanya serta
destinasi untuk mewujudkan jejaringnya dalam manajemen
community based tourism di kunjungan terpadu yang saling
kawasan yang belum melengkapi
berkembang.
7. Pengembangan UKW I sebagai
d. Fasilitasi para pelaku usaha
kawasan wisata sejarah, budaya,
didalam pengembangan
buatan dan belanja; pengembangan
kawasan pariwisata
UKW II sebagai kawasan bahari dan
5. Mengembangkan inovasi belanja; pengembangan UKW III
manajemen produk dan kapasitas sebagai wisata minat khusus,
daya tarik wisata untuk mendorong budaya, agrowisata; dan
akselerasi perkembangan UKW pengembangan UKW IV sebagai
a. Penguatan interpretasi dan wisata minat khusus, budaya,
inovasi produk dalam upaya agrowisata
meningkatkan kualitas daya 8. Meningkatkan pemberian insentif
tarik, keunggulan kompetitif untuk pembangunan fasilitas

58
MIMBAR ADMINISTRASI
ISSN:9772581101001;
Vol. 1 No. 1, Oktober 2017

pariwisata dalam mendukung a. Pengembangan skema regulasi


perintisan kawasan pariwisata untuk mengatur peran dan
tanggung jawab antara
a. Fasilitasi penyediaan lahan
pemerintah dan swasta dalam
untuk pengembangan sarana
pengembangan prasarana
usaha pariwisata dengan nilai
umum, fasilitas
kompetitif
b. Peningkatan koordinasi dan
b. Fasilitasi kemudahan perijinan
sinkronisasi antara pemerintah
bagi swasta dan masyarakat
dan swasta dalam pelaksanaan
dalam pengembangan sarana
kemiteraan dalam
usaha pariwisata
pengembangan prasarana
c. Fasilitasi kemudahan pinjaman
umum, fasilitas umum, dan
bank dengan suku bunga yang
fasilitas pariwisata di kawasan
rendah bagi swasta dan
pariwisata
masyarakat dalam
pengembangan sarana usaha 11. Mengembangkan dan menerapkan
pariwisata berbagai skema kemandirian
pengelolaan
9. Mengembangkan
prasarana/infrastruktur dasar untuk a. Pemberian kemandirian peran
mendukung kesiapan kawasan dan tanggung jawab kepada
pariwisata sebagai destinasi wisata otoritas pengelola kawasan
baru/rintisan dan/atau kawasan pariwisata yang sudah mapan
pariwisata yang akan dikembangkan dalam pengembangan prasarana
umum, fasilitas umum, dan
a. Fasilitas perintisan penyediaan
fasilitas pariwisata
jaringan listrik dan lampu
b. Pemberian peran dan tanggung
penerangan di kawasan
jawab kepada pemerintah
pariwisata
daerah secara otonom dalam
b. Fasilitasi perintisan
pengelolaan pengembangan
pembangunan jaringan air
prasarana umum, fasilitas
bersih di kawasan pariwisata
umum, dan fasilitas pariwisata
c. Fasilitasi pembangunan jaringan
pada kawasan pariwisata yang
telekomunikasi di
sudah berkembang
kawasanpariwisata
d. Fasilitasi penyediaan dan 12. Menyusun regulasi perijinan untuk
pengembangan Pusat Informasi menjaga daya dukung lingkungan
Pariwisata di kawasan
a. Pengembangan skema
pariwisata
pembatasan pembangunan
e. Peningkatan kualitas
prasarana umum, fasilitas umum
penyediaan tempat penjualan
dan fasilitas pariwisata pada
cinderamata (souvenir shop) di
kawasan pariwisata dalam
kawasan pariwisata
rangka menjaga keberlanjutan
10. Mengembangkan dan menerapkan daya dukung
berbagai skema kemitraan antara b. Kordinasi perijinan
pemerintah daerah dan swasta pembangunan prasarana umum,
(public private partnership) fasilitas umum dan fasilitas
pariwisata pada kawasan

59
MIMBAR ADMINISTRASI
ISSN:9772581101001;
Vol. 1 No. 1, Oktober 2017

pariwisata untuk menjaga e. Pengembangan kerjasama


keberlanjutan daya dukung dengan perusahaan angkutan
suatu kawasan pariwisata umum dan angkutan khusus
milik swasta dalam rangka
13. Mendorong penegakan peraturan
peningkatan kualitas layanan
perundang- undangan
bagi wisatawan
a. Pengembangan skema insentif f. Penyusunan studi kebutuhan
dan disinsentif dalam moda transportasi antar koridor
pembangunan prasarana umum, pariwisata daerah
fasilitas umum dan fasilitas
15. Mengembangkan sarana dan
pariwisata pada kawasan
prasarana transportasi darat, yang
pariwisata
menghubungkan antar koridor
b. Meningkatkan pengawasan
pariwisata
pembangunan prasarana umum,
fasilitas umum dan fasilitas a. Pembangunan shelter bis
pariwisata yang dapat pariwisata di tiap-tiap kawasan
berdampak negatif bagi wisata
lingkungan b. Peningkatan kualitas terminal
c. Peningkatan peran dan bis dan angkutan umum
tanggung jawab swasta dalam c. Peningkatan kualitas dan
pemeliharaan sarana umum, kuantitas jalan
fasilitas umum dan fasilitas d. Peningkatan kualitas dan
pariwisata pada kawasan kuantitas tourism signage
pariwisata e. Penambahan Armada
Transportasi Bus Pariwisata
14. Mengembangkan sarana moda
untuk jalur- jalur tertentu
transportasi yang menghubungkan
antar koridor pariwisata daerah 16. Menguatkan kelembagaan
masyarakat dalam pengembangan
a. Pengembangan angkutan wisata
kepariwisataan
yang memenuhi standar
kemanan dan kenyaman bagi a. Peningkatan kapasitas
wisatawan organisasi masyarakat lokal
b. Mengembangkan moda dalam pengembangan
transportasi yang hemat energi kepariwisataan
dan ramah lingkungan b. Peningkatan intensitas
c. Pengembangan angkutan wisata keterlibatan lembaga
antar koridor pariwisata daerah masyarakat dalam
yang memenuhi standar pengembangan kepariwisataan
keamanan dan kenyamanan bagi
17. Mengembangkan Keterlibatan
wisatawan
masyarakat dalam pola DMO
d. Pengembangan kerjasama
(destination management
dengan perusahaan angkutan
organization) dalam pengembangan
umum dan angkutan khusus
kepariwisataan
milik swasta dalam rangka
mendukung akesibilitas antar a. Pemetaan potensi dan
koridor pariwisata daerah kebutuhan penguatan

60
MIMBAR ADMINISTRASI
ISSN:9772581101001;
Vol. 1 No. 1, Oktober 2017

masyarakat lokal dalam masyarakat dalam mengenali


pembangunan kepariwisataan danmencintai tanah air
b. Perintisan pemberdayaan
a. Mengembangkan kegiatan study
potensi dan kapasitas
tour pariwisata di kalangan usia
masyarakat dalam
sekolah
pembangunan kepariwisataan
b. Mengembangkan kurikulum
c. Pelatihan dan Pendidikan
lokal berbasis budaya dan
tentang DMO
sejarah daerah
18. Meningkatkan kapasitas/skill serta c. Mengembangkan minat baca
produk layanan usaha ekonomi tulis remaja usia sekolah akan
masyarakat dibidang pariwisata sejarah, seni dan budaya
a. Fasilitasi peningkatan kapasitas 21. Meningkatkan pemahaman,
pengelolaan usaha wisata yang dukungan dan partisipasi
dikembangkan masyarakat lokal masyarakat dalammewujudkan sapta
di sekitar kawasan pariwisata pesona bagi terciptanya iklim
b. Fasilitasi pengembangan produk kondusif kepariwisataan setempat
dan layanan usaha ekonomi
a. Peningkatan sosialisasi sadar
yang dikembangkan masyarakat
wisata pada masyarakat lokal
lokal di sekitar kawasan
Satuan Kerja
pariwisata
b. Pengembangan media campaign
c. Fasilitasi pemberian modal
pada media massa lokal(cetak)
usaha kecil menengah bagi
dan elektronik tentang sadar
masyarakat di bidang pariwisata
wisata
d. Pendidikan dan pelatihan bagi
c. Pembinaan dan penataan
masyarakat dalam
kawasan wisata dan komunitas
pengembangan produk dan
masyarakat yang mencerminkan
layanan usaha ekonomi
prinsip-prinsip sadar wisata/
19. Mengembangkan regulasi yang sapta pesona 2.4.Revitalisasi
berorientasi untuk mendorong kelompok sadar wisata dan
perkembangan usaha ekonomi yang lembaga masyarakat untuk
dikembangkan oleh masyarakat mendukung pengembangan
lokal pariwisata
d. Pemberian bantuan fasilitas
a. Peningkatan kapasitas
sarana dan prasarana dalam
organisasi masyarakat lokal
rangka pengembangan
dalam pengembangan usaha
masyarakat lokal di sekitar
ekonomi masyarakat
kawasan pariwisata
b. Menyusun regulasi yang
mendorong keterlibatan pihak 22. Meningkatkan perbaikan jasa
swasta untuk mendukung pelayanan perpajakan untuk
pengembangan usaha ekonomi investasi penanaman modal dalam
masyarakat melalui program negeri dan modal asing di sector
corporate social responbility pariwisata
(CSR)
a. Penetapan Keringanan Pajak
20. Meningkatkan motivasi, dalam periode waktu tertentu
kesempatan, dan kemampuan bagi Pengembangan Investasi

61
MIMBAR ADMINISTRASI
ISSN:9772581101001;
Vol. 1 No. 1, Oktober 2017

b. Menurunkan tarif pajak daerah f. Penetapan negara-negara


yang berpotensi menyebabkan potensial sasaran promosi
kenaikan harga/jasa investasi pariwisata
g. Road show promosi investasi
23. Mengusulkan adanya Kawasan
sektor pariwisata ke negara-
Ekonomi Khusus Pariwisata
negara potensial
a. Penyusunan studi potensi KEK
27. Meningkatkan sinergi promosi
pariwisata
penanaman modal di bidang
b. Kordinasi dengan pemerintah
pariwisata dengan sector terkait
pusat
c. Membangun kesamaan persepsi a. Peningkatan kerjasama lintas
tentang KEK pariwisata dengan sektor terkait promosi investasi
seluruh unsur penyelenggara
pemerintahan dan stakeholder di 4. Pembangunan Pemasaran
daerah Pariwisata
24. Mengembangkan Deregulasi 1. Meningkatkan pemasaran dan
peraturan yang menghambat promosi untuk mendukung
perizinan penciptaan destinasi pariwisata yang
a. Penyesuaian atau kemudahan diprioritaskan
urusan kontrak tenaga kerja a. Intensifikasi promosi produk-
Satuan Kerja produk wisata unggulan daerah
b. Pengurangan jenis peraturan Satuan Kerja
perijinan
2. Mengembangkan promosi berbasis
25. Mengembangkan sistim informasi tema tertentu
investasi dibidang pariwisata
a. Program pemasaran dan
a. Penyediaan informasi profil promosi berbasis tema tertentu
investasi daerah melalui community marketing
26. Meningkatkan promosi investasi di dan kampanye pemasaran
bidang pariwisata di dalam negeri secara terencana dan terpadu
dan di luar negeri dengan pengembangan produk
sesuai tema.
a. Penetapan pemberian b. Program pemasaran dan
kemudahan bagi investasi sector promosi bertema khusus untuk
pariwisata yang mendorong mendatangkan wisatawan
peningkatan kunjungan massal
wisatawan dan lama tinggal c. Pengembangan bahan promosi
b. Pengembangan sekretariat secara tematik
bersama promosi investasi
c. Pengembangan berbagai 3. Akselerasi pergerakan wisatawan
marketing kit investasi a. Penciptaan program pemasaran
d. promosi investasi sektor dan promosi produk terpadu
pariwisata melalui media cetak, meliputi: penciptaan skema-
elektronik, dan internet skema promosi silang di
e. Penyediaan informasi mengenai sepanjang mata rantai industri
perizinan yang diperlukan. pariwisata dan yang terkait

62
MIMBAR ADMINISTRASI
ISSN:9772581101001;
Vol. 1 No. 1, Oktober 2017

b. Intensifikasi program promosi wisata untuk keluarga, kerabat, klan,


dan pemasaran berbasis dll, )
komunitas (community 5. Mengembangkan dan memantapkan
marketing), melalui: positioning
1) Promosi wisata pada media a. Penilaian dan penajaman
khusus komunitas tertentu kembali strategi positioning
(billing, majalah hobi, pariwisata Kabupaten
buletin organisasi, dll). Purworejo dengan
2) Pemanfaatan memfokuskan upaya promosi
pertemuan/event komunitas pada pasar domestik :
tertentu sebagai media Intensifikasi implementasi
promosi (pertemuan b. Penilaian dan penajaman
keluarga, komunitas hobi, kembali strategi positioning
dll). pariwisata yang fokus pada core
tourism products : Culture &
c. Intensifikasi pemasaran pada
Heritage
segmen remaja dalam rangka
c. Pengembangan program
meningkatkan rasa cinta tanah
pemasaran dan promosi yang
air, melalui:
bermuara pada brand image
1) Penyebaran informasi di yang telah ditetapkan secara
institusi pendidikan konsisten dan berkelanjutan
(sekolah, perguruan tinggi, d. Pengembangan media sosial
lembaga bimbingan belajar, sebagai media komunikasi
dll) utama dalam menyebarluaskan
2) Pengembangan insenfif dan brand image daerah
kerjasama antar pelaku
6. Meningkatkan kehadiran media
industry pariwisata dengan
dalam rangka meningkatkan citra
institusi pendidikan
positif pariwisata
d. Peningkatan kemudahan akses
a. Pengembangan PURWOREJO
dan skema pembiayaan
TOURISM CALL CENTER
perjalanan wisata, melalui:
b. Optimalisasi pemanfaatan
1) Potongan harga terusan media komunikasi pemasaran
(circuit discount) yang meliputi media on-line dan
2) Keuntungan ganda atas jasa off-line dalam tiga aras yaitu
tertentu (double benefit) social, mobile, dan experiential.
3) Kartu keanggotaan c. Peningkatan kualitas websites
(traveller/expatriate card) pariwisata
4) One entry ticket yang d. Pengembangan Tourism Cyber
berlaku untuk beberapa Campaign, melalui:
obyek wisata
1) E-Magazine, E-Brochure,
4. Intensifikasi pemasaran paket wisata E-Tourism Guide,
dan event tematik tertentu (tradisi interactive tools, dll
kelokalan, religious, weekenders, 2) Social networking machines
dan sebagainya, seperti: paket (facebook, twitter, youtube,
my space, flickr, dll)

63
MIMBAR ADMINISTRASI
ISSN:9772581101001;
Vol. 1 No. 1, Oktober 2017

3) Online events (contest, dan beragam jenis program


blogging events, dll) promosi wisatawan nusantara
dan mancanegara
e. Pengembanganlinkage jaringan
c. Pengembangan Tourism Cyber
e-marketing pariwisata
Campaign, melalui:
f. Pengembangan promosi produk-
produk wisata minat khusus 1) E-Magazine, E-Brochure,
melalui online portals E-Tourism Guide,
interactive tools, dll
7. Mengoptimalisasi pemanfaatan
2) Social networking
media komunikasi pemasaran, baik
machines (facebook,
media cetak maupun media
twitter, youtube, my space,
elektronik
flickr, dll)
a. Intensifikasi promosi paket- 3) Online events (contest,
paket wisata melalui brosur- blogging events, dll)
brosur, majalah, surat kabar, dll
d. Peningkatan kualitas websites
yang populer dibaca masyarakat
pariwisata Kabupaten
dalam bentuk advertorial
Purworejo melalui peningkatan
b. Intensifikasi promosi wisata
dan pengkayaan fitur-fitur
melalui program acara televisi
terkini e-book, e-brochure
dan radio, baik lokal, nasional,
dan internasional 1) Pengenalan dan sosialisasi
c. Intensifikasi promosi printing market intelligence untuk
material : brosur, leaflet dengan segmen wisatawan
(tema tertentu (Heritage, nusantara dan mancanegara
Culture & Heritage) (pembuatan program cerdas
d. Pendistribusian Kit Promosi melalui website seperti yang
dalam bentuk CD, DVD kepada sudah disediakan oleh para
segenap pelaku usaha, dan provider agen perjalanan)
pemerintah daerah yang 2) Community Marketing
diperkirakan memiliki dengan melibatkan
keterkaitan pasar komunitas hobbies(motor,
mobil) untuk
8. Mengembangkan EMarketing
menyelenggarakan event-
a. Pengembangan pemasaran dan event khusus (Gathering,
promosi wisata Kabupaten Auto Contest, Konser
Purworejo melalui website Amal, dsb)
pariwisata misalnya
9. Mengembangkan keterpaduan
mengenalkan destinasi-destinasi
sinergis promosi antar pemangku
domestik atau daya tarik wisata
kepentingan pariwisata daerah
minat khusus yang sesuai untuk
segmen wisatawan nusantara a. Koordinasi, integrasi dan
dan mancanegara sinkronisasi program pemasaran
b. Mengoptimalkan penggunaan dengan upaya peningkatan
social media marketing ekspor dan pengembangan
(Facebook, Twitter, Youtube) investasi.
sebagai media komunikasi
pemasaran untuk segala segmen

64
MIMBAR ADMINISTRASI
ISSN:9772581101001;
Vol. 1 No. 1, Oktober 2017

b. Penguatan promosi bermitra pelanggaran terhadap prinsip-


(co-marketing) dengan pelaku prinsip pemasaran yang
usaha pariwisata bertanggungjawab.
c. Pengembangan fasilitas
11. Menguatkan fungsi dan peran
penjualan secara langsung
promosi pariwisata di dalam negeri
(ecommerce)
kepada wisatawan untuk dapat a. Program pemasaran dan
membeli paket wisata secara promosi bertema khusus untuk
langsung mendatangkan wisatawan
massal melalui Direct Selling
10. Mengembangkan strategi pemasaran
atau event-event di pusat
berbasis pada pemasaran yang
perbelanjaan dalam bentuk
bertanggung jawab, yang
direct selling - consumer show
menekankan tanggung jawab
dan mall promotion di kota-kota
terhadap masyarakat, sumber daya
besar.
lingkungan dan wisatawan
b. Mengoptimalkan penggunaan
a. Pengembangan Norma, Standar, social media marketing
Prosedur dan Kriteria (NSPK) (Facebook, Twitter, Youtube)
serta implementasi Pemasaran sebagai media komunikasi
pariwisata yang pemasaran untuk segala segmen
bertanggungjawab dan beragam jenis program
b. Pengembangan konten bahan promosi wisatawan
promosi pariwisatayang c. Pengembangan promosi terpadu
menempatkan masyarakat lokal untuk event pariwisata dan
sebagai tuan rumah (host)dan budaya yang diselenggarakan di
penerima manfaat. Daerah (dukungan even daerah)
c. Peningkatan penggunaan media d. Promosi pariwisata melalui
promosi pariwisata yang ramah media cetak, elektronik, dan
lingkungan. (paperless and internet
recyclable material) e. Peningkatan kerjasama lintas
d. Pengembangan misi pendidikan sektor terkait promosi
melalui berbagai bentuk media pariwisata daerah
kepada wisatawan, masyarakat, f. Pemberian fasilitas/ruang
dan seluruh pemangku display bagi para pengusaha
kepentingan (stakeholders), kecil di bidang pariwisata untuk
seperti pengembangan panduan memamerkan produknya dan
does and don’ts, interpretation cendera mata khas daerah di
kit, dan film iklan responsible hotel.
tourism behavior g. Pengembangan cetak biru
e. Pengembangan pola-pola promosi pariwisata dalam
insentif dan penghargaan negeri
(reward) untuk upaya
12. Menguatkan dukungan, koordinasi
pemasaran yang
dan sinkronisasi terhadap Badan
bertanggungjawab kepada
Promosi Pariwisata Daerah dengan
pelaku usaha pariwisata
Badan Promosi Pariwisata Jawa
f. Pengembangan pola-pola sanksi
Tengah
(punishment ) untuk

65
MIMBAR ADMINISTRASI
ISSN:9772581101001;
Vol. 1 No. 1, Oktober 2017

a. Pembentukan dan a. Peningkatan sertifikasi seluruh


operasionalisasi BPPD (Badan usaha pariwisata di Kabupaten
Promosi Pariwisata Daerah) Purworejo
Kabupaten Purworejo b. Peningkatan standardisasi
b. Pengembangan kerjasama seluruh usaha pariwisata dari
promosi pariwisata Kabupaten level nasional ke internasional
Purworejo antara BPPD dengan c. Peningkatan kemampuan
Badan Promosi Pariwisata Jawa managerial dalam pengelolaan
Tengah usaha pariwisata berdaya saing
c. Pengembangan Pusat informasi internasional
digital di setiap kawasan wisata d. Peningkatan kualitas hotel di
berkelas nasional dan seluruh kawasan
internasional e. Peningkatan standard dan
kualitas hotel sebagai sarana
13. Menguatkan fasilitasi, dukungan,
MICE bertaraf internasional
koordinasi, dan sinkronisasi
f. Pengembangan sistem informal
terhadap promosi pariwisata
booking service bebas biaya
Kabupaten Purworejo di luar negeri
untuk semua produk/jasa
a. Partisipasi pada event-event / pariwisata yang dijual di
pameran di luar negeri dan Kabupaten Purworejo
dalam negeri dalam angka (bekerjasama dengan provider
mempromosikan pariwisata di telekomunikasi)
Kabupaten Purworejo
2. Menciptakan iklim usaha yang
b. Pengembangan jaringan
kondusif
informasi pariwisata di berbagai
lokasi strategis, a. Pengembangan sistem
c. Pengembangan cetak biru pendaftaran integratif untuk
promosi pariwisata luar negeri jenis usaha pariwisata yang
meliputi multi-aktivitas dan
14. 2. Menguatkan fungsi dan
multi- produk (contoh:
keberadaan promosi pariwisata di
perhotelan)
luar negeri melalui VITO (visitor
b. Penetapan penggunaan mata
indonesian tourism officer)
uang rupiah (price quotation)
a. Pengembangan fasilitas dalam penjualan produk wisata
penjualan secara langsung (e- di Kabupaten Purworejo
commerce) kepada wisatawan c. Peningkatan perlindungan usaha
untuk dapat membeli paket bagi industri spa lokal
wisata secara langsung. d. Pengembangan sistem
b. Menjalin kerjasama promosi pendaftaran usaha pariwisata
pariwisata dengan media cetak satu atap
dan travel agent luar negeri
3. Meningkatkan sistem dan skema
melalui VITO
fasilitasi untuk usaha pariwisata
5. Pembangunan Industri a. Pengembangan insentif
Pariwisata perizinan untuk melindungi
industry pariwisata lokal
1. Meningkatkan daya saing usaha
pariwisata

66
MIMBAR ADMINISTRASI
ISSN:9772581101001;
Vol. 1 No. 1, Oktober 2017

b. Fasilitasi komunikasi antara 7. Memperkuat mata rantai penciptaan


pemerintah, usaha pariwisata, nilai
dan masyarakat dengan
a. Intensifikasi dan efisiensi
menyelenggarakan forum
badan-badan promosi yang telah
koordinasi dan komunikasi
ada untuk kembali digunakan
secara reguler
sebagai wahana promosi
c. Pemberian insentif kepada
bersama dengan sumber dana
industri pariwisata yang
yang ditanggung bersama
menggunakan produk lokal dan
b. Pengembangan dukungan
produk UMKM
promosi di kawasan strategis
d. Pemberian fasilitas/ ruang
c. Pengembangan dukungan
display bagi para pengusaha
promosi di kawasan tertinggal
kecil di bidang pariwisata untuk
d. Peningkatan program
memamerkan produknya dan
pengembangan kawasan dalam
cendera mata khas daerah di
menyalurkan dana CSR dari
hotel
usaha-usaha pariwisata
4. Meningkatkan sistem dan skema e. Pengembangan skema
regulasi untuk usaha pariwisata kerjasama antarusaha pariwisata
dalam menciptakan paket dan
a. Peninjauan ulang prosedur dan
menjual produk wisata
persyaratan pemberian izin pada
perusahaan asing agar tidak 8. Mengembangakan pola–pola
merugikan usaha pariwisata kerjasama industry lintas sektor
antara pemerintah daerah, dunia
5. Meningkatkan penggunaan
usaha dan masyarakat
teknologi informasi dalam usaha–
usaha di kawasan pariwisata a. Peningkatan penyerapan local
content dalam usaha
a. Pengembangan Pusat informasi
akomodasi/hotel yaitu harus
digital di setiap kawasan wisata
menggunakan sekurang-
berkelas nasional dan
kurangnya 30% bahan lokal
internasional
b. Penggunaan sumber daya lokal
b. Pengembangan Jaringan
(SDM dan sumber daya lainnya)
Kerjasama secara online antar
dalam penyelenggaraan usaha
kawasan pariwisata
pariwisata, (misal: hotel harus
c. Pengembangan Sistem
menggunakan sekurang-
Informasi Manajemen (SIM) di
kurangnya 30% bahan lokal)
kawasan pariwisata di
c. Penerapan penggunaan minimal
Kabupaten Purworejo
30% bahan lokal dalam seluruh
6. Memfasilitasi pembentukan rantai industri pariwisata
organisasi industri pariwisata d. Penerapan penggunaan minimal
a. Memfasilitasi terbentuknya 30% SDM lokal dalam
Gabungan Industri Pariwisata penyelenggaraan usaha
Daerah Purworejo sebagai pariwisata
wadah dan coordinator 9. Menguatkan implementasi
kerjasama yang sinergis antar kerjasama dan monitoring serta
usaha pariwisata evaluasi kerja sama antara

67
MIMBAR ADMINISTRASI
ISSN:9772581101001;
Vol. 1 No. 1, Oktober 2017

pemerintah daerah, dunia usaha dan b. Pengembangan manajemen


masyarakat usaha pariwisata yang peduli
terhadap pelestarian budaya
a. Pengembangan forum kordinasi
setempat
implementasi program
kerjasama antara pemerintah
Penutup
daerah dan dunia usaha dalam
Inovasi pariwisata menjadi
pengembangan dan pemasaran
suatu keharusan yang mesti
destinasi-destinasi pariwisata
dilakukan pemerintah daerah dalam
b. Pengembangan forum kordinasi
pengembangan investasi maupun
dan sinkronisasi pelaksanaan
peningkatan pendapatan daerah.
program kerjasama dalam
Dalam mengembandkan inovasi
meningkatkan sadar wisata
sektor pariwisata perlu berpegang
melalui sapta pesona
pada RIPP yang memuat materi
c. Pengembangan skema dan
pokok ketentuan program
pelaksanaan monitoring dan
kepariwisataan, yang juga
evaluasi program antara
merupakan induk rencana umum
pemerintah daerah dan dunia
dan panduan rancangan, rencana
usaha dalam pengembangan dan
investasi, ketentuan pengendalian
pemasaran destinasi- destinasi
rencana dan pedoman pengendalian
pariwisata
pelaksanaan pengembangan objek
d. Pengembangan skema dan
wisata / kawasan.
pelaksanaan monitoring dan
Dalam implementasi kebijakan
evaluasi program kemitraan
pengembangan pariwisata
untuk menjamin tanggung
kabupaten purworejo menggunakan
jawab terhadap masyarakat
lima komponen inovasi yang
10. Mendorong tumbuhnya industri dilakukan meliputi pola pemasaran
yang ramah lingkungan di Koridor – potensi pariwisata, pengeloaan
Koridor Pariwisata Daerah potensi pariwisata, pembangunan
a. Pengembangan dan pedoman daerah tujuan pariwisata,
dan implementasi Analisis pembangunan pemasaran pariwisata,
Mengenai Dampak Lingkungan dan pembangunan industri
(AMDAL) untuk usaha-usaha pariwisata
pariwisata
b. Pengembangan pedoman
pelestarian sumber daya alam
Daftar Pustaka
Bahar dan Marpaung.
dan budaya untuk usaha-usaha
2000. Kepariwisataan. Jakarta: PT.
pariwisata
Gramedia Pustaka Utama
11. Mengembangkan manajemen Usaha
Pariwisata yang peduli terhadap Fandeli, Chafid (Editor). 2001. Dasar-
pelestarian lingkungan dan budaya dasar Manajemen Kepariwisataan
Alam. Yogyakarta: Liberty.
a. Pengembangan skema dan Sangkala.2013.InnovativeGovernme
implementasi program CSR nt,Yogyakarta:CapiyaPublishing.
yang mendukung
pengembangan destinasi wisata
dan masyarakat

68
MIMBAR ADMINISTRASI
ISSN:9772581101001;
Vol. 1 No. 1, Oktober 2017

Freeman, Jody. 1997. Collaborative Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata


governance in the administrative bekerja sama dengan Kelompok
state. UCLA Law Review 45:1. Penelitian dan Pengembangan
Kepariwisataan. 2003. Studi Analisis
Gartner, William C. 1996. Tourism Potensi Pasar Wisatawan
Development (Principles, Processes, Nusantara (Studi Kasus: Bali),
and Policies). New York: Van Laporan Akhir. Jakarta:
Nostrand Reinhold. . Kementerian Kebudayaan dan
Pariwisata.
Gunn, Clare A. 2002. Tourism Planning
(Basisc, Concepts, Cases). New Mahmudi. 2007. Manajemen Kinerja
York: Routledge. Sektor Publik. Yogyakarta: STIP
YKPM.
Hasibuan, Malayu. 2007. Manajemen
Sumber Daya Manusia (Edisi Safi’i. 2007. Strategi dan Kebijakan
Revisi). Jakarta: Bumi Aksara Pembangunan Ekonomi Daerah
Perspektif Teoritik. Malang:
Ismayanti. 2011. Pengantar Pariwisata. Averroes Press
Jakarta: Grasindo Suwarno,Yogi.2008.Inovasidi
SektorPublik.Jakarta:STIA-
Keban T, Yeremias. 2004. Enam LANPress
Dimensi Strategis, Administrasi
Publik, Konsep, Teori dan
Isu.Yogyakarta: Gava Media.

Lampiran

Gambar 0-1 Daya Tarik Unggulan

Gambar 0-2 Daya Tarik Unggulan yang Perlu Sentuhan

69

Anda mungkin juga menyukai