Anda di halaman 1dari 6

Seminar Nasional dan ExpoTeknik Elektro 2012 ISSN : 2088-9984

Perancangan Sistem Informasi Video Conference Untuk


Mendukung Rapat

Ferina Ferdianti 1) Lia Ambarwati 2) Melisa Chatrine Kamu 3) Paramitha Megarani 4)


Lily Wulandari 5)
1) 2) 3) 4) 5)
Teknik Informatika Universitas Gunadarma
Jalan Margonda Raya No. 100, Depok 16424, Indonesia
1)
ferinaferdianti@gmail.com,2) liaambar6@gmail.com, 3)
melisachatrine@ymail.com,4)paramithamegarani@gmail.com,5)lily@staff.gunadarma.ac.id

ABSTRAK yang seperti ini sering dinilai kurang efektif dan efisien
Meeting is a communication between 2 people or more khususnya bagi perusahaan yang memiliki banyak anak
in order to reach an agreement in a cooperation. cabang, karena ketika akan mengadakan kegiatan rapat
maka perusahaan harus mengeluarkan biaya khusus
Basicly, meeting is held in one location or in a specific untuk transportasi, konsumsi maupun kebutuhan lain
room as a gathering place for the participants. Meeting yang mendukung rapat agar dapat berjalan dengan
activity like this oftenly considered less of effectiveness lancar.
and not efficient, especially for a company that have Dengan perkembangan teknlogi yang semakin
many subsidiaries, because when a meeting will be canggih dewasa ini, komunikasi tidak hanya dapat
held in a certain location the participants must spend a dilakukan secara bertatap muka langsung melainkan
dapat juga dilakukan secara elektronik seperti, chatting
special charge for transportation, consumption, and
atau video conference. Video conference merupakan
other needs to support it. To overcome this problem, sistem yang dirancang untuk memudahkan dua orang
video conference can be the solution. With video atau lebih dalam berkomunikasi. Video conference
conferencing application design that is user friendly, memakai telekomunikasi audio dan video [4] sehingga
the meeting can run as usual in employees’ own room dengan adanya sistem ini manusia bisa berkomunikasi
without having to gather at a specific location or room dengan mudah tanpa batasan ruang dan waktu.
like a face to face directly. The author uses object- Video conference dapat digunakan sebagai media
rapat antar cabang perusahaan yang terhubung dengan
oriented modeling using modeling Unified Model
jaringan internet. Dengan adanya sistem video
Language (UML) in the design of information systems conference ini maka kegiatan rapat yang dilakukan oleh
to support video conference meeting. The purpose of antar cabang perusahaan dapat dilakukan dengan lebih
this paper is to solve the problem with the design of a efektif dan efisien karena perusahaan tidak perlu
computerized system. The results of this study is to mengeluarkan biaya lagi untuk transportasi peserta
demonstrate the design of video conferencing rapat. Dengan sistem ini, tentunya rapat dapat dilakukan
applications to support meetings and the design of di ruang kerja masing-masing peserta rapat. Dengan
dukungan perangkat teknologi yang canggih, peserta
application’s interface, where the application interface rapat juga bisa berkomunikasi dan bertukar informasi
is distinguished by the role of the participants in the layaknya pertemuan rapat dengan tatap muka secara
meeting. Diagrams that used in this information systems langsung.
are: Use case diagrams and Activity Diagram. Namun perkembangan dari aplikasi untuk video
conference saat ini masih kurang memenuhi kebutuhan
Keywords: Meeting, UML, Video conference penggunanya dan tampilannya yang masih kurang user
friendly terkadang membuat pengguna merasa kesulitan
dalam menggunakannya. Selain itu tidak tersedianya
1. Pendahuluan fitur berbagi file, media presentasi, dan perekam serta
penyimpanan video yang dapat digunakan untuk
Rapat adalah komunikasi timbal balik dengan sarana dukumentasi juga membuat video conference susah
bahasa antara dua orang atau lebih untuk memperdalam diterapkan untuk keperluan tertentu misalnya pada rapat
suatu masalah, agar dapat mencapai kesepahaman dan perusahaan.
memutuskan pengambilan langkah tertentu dalam Penulisan ini bertujuan untuk membuat rancangan
rangka suatu kerja sama yang tetap [2]. Umumnya rapat sistem video conference dengan menyediakan fitur-fitur
diadakan di satu lokasi atau ruangan tertentu sebagai untuk mendukung rapat misalnya berbagi file, media
tempat berkumpulnya para peserta rapat. Kegiatan rapat presentasi dan penyimpanan video agar video

D-144
Seminar Nasional dan ExpoTeknik Elektro 2012 ISSN : 2088-9984

conference dapat lebih sering digunakan dalam kegiatan 1. Membuat rancangan umum mengenai prosedur
rapat perusahaan. sistem video conference untuk mendukung kegiatan
Menurut Gough, Video Conferencing dapat dibagi rapat
menjadi 3 jenis, yaitu: Personal Video Conferencing,
2. Membuat Use Case Diagram
Business Video Conferencing, dan Web Video
Conferencing [5]. Video conference yang diterapkan 3. Membuat Activity Diagram
pada rapat perusahaan tergolong ke dalam Bussiness 4. Membuat rancangan tampilan aplikasi
Video conferencing, oleh karena itu sistem yang
dirancang harus memenuhi fitur-fitur untuk mendukung
kegiatan rapat seperti yang diuraikan pada paper [3]
2.1 Perancangan Umum Sistem Informasi Video
yang berjudul “Aplikasi Video Conference Dengan
Conference untuk Mendukung Rapat Antar
Kemampuan untuk berkomunikasi pada IPV4 dan
Cabang Perusahaan
IPV6”. Pada dasarnya fitur Business Video
Sistem yang penulis buat berupa aplikasi video
Conferencing sama seperti fitur Personal Video
conference yang dapat menghubungkan dua atau lebih
Conferencing namun perlu ditambah fitur-fitur berikut:
cabang perusahaan untuk melakukan rapat. Aplikasi
Kemampuan untuk berkomunikasi tidak hanya antara
dibuat dengan membagi anggota rapat, yaitu:
dua orang, namun bisa lebih, Fitur untuk berbagi file
1. Pemimpin Perusahaan
(file sharing), serta kemampuan untuk melakukan Pemimpin Perusahaan adalah pimpinan perusahaan
presentasi. yang memantau jalannya rapat. Pemimpin dapat
Setelah mengetahui fitur-fitur yang dibutuhkan memberikan saran, kritik, dan komentar selama
dalam pembuatan rancangan, penulis membuat rapat berlangsung seperti peserta rapat.
rancangan sistem video conference dengan 2. Pembicara
menggunakan UML (Unified Manipulation Language).
Pembicara adalah karyawan yang mengadakan dan
UML merupakan bahasa standar pemodelan visual
menyiapkan materi rapat. Pembicara di dalam
(visual modeling) yang bekerja dalam object-oriented aplikasi video conference ini melakukan kegiatan
untuk menentukan, memvisualisasikan,
seperti menentukan materi rapat, mengunggah
mengkonstruksi, dan mendokumentasikan elemen-
materi, menentukan peserta rapat, menunjuk
elemen informasi yang terdapat dalam sistem software
moderator yang mampu mengatur jalannya rapat,
[1]. UML terdiri dari diagram-diagram yang
serta memilih notulen yang mencatat hasil rapat.
menggambarkan permasalahan maupun solusi dari
3. Notulen
permasalahan suatu model [6]. Diagram yang umum ada Notulen adalah anggota rapat yang bertugas
dalam pemodelan dengan UML, diantaranya: Use case
mencatat materi yang dibicarakan dan membuat
diagram, Activity diagram, Class diagram, Sequence
laporan hasil rapat. Pada aplikasi ini peran notulen
diagram, Object diagram, Collaboration diagram,
sama seperti peserta rapat.
Statechart diagram, Componen diagram, Deployment
4. Moderator
diagram.
Moderator adalah anggota yang bertugas
Penulis hanya menggunakan 2 jenis diagram dalam
mengawasi dan mengatur jalannya rapat secara
menggambarkan operasional sistem yang penulis
teknis agar tetap tertib dan terkendali. Hal ini
rancang, yaitu: Use Case Diagram dan Activity
bertujuan agar rapat yang berlangsung melalui
Diagram. Use Case Diagram merepresentasikan sebuah
aplikasi video conference tetap terlihat formal.
interaksi antara aktor dengan sistem. Sedangkan
5. Peserta Rapat
Activity Diagram menggambarkan berbagai alur Peserta Rapat adalah karyawan yang diundang
aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, untuk mengikuti rapat. Mereka mampu
bagaimana masing-masing alur berawal, keputusan memberikan pendapatnya setelah mendapatkan hak
yang mungkin terjadi dan bagaimana mereka berakhir. untuk berbicara dari moderator.
Dalam penulisan ini akan dibahas perangkat apa saja
yang digunakan untuk mendukung kinerja sistem,
Fitur-fitur yang ada di dalam aplikasi ini adalah
mekanisme sistem video conference bekerja. Selain itu,
video conference (memungkinkan setiap cabang dapat
pada penulisan ini juga akan memuat rancangan sistem terhubung melalui video), berbagi file (memungkinkan
dan rancangan tampilan aplikasi dari sistem ini yang
terjadinya pertukaran, pengiriman, dan pengunduhan
mudah digunakan oleh pengguna khususnya peserta
berkas), tombol untuk mengizinkan anggota rapat untuk
rapat untuk berkomunikasi, melakukan presentasi, serta berbicara, serta menu untuk keluar.
berbagi informasi dengan mengunggah maupun Pada dasarnya, video conference mengacu pada
mengunduh materi rapat. teknologi komunikasi di mana video dan suara yang
terpadu dapat terhubung ke orang lain atau pengguna
yang berada di daerah lain. Tujuannya adalah untuk
2. Hasil dan Pembahasan memecahkan hambatan dalam komunikasi dengan
menciptakan suatu cara di mana orang-orang yang
berada di tempat yang berbeda-beda dapat melakukan
Langkah penulisan ini adalah sebagai berikut:
komunikasi seakan mereka berkumpul dalam satu
ruangan secara real time. Real time berarti para pihak
D-145
Seminar Nasional dan ExpoTeknik Elektro 2012 ISSN : 2088-9984

dapat bertukar pikiran dan berkomunikasi tanpa begitu mengatur jadwal rapat, melakukan pemanggilan anggota
banyak penundaan. Oleh karenanya, dibutuhkan rapat untuk memulai rapat.
peralatan dan perancangan sistem yang baik untuk Pembicara memulai rapat dengan menentukan topic
mewujudkan sebuah komunikasi yang berkualitas. dan meng-upload file dahulu. Lalu moderator
Agar sebuah video conference dapat berjalan, membagikan file tersebut untuk kemudian di-dowload
masing-masing pihak harus memiliki komputer pribadi oleh peserta rapat.
dengan memori tinggi, web cam, mikrofon, dan Setelah peserta rapat menerima file, pembicara
broadband internet dengan koneksi berkecepatan tinggi. memulai rapat dengan video conference dan
Di dalam sistem aplikasi video conference yang penulis menampilkan materi rapat pada layar laptop. Peserta
buat, terdapat beberapa kegiatan, seperti penentuan pun menerima video secara real time. Sementara video
anggota rapat, mengirim video, menerima video, conference berlangsung aplikasi akan merekam semua
mengirim audio, menerima audio, mengirim file, video yang dikirim dan menyimpannya untuk
menerima file, merekam, video dan menyimpan video. dokumentasi rapat.
Peserta juga dapat menyampaikan pendapatnya pada
2.2 Rancangan Sistem dengan Menggunakan Use rapat dengan meminta izin bicara terlebih dahulu
Case Diagram kepada moderator dan selanjutnya moderator akan
Berikut ini merupakan operasional sistem yang memanggil peseta yang ingin menyampaikan
penulis uraikan dengan use diagram pada gambar 1: pendapatnya.
Moderator akan memutus sambungan saat rapat
telah selesai. Kemudian anggota dan meoderator log-out
dan menutup aplikasi.

2.3 Rancangan Sistem dengan Menggunakan


Activity Diagram
Berikut merupakan rancangan sistem yang penulis
uraikan dengan menggunakan activity diagram:

Gambar 1. Use Case Diagram - Sistem Rapat

Use case pada Gambar 1 menggambarkan


bagaimana sistem rapat perusahaan berbasis video
conference berjalan. Pada use case diagram terdapat dua
aktor utama, yaitu: Anggota Rapat dan Moderator,
dimana Anggota Rapat digeneralisasi berdasarkan
perannya dalam suatu rapat menjadi pembicara dan
peserta. Peserta rapat dapat terdiri dari: pemimpin
perusahaan, notulen dan karyawan yang diundang
dalam rapat. Pada use case diagram ini juga terdapat 14
use case.
Hal yang pertama dilakukan ketika akan
mengadakan rapat berbasis video conference adalah
aktor membuka aplikasi dahulu, kemudian melakukan Gambar 2. Activity Diagram – Memulai Koneksi
proses login dengan memasukkan username, password,
login as (pembicara, pemimpin perusahaan, moderator, Diagram Aktivitas pada Gambar 2 menggambarkan
notulen, dan peserta rapat). Lalu anggota dan moderator bagaimana proses dimulainya suatu rapat perusahaan
juga harus mengatur konfigurasi pada laptop atau PC berbasis video conference, dengan memulai koneksi
masing-masing agar semua anggota rapat dapat antara anggota, sistem dan moderator. Untuk memulai
terhubung satu sama lain. Setelah tidak ada masalah koneksi tersebut, sistem akan menampilkan halaman
dengan koneksi atau pengaturan konfigurasi selesai awal aplikasi sampai dengan menampilkan form log-in,
maka moderator yang berperan mengawasi dan lalu anggota dan moderator akan mengisi data yang
diminta pada form log-in tersebut berupa data
D-146
Seminar Nasional dan ExpoTeknik Elektro 2012 ISSN : 2088-9984

username, password dan log-in as, yang selanjutnya


akan dilakukan pengecekan data dalam database
karyawan. Apabila, data tersebut telah sesuai dengan
data yang disimpan dalam database karyawan,
selanjutnya dilakukannya pengaturan IP sampai pada
proses pemanggilan anggota berdasarkan
kepentingannya.

Gambar 4. Activity Diagram – Berbagi File Materi

Diagram aktivitas pada Gambar 4 menggambarkan


proses berbagai file dalam proses rapat perusahaan
berbasis video conference. Dimana pembicara dapat
mengupload file yang akan dijadikan sebagai materi
presentasi, selanjutnya file tersebut akan dikirim
kebeberapa peserta yang telah dipilih sesuai dengan
kebutuhan kepentingannya masing-masing. Anggota
juga dapat melakukan download file yang telah dikirim
oleh pihak pembicara melalui pihak moderator.

Gambar 3. Activity Diagram – Memanggil dan Memutus


Panggilan

Diagram Aktivitas pada Gambar 3 menjelaskan


proses yang terjadi didalam rapat perusahaan berbasis
video conference, yang melibatkan proses penekanan
tombol hijau dan tombol merah, yang dimiliki oleh
anggota dan moderator. Ketika anggota ingin
memberikan komentar mengenai materi yang
diperbincangkan, anggota akan menekan tombol hijau
Gambar 5. Activity Diagram – Perekeman Video
dan nama peserta tersebut akan masuk dalam antrian
didalam sistem, yang akan dikendalikan oleh pihak
Diagram Aktivitas pada Gambar 5 menggambarkan
moderator. Tombol hijau digunakan moderator untuk
fungsi perekam video yang ditampilkan penulis pada
memberikan kesempatan dengan memanggil anggota
sistem infromasi rapat antar cabang perusahaan berbasis
yang telah masuk dalam antrian untuk berkomentar dan
video conference ini, dengan tujuan sebagai alat
tombol merah untuk memutuskan komunikasi yang
dokumentasi yang merekam jalannya rapat perusahaan
terjadi. Sistem ini diberlakukan agar proses rapat
dan akan membantu bagi peserta yang terlambat
berjalan dengan formal.
mengikuti rapat.

2.4. Menganalisis Perangkat yang Dibutuhkan untuk


Video Conference
Berikut adalah beberapa perangkat yang mendukung
operasional sistem dalam proses rapat dengan video
conference :
Tabel 1. Perangkat Pendukung Video Conference
Perangkat Keras Perangkat Lunak

D-147
Seminar Nasional dan ExpoTeknik Elektro 2012 ISSN : 2088-9984

Video
kamera video atau webcam
Input
Windows atau
Video monitor komputer, televisi Ubuntu 9.10,
Output atau proyektor Java atau C#,
Audio OpenMeetings,
Mikrofon MySQL, Voice
Input
over Internet
Audio Protocol (VoIP),
speaker atau earphone
Output VPN (Virtual
Data transfer jaringan Private
Media Network),
telepon analog atau digital,
Transfer Keamanan dan Gambar 8. Tampilan Halaman Video Conference untuk
LAN atau Internet
MCU (Multipoint Control Enkripsi Moderator
Unit) dan TMS (Tandberg
Management Suite). Keterangan gambar:
Tombol hijau : Memanggil anggota Rapat
Tombol merah : Memutus sambungan
2.5 Rancangan Tampilan Aplikasi Video Conference

Berikut adalah rancangan tampilan aplikasi yang


telah penulis buat:

Gambar 9. Tampilan Halaman untuk Pembicara Upload File

Gambar 6. Tampilan Halaman Awal Aplikasi

Pengisian Log-in as pada form log-in ini berupa


radio button dan dipilih sesuai dengan kepentingan
anggota masing-masing, yang telah ditentukan oleh
pihak pembicara dan pemberitahuan keanggotan rapat
kepada seluruh karyawan terkait, sebelum diadakannya
rapat.

Gambar 10. Tampilan Halaman Video Conference untuk


Anggota Rapat

Keterangan Gambar:
Tombol Hijau: Meminta izin kepada moderator untuk
berbicara

3. Kesimpulan

Gambar 7. Tampilan Halaman untuk mengatur Kongfigurasi Perancangan sistem informasi video conference
untuk mendukung rapat, penulis jelaskan dengan
menggunakan 2 jenis diagram pada pemodelan dengan
UML yaitu Use Case Diagram dan Activity Diagram
dan melibatkan 2 aktor utama dan beberapa aktor yang
merupakan generalisasi dari aktor utama.
Penggunaan sistem video conference untuk rapat
antar cabang perusahaan diharapkan dapat memudahkan
D-148
Seminar Nasional dan ExpoTeknik Elektro 2012 ISSN : 2088-9984

peserta rapat dan meningkatkan efisiensi dari segala hal


yang menyangkut jalannya rapat tersebut. Tentunya,
sistem ini tidak hanya teknologinya saja yang
terintegrasi dengan baik tetapi juga dari segi keamanan
serta tingkat user friendly yang dapat memudahkan para
peserta dalam penggunaannya sehingga rapat dapat
berjalan dengan baik dan lancar seperti halnya rapat
dengan metode bertatap muka secara langsung.

4. Saran
Untuk merealisasikan operasional sistem yang telah
penulis rancang dengan menggunakan Use Case
Diagram dan Activity Diagram, tentunya instansi atau
perusahaan harus melengkapi perangkat pendukung
untuk mendukung operasional sistem dalam proses
rapat dengan video conference dan memperhatikan
koneksi internet yang mendukung proses transfer data
berupa file, penyimpanan video dan gambar, agar
proses rapat dengan video conference ini tetap berjalan
secara real time.
Dalam penulisan ini tentunya masih banyak
kekurangan, untuk itu bagi pembaca yang ingin
mengembangkan penulisan ini dapat menambahkan
materi dan pembahasan secara lebih mendetail serta
terperinci, terutama mengenai teknologi yang dapat
membangun sistem aplikasi ini, dengan cara mencari
lebih banyak referensi.

REFERENSI
[1] Adang Suhendar & Hariman Gunadi., 2002, Visual
Modeling Menggunakan UML dan Rational Rose,
Informatika.
[2] Dwiwibawa F. Rudi, Riyanto, Theo, 2008, Siap Jadi
Pemimpin? Latihan Dasar Kepemimpinan, Kanisius,
Yogyakarta.
[3] Handjojo, Andreas, dkk., 2009, Aplikasi Video
Conference Dengan Kemampuan untuk
berkomunikasi pada IPV4 dan IPV6.
[4] Heryawan, Kusti., 2009, Video Conference
[5] Gough, Michael., 2006, Video conferencing over IP,
Syngress Publishing, Canada.
[6] Marditan, Dicky., Perancangan dan Implementasi
Perangkat Lunak Sistem Penilaian Kualitas Video
secara Subyektif berbasis WEB berdasarkan
Rekomendasi ITU-TP.910

D-149

Anda mungkin juga menyukai