Anda di halaman 1dari 23

`

ANNUAL REPORT
ADHIPUTRA PARTNERSHIP
2014

Nanda Adhiputra
Adhiputra Partnership
31/12/2014
Adhiputra Partnership
Annual Report 2014

DAFTAR ISI :

PROFIL PERUSAHAAN…………………………………………………………………………………………………….............3

SEKILAS ADHIPUTRA PARTNERSHIP…………………………………………………………………………………...........4

SEKILAS SAHAM DAN OBLIGASI……………….………………………………………………..……………………...........6

PENDEKATAN INVESTASI MANAJEMEN………………………..…………………………………………...........…....10

RESIKO INVESTASI……………………………………………………………………………………………………............…..11

KINERJA ADHIPUTRA PARTNERSHIP……………………………………………………………………………..............12

ILUSTRASI INVESTASI JANGKA PANJANG………………………………………………………………………............13

KINERJA IHSG................................................................................................................................14

LAPORAN MANAJER INVESTASI………………………………………………………...........................................16

LAPORAN KEUANGAN 2013………………………………………………………………………….……………….........…21

Page 2
Adhiputra Partnership
Annual Report 2014

Profil Perusahaan : Company Profil :

Nama Perusahaan : Name of Company :


Adhiputra Partnership Adhiputra Partnership

Kedudukan : Domicile :
Bandar Lampung Bandar Lampung

Pembentukan Perusahaan : Established :


2009 2009

Kegiatan Usaha : Business Activities :


Kemitraan Investasi Investment Partnershp

Visi : Vision :
Menjadi salah satu perusahaan To become one of best investment
kemitraan investasi pilihan terbaik di partnership is chosen in Indonesian
Indonesia

Misi : Mission :
Memperkaya mitra - mitra dengan To provide its partners with return
memberikan tingkat keuntungan long investment profit better than
jangka panjang diatas rata2x indeks IHSG
pasar saham keseluruhan ( IHSG)

Page 3
Adhiputra Partnership
Annual Report 2014

SEKILAS ADHIPUTRA PARTNERSHIP

Adhiputra Partnership didirikan oleh Nanda Adhiputra pada tahun 2009 sebagai perusahaan
(perorangan) yang berkecimpung dalam bisnis investasi, khususnya instrumen investasi pasar
modal yaitu saham dan obligasi. Saham (stock) dan Obligasi merupakan salah satu instrumen
pasar keuangan yang paling populer dan paling banyak dipilih para investor karena mampu
memberikan tingkat keuntungan yang menarik. Adhiputra Partnership adalah perusahaan
perorangan tanpa badan hukum dan dijalankan berdasarkan kontrak investasi kolektif antara
Manajer Investasi dan para Mitra.

Pendekatan yang dilakukan dalam pengelolaan dana adalah 100% berbasis nilai atau juga
disebut pendekatan value investing. Pendekatan yang mencari atau mengeksploitasi perbedaan
antara harga (price) saham dan nilai (value) bisnis di baliknya. Pendekatan yang hanya
membolehkan membeli saham suatu perusahaan hanya ketika bursa saham memberikan
diskon pada harga yang ditawarkannya. Sebagai contoh, sebuah saham mungkin memiliki nilai
Rp 1000 per lembarnya, tetapi ia diperdagangkan sebesar Rp 400 per lembar, Itulah peluang
keuntungan bagi investor, karena dalam jangka panjang harga pasar akan mencerminkan nilai
fundamental bisnis yang berada di belakangnya. Namun dalam jangka pendek, karena harga
pasar terbentuk dari banyaknya permintaan dan penawaran, harga pasar bisa terlalu tinggi dan
juga terlalu rendah relatif terhadap nilai intrinsiknya. Pendekatan value investing Ini akan
memberikan apa yang disebut dengan margin keamanan kepada investor yang dapat
melindungi dari kerugian apabila terjadi bencana terhadap perusahaan yang menyebabkan
nilainya turun sekaligus memaksimal peluang keuntungan jangka panjang dari suatu investasi.

Pendekatan ini dirintis oleh Benjamin Graham (1894-1976). Pengarang buku pertama
tentang penelitian akan investasi, Security Analysis (1934) bersama David Dodd dan The
Intelligent Investor (1949). Graham bukan hanya salah seorang investor terbaik yang pernah
ada; Ia juga adalah seorang pemikir investasi praktis terbesar sepanjang masa. Pendekatan ini
juga digunakan oleh Warren E Buffett, salah satu orang terkaya di dunia saat ini yang sumber
kekayaannya berasal dari investasi.

Page 4
Adhiputra Partnership
Annual Report 2014

Dengan menerapkan margin keamanan ajaran Graham dan berfokus pada perusahaan-
perusahaan yang memiliki sejarah operasional yang konsisten serta memiliki prospek yang
menguntungkan ke depan dan membelinya di bawah nilai wajarnya, Adhiputra Partnership
akan terus meningkatkan nilai investasi Anda dengan return yang berkelanjutan dan
memuaskan selama masa investasi Anda dengan serta-merta meminimalisasi segala macam
resiko yang ada, sesuai dengan motto Adhiputra Partnership “Tumbuh Bersama Anda”.

Page 5
Adhiputra Partnership
Annual Report 2014

SEKILAS SAHAM DAN OBLIGASI

Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling populer. Menerbitkan
saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan untuk pendanaan perusahaan.
Pada sisi yang lain, saham merupakan instrument investasi yang banyak dipilih para investor karena
saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik.

Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha)
dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan menyertakan modal tersebut, maka pihak
tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas asset perusahaan, dan berhak hadir
dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Pada dasarnya, ada dua keuntungan yang diperoleh investor dengan membeli atau memiliki saham:

1. Dividen

Dividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan dan berasal dari
keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen diberikan setelah mendapat persetujuan dari
pemegang saham dalam RUPS. Jika seorang pemodal ingin mendapatkan dividen, maka pemodal
tersebut harus memegang saham tersebut dalam kurun waktu yang relatif lama yaitu hingga
kepemilikan saham tersebut berada dalam periode dimana diakui sebagai pemegang saham yang
berhak mendapatkan dividen. Dividen yang dibagikan perusahaan dapat berupa dividen tunai –
artinya kepada setiap pemegang saham diberikan dividen berupa uang tunai dalam jumlah rupiah
tertentu untuk setiap saham - atau dapat pula berupa dividen saham yang berarti kepada setiap
pemegang saham diberikan dividen sejumlah saham sehingga jumlah saham yang dimiliki seorang
pemodal akan bertambah dengan adanya pembagian dividen saham tersebut.

2. Capital Gain

Capital Gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital gain terbentuk dengan
adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder. Misalnya Investor membeli saham ABC
dengan harga per saham Rp 3.000 kemudian menjualnya dengan harga Rp 3.500 per saham yang

Page 6
Adhiputra Partnership
Annual Report 2014

berarti pemodal tersebut mendapatkan capital gain sebesar Rp 500 untuk setiap saham yang
dijualnya.

Sebagai instrument investasi, saham memiliki risiko, antara lain:

1. Capital Loss

Merupakan kebalikan dari Capital Gain, yaitu suatu kondisi dimana investor menjual saham lebih
rendah dari harga beli. Misalnya saham PT. XYZ yang di beli dengan harga Rp 2.000,- per saham,
kemudian harga saham tersebut terus mengalami penurunan hingga mencapai Rp 1.400,- per saham.
Karena takut harga saham tersebut akan terus turun, investor menjual pada harga Rp 1.400,-
tersebut sehingga mengalami kerugian sebesar Rp 600,- per saham.

2. Risiko Likuidasi

Perusahaan yang sahamnya dimiliki, dinyatakan bangkrut oleh Pengadilan, atau perusahaan
tersebut dibubarkan. Dalam hal ini hak klaim dari pemegang saham mendapat prioritas terakhir
setelah seluruh kewajiban perusahaan dapat dilunasi (dari hasil penjualan kekayaan perusahaan).
Jika masih terdapat sisa dari hasil penjualan kekayaan perusahaan tersebut, maka sisa tersebut dibagi
secara proporsional kepada seluruh pemegang saham. Namun jika tidak terdapat sisa kekayaan
perusahaan, maka pemegang saham tidak akan memperoleh hasil dari likuidasi tersebut. Kondisi ini
merupakan risiko yang terberat dari pemegang saham. Untuk itu seorang pemegang saham dituntut
untuk secara terus menerus mengikuti perkembangan perusahaan.

Di pasar sekunder atau dalam aktivitas perdagangan saham sehari-hari, harga-harga saham
mengalami fluktuasi baik berupa kenaikan maupun penurunan. Pembentukan harga saham terjadi
karena adanya permintaan dan penawaran atas saham tersebut. Dengan kata lain harga saham
terbentuk oleh supply dan demand atas saham tersebut. Supply dan demand tersebut terjadi karena
adanya banyak faktor, baik yang sifatnya spesifik atas saham tersebut (kinerja perusahaan dan industri
dimana perusahaan tersebut bergerak) maupun faktor yang sifatnya makro seperti tingkat suku bunga,
inflasi, nilai tukar dan faktor-faktor non ekonomi seperti kondisi sosial dan politik, dan faktor lainnya.

Page 7
Adhiputra Partnership
Annual Report 2014

Obligasi merupakan surat utang jangka menengah-panjang yang dapat dipindahtangankan yang
berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu
dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut.

Karakteristik Obligasi:

1. Nilai Nominal (Face Value) adalah nilai pokok dari suatu obligasi yang akan diterima oleh pemegang
obligasi pada saat obligasi tersebut jatuh tempo.
2. Kupon (the Interest Rate) adalah nilai bunga yang diterima pemegang obligasi secara berkala
(kelaziman pembayaran kupon obligasi adalah setiap 3 atau 6 bulanan) Kupon obligasi dinyatakan
dalam annual persentase, umumnya nilai kupon berada di atas bunga deposito dan di bawah bunga
kredit..
3. Jatuh Tempo (Maturity) adalah tanggal dimana pemegang obligasi akan mendapatkan pembayaran
kembali pokok atau Nilai Nominal obligasi yang dimilikinya. Periode jatuh tempo obligasi bervariasi
mulai dari 365 hari sampai dengan diatas 5 tahun. Obligasi yang akan jatuh tempo dalam waktu 1
tahun akan lebih mudah untuk di prediksi, sehingga memilki resiko yang lebih kecil dibandingkan
dengan obligasi yang memiliki periode jatuh tempo dalam waktu 5 tahun. Secara umum, semakin
panjang jatuh tempo suatu obligasi, semakin tinggi Kupon / bunga nya.
4. Mengukur resiko / kemungkinan dari penerbit obigasi tidak dapat melakukan pembayaran kupon dan
atau pokok obligasi tepat waktu (disebut default risk) dapat dilihat dari peringkat (rating) obligasi
yang dikeluarkan oleh lembaga pemeringkat seperti PEFINDO atau Kasnic Indonesia.
5. Umumnya di pecah dengan satuan nominal yang cukup besar, yakni 1 Miliar. Untuk sementara
waktu, Adhiputra Partnership tidak melakukan investasi pada obligasi.

Page 8
Adhiputra Partnership
Annual Report 2014

Page 9
Adhiputra Partnership
Annual Report 2014

PENDEKATAN INVESTASI MANAJEMEN

TARGET INVESTASI
 Pertumbuhan jangka panjang dari modal yang ditanamkan dengan memberikan return
berkelanjutan diatas return pasar keseluruhan (IHSG) sekaligus dengan resiko yang minimal.
 Rata-rata return 15% diatas IHSG.
.
FILOSOFI INVESTASI
 Investasi harus dipandang sebagai tindakan membeli sebagian kepemilikian dari suatu
bisnis/perusahaan, tidak sesederhana melakukan tindakan perdagangan dari sahamnya.
 Memahami bisnis, manajemen, produk, dan kompetisi.
 Melakukan penelitian fundamental secara intensif.
 Melakukan analisa laporan keuangan secara mendalam.
 Mengetahui bisnis dengan sejarah operasional yang konsisten dan prospek ke
depan yang baik.
 Melakukan diversifikasi portfolio dan penyeimbangan portfolio.
 Mengevaluasi nilai intrinsik dari suatu saham, berdasarkan nilai bisnis perusahaan
tersebut.
 Meminimalisasi kemungkinan menderita kerugian yang mutlak.
 Memaksimalkan peluang untuk memperoleh keuntungan yang berkelanjutan dalam
jangka panjang.
 Secara sederhana, melakukan pembelian
terhadap perusahaan yang baik hingga yang
luar biasa baik dan membelinya dibawah nilai
intrinsiknya serta melakukan
penyeimbangan/penyesuaian dalam
perkembangannya.

Page 10
Adhiputra Partnership
Annual Report 2014

RESIKO INVESTASI
Seperti hal-hal lain dalam dunia bisnis, kehilangan (sebagian) uang
merupakan sebuah resiko dari suatu investasi. Investasi bukan merupakan
deposito bank yang dijamin oleh agen pemerintah. Adapun resiko investasi
pada Adhiputra Partnership dapat dikategorikan menjadi 3 bagian :

1. Resiko yang terletak pada efek ( surat berharga)


a) Resiko pada Efek ekuitas (Saham)
b) Resiko pada Efek utang (Obligasi)
2. Resiko yang terletak pada manajemen, resiko akan kesalahan yang dilakukan pihak
manajemen.
3. Resiko lain-lain, resiko seperti bencana alam hebat yang mengguncang seluruh
Indonesia, perang dunia meletus dimana Indonesia ikut terlibat , dan resiko-resiko
lainnya yang sukar diprediksi.

Page 11
Adhiputra Partnership
Annual Report 2014

KINERJA ADHIPUTRA PARTNERSHIP


Ukuran kinerja dari suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang investasi adalah
perbandingannya terhadap indeks, di Indonesia dikenal dengan nama Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG). Banyak perusahaan yang bergerak dalam bidang investasi tidak mampu
mengungguli kinerja IHSG dalam jangka panjang. IHSG adalah tolak ukur kinerja rata-rata
seluruh saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Berikut adalah suatu ilustrasi jika
Anda menanamkan uang Anda sebesar Rp100.000.000,00 yang di akumulasikan pada 3 tempat
yang berbeda termasuk berinvestasi melalui Adhiputra Partnership.

Page 12
Adhiputra Partnership
Annual Report 2014

ILUSTRASI INVESTASI JANGKA PANJANG

Ilustrasi ini adalah ilustrasi dimana digambarkan jumlah uang Anda jika diinvestasikan
dengan return tertentu dalam jangka waktu 20 tahun dengan catatan return yang didapat dari
tahun ke tahun tidak diambil, melainkan diinvestasikan kembali. Saya menggunakan jumlah
uang Rp 100.000.000 sebagai ilustrasi.

Page 13
Adhiputra Partnership
Annual Report 2014

KINERJA IHSG

Berikut adalah kinerja IHSG(Indeks Harga Saham Gabungan) 5 tahun ke belakang :

(Source : http:finance.yahoo.com)

Page 14
Adhiputra Partnership
Annual Report 2014

ADHIPUTRA PARTNERSHIP
We are on the way

Page 15
Adhiputra Partnership
Annual Report 2014

LAPORAN MANAJER INVESTASI

Kepada Mitra yang Terhormat,

Seseorang mengajukan pertanyaan kepada saya, bagaimana


caranya agar dapat sukses berinvestasi di pasar modal?. Banyak
orang yang memiliki Kecerdasan, rasa optimisme, pendidikan
tinggi, IQ tinggi, dan rasa percaya diri, namun ternyata menderita
kerugian ketika berinvestasi di pasar modal. Sejarah telah
mencatatnya.

Ijinkan saya mengutip komentar dari jason zweig dalam buku “The
Intelligent Investor” karya Benjamin Graham :

Kembali ke musim semi tahun 1720, Sir Isaac Newton memiliki saham South Sea
Company, saham yang paling hot di inggris. Begitu melihat gejala pasar mulai mulai tak terkendali, sang fisikawan
besar menggerutu bahwa ia “bisa menghitung gerakan benda-benda langit, tetapi ia tidak bisa mengalkulasi
kegilaan orang”. Newton melepas saham South Sea-nya mengantongi 100% keuntungan sebesar £7,000. Namun,
hanya beberapa bulan kemudian, terbawa arus antusiasme pasar
yang luar biasa, Newton terjun kembali ke dalam pasar ketika
harga sudah jauh lebih tinggi—dan rugi £20,000 (atau lebih dari
$3 juta dalam uang sekarang.) Sampai akhir hidupnya, Ia
melarang siapa pun untuk menyebut kata “South Sea” di
dekatnya.

Sir Isaac Newton, sebagaimana kita ketahui adalah


salah satu orang paling pintar yang pernah hidup di
bumi ini. Sebagaimana definisi kepintaran menurut
sebagian besar dari kita. Namun, sebagai investor
Newton sama sekali tidak mendekati pintar. Dengan membiarkan hirukpikuk pasar
menunggangi penilaiannya sendiri yang menyebabkan dirinya menderita kerugian yang tidak
dapat diperbaiki.

Page 16
Adhiputra Partnership
Annual Report 2014

Kepintaran yang dibutuhkan untuk sukses berinvestasi di pasar modal adalah cenderung
berarti sabar, disiplin, dan antusias untuk belajar. Adalah kepribadian yang lebih cenderung
berupa karakter ketimbang otak. Yang dibutuhkan adalah suatu kerangka kerja intelektual yang
kokoh untuk membuat keputusan dan kemampuan untuk menjaga agar emosi tidak merusak
kerangka kerja tersebut. Keserakahan dan ketakutan adalah 2 musuh utama yang dapat
merusak kerangka kerja logis dalam prinsip prinsip investasi yang benar. kinerja kita dan para
investor yang menganut prinsip yang sama telah membuktikan prinsip investasi tersebut.

Puji syukur terhadap Tuhan, tahun 2014 telah dilalui dengan hasil yang cukup memuaskan.
Kenaikan saham kita berkisar 26,74% dibandingkan rata-rata pasar yang memberikan return
18,54%. Dan menyambut tahun 2015, peluang peluang investasi di indonesia masih sangat
terbuka lebar. Kendati tetap diperlukan kehati-hatian dalam menjalankannya.

Prinsip utama investasi yang sehat, adalah mengutamakan keamanan dana pokok dan
memberikan return yang cukup melalui analisis menyeluruh. Target saya adalah memberikan
pengembalian return rata-rata 15% diatas pasar. Ini adalah target yang sangat tinggi. Dan saya
telah melakukannya. Saya tidak dapat menjanjikan lebih dan mendapatkan ketidaknyamanan
dari hal hal yang mungkin saja tidak dapat saya lakukan. Anda tahu, Warren Buffet sebagai
orang terkaya di dunia memberikan pengembalian return rata-rata 25%/tahun. Memang
kesulitan akan meningkat seiring meningkatnya modal seperti yang dialami Warren, yang
menyebabkan pilihan investasi menjadi terbatas. Mengutip pernyataan Warren Buffet dalam
pidatonya di Columbia University tahun 1984, “jika Anda bisa menjadi begitu besarnya hingga
mengelola dua triliun dolar, dan itu sudah merupakan jumlah total evaluasi ekuitas dalam
perkonomian ini, jangan harap Anda akan berkinerja di atas rata-rata!.”

Dalam implementasi mengelola uang Anda, saya banyak membaca laporan keuangan dan
tahunan. Membaca profil perusahaan, mencari perusahaan yang bagus, kondisi keuangan yang
sehat, dan dikelola oleh manajemen yang jujur dan kompeten, serta memperhatikan
kepentingan dari pemegang saham. Mengevaluasi nilai wajar dari perusahaan tersebut, dan
baru setelah itu, saya melihat harga pasar. Jika memang harga pasar dibawah nilai wajarnya

Page 17
Adhiputra Partnership
Annual Report 2014

(under valued), maka perusahaan tersebut menarik untuk dibeli. Jika tidak, maka saya akan
menunggu. Prosesnya selalu seperti itu, namun kebanyakan orang tidak melakukannya.

Sepanjang 6 tahun, Anda dapat menilai kinerja


saya dibanding rata-rata pasar dan deposito yang
umumnya masyarakat menaruh uangnya disitu.
Rata-rata yang saya hasilkan untuk Anda sebesar
47, 56% dibandingkan IHSG sebesar 24, 95% dan
deposito sebesar 6,33%.

Jika Anda menaruh uang Rp100 juta kepada saya


pada saat saya memulai kemitraan investasi ini. Maka dalam 6
tahun, uang Anda sekarang telah menjadi 1 Milyar lebih,
dibandingkan IHSG yang mengubah uang Anda menjadi 380 Juta,
dan deposito yang menghasilkan 134 Juta. Anda dapat
menghitungnya sendiri . (catatan tahun 2009 & 2010
merupakan tahun kondisi pasca krisis global, dimana banyak

saham-saham undervalued).

Dan Ini adalah kehebatan investasi jangka panjang, dengan


membiarkan uang bekerja untuk Anda, dalam jangka waktu yang
cukup, Anda dapat mencapai kebebasan finansial yang diimpikan
oleh semua orang.

Walaupun tidak mudah untuk menjadi kaya, lewat jalur manapun, namun dengan
berinvestasi melalui kemitraan ini, Anda telah memanfaatkan satu jalur meningkatkan
kekayaan yang mungkin tidak dapat dilihat orang lain. Satu jalur yang telah dilihat dan
dimanfaatkan oleh banyak orang kaya lain, jauh sebelum kita memanfaatkannya. Dan itu, sudah
merupakan satu kelebihan Anda.

Page 18
Adhiputra Partnership
Annual Report 2014

Perlu Anda ketahui pula, sepanjang 6 tahun ini, saya juga telah membuat beberapa
kesalahan dalam keputusan investasi yang berpengaruh terhadap hasil investasi kemitraan ini.
Kesalahan seperti keliru dalam memperkirakan nilai saham suatu perusahaan, Tidak melakukan
investasi ketika mengetahui bahwa terdapat perusahaan yang luar biasa, namun dihargai
dibawah nilai wajarnya. Yang membuat kita kehilangan beberapa poin persentase
pengembalian yang dapat diperoleh.

Resiko membuat kesalahan seperti ini adalah resiko yang tidak dapat dihindari. Dan, saya
juga tidak berupaya untuk tidak pernah membuat kesalahan. Semua orang membuat
kesalahan, didalam hal apapun. Tidak ada keraguan mengenai itu. Saya berusaha untuk
meminimalisasinya, sehingga kesalahan tidak berakibat signifikan terhadap pengembalian yang
dihasilkan dalam kemitraan ini.

Pada tahun 2014 ini juga, saya telah mengalihkan penggunaan jasa perusahaan broker
magenta capital (dahulu e-capital) ke perusahaan broker mandiri sekuritas. Pertimbangan lebih
kepada kondisi keuangan yang lebih sehat dan fee transaksi yang lebih murah yang ditawarkan
oleh mandiri sekuritas dibandingkan magenta kapital. Ini dapat membantu kita meminimalisasi
biaya-biaya transaksi, walaupun pada kenyataannya, saya hanya melakukan transaksi hanya
ketika perlu untuk melakukannya, jika terdapat peluang keuntungan yang bisa diperoleh dari
pasar.

 Noted : Fee Jual dikenakan pajak transaksi 0,1%

Page 19
Adhiputra Partnership
Annual Report 2014

Per 31 Desember 2014, kemitraan ini membukukan laba sebesar Rp 166.537.233 dari modal
awal sebesar tahun 2014 sebesar Rp 622.689.424. Sebagian besar berasal dari Capital Gain
Aktual yang telah dibukukan. Sebagian saham belum menunjukkan kinerjanya di tahun 2014 ini.
Namun saya telah mengestimasi nilai fundamental bisnis dari saham-saham tersebut. Dan, tak
ada yang perlu dikhawatirkan.

Jika Anda membeli selembar uang seribu rupiah seharga 600 rupiah, dan kemudian harganya
menjadi 400 rupiah. apakah ini sebuah resiko atau sebuah peluang untuk membeli lebih
banyak?. Satu hal yang perlu Anda yakini, Jika tidak terdapat perubahan yang signifikan dalam
fundamental bisnis yang mendasarinya, cepat atau lambat harga akan kembali menunjukkan
nilainya.

Sebagai penutup, Pada kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih atas kerjasama dan
kepercayaan yang telah diberikan oleh Anda. Semoga kesuksesan senantiasa mengiringi
perjalanan kita.

Palembang, 31 Desember 2014

Hormat Saya

Nanda Adhiputra
Manajer Investasi
Adhiputra Partnership

Page 20
Adhiputra Partnership
Annual Report 2014

Laporan Keuangan Adhiputra Partnership tahun 2014

1. Neraca Per awal Januari & 31 Desember 2014

Per awal Januari 2014

Per 31 Desember 2014

Page 21
Adhiputra Partnership
Annual Report 2014

2. Laporan Laba-rugi sepanjang tahun 2014 yang berakhir tanggal 31 Desember


2014

Page 22
Adhiputra Partnership
Annual Report 2014

3. Arus Kas atas investasi Periode tahun 2014

Page 23

Anda mungkin juga menyukai