Anda di halaman 1dari 28

MUSLIM TIONGHOA DALAM ASIMILASI BUDAYA

INDONESIA:
PERSPEKTIF SEJARAH POLITIK KEAGAMAAN

Dajukan sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar Doktor


Bidang Sejarah Peradaban Islam

Oleh:
Nurjanah
NIM: 10.3.00.1.04.09.0016

Pembimbing:
1. Prof. Dr. Azyumardi Azra, M.A.
2. Prof. Dr. M. Ikhsan Tanggok, M.Si.

SEKOLAH PASCASARJANA
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
TAHUN 2014 M/1436 H

i
ii
KATA PENGANTAR

Segala puji penulis panjatkan kehadrat Allah SWT> yang telah


menganugrahkan berbagai kenikmatan yang tiada terhingga. Dengan
nikmat yang telah dianugrhakan, Alhamdulillah penulis dapat
menyelesaikan penulisan disertasi ini. Salawat dan salam semoga Allah
senantiasa limpahkan kepda Rasul yang mulia, Nabi Muhammad SAW.
Yang telah menyampaikan risalah sebagai rahmatan lil ‘alamin.
Disertasi ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari berbagai
pihak. Pada kesempatan ini saya ingin berterimakasih kepada Prof.
Azyumardi Azra, baik selaku promotor maupun Direktu SPs dan Prof. M.
Ikhsan Tanggok selaku ko-promotor. Kedua beliau telah bersedia
memberikan arahan, pemikiran, pandangan, dan masukan yang sangat
berharga.
Dalam kesempatan ini saya pun ingin mengucapkan terimakasih
kepada Prof. Komarudin Hidayat selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, pimpinan dan para dosen SPs UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
yang telah memberikan bimbingan dan membuka cakrawala “akademik”,
sehingga isu-isu lokal hendaknya dihubungkan dengan dunia akademik
internasional. Secara khusus hormat ta’zim saya kepada Prof. Suwito,
Prof. Said Agil Husin Al-Munawar, Prof. M. Yunan Yusuf, Prof. Ahmad
Thib Raya, Prof. Abudin Nata, Prof. Huzaimah T. Yanggo, Prof. Murodi,
Prof. Sukron Kamil, Dr. Yusuf Rahman dan Dr. Asep Saepudin Jahar
yang telah membaca dan mengoreksi draft disertasi ini baik pada saat
verifikasi menjelang ujian-ujian maupun pada saat ujian proposal, WIP 1
sampai dengan WIP 4.
Demikian juga ucapan terimakasih saya sampaikan kepada para
penguji pendahuluan disertasi; Prof. M. Bambang Pranowo, Prof.
Murodi, dan Prof. Susanto Zuhdi, atas saran, kritik dan masukannya
demi sempurnanya disertasi ini. Untuk itu saya menghaturkan ribuan
terimakasih semoga Allah membalas kebaikan bapak ibu semua.
Selanjutnya saya juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh
staf SPs yang telah memberikan kemudahan administrasi dan pelayanan
selama saya menempuh studi di lembaga ini. Demikian juga kepada para
pustakawan baik di perpustakaan riset Sps, perpustakaan pusat UIN,

iii
American corner saya mengucapkan terimakasih atas layanan yang
optimal selama saya menempuh studi sampai dengan penyelesaian
penulisan disertasi ini.
Studi S#3 ini tidak mungkin dapat dijalani dengan baik, tanpa
bantuan Beasiswa Sudi (BS) tahun 2010, oleh Kementerian Agama
Republik Indonesia. Untuk itu saya mengucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang terkait dengan program tersebut. Selanjutnya nama
berikut ini telah memberikan kontribusi yang sangat signifikan, yakni
ibu Chairunnisa. Karena dari beliaulah pertama kali informasi BS 2010
saya terima, beliau tidak hanya memberi informasi tetapi juga
“memaksa” saya untuk mengikuti seleksi program tersebut.
Alhamdulillah, saya bisa lulus dalam seleksi tersebut. Jazakillah ahsan
al-jaza’.
Penelitian ini dapat diselesaikan, juga karena kebaikan dan
kemurahan hati beberapa orang berikut ini. Di antaranya Bapak Syarif
Tanudjaja, SH>. yang telah berkecimpung dengan organisasi PITI sejak
tahun 1980-an sampai dengan saat ini. Selain pak Syarif peran ibu Ana,
staf sekretariat Yayasan Karim Oei di masjid Lautze tidaklah kecil.
Beliau telah mensuplai banyak data terutama buku-buku yang ditulis
oleh pengurus dan anggota PITI. Demikian pula ucapan terimakasih saya
sampaikan kepada staf sekretariat PITI, yang telah rela diganggu waktu
bekerjanya demi penyelesaian disertasi ini. Oleh karena itu kepada
mereka saya ucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya.
Ucapan terimakasih juga saya sampaikan kepada Dr.
Rafiqurrahman, M.A. Ketua STAI Darul Qalam yang telah
merekomendasikan saya untuk mengikuti seleksi program BS 2010, serta
kepada teman-teman dosen di lembaga tersebut, yang telah mendorong
saya untuk segera menyelesaikan studi ini. Demikian pula ucapan
terimakasih saya sampaikan kepada pimpinan STIT Insida, Universitas
Pamulang dan Universitas Prof. Dr. HAMKA (UHAMKA) atas support
yang telah diberikan.
Selanjutnya ucapan terimakasih juga saya sampaikan kepada
teman-teman BS 10. Kalian adalah sahabat-sahabat terbaik, semoga
kebersamaan kita dalam mengasah ketajaman intelektual kita terus
berlanjut dan mendatangkan manfaat untuk bangsa ini.

iv
Terimakasih dan hormat ta’zim yang dalam dan tulus saya
sampaikan kepada alm. Abah Ilyas dan Mih Fatimah (ayah dan ibuku)
yang telah memberikan segalanya untukku dari kecil sampai akhir hayat
beliau berdua. Karir akademik dan “petualangan” intelektual saya tidak
lepas dari pengaruh abah saya. Saya masih teringat ketika memasuki fase
usia dini abah sering bercerita tentang pilihan yang ditawarkan Allah
kepada Nabi Sulaiman antara harta, tahta dan ilmu. Selanjutnya beliau
dengan mantap berkata, “Nabi Sulaiman memilih ilmu. Dengan ilmu,
lanjut beliau, maka Nabi Sulaiman mendapatkan tahta dan harta”.
Cerita tersebut seringkali diulang baik dalam bentuk narasi maupun
tanya jawab, terutama ketika saya tidak datang ke Musalla untuk
mengaji. Cerita tersebut akhirnya mengkristal dalam benak saya agar
saya menyelesaikan kuliah ke jenjang yang tertinggi. Subhanallah, dari
sosok yang sekolah dasar pun tidak selesai tetapi mampu menebarkan
spirit yang luar biasa, sehingga saya, sebagai anaknya berani nekad
(bonek) dalam pengembaraan ilmu. Oleh karena itu dalam kesempatan
ini saya ingin bermunajat kepada Allah, Ya Ghafur, Ampunilah segala
khilaf dan salah beliau berdua. Jangan Engkau siksa keduanya karena
kehilafan dan kebodohan mereka dalam menjalani hidup. Ya Rabb... aku
bersaksi. Aku mengenal-Mu, mengenal Rasul-Mu, dan dapat membaca
kitab suci-Mu berkat didikan yang tegas dari keduanya. Ila>hi>, balalslah
segala kebaikan mereka dengan rahmat dan kebaikan yang belimpah dari
sisi-Mu. Tempatkan mereka berdua di tempat yang mulia dan masukkan
keduanya kelak ke dalam syurga-Mu. Amin. Terimakasih yang tulus dan
dalam juga penulis sampaikan kepada Ayah dan Ma mertua penulis H.
Amsan A. Rahman, Jr dan Hj. Samsiyar yang tiada henti-hentinya
mendoakan penulis dan Keluarga.
Disertasi ini dapat diselesaikan juga berkat pengertian, dukungan,
cinta dan pengorbanan yayangku Rahmi Dwita, SH (istriku). Saya
percaya bahwa di balik kesuksesan seorang suami karena adanya
kehebatan seorang istri. Ia yang selalu menghibur ketika menghadapi
saat-saat sulit dalam menyelesaikan disertasi ini. Ia menghandle tugas-
tugas yang harusnya saya kerjakan. Bahkan ia rela mengungsi atau saya
tinggal untuk beberapa hari ketika saya sedang konsentrasi
menyelesaikan disertasi ini. Terimakasih cinta atas pengertian,
pengorbanan, dan support yang selalu engkau berikan. Engkau telah

v
memancarkan energi di saat aku kehabisan. Maafkan aku jika aku belum
bisa menjadi suami dan imam yang baik untukmu.
Kepada ketiga putra/putriku Rayhan, Rafdhi dan Queena, kalian
adalah permata hati ayah. Terimakasih atas pengorbanan dan cinta yang
telah kalian berikan, terutama waktu kalian untuk berbagai aktivitas
yang ayah lakukan, termasuk untuk penyelesaian penulisan disertasi ini.
Semoga apa yang ayah lakukan dapat memacu kalian untuk menimba
ilmu sedalam mungkin.
Akhirnya, terima kasih kepada segenap pihak yang telah
memungkinkan penyelesaian disertasi ini. Segala kekeliruan dan
kekurangan dari disertasi ini pada akhirnya merupakan tanggung jawab
saya pribadi.

Ciputat, Desember 2014

Nurjanah

vi
LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya:


Nama : Nurjanah
NIM : 10.3.00.1.04.09.0016
Program : Strata-3
menyatakan bahwa disertasi berjudul: Muslim Tionghoa dalam Asimilasi
Budaya Indonesia: Perspektif Sejarah Politik merupakan hasil
penyusunan saya pribadi. Adapun tulisan maupun pendapat orang lain
yang terdapat dalam disertasi ini telah saya sebutkan kutipannya secara
jelas sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku.
Apabila di kemudian hari terbukti bahwa disertasi ini merupakan hasil
plagiarisme, maka saya bersedia untuk menerima sanksi pencabutan
gelar yang saya terima maupun sanksi akademik lainnya sesuai dengan
peraturan yang berlaku.

Jakarta, 17 Desember 2014

Nurjanah

vii
viii
SURAT PERSETUJUAN PROMOTOR

Disertasi dengan judul “Muslim Tionghoa Dalam Asimilasi Budaya


Indonesia: Perspektif Sejarah Politik ” yang ditulis oleh :
Nama : Nurjanah
NIM : 10.3.00.1.04.09.0016
Konsentrasi : Sejarah Peradaban Islam

Telah dinyatakan lulus pada Ujian Pendahuluan yang


diselenggarakan pada hari Senin, 8 Desember 2014.
Disertasi ini telah diperbaiki sesuai saran dan komentar para
penguji sehingga disetujui untuk diajukan ke Ujian Promosi.

Jakarta, ........... Desember 2014


Promotor I

Prof. Dr. Azyumardi Azra, M. A

ix
x
SURAT PERSETUJUAN PROMOTOR

Disertasi dengan judul “Muslim Tionghoa Dalam Asimilasi Budaya


Indonesia: Perspektif Sejarah Politik” yang ditulis oleh :
Nama : Nurjanah
NIM : 10.3.00.1.04.09.0016

Konsentrasi : Sejarah Peradaban Islam

Telah dinyatakan lulus pada Ujian Pendahuluan yang


diselenggarakan pada hari Senin, 8 Desember 2014.
Disertasi ini telah diperbaiki sesuai saran dan komentar para
penguji sehingga disetujui untuk diajukan ke Ujian Promosi.

Jakarta, .......... Desember 2014

Promotor II

Prof. Dr. M. Iksan Tanggok, M. A

xi
xii
PERSETUJUAN HASIL UJIAN PENDAHULUAN

Disertasi dengan judul “Muslim Tionghoa Dalam Asimilasi Budaya


Indonesia: Perspektif Sejarah Politik” yang ditulis oleh:
Nama : Nurjanah
NIM : 10.3.00.1.04.09.0016
Konsentrasi : Sejarah Peradaban Islam

Telah dinyatakan lulus pada Ujian Pendahuluan yang diselenggarakan pada


hari Senin, 8 Desember 2014.
Disertasi ini telah diperbaiki sesuai saran dan komentar para penguji sehingga
disetujui untuk diajukan ke Ujian Promosi.

Jakarta, Desember 2014


TIM PENGUJI
1. Prof. Dr. Azyumardi Azra, MA
(Ketua Sidang/merangkap penguji) (..............................)

2. Prof. Dr. H.M. Bambang Pranowo, MA


(Penguji 1) (.............................)

3. Prof. Dr. Murodi, MA


(Penguji 2) (.............................)

4. Prof. Dr. Susanto Zuhdi, M. Hum


(Penguji 3) (............................)

5. Prof. Dr. Azyumardi Azra, MA


(Pembimbing 1/merangkap Penguji) (............................)

6. Prof. Dr. M. Ikhsan Tanggok, M.Si.


(Pembimbing 2/ merangkap Penguji) (............................)

xiii
xiv
ABSTRAK

Disertasi ini membuktikan bahwa, Semakin besar penghargaan


mayoritas terhadap minoritas, semakin cepat proses harmoni sosial.

Disertasi ini memperkuat pendapat Clifford Geertz, (1973) bahwa


identitas bersifat askriptif atau diwarisi (given). Disertasi ini juga
memperkuat pendapat para sinolog seperti Chang-Yau Hoon )2009).
Dalam pandangan Hoon setiap etnis membutuhkan simbol-simbol
etnisitas (symbolic ethnicity). Simbol-simbol etnisitas tersebut
dimaksudkan sebagai pembeda antara suatu etnis dengan etnis lainnya.
Selanjutnya Jin Winn Chong (2012) menandaskan bahwa identitas etnis
merupakan dimensi worldview yang sangat fundamental dalam identitas
kebudayaan suatu kelompok, sebagai pembeda dengan kelompok lainnya.
Lebih jauh Douglas A. Philips (2006) menegaskan, bahwa setiap
manusia memilki kebudayaan yang unik yang diwujudkan ke dalam
berbagai macam ide, keyakinan, kebiasaan termasuk dalam keyakinan
beragama (religious beliefs).

Disertasi ini berbeda kesimpulan mengenai proses asimilasi dan


identitas kebudayaan dengan Erni Budiwanti (2003) yang menyatakan
“identitas tidak bersifat askriptif, melainkan sangat berubah-ubah,
tergantung pada kondisi dan situasi eksternal yang mengontrol dan
mempengaruhi rekonstruksi “identitas lama. Temuan disertasi ini juga
mengoreksi pendapat Hari Poerwanto (2005) yang menyatakan bahwa
sudah selayaknya orang-orang etnis Tionghoa berasimilasi dengan
masyarakat Nusantara. Sherry L. Beaumont dan Jennifer Scammell
(2012) “identitas sebenarnya bersifat cair, dinamis dan selalu berubah-
ubah”.

Sumber utama disertasi ini adalah data sejarah berupa dokumen-


dokumen, majalah dan buku-buku yang ditulis oleh tokoh Persatuan
Tionghoa Islam Indonesia (PITI) serta hasil wawancara mendalam (in
depth interview) dari para pelaku sejarah yang sekaligus pengurus PITI

xv
mengenai sikap organisasi tersebut dalam menghadapi politik asimilasi
yang diterapkan oleh pemerintah. Data akan dibaca dengan metode
sejarah dan diperkaya melalui pendekatan politik, sosiologis dan
antropologis, sehingga proses politik asimilasi dapat dipahami secara
komprehensif.

xvi
‫ملخص‬
‫أكدت هذه الأطروحة أن كلما ازداد متسامح الأكثرية على الأقلية فأسرع‬
‫عملية التناغم الاجتماعي‬
‫هذه الأطروحة تؤكد على رأي شليفود غزت (‪ )Clifford Geertz‬أن الهوية‬
‫البشرية نسبة‪ .‬و رأي شانج ياو هون )‪ .(Chang-Yau Hoon‬عند رأي هون أن‬
‫لكل قوم يحتجون الى الرموز العرقية البشرية‪ .‬هذه الرموزتخالفهم عن الأخر‪ .‬ثم جن‬
‫وين شونج )‪ (Jin Winn Chong‬أكد أن للقوم العرق البشرية بعد النظرة العالمية‬
‫الأساسية وهويتهم في الحضارة‪ .‬تلك الهوية تفرقهم عن الأخر‪ .‬ودوغلاس ا‪ .‬بيليبس‬
‫)‪ ,(Douglas A. Philips‬أنه رأى لكل إنسان الحضارة الوحيدية التي توجد في أفكاره‬
‫واعتقاده وعاداته وهكذا في الاعتقاد الدينية‪.‬‬
‫نتيجة هذه الأطروحة حجّة بليغة لر ّد رأي أيرني بوديوانتي )‪(Erni Budiwanti‬‬
‫عن عملية الاستيعاب والهوية في الحضارة حيث قالت أن الهوية البشرية ليست نسبة‬
‫بل هي متغيرة اعتمدت على حالة خارج ما نفسها التي هي سيطرة على الهوية‬
‫‪(Hari‬‬ ‫القديمة‪ .‬وقام الباحث خلال هذه الاطروحة بتصحيح رأي هاري فوروانتو‬
‫)‪ Poerwanto‬حيث قال لابد لالصنين الاندونسيين يستعيبون بالحضارة الاندونسية‬
‫وشيري ‪ L‬بيمونت )‪ (Sherry L. Beaumont‬وجينفرسكاميل )‪(Jennifer Scammell‬‬
‫حيث قالتا أن الهوية هي ذائبة و حركية ومتغيرة‪.‬‬
‫المراجع الأساسية في هذه الأطروحة هي المعلومات التارخية على سبيل‬
‫المثال الوثائق والمجلات والكتب الثي القاها كبار اتحاد المسلمين الصنيين‬
‫الاندونسيين )‪ (PITI‬وبجانب ذالك الباحث يستخدم المقبالة الشخصية مع كبار‬
‫ومجلس إدارة اتحاد المسلمين الصنيين الاندونسيين )‪ (PITI‬ليعرف موقف هذه‬
‫المنظمة عن سياسة الاستيعاب‪ .‬ويستخدم الباحث في تحليل المعلومات طريقة‬
‫التحليل التاريخي‪ .‬وليكون التحليل بتلك المعلومات توسعا وتعمقا يستخدم الباحث‬

‫‪xvii‬‬
‫مدخل علم السياسة وعلم الاجتماع والأنثروبولوجي‪ ,‬حيث يمكن أن يفهم فهما جيدا‬
‫عن عملية الاستيعاب‪.‬‬

‫‪xviii‬‬
ABSTRACT

This dissertation highlights that the greater respect of majority to the


minority, then the faster social harmony process will be.

This dissertation is an attempt to reinforce the view of Clifford Geertz


(1973) who argues that identity is ascriptive thing. This Dissertation also
supports Chang-Yau Hoon (2009) who argues that every ethnic needs a
symbolic ethnicity. In Hoon’s view, a symbolic ethnicity is intended as a
differentiator between an ethnic with the others. Furthermore Jin Winn
Chong (2012) maintains that ethnic identity is a fundamental dimension
of worldview in the group’s cultural identity as a differentiator with the
others. In addition, this conclusion supports the view of Douglas A.
Phillips, (2006), who highlights that every human being has a unique
culture that has been formed in a wide variety of ideas, beliefs, customs,
including in the religious beliefs.

This dissertation has different conclusions about the process of


assimilation and cultural identity with Erni Budiwanti (2003) who
argues, "Identity is not an ascriptive thing, but its highly changeable. It
depends on the external conditions and circumstances that control and
influence the reconstruction of "old identity". This Dissertation also a
Challenge of Hari Poerwanto’s view, who maintains that every
Indonesian Chinese must assimilate with Indonesian culture and Sherry
L. Beaumont and Jennifer Scammell (2012) who argue that the identity
is flexible, dynamic and always changing,"

The primary sources of this dissertation are the historical data. They
were taken from documents, magazines and books written by prominent
figures of Indonesian Ethnic Chinese Muslim Association (PITI), and
in-depth interviews with historical actors and leadership of this
organization. It is intended to know the Indonesian Ethnic Chinese
Muslim Association (PITI) as the response of political assimilation
adopted by government. The data will be arranged by using historical

xix
method and enriched through a political approach, sociological and
anthropological, so that the political process of assimilation can be
understood comprehensively

xx
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN

b = ‫ب‬ z = ‫ز‬ f = ‫ف‬

t = ‫ت‬ s = ‫س‬ q = ‫ق‬

th = ‫ث‬ sh = ‫ش‬ k = ‫ك‬

j = ‫ج‬ s{ = ‫ص‬ l = ‫ل‬

h{ = ‫ح‬ d{ = ‫ض‬ m = ‫م‬

kh = ‫خ‬ t{ = ‫ط‬ n = ‫ن‬

d = ‫د‬ z{ = ‫ظ‬ h = ‫ه‬

dh = ‫ذ‬ ‘ = ‫ع‬ w = ‫و‬

r = ‫ر‬ gh = ‫غ‬ y = ‫ي‬

Pengecualian Transliterasi
Adalah kata-kata bahasa Arab yang telah lazim digunakan di dalam
bahasa Indonesia dan menjadi bagian dalam bahasa Indonesia, seperti
kata salat tidak ditransliterasi dengan “s}alah” kecuali menghadirkannya
dalam konteks aslinya.

xxi
xxii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................ iii


PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI ......................................... vii
PERSETUJUAN PROMOTOR .................................................. ix
PERSETUJUAN HASIL UJIAN PENDAHULUAN .................. xiii
ABSTRAK ................................................................................. xv
PEDOMAN TRANSLITERASI ................................................. xxi
DAFTAR ISI ................................................................................. xxiii
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR ............................................. xxv
DAFTAR SINGKATAN ............................................................ xxvii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................... 1


A. Latar Belakang Masalah .............................................. 1
B. Permasalahan ............................................................... 16
C. Penelitian Terdahulu .................................................... 17
D. Tujuan Penelitian ......................................................... 19
E. Signifikansi Penelitian ................................................. 20
F. Metodologi Penelitian ................................................. 21
G. Sistematika Penulisan .................................................. 24

BAB II KONSTRUKSI IDENTITAS KETIONGHOAAN,


KEISLAMAN, DAN KEINDONESIAAN ........................ 27
A. Identitas dalam Perspektif Sosiologi, Antropologi
dan Psikologi ................................................................. 27
B. Islam dan Keragaman Identitas .................................... 38
C. Diskursus Cina, Tionghoa, Tiongkok dan China .......... 45
D. Etnis Tionghoa Indonesia; antara Asimilasi
dan Integrasi .................................................................. 47

BAB III PROFIL ORGANISASI PERSATUAN ISLAM


TIONGHOA (PITI) ............................................................. 6`3
A. Kelahiran PITI ............................................................. 64
B. Tokoh-tokoh Penting dalam organisasi PITI ............... 67
C. Visi Misi PITI: Dinamika Organisasi............................ 75

BAB IV KONTINUITAS DAN PERUBAHAN: PITI DALAM


RELASI SOSIAL DAN KULTURAL.............................. 79
A. Kontak Awal Etnis Tionghoa dengan
Masyarakat Nusantara.................................................. 80
B. Proses Asimilasi Budaya Etnis Tionghoa dan

xxiii
Masyarakat Nusantara .................................................. 87
C. Pengaruh Politik Klasifikasi Sosial Kolonialisme
Belanda Terhadap Proses Asimilasi .............................. 98
D. Islam Sebagai Pintu Masuk Proses Asimilasi .............. 116
E. Inklusifitas PITI dalam Relasi Sosial dan Kultural ..... 122
F. PITI dan Proses Asimilasi Pada Masa Orde Lama....... 126
G. Respon PITI Terhadap Politik Asimilasi Orde Baru ... 134

BAB V RESINIFIKASI DALAM KEISLAMAN DAN


KEINDONESIAAN............................................................. 151
A. Runtuhnya Orde Baru dan Munculnya Reformasi ........ 152
B. Akomodasi Negara Terhadap Etnis Tionghoa .............. 163
C. Ekspresi Ketionghoaan dalam Kebangsaan dan
Keagamaan .................................................................... 167
D. PITI dalam Nation Building ......................................... 175

BAB VI PENUTUP ........................................................................... 187


A. Kesimpulan ................................................................... 187
B. Implikasi Penelitian ...................................................... 191

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 193


GLOSARIUM ....................................................................................... 215
INDEKS ................................................................................................ 219
TENTANG PENULIS ........................................................................... 223

xxiv
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR

Tabel 4.1. Komuniatas Tionghoa Peranakan dan Totok


di Indonesia Tahun 1920 .................................................. 91

Tabel 4.2. Penyebaran Kelompok Tionghoa di Hindia Belanda


Pada Tahun 1930 ............................................................. 97

Tabel 4.3. Pertambahan Penduduk Tionghoa di Indonesia


pada Masa Kolonial......................................................... 99

Gambar 2.1. Interaksi Sosial antara Mayoritas dan Minoritas........... 51

Gambar 2.2. Proses Terbentuknya Sikap Diskriminasi Antaretnis


dan Kelompok Masyarakat .......................................... 53

Gambar 3.1. Proses Konversi Agama Islam di Kalangan Etnis


Tionghoa. ........................................................................ 72

Gambar 4.1. Persebaran Overseas Chinese di Dunia ........................... 84

Gambar 5.1. Konstruksi Identitas Muslim Tionghoa


Indonesia ........................................................................ 186

xxv
xxvi
DAFTAR SINGKATAN

ABRI : Angkatan Bersenjata Republik Indonesia


Bakom PKB : Badan Komunikasi Penghayatan Kesatuan
Bangsa
Baperki : Badan Permusyawaratan Kewrganegaraan
Indonesia
BCA : Bank Central Asia
BPUPKI : Badan Penyelidik Usaha-usaha
Kemerdekaan Indonesia
CHH : Chung Hwa Hui
DKI : Daerah Khusus Ibukota
DPR-RI : Dewan Perwakilan Rakyat Republik
Indonesia
DPRD : Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
HMI : Himpunan Mahasiswa Islam
INTI : Perhimpunan Keturunan Tionghoa Indonesia
Gestapu : Gerakan September Tiga puluh
KAHMI : Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam
KTP : Kartu Tanda Penduduk
LPKB : Lembaga Pembina Kesatuan Bangsa
LSM : Lembaga Swadaya Masyarakat
Masyumi : Majelis Syuro Muslimin Indonesia
MATAKIN : Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia
MPR-RI : Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik
Indonesia
MPRS : Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara
NU : Nahdatul Ulama
Orba : Orde Baru
Orla : Orde Lama
Ormas : Organisasi Kemasyarakatan
Parkindo : Partai Kristen Indonesia
PIT : Persatuan Islam Tionghoa
PITI : Persatuan Islam Tionghoa Indonesia d/h
Pembina Iman Tauhid Islam
PKI : Partai Komunis Indonesia
PPKI : Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
PNI : Partai Nasional Indonesia
PNS : Pegawai Negeri Sipil
PSI : Partai Sosialis Indonesia
PSMTI : Paguyuban Sosial Marga Tionghoa

xxvii
Indonesia
PTI : Partai Tionghoa Indonesia
PTII : Partai Tionghoa Islam Indonesia
PTM : Persatuan Tionghoa Muslim
RUU : Rancangan Undang-undang
SI : Sarekat Islam
TGPF : Tim Gabungan Pencari Fakta
THHK : Tionghoa Hoa Hwe Koen
UU : Undang-undang
UUD : Undang-undang Dasar
WNI : Warga Negara Indonesia

xxviii

Anda mungkin juga menyukai