PENJUALAN BATUBARA
Antara
.............................................
Dengan
.................................................
Nomor : ......./MOU/................/...../..........
Pada hari ............. tanggal .................. , bulan ..................... tahun ..................................... ( .................... ), di
................, telah dibuat MOU Jual Beli Batubara oleh dan antara :
II. ............................. suatu perseroan terbatas yang dibentuk berdasarkan ketentuan hukum
yang berlaku di Republik Indonesia, berkedudukan di Jl. Tebet Raya No. 02 Jakarta Selatan,
dalam hal ini diwakili oleh .......................... dalam jabatannya selaku DIREKTUR UTAMA,
oleh karenanya secara sah bertindak mewakili untuk dan atas nama perusahaan tersebut,
yang selanjutnya disebut sebagai “PEMBELI”
Untuk selanjutnya PENJUAL dan PEMBELI secara bersama sama disebut sebagai PARA PIHAK .
Pasal 1
MAKSUD DAN TUJUAN
Bahwa PENJUAL adalah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan dan perdagangan
yang sah sesuai dengan hukum yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia, yaitu :
.............................................................
IUP-OP Nomor :
CNC Nomor :
ET Nomor :
Berlokasi di Jl........................................................................
Bahwa PEMBELI adalah perusahaan yang resmi dan sah sesuai perundang undangan yang
berlaku, yang bergerak dan memiliki kapasitas dibidang perdagangan batubara di
Indonesia.
Bahwa PENJUAL bermaksud untuk menjual batubara kepada PEMBELI , dan PEMBELI
bermaksud untuk membeli batubara dari PENJUAL yang berasal dari Wilayah kerja PENJUAL
.
PARA PIHAK bersepakat untuk mengikatkan diri satu kepada yang lain dalam MOU jual beli
batubara dengan syarat syarat dan ketentuan sebagai berikut :
Pasal 2
SPESIFIKASI, KUALITAS DAN KUANTITAS BATUBARA
1. Karakter Spesifikasi batubara yang diserahkan PENJUAL kepada PEMBELI sebagai berikut :
2. PENJUAL menjamin bahwa batubara yang akan diserahkan kepada PEMBELI bebas dari
bahan bahan dan Material Non Batubara.
3. PENJUAL menjamin batubara yang diserahkan kepada PEMBELI adalah karakter GAR
.............
Pasal 3
SUMBER PENYEDIAAN BATUBARA
1. Sumber penyediaan batubara yang akan diserahkan PENJUAL kepada PEMBELI dalam
perjanjian ini berasal dari wilayah kerja PENJUAL sebagaimana tersebut pada Point A
Perjanjian ini dan dijamin aspek hukumnya.
2. PENJUAL menjamin bahwa batubara yang diperjualbelikan dalam Perjanjian ini adalah sah
secara hukum dan bebas dari segala tuntutan, tanggungan atau ikatan lainnya yang sejenis.
5. PENJUAL tidak melakukan special treatment (chemical atau sejenisnya) terhadap batubara
yang disiapkan, namun PEMBELI dapat melaksanakan special treatment tersebut dengan
biaya menjadi tanggungjawab PEMBELI .
6. Terhentinya kegiatan sebagaimana dimaksud dalam ayat 4 Pasal ini, tidak mengurangi
kewajiban PENJUAL untuk menyediakan batubara sebagaimana yang tercantum dalam Pasal
2 Perjanjian ini.
Pasal 4
JUMLAH DAN JADWAL PENYERAHAN BATUBARA
1. Jumlah batubara yang akan diserahkan oleh PENJUAL dan diterima oleh PEMBELI dalam
perjanjian ini adalah sebanyak ...................bulan dan ................/tahun.
2. Jadwal pemuatan shipment dapat dilakukan PENJUAL setelah memperoleh persetujuan dari
PEMBELI melalui SHIPPING INSTRUCTION (SI) , persetujuan tersebut merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.
3. Jumlah batubara yang diserahkan oleh PENJUAL kepada PEMBELI dapat bertambah dan/atau
berkurang atas kesepakatan PARA PIHAK yang dituangkan dalam Addendum dan/atau surat
secara tertulis dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.
Pasal 5
PENENTUAN KUANTITAS DAN PEMERIKSAAN KUALITAS
1. Pada saat dilaksanakan Pengisian / Loading Batubara dari Stockpile PENJUAL ke Tongkang
PEMBELI di pelabuhan muat, diambil sejumlah sample dengan tata cara pengambilan sample
sesuai dengan standart ASTM.
2. Independent Surveyor dimaksud PARA PIHAK dalam perjanjian ini adalah SGS .
3. Sample batubara yang telah diambil sebagaimana disebutkan pada ayat (1) Pasal ini,
selanjutnya dianalisa sesuai dengan standart ASTM oleh Independent Surveyor yang telah
ditunjuk dan disetujui PARA PIHAK untuk mendapatkan hasil analisa proximate. Biaya
surveyor independent di pelabuhan muat ini akan menjadi beban dan tanggung jawab
PENJUAL .
4. Seluruh pengambilan sampel akan diselenggarakan berdasarkan standart ASTM. Sample di
Pelabuhan Muat yang diambil oleh Independent Surveyor, dibagi menjadi 4 (empat) bagian
dengan distribusi sebagai berikut :
1 (satu) bagian sample untuk PEMBELI
1 (satu) bagian sample untuk PENJUAL
1 (satu) bagian sample untuk dianalisa oleh Independent Surveyor
1 (satu) bagian sample untuk disimpan selama 60 (enam puluh) hari sebagai Unpire
Sample.
5. Pemeriksaan kualitas batubara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini dilakukan sesuai
metode ASTM.
6. Pemeriksaan kuantitas batubara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini dilakukan
dengan metode Draught Survey .
7. Pemeriksaan kualitas sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini dalam basis As Received (AR)
serta diterbitkan paling lambat dalam 4 (empat) hari kerja meliputi :
Kadar Air Total (Total Moisture)
Inherent Moisture
Analisa Kadar Abu (Ash Content)
Kadar Belerang (Sulphur Content)
Volatile Matter
Fixed Carbon
Hardgroove Grindability Index (HGI)
Distribusi ukuran butiran (Size)
Nilai Kalori Bruto (Gross Calorific Value)
8. Hasil pemeriksaan kuantitas dan kualitas batubara sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dan
ayat (6) Pasal ini dituangkan dalam sebuah laporan penentuan kuantitas (COW) dan laporan
pemeriksaan kualitas (COA) yang dibuat oleh Surveyor.
9. Sertifikat Kuantitas dan Sertifikat Kualitas yang diterbitkan oleh Independent Surveyor tersebut
diatas mengikat PARA PIHAK .
10. Apabila salah satu PIHAK tidak menyetujui hasil analisa yang telah diterbitkan oleh
Independent Surveyor maka PIHAK tersebut dapat mengajukan pengujian Umpire Sample yang
disimpan di Independent Surveyor yang telah mengeluarkan sertifikat hasil uji dalam waktu
maksimal enam puluh (60) hari dari tanggal Bill of Lading .
11. Umpire Sample harus dikirim ke laboratorium Independent Surveyor lain yang diakui secara
internasional dan disetujui PARA PIHAK dan biaya pengujian Umpire Sample ditanggung oleh
PIHAK yang meminta.
12. PEMBELI berhak melakukan Joint Sampling jika diperlukan dengan meminta persetujuan
terlebih dahulu.
Pasal 6
REJECTION
Apabila Spesifikasi Batubara yang diserahkan PENJUAL kepada PEMBELI Nilai GCV ARB yang
tercantum dalam Sertifikat COA yang dikeluarkan oleh Surveyor dititik penyerahan lebih rendah
dari ................., maka Batubara tersebut akan dikenakan PENALTY tetapi Cargo TIDAK DITOLAK,
dan PENJUAL tidak wajib mengganti Cargo dengan Spesifikasi yang tercantum dalam Perjanjian ini
dan seluruh biaya yang dikeluarkan akibat dari penggantian cargo yang di tolak tersebut
dibebankan kepada PENJUAL .
Pasal 7
HARGA BATUBARA
1. Harga Dasar batubara yang diperjualbelikan sebagaimana tersebut dalam Pasal 3 perjanjian ini
senilai Rp........................................ )/MT as per Spec. Harga tersebut sudah nett termasuk biaya
Transhipment, RKBM, LHV, biaya Independent Surveyor dan Dokumentasi di pelabuhan muat,
termasuk Pajak PPH Pasal 22.
2. Harga dasar batubara sebagaimana yang telah ditetapkan pada ayat (1) pasal ini dapat
ditinjau kembali dan disetujui PARA PIHAK, bilamana dikemudian hari ternyata timbul
kebijakan Pemerintah dalam Bidang Moneter, Bahan Bakar Minyak (BBM), Kurs Rupiah
terhadap Dollar (USD), Peraturan Perpajakan (mengenai PPH untuk Komoditi Batubara) dan
Perkembangan pasar Batubara yang disetujui PARA PIHAK .
3. Setiap kesepakatan baru atas Harga Dasar ditentukan secara tertulis dan merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.
Pasal 8
CARA PEMBAYARAN
Pasal 9
PERNYATAAN DAN JAMINAN
a) PARA PIHAK dapat melakukan tindakan hukum dan sah karenanya mempunyai
wewenang untuk mengadakan Perjanjian ini.
b) PARA PIHAK memiliki ijin dan persyaratan hukum lain yang ditentukan oleh Undang –
Undang dan Peraturan lainnya yang berlaku untuk melaksanakan kegiatannya.
c) Pihak yang bertandatangan pada perjanjian ini merupakan pihak yang sah dan berwenang
mewakili PARA PIHAK berdasarkan anggaran dasar atas diri/pribadi masing masing
pihak.
d) PARA PIHAK tidak akan mengambil keuntungan dari adanya kesalahan atau kekeliruan
atas ketentuan dan syarat syarat dalam perjanjian ini.
e) PARA PIHAK tidak sedang dalam keadaan lalai untuk melaksanakan kewajiban apapun
baik kepada PIHAK Ketiga maupun PIHAK Lain, kewajiban yang dapat mempengaruhi
pelaksanaan Perjanjian ini.
f) PARA PIHAK sepakat untuk tidak memberikan informasi dan menjaga kerahasiaan
mengenai isi perjanjian ini kepada PIHAK Ketiga atau PIHAK manapun tanpa persetujuan
tertulis dari PIHAK Lainnya, kecuali dalam rangka memenuhi kewajiban berdasarkan
Undang – Undang yang berlaku.
a) Semua data atau informasi yang berupa fotocopy dan atau salinan dokumen pendukung
yang diserahkan oleh PENJUAL kepada PEMBELI adalah benar sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya.
b) PENJUAL telah melaksanakan segala tindakan yang menurut ketentuan hukum
berdasarkan anggaran dasarnya/diri pribadi yang diperlukan, untuk melangsungkan,
menjalankan dan melaksanakan segala kewajibannya berdasarkan Perjanjian, dan orang –
orang yang menandatangani perjanjian ini atas nama PENJUAL berkuasa atau telah
dikuasakan secara sah untuk melakukannya.
c) PENJUAL baik pribadi dan/atau Direktur Utama dan/atau pihak yang diberi kuasa dari
Direksi Perseroan sebagaimana disebutkan dalam perjanjian ini turut bertanggungb jawab
baik yang terjadi sekarang, nanti ataupun yang akan datang atas segala hal yang berkaitan
dengan perjanjian ini.
d) Tidak ada ketentuan peraturan Undang Undang, kebijakan pemerintah dan ketetapan
pengadilan dan atau putusan pengadilan atau badan administrasi serta ketentuan suatu
perjanjian lain, dokumen lain, yang mengikat PENJUAL atau setiap kekayaannya yang
akan dilanggar dengan ditiadakannya dan dilaksanakannya perjanjian ini atau salah satu
syarat dalam perjanjian ini.
e) PENJUAL tidak terlibat dalam perkara pidana, perdata tuntutan pajak atau sengketa
hukum lainnya yang sedang berlangsung yang akan menjadi ancama dikemudian hari atau
berakibat negatif terhadap PENJUAL atau kekayaannya, yang nantinya mempengaruhi
keadaan keuangan, usahanya, atau dapat mengganggu kemampuannya untuk
melaksanakan kewajibannya berdasarkan perjanjian ini.
f) PENJUAL menjamin bahwa batubara yang dipasoknya akan disupplay kepada PEMBELI
sesuai waktunya. Dan apabila tidak dapat melaksanakan kewajibannya diluar keadaan
kahar pada pasal 13 perjanjian ini maka PENJUAL akan mengembalikan seluruh jumlah
pembayaran yang telah dilakukan PEMBELI pada setiap tahapan pembayaran selambat
lambatnya 7 (tujuh) hari sejak tidak dilaksanakannya kewajiban PENJUAL .
Tanggung Jawab dan atau Ganti Rugi dari salah satu PIHAK sehubungan dengan Klaim yang
diajukan dari PIHAK lain mengenai kegagalan dan / atau wan prestasi baik kerugian semenjak
kesepakatan lisan terjadi, selama proses menuju Kontrak Perjanjian ini, berikut untuk saling
memenuhi kewajibannya setelah Perjanjian ini ditandatangani, berupa kerugian langsung dan
juga kerusakan lain yang ditimbulkan termasuk hilangnya keuntungan yang seharusnya didapat.
Pasal 11
PENGAWAS PEKERJAAN
PENJUAL akan menunjuk orang yang mewakili dan PEMBELI akan menunjuk wakilnya untuk
saling koordinasi dan menandatangani Berita Acara Serah Terima (BAST) Cargo Batubara
dari PENJUAL kepada PEMBELI atau pejabat yang diberi kuasa.
Pasal 12
KEADAAN KAHAR / FORCE MAJEURE
1. Yang dimaksud dengan keadaan kahar dala perjanjian ini adalah tidak dapat dilaksanakannya
Perjanjian ini sebagai akibat langsung dari semua kejadian diluar kemampuan PARA PIHAK
untuk mengatasinya termasuk didalamnya tetapi tidak terbatas pada kejadian kejadian seperti
bencana alam, berupa gempa bumi, banjir, tanah longsor, angin topan, hujan lebat diatas
normal, kebakaran dan kejadian alam lainnya yang mengakibatkan pekerjaan tidak dapat
dilaksanakan seperti huru hara, peperangan, kerusuhan kudeta, blockade, demonstrasi dan
peristiwa lain semacam itu.
2. PARA PIHAK tidak bertanggungjawab dan tidak dapat menuntut ganti rugi kepada PIHAK
lainnya atas kegagalan memenuhi ketentuan – ketentuan dalam perjanjian ini apabila
kegagalan tersebut disebabkan oleh terjadinya keadaan kahar, dan PARA PIHAK tersebut telah
menggunakan segala upaya terbaik untuk menanggulangi penyebab atau peristiwa tersebut.
3. PIHAK yang mengalami keadaan kahar harus segera memberitahukan PIHAK lainnya secara
lisan dalam waktu 24 jam dan diikuti dengan pemberitahuan secara tertulis selambat –
lambatnya 2 (dua) hari setelah kejadian kahar tersebut disertai bukti atau keterngan resmi
instansi yang berwenang dan perkiraan atau upaya – upaya yang akan atau telah dilakukan
untuk mengatasi keadaan kahar tersebut.
4. PIHAK yang menerima pemberitahuan keadaan kahar dapat menolak atau menyetujui
keadaan kahar selambat – lambatnya 5 (lima) hari setelah menerima pemberitahuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (3) perjanjian ini.
5. Apabila keadaan kahar tersebut ditolak oleh PIHAK yang menerima pemberitahuan keadaan
kahar, maka PARA PIHAK akan meneruskan kewajiban sesuai dengan ketentuan – ketentuan
dalam perjanjian ini, jika keadaan kahar disetujui maka PARA PIHAK akan merundingkan
kembali kelanjutan perjanjian ini, termasuk menetapkan kembali jadwal penyerahan dan
penerimaan batubara serta hal – hal lain yang dianggap penting dalam pelaksanaan perjanjian
ini.
6. Apabila terjadi keadaan kahar lebih dari 30 (tiga puluh) hari berturut turut, maka PARA
PIHAK sepakat selambat lambatnya 180 (seratus delapan puluh) hari kalender sejak
disepakatinya keadaan kahar, untuk mengakhiri atau memperpanjang perjanjian ini selama
jangka waktu yang sama dengan jangka waktu keadaan kahar
Pasal 13
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1. Perjanjian ini dengan segala akibat hukumnya tunduk dan patuh pada ketentuan hukum yang
berlaku di Negara Republik Indonesia.
2. Dalam hal terjadi perselisihan antara PENJUAL dengan PEMBELI mengenai pelaksanaan
perjanjian ini, maka PARA PIHAK sepakat untuk terlebih dahulu menyelesaikannya secara
musyawarah dan mufakat.
3. Dalam hal cara musyawarah yang dimaksud didalam ayat (2) pasal ini tidak mencapai mufakat,
maka PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikan perselisihan melalui Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Samarinda.
4. Selama dalam proses penyelesaian perselisihan berlangsung PARA PIHAK wajib terus
melaksanakan pekerjaan – pekerjaan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan berdasarkan
perjanjian ini.
Pasal 14
PEMUTUSAN PERJANJIAN
1. Pemutusan perjanjian ini dapat dilakukan oleh PEMBELI jika PENJUAL melanggar jaminan
aspek hukum atas sumber penyediaan batubara.
2. Dalam hal PENJUAL tidak dapat menyerahkan batubara sesuai jadwal sebagaimana dimaksud
pada Pasal 5 ayat (1) perjanjian ini yang berlangsung lebih dari 2 (dua) bulan atau yang
disebabkan keadaan kahar (force majeure) yang berlangsung selama 2 (dua) bulan, maka
perjanjian ini dinyatakan putus yaitu 7 (tujuh) hari setelah tanggal ditetapkannya pemutusan
perjanjian ini.
3. Selama tenggang waktu 14 (empat belas) hari sebagaimana tersebut pada ayat (2) pasal ini,
PARA PIHAK diwajibkan untuk menyelesaikan hak dan kewajibannya seperti penagihan dan
dokumennya sampai berakhirnya perjanjian ini akibat pemutusan perjanjian.
4. PARA PIHAK dengan ini mengesampingkan ketentuan pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang
Undang Hukum Perdata, sehingga pengakhiran perjanjian ini secara sah, dengan dilakukan
pemberitahuan tertulis dari PARA PIHAK .
Pasal 15
MASA BERLAKUNYA PERJANJIAN
1. Masa berlaku perjanjian ini selama 1 (satu) tahun sejak ditandatanganinya perjanjian ini.
2. Masa berlaku perjanjian ini dapat diperpanjang atas kesepakatan PARA PIHAK setelah masa
berakhir.
Pasal 16
SURAT MENYURAT
PENJUAL :
Alamat :
Mobile Phone :
Email :
Dan
PEMBELI :
Alamat :
Mobile Phone :
Email :
Untuk Perhatian :
2. Apabila terjadi perubahan alamat PARA PIHAK sebagaimana tercantum pada ayat (1) pasal ini,
maka PIHAK yang alamatnya berubah harus memberitahukan perubahan alamat kepada PIHAK
lainnya secara tertulis selambat lambatnya 3 (tiga) hari kalender setelah perubahan. Segala
kerugian yang diderita PIHAK lain yang dikarenakan tidak atau terlambat diberitahukannya
perubahan alamat tersebut menjadi tanggungjawab PIHAK yang melakukan perubahan alamat
tersebut.
Pasal 17
LAIN – LAIN
1. Perubahan atas perjanjian ini harus dibuat secara tertulis dalam bentuk Addendum yang
ditandatangani oleh PARA PIHAK dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan
perjanjian ini.
2. Usulan perubahan terhadap perjanjian ini harus diajukan oleh salah satu PIHAK yang
menginginkan perubahan kepada PIHAK lainnya selambat – lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum
perubahan yang diusulkan tersebut
3. PEMBELI dibebaskan dari permasalahan Hukum akibat kerjasama antara PENJUAL dengan
PIHAK Lainnya dalam rangka kelancaran operasional kerjasama ini.
Pasal 19
PENUTUP
Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) bermaterai cukup dan ditandangani oleh PARA PIHAK
yang kesemuanya mempunyai kekuatan hukum yang sama, untuk dapat dilaksanakan dengan
I’tikad baik oleh PARA PIHAK
LEMBAR PENANDATANGANAN
DITANDATANGANI DI :
PADA TANGGAL ......... :
PENJUAL PEMBELI
................................... .........................................
............................... ..................................
DIREKTUR UTAMA DIREKTUR UTAMA