Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN GEOLOGI TEKNIK

DETAIL DESAIN BENDUNGAN LEUWIKERIS DI SUNGAI CITANDUY

BAB 3

METODOLOGI

3.1. P EKERJAAN L APANGAN

Pelaksanaan pekerjaan dalam penyelidikan geologi teknik antara lain :

 Pemboran Inti
 Pengambilan Undisturbed Sample (UDS)
 Pengambilan Disturbed Sample (DS)
 Sumuran Uji (Test Pit)
 Pengujian Penetrasi (SPT)
 Pengujian permeabilitas

 Pekerjaan Pemboran

Maksud dan tujuan pekerjaan pengeboran adalah :


 Untuk mengetahui deposit tanah (geologi dan sejarah penimbunan, penggantian)
 Mendapatkan kedalaman, ketebalan dan komposisi dari tiap struktur tanah
 Mengetahui kedalaman groundwater
 Mengetahui kedalaman tanah keras atau batuan dan karakteristiknya
 Mengetahui sifat-sifat fisik tanah dan batuan.

Personil pelaksanaan :

Team pelaksana terdiri atas :


 1 orang bor master
 1 orang asisten bor master
 4 orang helper

3-1
LAPORAN GEOLOGI TEKNIK
DETAIL DESAIN BENDUNGAN LEUWIKERIS DI SUNGAI CITANDUY

Pekerjaan lapangan disaratkan mengikuti ASTM ( American Standart for Testing Material).
Metode Pelaksanaan Pengeboran :

Sebelum pelaksanaan pengeboran dimulai semua peralatan yang akan dipergunakan dalam
pekerjaan tersebut harus dipersiapkan terlebih dahulu di tempat, sehingga pelaksanaan
pekerjaan dapat berjalan lancar. Pengeboran dilakukan dengan alat bor yang mempunyai
kemampuan dan memenuhi persyaratan teknis sebagai berikut :
1. mampu menembus tanah keras dengan nilai N 60
2. kemampuan alat bor dapat mencapai kedalaman 50 – 100 m
3. diesel engine
4. water pump kapasitas 50 – 60 l/menit
5. casing dengan diameter minimum 97 mm
6. drilling rod (4,05 cm)
7. tabung sample panjang 50 cm dan diameter 7,5 cm
8. tabung SPT
9. mata bor

Kapasitas pompa harus cukup sehingga terjamin bahwa sisa pengeboran yang keluar dari
lubang dapat diamati perubahan lapisan tanah yang di bor dengan melihat perubahan
cutting yang keluar. Lubang bor yang terjadi sewaktu pengeboran harus dilindungi dengan
casing agar tidak terjadi longsoran.
Dari setiap pengeboran dilakukan pencatatan pelaksanaan pekerjaan terutama masalah
teknis lapangan yang terjadi. Hasil pekerjaan lapangan dituangkan dalam bor hole log yang
menggambarkan elevasi muka tanah, nilai standar penetrasi (SPT), baik dalam bentuk
angka dan grafik, kedalaman tanah di mana contoh tanah tak terganggu diambil, elevasi
lapisan batas atas dan bawah dari setiap perubahan lapisan tanah yang ada, deskripsi jenis
tanah untuk tiap interval kedalaman.

 Pekerjaan Pengambilan Undisturbed Sample (UDS)

Untuk setiap interval kedalaman 2 m diambil contoh tanah tak terganggu berupa tabung
contoh tanah (tube sample) yang disyaratkan adalah tube sampler ukuran OD 3 inch dan ID
2 7/8 inch, tebal tabung 1/16 inch, dengan panjang 50 cm. tabung yang dipakai tipe fixed –
piston sampler yang terbuat dari baja/ kuningan.

Ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi pada waktu pengambilan contoh tanah adalah :

3-2
LAPORAN GEOLOGI TEKNIK
DETAIL DESAIN BENDUNGAN LEUWIKERIS DI SUNGAI CITANDUY

a. Dasar lubang bor di mana akan diambil contoh tanah harus bersih dari sisa pengeboran
dengan cara memompakan air ke dalam lubang bor, lama mencuci minimum 5 menit.
b. Ujung bawah casing pada saat itu harus berada pada dasar lubang untuk
menghindarkan adanya longsoran pada dasar lubang.
c. Setelah lubang bersih, tabung contoh tanah ditekan dengan tenaga manusia.
Penekanan dilakukan dengan hati-hati dan perlahan agar air yang terdapat di dalam
tabung diberi kesempatan keluar melalui katup. Dalam segala hal tidak diperkenankan
menekan tabung dengan pukulan.
d. Sebelum ditarik, tabung harus diputar 360 untuk melepaskan tabung beserta isi
kemudian diangkat keluar.
e. Tanah pada kedua ujung tabung harus dibuang secukupnya dan ruang itu kemudian
diberi parafin panas sebagai penutup dan pelindung tanah dalam tabung. Tebal parafin
minimum1 cm dan bagian atas 3 cm.
f. Untuk pelaksanaan test laboratorium di lapangan contoh tana dapat dipotong dengan
hati-hati sesuai panjang yang diperlukan.
g. Pengangkutan sample harus dilakukan hati-hati, dijaga dari guncangan dan beda
temperatur yang tinggi.

 Pekerjaan Pengambilan Disturbed Sample (DS)

Pengambilan contoh tanah terganggu pada setiap sumur uji di daerah borrow area diambil
1 karung seberat 30 kg dan 1 tabung contoh tanah tak terganggu, untuk compaction test.
Contoh tanah tersebut agar dijaga terhadap pengaruh panas maupun air hujan, dan diberi
label sesuai dengan nomor sumuran uji, dan kemudian dikirim ke laboratorium untuk
diadakan pengujian.

 Sumuran uji ( Test Pit )

Pekerjaan ini dilakukan dengan cara membuat galian dengan ukuran panjang 1,5 m lebar 1
m dan kedalaman bervariasi tergantung pada kondisi geologi setempat. Dinding test pit
dideskripsi untuk mengetahui jenis dan sifat fisik tanah secara manual. Hasil pekerjaan ini
disajikan dalam bentuk Log Test Pit yang memuat informasi tentang lokasi, jenis dan
ketebalan tanah serta posisi pengambilan contoh tanah.

3-3
LAPORAN GEOLOGI TEKNIK
DETAIL DESAIN BENDUNGAN LEUWIKERIS DI SUNGAI CITANDUY

 Pengujian Penetrasi (SPT)

Maksud dan tujuan pekerjaan penetrasi test adalah :


 Mendapatkan nilai n
 Mengetahui kedalaman tanah keras

Peralatan yang digunakan :

 Tabung split spoon sample dengan dimensi :


ID (diameter dalam) = 35 mm
OD (diameter luar) = 508 mm
Panjang = 61 cm
 Hammer
berat = 63,5 Kg
Tinggi jatuh = 75 cm

Personil pelaksana adalah personil pelaksana pemboran.

Metode Pelaksanaan
Ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi :
a. Tabung SPT harus mempunyai ukuran diameter OD 2 inch/profil ID 1,38 inch, panjang
24 inch split spoon sampler tipe.
b. Hammer yang dipakai untuk melakukan penumbukan 63,5 kg dengan tinggi jatuh 75
cm.
c. Sebelum dilakukan SPT, casing harus diturunkan sampai dasar lubang. Lubang bor
kemudian dibersihkan dari sisa pengeboran.
d. Perhitungan dilakukan sebagai berikut :
 Tabung SPT ditekan ke dalam dasar lubang sedalam 15 cm.
 Untuk setiap interval 10 cm dilakukan perhitungan jumlah pukulan untuk
memasukan tabung ke dalam tanah sampai dicapai 3 x 10 cm.
e. Tabung diangkat ke permukaan tanah kemudian split spoon sampler dibuka. Sluge yang
terdapat dalam tabung harus dibuang. Unified soil clasification kemudian dipergunakan
untuk menyusun soil description atau litologi tanah tersebut dapat dipakai untuk
laboratorium test. Untuk itu sample harus dimasukkan ke dalam kantong plastik yang
ditutup dengan baik dan diberi identitas nomor dan kedalamannya.

3-4
LAPORAN GEOLOGI TEKNIK
DETAIL DESAIN BENDUNGAN LEUWIKERIS DI SUNGAI CITANDUY

f. Pelaksanaan SPT dihentikan setelah mendapatkan harga SPT 60 sebanyak 3 kali


berturut-turut (pengeboran tetap dilaksanakan hingga kedalaman yang ditentukan.
 Pengujian Permeabilitas
Uji permeabilitas insitu dimaksudkan untuk memperoleh data koefisien permeabilitas
(coefficient of permeability, hydraulic conductivity) tanah atau batuan.Adapun tujuannya
adalah untuk analisis rembesan, yang meliputi antara lain:-perhitungan debit bocoran,
perhitungan tekanan angkat (uplift pressure) dan keamanan terhadap erosi buluh ( piping).
Jenis pengujian yang sering dipakai dalam uji permeabilitas insitu adalah variable head test,
Constant head test dan packer test (dalam hal ini yang kita pakai adalah metode variable
head test)

3.2. P EKERJAAN L ABORATORIUM

Masing-masing sample yang diperoleh dari pengeboran akan dilakukan serangkaian


percobaan untuk memperoleh besaran-besaran :
 Index dan Physical Properties
 Mechanical dan Hydrulic Properties

1) Peralatan

1 unit Laboratorium Mekanika Tanah Lengkap

2) Personil pelaksana

 1 orang chief of Laboratory


 2 orang laborant

 Index dan Physical Properties

Percobaan untuk mendapatkan index dan physical properties ini dilakukan pada contoh
tanah asli (undisturbed) maupun contoh tanah tidak asli (distubed).
a. Grain size (sieze analysis/ hydrometer analysis) untuk disturbed sample.
b. Water content - untuk undisturbed sample
c. Specific Grafity - untuk disturbed sample
d. Atterberg limit - untuk disturbed sample (khusus tanah kohesive).
e. Bulk density dan Dry density - untuk disturbed sample dan undisturbed.
f. Unit weight (t) - untuk undisturbed sample.

3-5
LAPORAN GEOLOGI TEKNIK
DETAIL DESAIN BENDUNGAN LEUWIKERIS DI SUNGAI CITANDUY

 Mechanical dan Hydraulic Properties

Dalam mendapatkan sifat-sifat mekanis dan hydraulic digunakan undisturbed sample.

Untuk cohesive, clayey dan silty soil :


a. Unconfined Compression Test
b. Triaxial test, Undconsolidated Undrainated
c. Consolidation Test.

Untuk non-cohesive soil:


a. Relative density
b. Direct Shear Test

Metode Pelaksanaan
Prosedur pelaksanan penyelidikan contoh tanah laboratorium adalah mengikuti ASTM (American
Standard for Testing Material) dengan mengikuti referensi seperti di bawah ini. Dalam pembuatan
speciment yang penting harus dijaga jangan sampai sample berubah menjadi disturbed pada saat
pengeluaran dari sample tube.

NO. TYPE TEST SIFAT YANG DIDAPATKAN ASTM

1. Water Content Water Content (Wn) D 2216/71

2. Spesific Grafity Specific Grafity (Gs)

3. Density Dry density D 424/59


Bulk density D 423/60

4. Grain Size Grain Size


Mechanical D 421/58
Hydrometer D 422/63

5. Unit Weight Unit Weigt (t) D 2937/71

6. Atterberg Limit Liquit Limit (LL) D 854


Plasticity Limit (PL)
Plastic Index (PI)

7. Unconfined Shear Strength (qu) D 2166/66

8. Triaxial Sudut geser tanah () D 2850/70


Cohesi (C)
Pore Water pressure

3-6
LAPORAN GEOLOGI TEKNIK
DETAIL DESAIN BENDUNGAN LEUWIKERIS DI SUNGAI CITANDUY

9. Consolidation Compression Index (Cc) D 2435/70


Coefficient of Consolidation (Cv)
Volume Consolidation (Mv)

10. Direct Shear Sudut geser tanah () D 3080/72


Cohesi (C)

11. Relative Density Relative Density

Grain Size Analysis, ASTM D 422/63 dan D 421/58

Analisa ukuran butiran meliputi penentuan secara kuantitatif pembagian ukuran partikel
dalam tanah.

 Pembagian ukuran partikel yang lebih besar dari 75/m tertahan di atas ayakan No. 200
ditentukan dengan cara ayakan, sedangkan pembagian ukuran vertikal lebih kecil dari
75/m ditentukan dengan proses pengendapan menggunakan hydrometer untuk
mendapatkan data yang diperlukan.
 Hasil Grain Size analysis biasanya diberikan dalam bentuk lempung distribusi
(distribution survey), lengkungan ini diperoleh dengan memplot diameter vertikal
terhadap persentase lebih halus (percentage timer).
 Kebersamaan dari suatu tanah dapat dinyatakan dengan “ Uniformity Coeffcient” yaitu
perbandingan dari d 60 terhadap d 10.
d 60
Cv =
d 10
Dimana:
d60 = diameter tanah di mana 60% dari berat tanah adalah lebih halus.
d10 = diameter tanah di mana 10% dari berat tanah adalah lebih halus.

Natural Moisture Content, ASTM D 2216/71

Kadar air/ water content (Wn)


 Kadar air tanah adalah perbandingan dari berat air dalam masa tanah terhadap berat
butir tanah, yang dinyatakan dalam prosentase.
 Cara yang praktis adalah dengan menentukan berat air yang dipindahkan karena
pengeringan tanah yang basah sehingga suatu berat yang konstan di dalam oven yang

3-7
LAPORAN GEOLOGI TEKNIK
DETAIL DESAIN BENDUNGAN LEUWIKERIS DI SUNGAI CITANDUY

dikontrol pada (110 + 5) oC dan menggunakan harga ini sebagai berat air di dalam masa
tanah tersebut.

(W1 – W2)
Wn = x 100 %
(W2 – Wc)
Dimana:
Wn = kadar air (%)
W1 = berat container dan tanah basah (gr)
W2 = berat container dan tanah kering (gr)
Wc = berat container (gr)

Specific Grafity, ASTM

Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan berat jenis tanah. Berat jenis tanah adalah
antara berat butir tanah dan berat air dengan isi yang sama butiran tanah tersebut pada
tempat tertentu. Prosedur pemeriksaan ini berdasarkan Standard ASTM-854.

Atterberg Limit, ASTM D.854.

Batas cair/ liquit limit (WC)


 Batas cair dari tanah adalah kadar air yang dinyatakan sebagai persentase dari tanah
kering dalam oven, pada batas antara keadaan cair dan plastis.
 Kadar air pada batas ini ditentukan sebagai kadar air pada mana 2 (dua) belahan tanah
yang sudah dicampur dengan air akan menutup bersama-sama pada suatu jarak ½ inch
(12,7mm) sepanjang dasar alur yang memisahkan kedua belahan tersebut, pada waktu
Cawan dijatuhkan 25 kali untuk suatu jarak 1 cm (0,3437 inch) dengan kecepatan 2
puluhan perdetik.
Berat Air
Wc = x 100 %
Berat tanah kering dalam oven
 Flow Curve menunjukkan hubungan antara kadar dan jumlah pukulan Cawan yang
bersangkutan pada kertas semi-logaritma yang merupakan suatu garis lurus.
 Besarnya kadar air pada perpotongan antara flow Curve dengan koordinat 25 pukulan
adalah cair dari tanah tersebut.

Batas plastic/ plastic limit (Wp)

3-8
LAPORAN GEOLOGI TEKNIK
DETAIL DESAIN BENDUNGAN LEUWIKERIS DI SUNGAI CITANDUY

 Batas plastic dari tanah adalah kadar air yang dinyatakan sebagai persentase dari masa
tanah yang kering dalam oven pada batas antara keadaan plastis dan semi-padat.
 Kadar air pada batas ini ditentukan sebagai kadar air pada mana tanah dapat digulung
menjadi benang mencapai diameter 1/8 inch hingga menjadi pecah.

V – Vo
Ws = W - x 100 %
Wo

Dimana:
Ws = batas plastic
W = kadar air dari tanah basah dalam persentase dari masa tanah dalam oven.
V = Volume tanah basah
Vo = Volume tanah kering
Wo = Masa tanah kering dalam oven

Index Plastisitas/ Plasticity Index (Ip)

Index plastisitas tanah adalah perbedaan antara batas air cair dan batas plastis yaitu:

Index plastisitas = Batas cair – Batas plastis

Ip = Wc - Wp

Flow index (IF)

Flow index diperoleh dari Flow Curve, yaitu kemiringan dari garis lurus curve yang
dinyatakan dalam persentase.
 Toughness Index (It)
Ip
It =
If
 Liquidity Index (Le)
Wn – Wp Wn – Wp
Ie = -
We – Wp Ip

 Consistency Index (Ic)


Wc - Wn

3-9
LAPORAN GEOLOGI TEKNIK
DETAIL DESAIN BENDUNGAN LEUWIKERIS DI SUNGAI CITANDUY

Ic =
Ip

Triaxial Test, ASTM D. 2850/ 70

Triaxial Test atau sering juga disebut “Cylindrical Compression Triaxial Shear Test” dalam
keadaan “Unconsolidated” (UU) yaitu tanpa dilakukan pengukuran tekanan air pori dalam
pengujian ini.

Data yang diperoleh ini diekspresikan dalam “list of engineering properties” dan pada
diagram “Mohr rupture and velopes” yang berupa parameter-parameter interval friction dan
nikohesi.

Concolidation Test, ASTM. 2435/ 70

Cara ini meliputi penentuan kecepatan dan besarnya konsolidasi pada tanah apabila di
tekan dalam arah lateral dan dibebani serta dialirkan dalam arah axial.
Maksud utama dari percobaan konsolidasi adalah untuk memperoleh data tanah yang
dipergunakan untuk memperkirakan kecepatan dan besarnya penurunan struktur yang
dibangun di atas tanah berbutir halus.

Dua sifat tanah yang paling penting dari hasil percobaan konsolidasi ini adalah:

 Compression index/indeks pemampatan Cv.


 Coeficient of Consolidation / koefisien konsolidasi Cc yang menunjukkan kecepatan
pemampatan akibat penambahan beban.

Dari data percobaan ini memungkinkan menggambarkan lengkungan logaritma tekanan


jadar pori yang memberikan informasi yang berguna mengenai sejarah tekanan dari tanah.

3 - 10

Anda mungkin juga menyukai