Anda di halaman 1dari 9

BAB I

DEFENISI

.Dalam konsep pelayanan kesehatan dikenal istilah privasi, kerahasiaan dan keamanan.
a. Privasi adalah hak seseorang untuk mengontrol akses informasi atas rekam medis
kesehatan pribadinya.
b. Kerahasiaan (confidentiality) adalah proteksi terhadap rekam medis kesehatan dan
informasi lain pasien dengan cara menjaga informasi pribadi pasien dan pelayanannya.
c. Dalam pelayanan kesehatan, informasi itu hanya diberikan kepada pihak – pihak yang
berwenang. Informasi akan diberikan atas persetujuan pasien.
d. Keamanan (security) adalah perlindungan terhadap privasi seseorang dan kerahasiaan
rekam kesehatannya. Keamanan merupakan proteksi terhadap informasi pelayanan
kesehatan yang rusak, hilang atau pengubahan data akibat ulah pihak yang tidak
bertanggungjawab.
e. Akses, fleksibilitas terhubung dengan berbagai sumber dan efisiensi

Tujuan.
Terlaksananya perlindungan bagi privasi pasien di RS Bhakti Husada secara optimal
dengan melindungi hak-hak pasien terhadap privasi dan menjaga kerahasiaan kesehatannya.
Sebagai acuan bagi dokter, dokter gigi, tenaga kesehatan tertentu, petugas pengelola dan
pimpinan sarana pelayanan kesehatan di RS Bhakti HusadaCikarang dalam hal melindungi dan
menghormati hak setiap orang akan kerahasiaan kondisi kesehatannya. Sebagai pelindung atau
proteksi keamanan bagi petugas rekam medis dan informasi tentang pasien.

Informasi tentang identitas, diagnosa, riwayat penyakit, dan riwayat pengobatan pasien
harus dijaga kerahasiaannya oleh dokter, dokter gigi, tenaga kesehatan tertentu, petugas
kesehatan pengelola dan pimpinan sarana pelayanan kesehatan.Seluruh informasi tentang
pengobatan, perawatan, kegiatan lainnya harus dijaga kerahasiannya seperti yang berlaku pada
data rekam medis.
BAB II
RUANG LINGKUP

Berdasarkan Undang- Undang No 44 tentang Rumah Sakit terdapat 18 hak pasien salah
satunya adalah tentang “ Hak atas Privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data
medis kecuali apabila ditentukan berbeda menurut peraturan yang berlaku “. Hak setiap orang
untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dijamin oleh Undang – Undang.
Dalam mendapatkan pelayanan kesehatan secara optimal dari penyelenggara pelayanan
kesehatan, setiap orang berhak atas rahasia kondisi kesehatan pribadinya yang telah
dikemukakan kepada penyelenggara pelayanan kesehatan.
Informasi tentang identitas, diagnosa, riwayat penyakit, riwayat pemeriksaan dan riwayat
pengobatan dapat dibuka dalam hal :
a. Untuk kepentingan kesehatan pasien.
b. Memenuhi permintaan aparatur, penegak hukum dalam rangka penegakan hukum.
c. Perintah pengadilan, permintaan dan atau persetujuan pasien sendiri.
d. Permintaan institusi atau lembagaberdasarkan ketentuan perundang – undangan.
e. Untuk kepentingan penelitian, pendidikan dan audit medis, sepanjang tidak menyebutkan
identitas pasien.

Pelayanan menghormati kebutuhan privasi pasien di Rumah Sakit, penting dilakukan antara lain
pada saat :
a. Melakukan wawancara klinis
b. Melakukan pemeriksaan
c. Melakukan prosedur / tindakan
d. Melakukan pengobatan
e. Melakukan trasnportasi
f. Melakukan informasi ( verbal, non verbal, dokumen ).
BAB III
TATA LAKSANA

Rekam Medis.
a. Pengambilan dokumen rekam medis dari tempat penyimpanan hanya dapat dilakukan
oleh petugas rekam medis
b. Peminjaman dokumen rekam medis oleh petugas medis di dalam rumah sakit harus
disertai formulir peminjaman yang ditandatangani oleh peminjam atau pengambil serta
petugas rekam medis yang menyerahkan dokumen.
c. Peminjaman dokumen rekam medis oleh petugas medis di luar rumah sakit serta
mahasiswa harus mengajukan permohonan tertulis kepada Direktur RS Bhakti Husada
Cikarang
d. Peminjaman dokumen rekam medis oleh instansi di luar rumah sakit (pengadilan atau
kepolisian) harus disertai pengajuan tertulis oleh instansi bersangkutan kepada Direktur
dan penyeahannya disertai berita acara.
e. Permintaan salinan atau foto copy isi dokumen rekam medis oleh pasien atau keluarganya
harus disertai pengajuan tertulis kepada Direktur serta menandatangani pernyataan
kerahasiaan isi rekam medis dan penyerahannya disertai berita acara.
f. Setiap lambar hasil fotocopy dokumen rekam medis yang diberikan kepada pihak luar
harus ditandatangani oleh pejabat yang membawahi instansi Rekam Medis atau Kepala
Bidang Penunjang Medis dan diberi stempel rumah sakit.
g. Orang tua baru anak adopsi menerima hak sebagai orang tua asli berhak untuk memeriksa
dokumen rekam medis anak angkatnya hingga dewasa, kecuali dokumen rekam medis
masa lampau yang berkaitan dengan orang tua aslinya.
h. Penyimpanan data rekam medis dilakukan secara sentralisasi di Instalasi Rekam Medis
disimpan dalam lemari terkunci.
i. Terkait keamanan dokumen rekam medis selain petugas tidak diperkenankan masuk ke
ruang penyimpanan dokumen rekam medis
j. Melakukan sumpah untuk petugas rekam medis yang belum menempuh pendidikan D3
Rekam Medis, sedangkan untuk mahasiswa melakukan konfirmasi dengan pihak institusi
pendidikan untuk sumpah profesinya.
k. Akses informasi rekam medis hanya diperbolehkan kepada orang yang berhubungan
langsung dengan pelayanan pasien serta dokter, perawat, tenaga kesehatan lain.

Pelayanan Privasi Pasien.


a. Tidak memasang papan nama pasien disetiap instalasi rawat inap.
b. Perawat melakukan serah terima dinas di kantor perawat dan pada saat keliling ruangan
bersifat konfirmasi kepada pasien.
c. Perawat rawat inap menyimpan data rekam medis (status pasien) di lemari atau laci yang
aman.
d. Pasa saat dokter visite dan melakukan pemeriksaan fisik tetap menjaga privasi pasien
dengan :
1. Meminta penunggu pasien atau orang yang sedang berkunjung untuk keluar sebentar
karena dokter akan memeriksa pasien.
2. Menutup korden atau penyekat kamar.
3. Meminta ijin kepada pasien untuk melakukan pemeriksaan fisik dan memakaikan
selimut.
e. Menyediakan tempat atau ruangan untuk konsultasi antara pasien atau keluarga dengan
dokter (di ruang konsultasi dokter, ruangan kepala ruangan).
f. Rumah Sakit menghormati hak pasien atau keluarga untuk tidak mau dikunjungi karena
alasan kesehatan pasien.
g. Bila ada yang menanyakan tentang kondisi kesehatan pasien melalui telepon selain
keluarga, petugas ruangan tidak diperkenankan memberikan informasi tanpa seijin pasien
atau keluarga.
h. Dokter dan perawat di RS Bhakti Husada Cikarang wajib menjaga kerahasiaan informasi
kesehatan pasien, informasi hanya diberikan kepada keluarga terdekat dan seijin pasien.
i. Pada saat pasien akan dikirim keluar ruangan atau unit, pasien dipakaikan selimut.
j. Jika pasien masih dalam kondisi sadar dan berkompeten untuk mengambil keputusan,
pasien wajib mengisi formulir pelepasan informasi (hak perwalian mendapatkan
informasi kesehatan pasien selama di rumah sakit) baik rawat jalan maupun rawat inap.
k. Melakukan pembatasan jam berkunjung.
l. Untuk pasien dengan kondisi terminal atau gaduh gelisah bila ada kamar kosong
dipindahkan ke kamar tersebut, bila tidak ada, diberitahukan kepada keluarga pasien yang
lain untuk menjaga 1(satu) orang saja yang ada di dalam ruangan.
m. Bila ada telusur kasus seperti untuk kepentingan akreditasi atau penelitian, wajib
meminta ijin kepada pasien untuk kesediaanya ditelusur. Pihak yang berkepentingan
membuat pernyataan secara tertulis untuk menjaga kerahasiaan data rekam medis pasien.
n. Peliputan oleh media cetak maupun elektronik harus mengajukan permohonan kepada
Direktur Rumah Sakit secara tertulis dan harus mendapat ijin dari pasien. Pasien wajib
mengisi formulir pelepasan informasi kepada media tersebut, dengan demikian Rumah
Sakit tidak bertanggungjawab terhadap kerahasiaan data rekam medis pasien.
o. Apabila dijumpai ada peliputan wartawan di area rumah sakit, termasuk pada saat jam
berkunjung di instalasi Pelayanan Intensif maka perawat atau satuan pengamanan
berwenang menanyakan ijin dari Direktur Rumah Sakit dan ijin dari pasien, apabila tidak
ada ijin dari keduanya, petugas rumah sakit wajib melarang dan menghentikan peliputan
serta meminta wartawan meninggalkan rumah sakit.
BAB IV
DOKUMENTASI

a. Pencatatan dan pelaporan dilakukan oleh seluruh penyelenggara RS Bhakti


Husada Cikarangdengan menggunakan format yang sudah disediakan oleh Rekam
Medis.
b. Seluruh permintaan dokumen pasien untuk keperluan asuransi, pendidikan dengan
menggunakan format permintaan dokumen yang ditujukan kepada Direktur RS
Bhakti HusadaCikarang
c. Seluruh isian dokumen rekam medis disimpan di instalasi Rekam Medis dan
diserahkan dalam waktu 2 x 24 jam bila memungkinkan.
d. Apabila permintaan dokumen rekam medis dilakukan oleh orang yang bukan
merupakan keluarga dekat atau wali pasien maka harus menggunakan Surat
Kuasa.
e. Dokter menjelaskan tentang informasi kesehatan pasien kepada keluarga dekat
atau wali dan dilakukan pencatatan di form komunikasi harian
f. Bukti bahwa rumah sakit melindungi privasi pasien didokumentasikan dalam
formulir perlindungan privasi.
g. Atas seijin pasien informasi kesehatan hanya diberikan kepada orang yang telah
ditunjuk oleh pasien, didokumentasikan dalam formulir pelepasan informasi.
PERLINDUNGAN TERHADAP KEBUTUHAN PRIVASI
PASIEN
(RAWAT JALAN & RAWAT INAP)
NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN
JL. R.E
DOKUMEN 00 1/2
Marthadinata ( By
Pass )
Cikarang – Bekasi
17530
TANGGAL Ditetapkan Oleh
STANDAR TERBIT Direktur Rumah Sakit
OPERASIONAL Dr.Agus Wiryana
PROSEDUR
PENGERTIAN Privasi adalah hak individu untuk menentukan apakah dan sejauh
mana sesorang bersedia membuka dirinya kepada orang lain atau
privasi adalah hak untuik tidak diganggu.
Privasi merujuk padanan dari bahasa inggris Privacy adalah
kemampuan satu atau sekelompok individu untuk mempertahankan
kehidupan dan urusan personalnya dari publik atau untuk mengotrol
arus informasi mengenai diri mereka.
TUJUAN 1. Terlaksananya perlindungan privasi pasien di RS Bhakti
Husada Cikarang
2. Sebagai perlindungan atau proteksi keamanan bagi petugas
RM dan informasi tentang pasien
KEBIJAKAN 1. UU no.44 tahun 2009 tentang Rumah sakit
2. PermenKes 290/MenKes/Per/III/2008 dan UU no 29 tahun
2004 pasal 45
3. SK Direktur No.228/SK/DIR/V/2015
PROSEDUR Rawat Jalan
OPERASIONAL 1. Dokter dan perawat memberikan salam “ selamat pagi, /sore/
malam, Bapak/ Ibu perkenalkan diri dan unit / bagian,
menanyakan kepada pasien tentang keluhan yang dirasakan
2. Dokter menanyakan apakah pasien bersedia di damping oleh
keluarga untuk penjelasan penyakitnya

PROSEDUR Rawat Jalan


OPERASIONAL 3. Tutup hordeng dan siapkann selimut pada saat melakukan
pemeriksaan
4. Perawat mengantar pasien ke tempat pemeriksaan penunjang (
radiologi, dan laboratorium) dengan memakai selimut
5. Perawat mengantar kembali pasien ke ruang pemeriksaan
dokter dan memberikan hasil pemeriksan penunjang tersebut
6. Dokter menjelaskan ke pasien hasil pemeriksaan dan
memberikan kesempatan kepada pasien dan keluarga untuk
bertanya dan berkonsultasi diruang dokter
Rawat Inap
1. 1 – 6 prosedur sama dengan rawat jalan
2. Siapkan ruangan untuk pasien di rawat
3. Hormati hak pasien dan keluarga untuk tidak mengizinkan
membesuk pasien dan membatasinya
4. Sediakan tempat status ( RM ) pasien yang mudah di jangkau
oleh perawat\
5. Transfortasi pasien diberikan selimut

UNIT TERKAIT  IGD


 Instalasi rawat jalan
 Instalasi rawat Inap
 RM
FORMULIR PELAYANAN PRIVASI PASIEN

Nama pasien : …………………………..No Rm : ………………


Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama :……………………………………………………….
Alamat : ………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
No Tlp :………………………………………………………
Hubungan dengan pasien : dirisendiri/ Orang tua/ Anak / Wali ◦)
1. Dengan ini menyatakan bahwa saya/ orang tua/ anak/ wali◦) mengijinkan / tidak
mengijinkan
Rumah sakit akses sebagai keluarga yang bernama: ……………………………...
Dan kerabat yang bernama…………….serta orang lain yang bernama…………..
Yang akan menengok/ menemui saya

2. Saya meninginkan/ tidak menginginkan privasi khusus◦)


a) Pada saat wawancara klinis
b) Pada saat pemeriksaan fisik
c) Pada saat perawatan
d) Lain-lain
Cikarang, ……………..
Pasien / Keluarga / wali

………………………………..

Anda mungkin juga menyukai