Tentukan posisi matahari di Jakarta (106:51 BT, 6:10 LS) pada tanggal 1 Juli
2009 pukul 10:00:00 WIB. Zona waktu Jakarta = UT + 7.
Jawab:
o Karena zona waktu Jakarta adalah UT + 7, maka 1 Juli 2009 pukul
10:00:00 WIB = 1 Juli 2009 pukul 03:00:00 UT.
o JD untuk 1 Juli 2009 pukul 03:00:00 UT = 2455013,625.
o Delta_T untuk waktu tersebut = 66,5 detik = 0,000769516 hari.
o JDE = 2455013,625 + 0,000769516 = 2455013,62576952.
o T = (2455013,62576952 – 2451545)/36525 = 0,094965797933.
o Selanjutnya dari nilai T tersebut dapat dihitung sejumlah nilai berikut ini.
o Bujur rata-rata L0 = 3699,30790027 derajat = 99,30790027 derajat.
o Anomali rata-rata M0 = 3776,20763658 = 176,20763658 derajat.
o Koreksi C = 0,12403577 derajat.
o Eksentrisitas e = 0,016704611.
o Bujur sesungguhnya L = 99,43193604 derajat.
o Anomali sesungguhnya M = 176,33167235 derajat.
o Omega = -58,63227324 derajat = 301,36772676 derajat.
o Epsilon0 = 23,43805616 derajat.
o Delta_Epsilon = 0,00118019 derajat.
o Epsilon = 23,43923635 derajat.
o Dapat dihitung pula, bahwa GST untuk 1 Juli 2009 pukul 03:00:00 UT =
pukul 21,6201145172.
o Selanjutnya nilai LST = pukul 4,7434478505.
Akhirnya posisi matahari dapat dihitung sebagai berikut.
Dari teori yang ada dapat diketahui bahwa tata koordinat memiliki 4 jenis.
seperti tatakoordinat ekliptika, ekuator, geografi dan horizon Dimana setiap jenis
memiliki karakteistik yang berbeda-beda. Tata koordinat dapat digunakan untuk
menentukan letak benda langit. Tatakoordinat paling akurat dan mudah dalam
menentukan letak benda langit adalah tatakoordinat ekuator.