Abstrak
Penggunaan sebuah algoritma enkripsi biasa dipakai untuk melakukan pengamanan data yang bersifat pribadi/
rahasia. Tujuan dilakukan tindakan pengamanan data ini agar tidak semua orang bisa melihat isi dari sebuah
informasi tersebut yang bisa saja berupa sebuah informasi yang sangat rahasia (penting). Penggunaan algoritma
DES (Data Encryption Standard) sudah biasa diterapkan dalam sebuah sistem informasi saat ini. Beberapa
informasi penting yang memerlukan proses enkripsi data, diantaranya adalah mengenai rekam jejak penyakit
seorang pasien di sebuah rumah sakit atau klinik. Pada penelitian ini digunakan proses enkripsi pengembangan
dari DES yaitu 3DES yang mempunyai tingkat keamaan lebih tinggi yaitu dengan cara pengulangan untuk proses
enkripsi sebanyak tiga kali dengan kunci yang berbeda. Algoritma ini diimplementasikan untuk mengamankan
informasi rekam medis pasien pada sistem sharing data electronic health record (EHR). Algoritma ini menjadi
sangat penting sekali karena informasi mengenai rekam medis pasien digunakan untuk memberikan rujukan
kepada dokter dan ke rumah sakit yang berbeda melalui sistem jaringan cloud. Dari pengujian implementasi sistem
EHR didapatkan hasil performa dari 3DES yang digunakan sebesar 52% yang menunjukkan bahwa algoritma ini
memang mempunyai kinerja yang sangat bagus.
D-36
Prosiding SENTIA 2016 – Politeknik Negeri Malang Volume 8 – ISSN: 2085-2347
D-38
Prosiding SENTIA 2016 – Politeknik Negeri Malang Volume 8 – ISSN: 2085-2347
tersebut ) dan rujukan eksternal menuju Rumah Sakit Setelah lokasi flashdisk diketahui, server akan
lain dengan fasilitas yang lebih lengkap. Pada tahap membangkitkan kunci random dan akan dibuat file
satu rujukan hanya antar rumah sakit. Prosedur baru bernama privasi.dat yang berisi ID, nama dan
permintaan data pasien kepada rumah sakit perujuk kunci enkripsi 3DES. Selanjutnya data yang telah
harus melalui server kementerian kesehatan sebagai dimasukkan pada halaman registrasi akan dienkripsi
penengah, dan dokter rumah sakit B akan mengambil menggunakan kunci yang telah dibangkitkan di awal
data yang diperlukan pada kementerian kesehatan. dan akhirnya data terenkripsi tadi akan di simpan ke
Alur rujukan dan proses sharing data pasien dapat dalam database e-health seperti terlihat pada Gambar
dilihat pada Gambar 7 9
semua teks hasil enkripsi di lakukan encode karena password yang tersimpan dalam
menggunakan base64. Pada Tabel 2 terlihat bahwa database di-encypt dengan menggunakan fungsi
hasil pengujian performa dari algoritma 3DES ini “hash md5”.
mempunyai kinerja yang bagus dengan nilai sebesar 2. Semua informasi yang berhubungan dengan
52%. privacy seorang pasien dalam sistem ini bisa
dienkripsi dan di dekripsi menggunakan 3DES
dengan benar dan tetap terjaga kerahasiaan data.
3. Saat panjang plaintext sebesar 1-15 karakter
maka sistem masih dalam keadaan hold state,
sedangkan saat panjang plaintext sebesar 20-30
karakter, sistem dalam keadaan ready state