BAB I
PENDAHULUAN
paru dunia. Hutan juga penyimpan cadangan air tanah terbesar di dunia.
Hutan sebagai karunia dan anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang
dikuasai oleh negara dan memberikan manfaat bagi umat manusia yang
manfaat ekonomi bagi masyarakat adat dan negara, manfaat itu adalah
hasil hutan dapat dijual langsung atau diolah menjadi berbagai barang
mencari nafkah hidup. Sejak itu pula telah ada hukum adat untuk
1
2
yang bergantung pada hasil dari hutan mereka. Hutan adat memiliki
adat.
secara tegas dalam Pasal 18 B ayat (2), bahwa Negara mengakui dan
dalam undang-undang. Isi dari Pasal 18 B ayat (2) Undang Undang Dasar
memiliki hak dan kewenangan dalam mengelola hutan adat yang berada di
menguasai, memiliki dan mendapatkan hasil hutan tanah adat yang mereka
miliki.
yang hidup dalam bentuk tidak tertulis dan mengandung unsur – unsur
3
Tanah dan hutan memiliki arti yang penting bagi masyarakat hukum
tanah yang diduduki terdapat hubungan yang erat, hubungan yang bersifat
hasil dari tumbuh-tumbuhan yang hidup diatas tanah itu, juga berburu
berisikan ketentuan bahwa hak persekutuan atas tanah ini disebut hak
ulayat.
hak ulayat. Kedudukan hak ulayat ini, berlaku ke luar dan ke dalam.
4
sangat penting dalam hukum adat karena tanah merupakan tempat tinggal
dikebumikan.
Indonesia.
Masalah kepemilikan hak atas tanah adat atau hutan adat merupakan
Konflik pengakuan atas pemegang hak tanah adat sangat merugikan bagi
adat seringkali berada pada posisi yang lemah. Sebagian besar kasus
konflik di kawasan hutan adat hingga saat ini belum berhasil diselesaikan
dengan baik.
5
pengertian Pasal 5 ayat (1) Undang Nomor Nomor 41 Tahun 1999 tentang
Nasional (DKN) sampai tahun 2012 yang lalu konflik teritorial mencapai
19.420 desa di 33 Propinsi dan bahkan 31.957 desa yang berada dalam
kawasan hutan masih belum jelas statusnya. Salah satu akar konflik
6
1 November 2013).
reaksi dari masyarakat adat yang terkumpul dalam Aliansi Masyarat Adat
putusan atas yudicial review yang diajukan oleh Aliansi Masyarat Adat
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pasal 1 angka (6) Undang-
Hutan adat adalah hutan yang berada dalam wilayah masyarakat hukum
adat”.
7
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, tidak termasuk hutan adat”.
hubungan antara hak menguasai negara dengan hutan negara, dan hak
wewenang yang tercakup dalam hutan adat. Hutan adat ini berada dalam
cakupan hak ulayat dalam satu kesatuan wilayah masyarakat hukum adat.
(http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt5194c9568b9f7/mk-tegaskan-
8
seringkali merupakan lahan atau tanah dan hutan adat yang dimiliki oleh
yang membuka serta merusak hutan adat adalah PT. Susantri Permai.
tanah yang ada didalam hutan adat. Pihak PT. Susantri Permai melakukan
merusak hutan adat secara brutal. Pihak PT. Susantri Permai juga
mengambil alih hutan produksi dan hutan yang dilindungi oleh masyarakat
hukum adat maupun pemerintah. Tindakan yang dilakukan oleh Pihak PT.
adalah hutan adat yang dikelola sebagai tempat aktivitas hidup dan sumber
9
mata pencarian Rawek Huke dan seluruh keluarga waris kurang lebih 50
pemberian efek jera diperlukan landasan hukum yang kuat dan yang
kepastian hukum dan memberikan efek jera bagi pelaku perusakan hutan
atas kerusakan hutan adat yang dimiliki oleh masyarakat hukum adat di
10
Tengah”.
1. Rumusan Masalah
Kalimantan Tengah?
2. Batasan Masalah
11
dan memberikan efek jera bagi pelaku perusakan hutan dan menjamin
3. Batasan Konsep
sebagai berikut :
a. Hak
b. Masyarakat
c. Hukum Adat
12
2010: 85)
e. Hutan Adat
2013).
f. Pengambilalihan
miliknya (http://kamusbahasaindonesia.org/pengambilalihan,
g. Lahan Adat
13
4. Keaslian Penelitian
karya asli peneliti dan bukan merupakan plagiarisme dari hasil karya
a. Tesis yang ditulis Irin Siam Musnita, SH, Nomor Mahasiswa B4B
masyarakat Malamoi?
14
yaitu uang sirih pinang, pemberian ganti rugi dalam bentuk uang.
15
Perdamaian Adat?
16
17
18
para Damang dan Mantir adat saat ini telah banyak mengalami
Dayak di Palangkaraya.
19
20
5. Manfaat Penelitian
a. Secara Teoritis
b. Secara Praktis
hukum adat
perkebunan sawit.
3) Bagi pemerintah
21
peneliti.
B. Tujuan Penelitian
Kalimantan Tengah
C. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
tujuan penelitian.
22
BAB IV : PEMBAHASAN
Kalimantan Tengah
BAB V : PENUTUP
Bab ini merupakan bagian penutup dari penulisan, yang terdiri dari