Dosen Pembimbing:
Ns.Husni.S.Kep,.Mpd
Disusun oleh:
Kelompok 1
2. Iklimah
3. Nimas FaiddahLayliah
4. Widya Oktari
JURUSAN KEPERAWATAN
BENGKULU
2019/2020
KASUS
1. PRIMARY SURVEY
- A: Airway
- B: Breathing
RR pasien 28x/menit, dan nafas cepat dan dalam (kusmaul), nafas bau
keton
- C: Ciculation
- D: Disability
- E: Exposure
2. SECONDARY SURVEY
Riwayat penyakit
- Riwayat penyakit sekarang : Asidosis Diabetikum
- Riwayat penyakit dahulu : pernah menderita DM tipe 1
- Riwaya penyakit Keluarga : Diabetes melitus
ANALISA DATA
DO:
RR 28x /menit.
3. DS : Dehidrasi Kekurangan v
olume cairan
keluarga mengatakan ps sering
kencing
DO :
Muntah
poliuria, polidipsi
kulit membrane mukosa
kering, penurunan tirgor kulit,
DIAGNOSA
1. Pola nafas tidak Setelah diberikan1. Kaji pola nafas tiap hari. 1. Pola dan kecepatan pernafasan
efektif tindakan keperawatan dipengaruhi oleh status asam basa,
berhubungan selama 3x24 jam status hidrasi, status
dengan diharapkan : cardiopulmonal dan sistem
2. Kaji kemungkinan adanya secret
NOC:status pernapasan
peningkatan persyarafan. Keseluruhan faktor
1. Dipertahankan ke level yang mungkin timbul.
respirasi harus dapat diidentifikasi untuk
4
3. Kaji pernafasan kusmaul atau
ditandai dengan2. Ditingkatkan ke level 5 menentukan faktor mana yang
1= deviasi berat dari pernafasan keton.
pernafasan berpengaruh/paling berpengaruh.
kisaran normal 2. Penurunan kesadaran mampu
kusmaul.
2= deviasi cukup berat
merangsang pengeluaran sputum
dari kisaran normal 4. Pastikan jalan nafas tidak
berlebih akibat kerja reflek
3= deviasi sedang dari
tersumbat.
parasimpatik dan atau penurunan
kisaran normal
4= deviasi ringan dari5. Baringkan klien pada posisi kemampuan menelan.
3. Paru-paru mengeluarkan asam
kisaran normal nyaman, semi fowler.
5= tidak deviasi dari6. Berikan bantuan oksigen. karbonat melalui pernafasan yang
kisaran normal menghasilkan kompensasi
Dengan kriteria hasil :
alkalosis respiratorik terhadap
Frekuensi
keadaan ketoasidosis. Pernafasan
pernapasan (4 atau
yang berbau keton berhubungan
5)
Irama pernapasan (4 dengan pemecahan asam ketoasetat
atau 5) dan harus berkurang bila ketosis
Kedalaman inspirasi
harus terkoreksi.
(4 atau 5) 4. Pengaturan posisi ekstensi kepala
Suara auskultasi
memfasilitasi terbukanya jalan
napas (4 atau 5)
nafas, menghindari jatuhnya lidah
Kepatenan jalan
dan meminimalkan penutupan
napas (4 atau 5)
Volume tidal (4 atau jalan nafas oleh sekret yang
5) munkin terjadi.
Kapasitas vital (4 5. Pada posisi semi fowler paru –
atau 5) paru tidak tertekan oleh diafragma.
Saturasi oksigen (4 6. Pernafasan kusmaul sebagai
atau 5) kompensasi keasaman memberikan
respon penurunan CO2 dan O2,
Pemberian oksigen sungkup dalam
jumlah yang minimal diharapkan
dapat mempertahankan level CO2.
Hematokrit (....)
Berat jenis urin (....)
Serum elektrolit (....)
6. Monitor hasil pemeriksaan
laboratorium (hematorkit,
BUN/Kreatinin, Osmolaritas darah,
Natrium, Kalium)
Syok –
Resusitasi : - Berikan insulin
Muntah - Rehidrasi oral
Airways/nasogastrik tube
Berikan oksigen masker 100% IVFD:
Terapi syok : NS 20 ml/kg (bisa •Tentukan kebutuhan cairan + defisit
diulang ) •Koreksi defisit dalam 48 jam.
•Menggunakan Normal Salin
•EKG
Tambahkan KCI 40 mmol/L Cairan
Tidak ada Perbaikan
Larutkan insulin 5 unit dalam NS add 50 ml sumber : modifikasi consensus guidelines 2000 (ISPAD)