Anda di halaman 1dari 21

SGD 2

LEARNING ISSUE

1. CRITICAL APPRAISAL

DEFINISI : CRITICAL APPRAISAL ADALAH SUATU

PROSES YANG SISTEMATIS UNTUK MENILAI BENTUK

PENELITIAN TENTANG VALIDITAS, HASIL PENELITIAN

DAN KERELEVANAN INFORMASI TERSEBUT SEBELUM

DIGUNAKAN UNTUK MENGAMBIL SUATU KEPUTUSAN.

Sumber : www.medicine-net.com

LANGKAH-LANGKAH CRITICAL APPRAISAL

 Menyiapkan sesi analisis kritis

1. Dengan menggunakan curah pendapat setiap

kelompok pilih masalah yang akan dianalisis

2. Masalah yang akan difokuskan harus spesifik

dan bukannya umum

3. Tunjuk satu orang sebagai fasilitator

(http://www.evidence-based-medicine.co.uk/ebm)

 Mengidentifikasi proses yang perlu diperbaiki

2. Mempertimbangkan kebenaran dari suatu masalah

3. Mencari informasi yang berhubungan dengan masalah tersebut

4. Menyusun informasi yang kita dapat secara sistematis

5. Mengevaluais informasi tersebut

6. Membuat kesimpulan
(http://www.ebmny.org/thecentr2.html)
TUJUAN CRITICAL APPRAISAL

Berhubungan dengan tujuan kegiatan yang di periksa sera tempatnya

tahapanya dan sebagainya ada berapa pertanyaan yang harus dipikirkan

dan dijawab.

Sumber: Kuliah pakar pengantar critical appraisal oleh

Dra.Endang L, MPD, MPd KEd

ALASAN MEMAKAI CRITICAL APPRAISAL

 MENDUKUNG PENGEMBANGAN KEDOKTERAN

BERBASIS BUKTI

http://www.med.ualberta.ca/ebm/ebm.htm

 mendorong kita untuk membuat keguanaan

bukti suatu penelitian dan juga menutup

kerenggangan antara penelitian dan fakta

(Sumber : www.evidence-based-

medicine.co.uk)

 penelitian yang dipublikasikan tidak selalu

dapat dipercaya

 penelitian yang dipublikasikan tidak selalu

valid

 untuk memperbaiki keefektifan klinis

 (Sumber; www.Keele.ac.uk)
KARAKTERISTIK CRITICAL APPRAISALER

DAMPAK POSITIF CRITICAL APPRAISAL

 Tidak mudah terpengaruh

 Tidak membedakan baik dengan yang salah

 Dapat mengambil keputusan yang akurat

Sumber: Kuliah pakar pengantar critical appraisal oleh

Dra.Endang L, MPD, MPd KEd

DAMPAK NEGATIF CRITICAL APPRAISAL

 Terlalu lama menkaji dan memutuskan suatu informasi

Sumber: Kuliah pakar pengantar critical appraisal oleh

Dra.Endang L, MPD, MPd Ked

CARA MENGEMBANGKAN CRITICALL

APPRAISAL

Evaluasi Obat merupakan ‘critical appraisal’ yang hadir di semua ilmu

di dunia

SUMBER : Medical Profession at Dangerous Crossroad

Oleh Iwan Darmansjah, MD

KENDALA

 memakan banyak waktu

 CA tidak selalu memberikan jawaban

yang mudah
 Ca dapat membuat keputusasaan

jika CA menonjolkan kekurangan dari

bukti2 yang baik

(Sumber : Alison Hill, Claire

Spitlehouse, Institute Of Heal

Sciences Oxford)

 Kurangnya pengetahuan tentang

program penelitian

 Terkadang membosankan bagi yang

melakukan

 Perlu biaya yang tidk sedikit

(Sumber : www.FKUNAIR.ac.id)
2. EVIDENCE-BASED MEDICINE

DEFINISI : EVIDENCE-BASED MEDICINE

adalah Penjelasan bukti ilmiah lebih

lanjut pada obat setelah dipasarkan

Pertimbngan bukti ilmiah yang sahih

yang diketahui hingga kini untuk

menentukan pengobatan pada

penerita yang sedang kita hadapi


Suatu sistim untuk menjaring semua

data dan informasi dalam bidang

kesehatan

Proses sistematik untuk menemukan ,

menelaah, mereview dan

memanfaatkan hasil2 study sebagai

pengambil keputusn klinik

Proses dimana suatu masalah dalam

bidang kesehatan ditanggulangi

dengan keputusan yang dapat

dipertanggungjawabkan

Suatu sistem atau cara untuk menyaring

semua data dan informasi dalam bidang

kesehatan untuk memperoleh informasi yang

sahih dan mutakhir untuk mengobati pasiennya

(Sumber : Wiryo, H., 2002, kajian kritis makalah

ilmiah kedokteran klinik menurut kedokteran

berbasisi bukti, sagung seto, jakart)

ALASAN
 Karena tidak semua penelitian

berdasarkan pada bukti-bukti sebenarnya

 Supaya memiliki kemampuan berfikir

kritis

 Karena sering terjadi ketidaktepatan

dalam hasil penelitian

 Menyediakan praktisi kesehatan dan

pustakawan dengan penddikan dan

pengertian dalam EBM dan pada

sumber daya informasi yang

diperlukan untuk praktek EBM

 Menyediakan pustakawan dengan

ketrampilan untuk bekerja dalam

mengakses dan memanage informasi

medis klinis

 Mengembangkan dan mendukung

kebutuhan obat kedokteran mwlalui

laporan berkala, list serves dan dunia


 Menciptakan dan menerapkan pusat

teknologi untuk mendukung praktek

EBM

 Menyelidiki pengembangan tentang critical

appraisal untuk mendukung kepedulian klinis

EBM

 Meningkatkan kualitas pelayanan

efisiensi dan outcome klinis

(http://www.ebmny.org/thecentr2.html)

METODE
 hasil meta-analisis,

 review sistematik,

 randomised contrrolled trial (RCT).


Sumber : WWW.RUMAHKUSURGAKU.MULTIPLY.COM

TUJUAN
Untuk menghasilkan terapi dan pengobatan terbaik bagi pasien

dengan memiliki pengetahuan yang valid dan relevan guna

melaksanakan terapi dan pengobatan tersebut.

http://www.ebmny.org/thecentr2.html)
LANGKAH-LANGKAH

 mengubah keluhan gejala pada pasien

menjadi pertanyaan untuk mencari

informasi yang spesifik (termasuk

dalam anamnesis, manfaat dan

kemungkinan untuk diterapkan

 mencari best evidence untuk

menjawab pertanyaan pada tahap 1

 menilai secara kritis fakta-fakta

yang diperoleh dari sudut keabsahan

manfaat dan kemungkinan untuk

diterapkan

 terapkan kepada pasien setelah

mengintegrasi penilaian kritis dengan

critical expertise dan keadaan yang

unik diri pasien

 evaluasi efektivitas dan efisien pada

tahap 1-4 untuk suatu kemajuan

(Sumber : Liliana Sugiarto, bagian Anatomi FK

UNIKA Atmajaya)
Identifikasi dan formulasi masalah
Memformulasikan masalah pada bentuk pertanyaan yaitu :

 Focus Question yaitu

pertanyaan terarah. Secara tegas pertanyaan diarahkan

pada masalah tertentu

 Relevance Question yaitu

pertanyaan yang sesuai dengan artinya sesuai dengan

permasalahan yang dihadapi pasien baik dalam aspek

etiologi, diagnosis, terapi dan prognosis

 Searchable Question yaitu

pertanyaan yang daapt ditelusuri

Mencari atau menelusuri bukti

Ada 2 sumber penting :

 EMBASE

Mencakup literature bidang kedokteran dari 110 negara

 MEDLINE

Mencakup lebih 3900 jurnal kedokteran yang terbit di

Amerika Serikat dan 70 negara lainnya

Pubmed adalah salah satu website bidang kesehatanyangs

ebagian besar makalahnya dapat diakses secara gratis

(http://www.cnbl.nlm.nih.gov/pubmed/)

Kajian kritis bukti dari makalah

ilmiah

 Pengetahuan tentang

metodologi dan biostatistik yang cukup baik

 Pengetahuan tentang tata

cara kajian kritis menurut KBB

Menurut KBB yang perlu dilihat dan dikaji dalam suatu

makalah adalah :
 Desain metodologi

Sebagai contoh dalam aspek terapi yang perlu

diketahui adalah cara melakukan randomisasi untuk

menentukan validitas dari masalah

 Menentukan besar sample

Ditentukan dari perkiraan proporsi paparan atau resiko

relative

 Hasil

Kita menilai hasil paling tidak mempunyai kemampuan

biostastistik

Menerapkan hasil kajian kritis

kepada pasien kita dan evaluasi

3 hal pokok dalam pedoman kajian kritis KBB :

 Valid

 Penting

 Dapat diterapkan pada pasien kita

(Kajian Kritis Makalah Ilmiah Kedokteran Klinik Menurut

Kedokteran Berbasis Bukti, DR. Dr. Hananto Wiryo, Sp. A)

Mengembangkan pertanyaan klinis kepada problem pasien

Menemukan bukti yang terbaik

Penilaian kritis terhadap bukti

Menerapkan bukti

Mengevaluasi kebenaran dari bukti itu semua

(www.ebmny.org/thecentr2.html)

 Identifikasi dan penguasaan masalah

 Mencari atau menelusuri bukti

 Kajian kritis bukti terhadap masalah


 Menerapkan dan mengitegrasikan hasil penilaian pada pasien

 Mengevaluasi efektivitas dan efesiensi langkah-langkah yang

dilakukan.

(www.woolfsh.evidencesbasedmedicineandpracticeguidelines)

MANFAAT
 agar dokter tidak salah mendiagnosis

 agar dokter tidak kesalahan

memberikan terapi pada pasien

 agar dapat menigkatkan kualitas

hidup pasien

(Sumber : Wiryo, H., 2002, kajian kritis makalah

ilmiah kedokteran klinik menurut kedokteran

berbasisi bukti, sagung seto, jakarta)


Meningkatkan daya analisis kritis

(www.deliveri.org/guidelines/how/hm_1/hm_1

_2_6i.htm)

Untuk memperbaiki tata laksana pasien

Untuk memperoleh informasi mutakhir dan sah

tentang kemajuan ilmu pengetahuan

Memecahkan masalah dalam penanganan pasien


Meningkatkan kualitas pelayanan efisiensi dan

outcome klinis

(www.ebmny.org/thecentr2.html)

KENDALA

Kurangnya fasilitas dan teknologi.

Memakan banyak waktu.

Adanya ketakutan klinisi menguasai

dan mengembangkan

keterampilanuntuk mencari dan

menelaah suatu evidence

Membutuhkan banyak waktu

Klinisi yang sibuk tidakmemiliki

waktu dan untuk menguasai dan

menerapkan keterampilan baru

tersebut serta tidak adanya sarana

untuk mengakses secara cepat bukti

yang diperlukan di ruang praktek.

(www.woolfsh.evidencesbasedmedicineandpract

iceguidelines
3.RANDOMIZED CONTROLLED TRIAL

DEFINISI : Rondomized controlled

trial dalah suatu studi dimana

sampel dialokasikan secara acak

untuk memeriksa salah satu dari

beberapa interferensi klinis.

Sumber:www.medicine-Net.com

ALASAN

Karena terdapat banyak variabel-

variabel dan diberikan perlakuan yang

berbeda untuk mendapatkan perbedaan

hasil perlakuan yang akan berpengaruh

terhadap keberhasilan dari suatu uji

klinis.
Sumber : Prof.DR.Dr. Sastroasmoro, Sudigdo dan Prof. Dr.

Ismail, Sofyan .Dasar-dasar Metodologi Penelitian

Klinis.2002.Sagung seto:Jakarta .

TUJUAN

Untuk mengurangi bias seleksi dan

perancu ( confounding ), dengan


terbaginya variabel- variabel yang

tidak diteliti secara seimbang pada

kelompok yang ada.


Sumber : Prof.DR.Dr. Sastroasmoro, Sudigdo dan Prof. Dr.

Ismail, Sofyan .Dasar-dasar Metodologi Penelitian

Klinis.2002.Sagung seto:Jakarta .

LANGKAH-LANGKAH

 tentukan luas populasi penelitian yang akan

dilakukan

 tentukan sifat atau kualitas populasi

 tentukan sumber informasi tentang populasi

 tentukan batasan sampel serta karakteristik yang

ingin diteliti yang terdapat didalam sampel

 tentukan besarnya sample dengan rumus-rumus

yang sesuai

 tentukan teknik sampling yang sesuai

(Sumber : Wiryo, H., 2002, kajian kritis makalah

ilmiah kedokteran klinik menurut kedokteran

berbasisi bukti, sagung seto, jakart)

 Informed Consent

 Etieal Clearance
 Penelitian

 Hasil yang dapat dipertanggungjawabkan

( Sumber; www.ugm.ac.id)

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

 KELEBIHAN RANDOMIZED

CONTROLLED TRIAL

 Dapat menekan efek bias yang

timbul dari individu pada uji

klinik.

 Randomized controlled trial

merupakan cara yang terbaik

dalam menunjukan safety dan

efficacy obat yang diselidiki

 Randomized controlled trial

memungkinkan penggunaan

metode statistik tertentu yang

penting untuk analisis.

 Randomized controlled trial akan

membantu sistem blind dari


penderita dan atau peneliti, dalam

arti kata apabila blind hilang pada

satu penderita, maka kejadian ini

tidak akan mengenai semua

penderita.
Sumber : Prof. Dr. H. Tjokroprawiro Askandar, dr. dkk.

1997. Pedoman Penelitian Kedokteran.Badan Penerbit

Universitas Airlangga.

 KEKURANGAN RANDOMIZED

CONTROLLED TRIAL

 Randomized Controlled Trial

tanpa bantuan sarana desain

memadai tidak dapat

mengeliminasi dengan sempurna

perbedaan antar kelompok.

 Penggunaan Randomized

Controlled Trial yang tepat dalam uji klinik

seringkali kompleks dan / sukar pelaksanaannya,

oleh karen segalanya masalah praktis harus

diselesaikan sebelumnya.

Sumber : Prof. Dr. H. Tjokroprawiro

Askandar, dr. dkk. 1997. Pedoman


Penelitian Kedokteran.Badan

Penerbit Universitas Airlangga.

MANFAAT RANDOMIZED

CONTROLLED TRIAL

 Untuk menguji efektifitas

terapai dalam pemilihan obat

(Sumber:www.criticalappraisal.com/gostudy/deepi

nformation.htm)
4. LAIN-LAIN
PERBEDAAN HERBAL MEDICINE DENGAN OBAT
DARI GOLONGAN KIMIA
Kelebihan:
 Obat herbal obat herbal memiliki kemampuan
memperbaiki keseluruhan sistem tubuh. Hal ini
disebabkan kemampuan kerja obat herbal
dalam lingkup sel dan molekuler. Sementar obat
kimia hanya memperbaiki beberapa sistem
tubuh.
 Tidak seperti obat kimia, efek samping yang
ditimbulkan karena pengobatan herbal kalopun
ada sangat kecil.
(http:/my healthblogging.com/herbal/tips-tips/)
Kekurangan:
 Kandungan zat kimia pada herbal bisa
menimbulkan efek samping dan toksik
kemungkinan efek samping makin besar jika
memakai banyak obat pasien berusia lanjut atau
menderita penyakit terutama ginjal dan hati.
 Interaksi obat herbal dengan obat moderen bisa
membahayakan seperti perdarahan, gangguan
jantung, atau obat jadi tak efektif.
(D:/ obat herbal tak selalu aman-kompas
CYBER MEDIA. Htm)
hubungan critical appraisal, IT,
Critical Thinking dan EBM
 CA merupakan dasar dari EBM yang didasarkan dari

CT dan bersumber dari IT jika IT-nya bagus maka

informasi yang didpat juga akan bagus sehingga

seseorang dapat melakukan CA

 Bermula dari permasalahan kemudian mencari

sumber (IT) lalu kita melakukan CT yang

merupakan suatu awal dari suatu CA lalu dihasilkan

EBM atau padoman yang digunakan dokter sebagai

tatalaksana pasien.
Sumber : http :// Zulrahman 79.wodrpress.com/
Artikel
o Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam merujuk artikel ?

 Kredibilitas sumber informasi yang jelas dan dapat


dipertanggungjawabkan.
 Akurasi sumber informasi yang meliputi up to date,
detail, kompherensif, faktual dan berorientasi pada
pembaca.
 Dapat diterimaoleh akal sehat.
Sumber : CARS (Credibility Accuracy Reasonableness and Support) checklist: Cars

checklist (Robert Harris, 1997) kutipan dari Pemanfaatan Internet dalam Proses Belajar

dan Penulisan Karya Ilmiah

Bidang Manajemen dan Bisnis*

Oleh: Azuar Juliandi

*Dipublikasikan pada Jurnal Ilmiah

Manajemen & Bisnis

Vol. 02 No. 02 Oktober 2002

o Hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam merujuk artikel penelitian ?

 Validity: mostly evaluated from methods


 Importance: evaluated from results of the research
 Applicability: Evaluated from discussion and local
condition of the patients

Sumber : PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DALAM UPAYA

PENINGKATAN KUALITAS DAN HASIL PEMBELAJARAN[1]

Oleh: Karwono[2] www.karwono.wordpres.com


UJI KLINIS

 DEFINISI :

SUATU BENTUK PENELITIAN YANG BERSIFAT

EKSPEREMINTAL DAN KOMPARATIF TENTANG

OBAT DAN PENGOBATAN PADA SUBJEK

MANUSIA YANG SAKIT/SEHAT.

 TUJUAN UJI KLINIS

a. UNTUK MENGETAHUI KHASIAT OBAT.

b. UNTUK MENGETAHUI EFEK SAMPING OBAT.

c. UNTUK MENGETAHUI DOSIS OPTIMAL BAGI

ORANG INDONESIA.

d. UNTUK MENGETAHUI PERBANDINGAN DENGAN

OBAT YANG LAIN ( BILA EFEK SAMA, OBAT

MANA YANG LEBIH MURAH)

Sumber : Prof. Dr. H. Tjokroprawiro

Askandar, dr. dkk. 1997. Pedoman

Penelitian Kedokteran.Badan

Penerbit Universitas Airlangga.

 LANGKAH-LANGKAH MELAKUKAN UJI KLINIS

a. MERUMUSKAN PERTANYAAN DAN HIPOTESIS

b. MENENTUKAN DESAIN UJI KLINIS YANG SESUAI


c. MENETAPKAN SUBJEK PENELITIAN

d. MENGUKUR VARIABEL DATA DASAR

e. MELAKUKAN RANDOMISASI

f. MELAKSANAKAN PERLAKUAN

g. MENGUKUR EFEK

h. MENGANALISIS DATA
Sumber : Prof.DR.Dr. Sastroasmoro, Sudigdo dan Prof. Dr.

Ismail, Sofyan .Dasar-dasar Metodologi Penelitian

Klinis.2002.Sagung seto:Jakarta .

Anda mungkin juga menyukai