KEDUDUKAN MANUSIA
Manusia adalah mahluk ciptaan Allah swt yang paling sempurna, manusia
juga makhluk sosial, karena perlu bantuan oran lain. Mrujuk pada asal kata al-insan
dapat kita pahami bahwa manusia pada dasarnya memilliki potensu yang positif untuk
tubuh serta berkembang secara fisik maupun mental spiritual.
Dengan demikian kedudukan manusia dihadapan Allah swt jelas adanya, yaitu
manusia sebagai abdullah (hambah Allah) yang tugas utamanya adalah hanya
beribadah kepada allah swt, dan manusian sebagai khalifatullah (wakil allah di bumi,
atau pemimpin di bumi) yang tugasnya adalah untuk memakmurkan bumi.
A. Hakikat manusia
Dalam pembahasan tentang hakikat manusia, diperoleh beberapa konsep.
konsep yang pertama, konsep materiallistis lebih cenderung pada pendapat bahwa
manusia hanya memiliki satu unsur, yakni jasad. Konsep yang kedua intelektualistik
yang menngakui bahwa manusia memiliki dua unsur, yakni jasad dan ruh. Ruh yang
dimaksud adalah daya berfikir, sedangkan daya rasa adalah hati nurani.
Dalam islam terciptanya manusia disebabkan karena adanya sari pati yang
berasal dari tanah, berupa air mani, kemudian terjadinya pertemuan antar sel telur
dengan air mani, dan padda usia kandungan empat bulan Allah meniup ruh kedalam
diri manusia.
B. Martabat Manusia
Martabat adalah harga diri manusia. Harga diri mansia akan didapatkan oleh
dirinya, kalau dirinya mampu menghargai dirinya sendiri dengan selalu \menampilkan
dirinya sebagai seorang yang bertanggung jawab baik itu sebagai abdullah dan
khalifatullah.
Manusia adalah makhluk allah yang terhormat dan fungsional. Pda diri mausia
dapat dilihat adanya lima dimensi kemanusiaan, yaitu :
1. Demensi kefitrahan
2. Demensi keindividualan
3. Dimensi kesosialan
4. Dimesi kesusilaan
5. Dimensi keberagaman.
Jadi martabat manusia akan didapatkan oleh dirinya kalau manusia mampu
menjadikan dirinya sebagai makhluk yang paripurna atau insan kamil.
C. Tanggung jawab manusia
Konsistensi yang di lakukan oleh manusia pastinya akan di pertanggung
jawabkan baik itu di hadapan manusia ketika di dunia, terlebih lagi pertanggung
jawaban yang tidak akan pernah luput adalah ketika di akhirat nanti manusia akan
mempertanggung jawabkan segala apa yang di lakukannya dihadapan allah swt. Oleh
karena itu agar manusia bisa mempertanggung jawabkan segala yang dilakukannya,
maka dalam kehidupannya manusia harus mampu menjadikan dirinya itu sebagai
abdullah ataupun khalifatullah. Yaitu dengan cara menjalankan segala kewajibannya
baik itu terhadap sesama manusia, terhadap makhluk allah yang lainnya, dan terhadap
allah swt.
Adapun tanggung jawab yang harus dipertanggung jawabkan manusia adalah
sebagai berikut :
a. Tanggung jawab dalam hidup didunia.
b. Tanggung jawab terhadap harta.
c. Tanggung jawab terhadap keluarga
d. Tanggung jawab untuk setiap amal
BAB III
HUKUM
A. AGAMA
M. Natsir (1969) menyatakan : “....telah diakui para sarjana, bahwa agama
adalah hal yang disebut sebagai “problem of ultimate conern’’, suatu problema
yang mengenai kepentingan mutlak, yang berarti jika seseorang membicarakan
soal agamanya, maka ia tidak dapat tawar menawar......
Pertama : karena perjalanan pengalaman agama itu adalah soal batini dan
subyektif, yang juga individualistis.
Kedua : barangkali tak ada orang yang berbicara begitu bersemangat dan
emosional daripada membicarakan agama.
Ketiga : konsep tentang agama akan dipengaruhi oleh tujuan orang yang
memberikan pengertian agama itu.
Majelis tarjih muhammdiyah (2010), agama adalah apa yang disyariatkan allah
dengan peranteraan Nabi-nabinnya, jadi agama adalah perturan allah yang
disampaikan kepada manusia lewat rasul-rasulNya, untuk mengatur hidup
manusia, agar mencapai kesejahteraan serta kebahagian dan di akhirat kelak.
B. Agama sebagai sumber moral
Agamalah yang memberi isi moral suatu masyarakat, menilai ses
uatu itu buruk atau baik, etis atau tidak etis, salah atau benar. Dengan demikian,
moral adalah agama.
Dalam kaitannya dengan moral, maka agama berfungsi :
1. Mendidik manusia
2. Membentuk manusia menjadi berani berjuang
3. Mencetak manusia menjadi sadar
4. Memberi sugesti manusia
Buaya Hamka dalam Filsafat Hidup (CET.VII) menegaskan bahwa fungsi dan
peran agama itu ibarat “tali kekang” , yaitu :
1. Imam ghojali : “ akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang
menimbulkan perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah,tanpa
memerlukan pemikiran dan pertimbangan”.
2. Ibrahim anis : “ akhlah adalah sifat yang tertanam dengan jiwa yang
dengannya lahirlah macam-macam perbuatan , baik atau buruk, tanpa
memerlukan pemikiran dan pertimbangan”
3. Abdul karim zaidan : “ akhlak adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam
pada dalam jiwa, yang dengan sorotan dan timbagannya seseorang dapat
menilai paerbuatannya baik atau buruk, untuk kemuudian memilih melakukan
atau meninggalkan”.
Ketiga definisi yang dikutip di atas sepakat menyatakan bahwa ahklak adalah
sifat yang tertanam dalam jiwa manusia, serta persamaan antara akhlak, etika dan
norma adalah sama-sama menentukan nilai baik dan buruk sikap dan perbuatan
manusia. Akhlak standarnya adalah al-Qur’an dan sunnah, sedang etika
standarnya adalah pertimbangan akal pikiran dan moral standarnya adat keiasaan
yang umum berlaku di masyaraka.
D. Sumber akhlak
yang dimaksud dengan sumber akhlak adalah yang menjadi ukuran baik dan
buruk atau mulia dan tercela. Karena fitrah itula manusia mencintai kesucian dan
selalu cenderung kepada kebenaran. Namun fitrah manusia tidak selalu terjamin
dapat berfungsi dengan baik karena pengaruh dari luar, fitrah hanyalah merupakan
potensi dasar yang perlu dipelihara dan dikembangkan. Betapa banyak manusia
yang fitrahnya tertutup sehingga hati nuraninya tidak dapat lagi melihat
kebeneran.
Demikian juga halnya dengan akal pikiran, iya hanya salah satu kekuatan yang
dimiliki manusia untuk mencari kebaikan atau keburukan. Keputusannya bermula
dari pengalaman empiris kemudian diolah menurut kemampuan pengatahuan, oleh
karena itu keputusan yang diberikan akal hanya bersifat spekulatif dan subyetif .
Pertimbanggan masyarakat juga tidak bisa dijadikan sumber untuk
menentukan baik atau buruk, karena pandangan masyarakat sangat realif
tergantung sejauh mana hatu nurani masyarakat dan kebrsihan pikiran mereka
dapat terjaga. Masyarakat yang hati nuraninya sudah tertutup dan akal pikiran
mereka sudah terkotori oleh sikap dan prilaku yang tidak terpuji. Tentu tidak bisa
dijadikan ukuran.
Bab V
A. Iman
pengertian iman dari bahasa arab dalam bentuk masdar atau kata kerja : amana
– yu’minu – imanan, yang artinya percaya, percaya, setia, aman. Sedangkan menurut
istilah, pengertian iman adalah membenarkan dengan hati (tasdiq), mengucapkan
dengan lisan (taqrir) dan mengamalkan dengan tindakan (af’al). Dengan demikian,
pengertian iman kepada allah adalah membenarkan dan menyakini dengan hati bahwa
allah itu benar-benar ada (maujud) dengan segala sifat keagungan dan kesempurnaan-
nya dan bersih dari sifat kekurangan (maushufun bijami’is shifatil kamal wa
munahjatun an jami’sifatin nuqshan), jadi, seseorang dapat dikatakan sebagai mukmin
(orang yang beriman) sempurna apabila memenuhi unsur keimanan. Beriman kepada
allah merupakan kebutuhan yang sangat mendasar bagi seseorang. Iman merupakan
sumber motivasi dan energi dalam gerak dan langkah manusia yang berupa amal
shalih akhlak mulia. Dalam agama islam di tegaskan bahwa perbuatan tanpa dilandasi
dengan iman, laksana fatamurgana di gurun pasir pada siang hari dan panas terik, hal
ini, karena iman kepada allah swt tidak cukup hanya dengan pengakuan dengan lisan,
tetapi harus dengan ucapan dan perbuatan :
keimanan seseorang kadang-kadang bertambah dan kadang-kadang berkurang
(yazidu wa yanqus), jika volume ibadah meningkatkan akan sering dengan
peningkatan keimanan. Tetapi sebaliknya, jika volume ibadah menurun dan sering
dengan banyak berbuat maksiat, maka keimanan akan berkurang. Iman yang disertai
denga amal shalih adalah merupakan bukti autentik keimanan seseorang. Iman
merupakan kunci pokok dalam membentuk keislaman seseorang, iman tidak ada
artinya tanpa amal shaleh tidak akan sia-sia jika tidak dilandasi iman.
B. IPTEK
sejarah telah mencatat tentang prestasi umat islam dalam berbagai kemampuan
yang sangat tinggi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Di dalam al-
qur’an terdapat sejumlah ayat-ayat yang memberikan inspirasi untuk melakukan
penelitian dan pendekatan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)’ antar lain :
Berkaitan dengan falak.
Berkaitan dengan bintang-bintang.
Kalau kita memperhatikan asal penciptaan umat manusia, yaitu dari air yang
sangat hina (sperma ayah dan ibu).
ilmu berasal dari kata ilm yang berarti pengetahuan, merupakan lawan kata
dari jahlu yang berarti ketidak tahuan atau bodoh. Kata ilmu biasa disepadankan
dengan arab lainnya.
dari sisi eksitensinya pengetahuan ada dua jenis :
1. Pengetahuan biasa.
2. Pengetahuan ilmiah.
Dari sisi menuntut ilmu ada yang berpendapat bahwa ilmu terdiri dari dua
yaitu :
1. Ilmu hal.
2. Ilmul goir hal.
Dari beberapa ayat dan hadits di atas dapat di pahami bahwa yang berwajib
adalah al-qur’an, al-hadits dan juga (diantaranya) ilmu faraid yaitu ilmu tentang
tata cara membagi harta warisan. Al-qur’an dan al-hadits, merupakan sumber
hukum agama islam dan bahkan merupakan sumber ilmu ilmu yang lainnya.
Berkaitan dengan ilmu faraid hukumnya fardhu kifayah. Barang siapa yang
menghendaki dunia harus berilmu, barang siapa yang harus menghendaki akhirat
juga denggan ilmu. Dan barang siapa yang menghendaki keduannya harus
berilmu,demikian sabda rasul. Ayat tersebut di atas bahwa orang yang berilmu
harus beramal, yang penting diperhatikan dalam mencari ilmu adalah isti’anah,
memohon pertolongan kepada allah. Orang yang berilmu harus bermanfaat bagi
dirinnya maupun bagi orang lain.menuntut ilmu adalah wajib bagi setiap muslim,
dengan demikian, maka dapat kita simpulkan bahwa mencari ilmu terutama ilmu
agama adalah wajib bagi seorang untuk di pelajari. Ilmu harus menjadi jembatan
untuk lebih mengenal allah dan beribadah kepada allah.
A. Pluralitas beragam
Tradisi agama menurut M.Amin Abdullah (2005), telah mendarah daging
dalam sejarah manusia. Menafikan keberadaan dan keberagaman tradisi-tradisi agama
dimuka bumi, merupakan pekerjaan sia-sia. Eropa dan amerika dengan tradisi kristen,
timur tengah dengan tradisi islam, cina dengan tradisi konfusianisme, thailand dengan
budhisme, india dengan tradisi hinduisme dan masih banyak lagi tradisi keagamaan
lain. Dalam seiap wilayah tradisi besar (high tradition) , harus dilihat pula tradisi kecil
(low tradition) yang menyertainnya. Di lingkungan sunni indonesia, masih terdapat
pula bermacam-macam organisasi yang di jadikan wadah untuk mengekspresikan diri
dan menyampaikan aspirasi kelompok mereka. Ada yang bertarap nasional seperti :
Muhammdiyah, NU, dan Persis. Dengan demikian maka pluralisme beragam bukan
hanya terjadi antara para pemeluk agama yang berbeda, melainkan terjadi juga antara
pemeluk satu agama.
MASYARAKAT
Bertauhid murni, berahklak mulia, taat berada sesuai tuntunan rasullah, dan
bermu’amalat menurut ajaran islam.
Kalimat “masyarakat utama” pertama kali muncul dalam perubahan rumusan maksud
dan tujuan dalam anggaran dasar persyarikatan pada muktamar muhammadiyah ke-41 di
solo, sejak lahir hingga muktamar yang terakhr memiliki bebersps rumusan tujuan yang
dicita-citakannya. Namun satu hal yang tetap harus digarisbawahi yaitu kendati redaksi dari
maksud dan tujuan itu berubah-ubah, tetapi intinya tetap sama yakni “baldatun thoyibattun
wa rabbun ghafur” . semenjak muktamar ke-41 tersebut, apa yang dimaksud dengan
“masyarakat utama” belum pernah dijabarkan secara inci.
Yang dimaksud masyarakat disini adalah kesatuan dalam likungan desa atau
kampung, besar atau kecil dimana seseorang bertempat tinggal. Adapun kewajiban yang
harus dilakukan dalam masyarakat adalah;
1. Masyarakat keluarga
Dalam masyarakat keluarga harus harus lahir jalinan hubungan antar
sesama anggota keluarga yang dinamakan hubungan kerumahtanggaan.
2. Masyarakat lingkungan
Yang dimaksud dengan lingkungan in adalah tetangga sekurang-
kurangnya 40 rumah.
asasi manusia, demokrasi yang berarti pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat
dan untuk rakya, secara historis telah ada sejak zaman yunani kuno sebagai partisipasi
rakyat dalam setiap keputusan-keputusan publik. Melalui sejarah yang panjang,
sekarang demokrasi dipandang sebagai sistem pemerintahan terbaik yang harus dianut
oleh semua negara untuk kebaikan negara untuk kebaikan yang direalisasikan melalui
hak asasi manusia. Hak asasi manusia hanya bisa diwujudkan dalam suatu sistem
yang demokrasi dimana semua warga memiliki hak yang sama untuk berpartisipasi
dalam penyelanggaran berbangsa dan bernegaraan.
BAB VIII
BUDAYA
Keyakinan bahwa islam bersifat holistis dituurunkan oleh banyak ahli baik
dari kalangan islam maupun dari kalangan orientalis.
Diantara pendapat mereka sebagai berikut :
1. Fathi osman (2) berkata “ bahwa islam (hanya) berurusan dengan kehidupan
spiritual”.
2. DR. V. Fitzgerald (3) berkata “ islam bukanlah semata-mata agama namun
juga merupakan sebuah sistem politik “.
3. Prof. C.K. Nalino (4) berkata “ muhammadiyah telah membangun dalam
waktu bersama agama dan negara.
4. DR. Schacht berkata (5) “ islam lebih dari sekedar agama, ia juga
mencerminkan teori-teori perundangan-undangan dan politik”.
5. Prof. R. Strothman (6) berkata islam adalah suatu fenomena agama dan
politik”.
6. Prof. B.D Macdonald (7) berkata “ disini (dimadinah) dibangun negara islam
yang pertama dan diletakkan prinsip-prinsip utama undang-undang islam. “
7. Sir T. Arnold (8) berkata “ adalah nabi pada waktu yang sama seorang kepada
agama dan kepala negara”.
8. Prof. Gibb (9) berkata “ dengan demikian jelas bahwa islam bukan sekedar
kepercayaan agama individu, namun ia meniscayakan berdirinya suatu
banngunan masyarakat yang independen”.
Keyakinan bahwa islam meliputi semua aspek kehidupan yang bersifat multi
dimensi sudah menjadi sesuatu yang lazim dikalangan umat islam. Namun karena
islam tidak menyediakan kerangka yang pragmais, maka pada tingkat
implementasinnya, terutama di bidang politik, ada banyak penafsiran kaitannya dalam
menjalin pertautan antara agama (islam) dan negara. Bahkan islam politik pernah
dianggap sebagai pesaing kekuasaan yang dapat mengusik basis kebangsaan negara.
Karena adanya persepsi yang demikian itu pihak negara berusaha untuk mengahalangi
dan melakukan domestikasi terhadap gerak ideologis politik islam. Pengamatan yang
lebih empirik, politik islam di indonesia baik secara konstitusi, fisika, elektoral,
disokratik dan simbolik tidak terlalu domina, bahkan sampai batas tertentu islam
serimg dicurigakan sebagai anti ideologi negara pancasila.
B. Aspirasi politik islam
Hasil perjuangan mereka dalam sidang-sidang BPUPKI patut diberikan
apresiasi dengan disepakatinnya legalisasi agama (islam) pada rancangan pembukaan
UUD 1945 dan rancangan UUD 1945. Tanggal 17 agustus 1945 Bung Hatta di
datangi seorang perwira Angkatan Laut Jepang untuk menyampaikan aspirasi dari
masyarakat indonesia yang ada di daerah Kaigun (indonesia bagian timur) terutama
beragama kristen (kristen dan protestan yang merasa keberatan dengan pencantuman
tujuh kata “dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk-pemeluknya” .
dengan pencantiuman tujuh kata tersebut dalam undang-undang dasar mereka merasa
ada diskriminasi dan karenanya mreka akan memilih berada diluar republik indonesia.
Kepada wakil umat islam, hatta menyampaikan inisiatifnya untuk meninjau kembali
rumusan tentang syariat islam sehubungan dengan adanya informasi demi perwira
angkatan laut jepang bahwa rakyat yang ada di indonesia bagian timur menolak untuk
bergabung dengan repulik indonesia jika rumusan tentang syariat islam tercantum
dalam pembukaan dan UUD 1945. Hatta menyarankan agar perumusan tentang
syariat islam diapus saja dari konstitusi demi persatuan usaha mempertahankan
republik yang baru saja di proklamirkan. Menurut hatta ke4 wakil islam itu menerima
saran hatta apalagi setelah kata ketuhanan diganti menjadi KETUHANAN YANG
MAHA ESA. Kata wahit hasyim ketuhanan yang maha esa sesuai dengan tauhid
dalam islam. Dan hanya isklam yang mengakui ketuhanan yang maha esa. Pada saat
sidang panitia kesiapan kemerdekaan indonesia tnaggal 18 agustus 1945, disepakati
perubahan pada rancangan pembukaan dan UUD 1945. Dengan perubahan itu
dapatlah disimpulkan bahwa pancasila adalah sumbernya terbsar dari umat islam bagi
persatuan dan kesatuan bangsa.