2. Tema Puisi
Pada dasarnya tema atau topik puisi merupakan pokok permasalahan dalam puisi. Tema
merupakan wujud permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Tema puisi ada bermacam-
macam. Misalnya, tema keagamaan, kenegaraan,kehidupan alam, lingkungan hidup,
kemanusiaan, kisah kehidupan manusia, perjuangan, atau kritik social.
Tema puisi bersifat khusus, berorientasi pada penyair, objektif atau semua pembaca
harus mempunyai penafsiran yang sama, dan lugas atau tidak bermakna kias. Dengan
demikian, pembaca puisi pun perlu memahami latar belakang penyair agar tidak salah
menafsirkan tema puisi.
Contoh:
Tema puisi �Di Bukit� adalah keadaan dan suasana kehidupan desa yang sudah berubah,
yaitu gersang, tidak rukun, dan hidup menjadi sulit.
3. Pesan Puisi
Pesan atau amanat merupakan kesan yang ditangkap pembaca setelah membaca puisi.
Cara menyimpulkan amanat puisi berkaitan dengan cara pandang pembaca terhadap suatu
hal. Meskipun ditentukan berdasarkan cara pandang pembaca, amanat tidak dapat lepas
dari tema dan isi puisi yang dikemukakan penyair. Pembaca akan menemukan pesan atau
amanat setelah membaca puisi.
Contoh:
Amanat dalam puisi �Di Bukit� adalah orang desa yang tidak mempedulikan orang lain
dan tidak rukun untuk mempertahankan hidup yang semakin sulit.
Anda perlu tahu, ada beberapa jenis puisi baru yang harus diketahui. Menurut
isinya, puisi baru dibedakan menjadi tujuh jenis.
1. Balada
Balada merupakan puisi yang berisi kisah atau cerita.
2. Himne
Himne merupakan puisi yang berisi pujian untuk Tuhan, tanah air, atau pahlawan.
3. Ode
Ode merupakan puisi yang berisi sanjungan untuk orang yang berjasa.
4. Epigram
Epigram merupakan puisi yang berisi tuntutan atau ajaran hidup.
5. Romance
Romance merupakan puisi yang berisi luapan perasaan cinta kasih.
6. Elegi
Elegi merupakan puisi yang berisi ratapan tangis atau kesedihan.
7. Satire
Satire merupakan puisi yang berisi sindiran atau kritikan.
4. Parafrase Puisi
Yang dimaksud parafrase adalah mengubah puisi menjadi bentuk sastra lain (prosa).
Hal itu berarti bahwa puisi yang tunduk pada aturan-aturan puisi diubah menjadi
prosa yang tunduk pada aturan-aturan prosa tanpa mengubah isi puisi tersebut. Lebih
mudahnya parafrase puisi adalah memprosakan puisi. Perlu diketahui bahwa parafrase
merupakan metode memahami puisi, bukan metode membuat karya sastra. Dengan
demikian, memparafrasekan puisi tetap dalam kerangka upaya memahami puisi. Ada dua
metode parafrase puisi, yaitu
Parafrase terikat, yaitu mengubah puisi menjadi prosa dengan cara menambahkan
sejumlah kata pada puisi sehingga kalimat-kalimat puisi mudah dipahami. Seluruh
kata dalam puisi masih tetap digunakan dalam parafrase tersebut.
Parafrase bebas, yaitu mengubah puisi menjadi prosa dengan kata-kata sendiri.
Kata-kata yang terdapat dalam puisi dapat digunakan, dapat pula tidak digunakan.
Setelah kita membaca puisi tersebut kita menafsirkan secara keseluruhan, kemudian
menceritakan kembali dengan kata-kata sendiri.
Contoh:
Perhatikan puisi Chairil Anwar berikut ini
HAMPA :kepada Sri
Sepi di luar. Sepi menekan-mendesak.
Lurus kaku pohonan. Tak berg