Anda di halaman 1dari 2

Puisi Kemanusiaan

Jeritan di tanah gersang


Oleh: Sonny Chenghoo

Terik matahari menyengat perih

Debu-debu menempel rishi

Tanah retak, rumput kering merintih

Di bagian ujung bumi ini.....

Bermimpi hujan turun kembali

Atau sekadar embun di pagi hari

Disana...ditempat yang jauh dari kemilau dunia

Disaat yang lain berharap nikmat

Disaat kita berselimut hangat

Di kala itu dia sekarat

Di hari itu dia berteriak serak

Berharap iba pada dunia yang congkak

Hingga tanpa daya lemah tergeletak...

Wahai dunia........

Tidakkah kau dengar jerit tangisnya?

Tidakkah kau lihat nanar matanya?

Tidakkah kau rasa perih hidupnya?

Dia tak ingin istana menyala

Mereka tak minta kemilau emas di raga

Hanya setitik cinta dari sang penguasa

Atau seteguk air di bejana

Tak sanggupkah kita?


Puisi kemanusiaan

Pasang Badan untuk Kebenaran..

Berteriak lantang, bahwa…

Aku membawa kebenaran…

Berteriak sorak-sorai membekap jemari..

Menerawang tinggi akan bejatnya sang lawan..

———————————————-

Berteriak suara-suara berang…

Akulah yang mengebiri mereka…

Mereka yang tersesat pada pikiran mereka…

Mereka yang tidak tahu akan apa…

Tidak tahu “apa”..camkan itu…

————————————————

Dan tetap berteriak lantang akan kebenaran…

Pasang Badan Ia pun melawan pada kebenaran lainnya…

Badan lain pun apakah memaksakan??…

Lalu tertumpahkah??..

Darah,dan cucuran air mata??..

Lalu api kah menjadi jalan menuju laut diiringi tanah dengan “ruang” menuju itu?….

————————————————–

Dan sembari kembali menerawang…

Apakah benar itu??.

Dan salahkah jika berkesimpulan…

“Kebenaran” pasti Beradab..

Anda mungkin juga menyukai