net/publication/258118830
CITATIONS READS
0 3,157
1 author:
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Arie Febrianto Mulyadi on 22 May 2014.
Arie Febrianto M
Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Brawijaya., Jl. Veteran, Malang Indonesia.
Email: ariefebrianto15@yahoo.com1, penulis2@.ac.id2
Abstrak
Kelemahan produk gula kelapa yang terdapat di pasaran antara lain adalah memiliki daya
simpan yang tidak lama, serta kurang praktis dalam hal penyajian. Perubahan bentuk gula kelapa
dari cetak menjadi butiran (gula semut) diharapkan dapat memenuhi keinginan pasar. Teknologi
pengolahan gula semut yang dipilih adalah sistem reprosesing, dimana bahan baku yang
dipergunakan adalah dari gula kelapa cetak. Kabupaten Blitar merupakan sentra produksi gula
kelapa cetak terbesar di Jawa Timur, terdapat 8.980 unit usaha gula kelapa cetak.
Tujuan penelitian adalah untuk menentukan kelayakan ditinjau dari aspek pasar, aspek
teknis, serta aspek finansial
Hasil penelitian menujukkan bahwa dari analisis pasar permintaan gula semut cukup besar
baik untuk pasar dalam negeri maupun pasar luar negeri.
Hasil analisis aspek teknis menunjukkan bahwa kapasitas bahan baku direncanakan sebesar
360.000 kg/tahun dan menghasilkan produk sebesar 195.946,56 kg/tahun.
Hasil perhitungan finansial, diperoleh HPP sebesar Rp.1.515,79 dan harga jual sebesar
Rp.1.926,46/kemasan dengan berat 200 gr. Nilai Net B/C sebesar 1,14 dan nilai IRR sebesar
58,53%, BEP sebesar 393.299,99 kemasan atau tingkat penjualan mencapai Rp.757.676.706,79.
Waktu pengembalian modal adalah 7 tahun, 5 bulan, 13 hari. Perhitungan kriteria kelayakan
tersebut menunjukkan bahwa pendirian unit pengolahan gula semut dengan sistem pengolahan
reprosesing di Kabupaten Blitar layak untuk direalisasikan.
Kata kunci: gula semut Kab. Blitar, studi kelayakan, unit pengolahan
1
Proceeding Lokakarya Nasional Pemberdayaan Potensi Keluarga Tani
Untuk Pengentasan Kemiskinan, 6-7 Juli 2011
sebagian besar para petani kelapa tidak 1. Sumber informasi dan bahan
menjual nira tetapi memproduksinya pertimbangan bagi pendirian dan
menjadi gula kelapa, karena memiliki nilai pengembangan industri gula semut.
ekonomis yang lebih tinggi. Masalah 2. Bahan infomasi bagi penelitian
pengangkutan nira kelapa dalam skala selanjutnya.
besar juga sulit dilakukan karena letak
perkebunan kelapa rakyat yang terpencar 2. METODOLOGI PENELITIAN
dan sulit dilalui kendaraan. Dengan 2.1. Tempat
menerapkan sistem reprosesing gula Penelitian dilaksanakan di
kelapa cetak menjadi gula semut Kabupaten Blitar yang meliputi lokasi
diharapkan tidak akan mematikan industri sentra gula kelapa cetak serta instansi-
gula kelapa yang telah ada di pedesaan. instansi yang terkait dengan penelitian.
Kabupaten Blitar merupakan sentra 2.2. Batasan Permasalahan
produksi gula kelapa cetak terbesar di Permasalahan pada penelitian studi
Propinsi Jawa Timur. Di Kabupaten Blitar kelayakan ini hanya ditekankan pada
terdapat sebanyak 8.980 unit usaha gula aspek pasar dan pemasaran (proyeksi
kelapa cetak (BPS Kabupaten Blitar, permintaan di masa datang), aspek teknis
2001). Hasil penelitian Ummi Hanik (aspek bahan baku, kebutuhan mesin dan
(2002) tentang analisis kelayakan peralatan, pemilihan lokasi pendirian unit
agroindustri gula semut dengan pengolahan, dan perencanaan kapasitas
pengolahan sistem reprosesing dengan pabrik), aspek manajemen (penentuan
kajian asal daerah gula kelapa cetak dan jumlah dan kualifikasi tenaga kerja,
persentasi penambahan sukrosa penentuan struktur organisasi dan
menunjukkan bahwa bahan baku gula deskripsi pekerjaan), dan aspek finansial
kelapa cetak yang berasal dari Kabupaten (biaya investasi, biaya operasional,
Blitar menghasilkan produk gula semut prakiraan pendapatan, dan kelayakan
yang memenuhi persyaratan SII No. 2043 finansial).
tahun 1987. Pengkajian kelayakan 2.3. Metode Analisis Data
pendirian unit pengolahan gula semut di Dalam penelitian ini aspek-aspek
Kabupaten Blitar meliputi beberapa aspek yang digunakan dalam studi kelayakan
yaitu : aspek pasar dan pemasaran, aspek meliputi :
teknis, aspek manajemen, serta aspek 2.3.1. Aspek pasar dan pemasaran
finansial. Metode yang digunakan untuk
1.1 Tujuan Penelitian menentukan peramalan permintaan di
masa yang akan datang adalah:
Tujuan penelitian adalah untuk
- Metode trend linier
menentukan kelayakan ditinjau dari aspek - Metode konsumsi per kapita
pasar dan pemasaran, aspek teknis, aspek Asumsi yang digunakan :
manajemen, serta aspek finansial pada - Permintaan produk gula semut sebesar
pendirian unit pengolahan gula semut 10% dari permintaan gula kelapa cetak.
dengan pengolahan sistem reprosesing - Permintaan ekspor selama umur
pada skala industri menengah di ekonomis mengikuti pola trend.
Kabupaten Blitar. 2.3.2. Aspek teknis
1.3 Manfaat Penelitian Data yang perlu dianalisis adalah
data keadaan umum lokasi kecamatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat
sentra gula kelapa cetak di kabupaten
memberikan manfaat yaitu sebagai :
Blitar. Metode yang digunakan untuk
menentukan alternatif lokasi pendirian unit
2
Proceeding Lokakarya Nasional Pemberdayaan Potensi Keluarga Tani
Untuk Pengentasan Kemiskinan, 6-7 Juli 2011
3
Proceeding Lokakarya Nasional Pemberdayaan Potensi Keluarga Tani
Untuk Pengentasan Kemiskinan, 6-7 Juli 2011
4
Proceeding Lokakarya Nasional Pemberdayaan Potensi Keluarga Tani
Untuk Pengentasan Kemiskinan, 6-7 Juli 2011
biaya modal kerja selama 3 bulan sebesar pendirian unit pengolahan gula semut ini
Rp. 343.328.108,00. masih memiliki peluang untuk mampu
B. Biaya operasional memenuhi kebutuhan pasar.
Biaya tetap untuk unit pengolahan Hal-hal yang mendukung secara teknis
gula semut ini adalah sebesar Rp. adalah dari segi kualitas dan kuantitas
269.837.857,00 sedangkan perhitungan bahan baku gula kelapa cetak, tersedianya
jumlah biaya tidak tetap adalah sebesar mesin dan peralatan untuk pengolahan
Rp.1.215.233.484,00. Rincian mengenai sistem reprosesing, serta lokasi pendirian
besarnya biaya tetap dapat dilihat pada yang memenuhi persyaratan.
Lampiran 12, sedangkan untuk biaya tidak Direncanakan unit pengolahan gula semut
tetap pada Lampiran 13. ini dapat mengolah gula kelapa cetak
C. Prakiraan pendapatan sebesar 360.000 kg/tahun dan
Dari hasil perhitungan harga pokok menghasilkan produk gula semut sebesar
produksi dan harga jual peroleh HPP 195.946,56 kg/tahun.
sebesar Rp.1.515,79. Harga jual produk Analisis aspek manajemen
gula semut sebesar Rp.1.926,46 per menunjukkan bahwa proses produksi gula
kemasan dengan berat 200 gr. Harga jual semut mampu untuk dikelola oleh tenaga
tersebut masih dibawah produk-produk kerja yang ada. Jumlah tenaga kerja yang
gula semut di pasasaran yang mematok dibutuhkan sebesar 39 orang
harga antara Rp.2.500,00 – Rp.4.750,00. Pendirian unit pengolahan gula semut
Modal yang diperoleh untuk di Kabupaten Blitar ini membutuhkan
pembangunan unit pengolahan gula semut investasi sebesar Rp.1.452.016.884,00.
ini direncanakan 60% berasal dari modal Pada perhitungan harga pokok produksi
sendiri yaitu sebesar Rp.871.210.130,40 dan harga jual, diperoleh HPP sebesar
dan 40% dari pinjaman bank yaitu sebesar Rp.1.515,79 dan harga jual produk gula
Rp.580.806.753,60. semut sebesar Rp.1.926,46 per kemasan
D. Kelayakan finansial dengan berat 200 gr. Hasil perhitungan
Hasil perhitungan Net Present kriteria kelayakan finansial menunjukkan
Value (NPV) memberikan nilai sebesar nilai NPV sebesar
Rp.972.214.007,42. Nilai NPV yang lebih Rp.972.214.007,42, nilai Net B/C sebesar
besar dari nol ini juga memberikan arti 1,14 dan nilai IRR sebesar 58,53%. Hasil
bahwa unit pengolahan ini layak untuk perhitungan BEP, perusahaan mencapai
direalisasikan. Kelayakan ini juga titik impas pada volume penjualan sebesar
diperkuat lagi dengan nilai Net B/C 393.299,99 kemasan atau tingkat
sebesar 1,14. Nilai Net B/C yang lebih penjualan mencapai Rp.757.676.706,79.
besar dari 1 juga menunjukkan bahwa unit Waktu pengembalian modal adalah 7
pengolahan ini masih berada di atas batas tahun, 5 bulan, 13 hari. Dari perhitungan
minimal kelayakan untuk direalisasikan. kriteria kelayakan tersebut menunjukkan
BEP untuk unit adalah sebesar bahwa pendirian unit pengolahan gula
393.299,99 kemasan yaitu diperoleh pada semut dengan sistem pengolahan
tingkat penjualan yang mencapai reprosesing di Kabupaten Blitar layak
Rp.757.676.706,79. Waktu pengembalian untuk direalisasikan.
modal (payback period) adalah 7 tahun, 5
bulan, 13 hari.
5
Proceeding Lokakarya Nasional Pemberdayaan Potensi Keluarga Tani
Untuk Pengentasan Kemiskinan, 6-7 Juli 2011