METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
juga disebut penelitian follow up, yang dimulai dengan sekelompok orang (kohor)
2. Cohort retrospective yaitu diteliti dengan melihat riwayat atau kejadian yang
1. Populasi
Yogyakarta.
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah wanita pelatih senam aerobik pada
usia produktif yakni 18-40 tahun yang ditentukan secara insidental dan
rendah adalah peserta yang melatih senam kurang atau sama dengan 7 kali
informed consent.
1. Kriteria Inklusi :
2. Kriteria Ekslusi :
a. Tidak lengkap atau tidak selesai mengisi tabel suhu badan basal.
E. Variabel
b. Masa subur/ovulasi.
c. Siklus menstruasi.
e. Nutrisi.
F. Definisi Operasional
1. Masa subur/ovulasi
Masa subur dalam penelitian ini diukur dengan metoda suhu badan basal.
Pertama-tama, suhu tubuh wanita tersebut diukur pada pagi hari (baru bangun
tidur) sejak siklus pertama haid sampai haid berikutnya. Suhu harian itu
saat menstruasi suhu tubuh akan stabil terus menjelang saat akan ovulasi dan
saat akan ovulasi suhu akan sedikit menurun, lalu saat itu muncul ovulasi lalu
beberapa jam kemudian suhu tubuh akan meningkat 0,5-1 derajat celsius
menampakkan adanya 2 puncak suhu, dan ada 2 dataran suhu yang stabil
dimana yang pertama lebih rendah dari yang kedua muncul (setelah ovulasi
suhu stabil tinggi.) Untuk monofasik, maka tidak ada fluktuasi suhu yang
signifikan, jadi seakan-akan separti satu dataran saja yang stabil. Data
2. Siklus menstruasi
klasifikasi teratur dan tidak teratur. Menstruasi yang teratur adalah siklus
adalah siklus yang lebih dan kurang dari 28 – 35 hari. Data siklus menstruasi
abnormal pada saat hamil. Siklus menstruasi dalam penelitian ini didata
data nominal.
4. Aborsi
Aborsi adalah keguguran pada saat hamil atau kehilangan janin dengan
sengaja atau tidak sengaja. Aborsi dalam penelitian ini didata dengan melalui
kuesioner dengan klasifikasi pernah mengalami aborsi dan tidak pernah. Data
frekuensi melatih senam aerobik dibagi menjadi dua, yaitu melatih senam
frekuensi tinggi dan rendah. Jika dalam satu minggu instruktur senam
mengajar lebih dari tujuh kali maka dikategorikan sebagai melatih senam
intensitas tinggi, sedangkan jika kurang dari tujuh kali dikategorikan sebagai
6. Nutrisi
setiap harinya. Jika konsumsi makan minimal dua kali dalam sehari maka
G. Instrumen Penelitian
H. Cara Kerja
Cara untuk mengetahui masa subur adalah dengan mengukur suhu badan
basal, yakni suhu badan pada saat bangun tidur dan sebelum melakukan aktivitas
apapun. Pada saat masa subur suhu badan turun lalu hari berikutnya akan naik
1. Siapkan thermometer
2. Jika tanda pada thermometer berada lebih dari 35 oC, kibaskan dahulu
Pantauan aktivitas yang perlu dicatat adalah aktivitas melatih senam harian,
suhu badan basal serta tanggal menstruasi. Riwayat melatih senam aerobik, siklus
riwayat penggunaan alat kontrasepsi serta nutrisi gizi diisi pada kuesioner.
I. Cara Pengambilan Data
Pengambilan data secara insidental dan kuota. Insidental adalah langsung pada
dengan mengisi lembar inform consent. Kuota adalah pengambilan sampel dari
populasi sekedar memenuhi jumlah kuota yang telah ditentukan dan diinginkan
oleh peneliti yang sesuai dengan kebutuhan penelitian. Penelitian ini mempunyai
kuota total responden ialah 40 wanita pelatih senam aerobik yang terbagi menjadi
2 yakni 20 orang dengan frekuensi melatih tinggi dan 20 orang dengan frekuensi
badan basal setiap hari serta dicatat pada tabel suhu selama minimal satu bulan
J. Analisis Data
Data yang diperoleh ditabulasi dan dianalisis dengan program SPSS 15.0
dilakukan pada dua kelompok frekuensi tinggi dan rendah terhadap ada tidaknya
ovulasi, teratur tidaknya siklus menstruasi, riwayat perdarahan saat hamil dan
aborsi.