Anda di halaman 1dari 4

KATA PENGANTAR

Petama-tama penulis mengucapkan puji syukur atas keapada Allah SWT,

Tuhan yanga maha esa berkat limpahan rahmat-Nyalah sehingga penulis dapat

menyelesaikan makala Kajian Lingkungan Hidup ini.

Tak lupa pula penulis mengucapakan terimah kasi kepada Dosen mata kuliah

Kajian Lingkugan hidup sebagain pembimbing mata kuliah ini, yang telah

membimbing kami dan memberikan ilmuya kepada kami.

Penulis juaga menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari

kesempuernaan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritikan dan sran yang

membagun dari Ibu Dosen demi kesempurnaannya makala ini..

Penulis mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk pembaca

dan dapat dijadikan tambahan referensi ilmu pengetahuan.

Palu, 22 Mei 2019

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ketika manusia hidup pada jutaan tahun yang lalu, manusia masih bisa

menggantungkan pada alam, karena alam masih dalam kondisi yang baik dan belum

terkontaminasi oleh zat-zat yang membahayakan bagi kehidupan manusia. Pola

kehidupan manusia pada waktu itu masih sangat sederhana sehingga implikasi

terhadap lingkunganpun sangat kecil sekali, itupun masih bisa ditolelir oleh alam.

Karena alam masih bisa mencerna dan mengolah benda asing (pencemar) secara

alamiah.

Pada awal abad 19, 20, 21 manusia berfikir bahwa mereka hidup pada dunia

dan zaman yang modern dan maju dalam teknologi dan segala bidang, yang akhirnya

membuat manusia bergantung pada teknologi. Manusia berfikir kemajuan teknologi

adalah suatau prestasi manusia dalam rangka menguasai dunia, namun manusia

terlena dan terlupakan dengan kehidupan yang akan datang, artinya kehidupan pada

generasi pasca kehidupan mereka.

Pada awal revolusi yang dimotori oleh negara Perancis yang mengubah pola

kerja dari tenaga manusia menjadi tenaga mesin dan itu merubah juga pada kondisi

lingkungan. Yang mana dari mesin-mesin itu mengeluarkan asap, limbah dll. yang

mengganggu lingkungan dan lama-kelamaan zat-zat asing tersebut mencemari

lingkungan dalam bentuk pencemaran udara, pencemaran air, pencemaran tanah,


pencemaran suara dan pencemaran pandangan dan itu berlangsung lama dan akhirnya

alam tidak sanggup lagi mengolah bahan asing tersebut secara alamiah.

Dalam perkembangan selanjutnya, terutama dalam abad ke-20, dalam waktu

yang relative singkat, keseimbangan antara kedua bentuk lingkungan hidup manusia,

yaitu lingkungan hidup yang alami (natural environment or the biosphere of his

inheritance) dan lingkungan hidup buatan (man-made environment or the

technophere of his creation) mengalami gangguan (out of balance), secara

fundamental mengalami konflik (potentially in deep conflict). Inilah yang dianggap

sebagai awal krisis lingkungan, karena manusia sebagai pelaku sekaligus menjadi

korbanya.

Tekologi yang diciptakan oleh manusia memang sengaja untuk meningkatkan

kenikmatan hidup dan kesejahteraan umat manusia dalam rangka memanjakan

manusia, tetapi dengan teknologi juga kondisi lingkungan menjadi tidak bisa

dinikmati secara alamiah karena sudah banyak mengandung Zat pencemar, seperti

kendaraan yang kita tumpangi mengeluarkan gas-gas yang mengganggu udara

disekitar kita seperti CO2 (Carbon dioksida), O2 (CarbonMonoksida) dan lain-lain

dan kita bisa meningkatan produksi pertanian dengan menggunakan pestisida, pupuk

buatan yang secara langsung telah merusakstructural tanah dan lingkungan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana peran pemerintah dan masyarakat serta ormas social dalam

pengelolaan lingkungan?
2. Bagaimana kerjasama pemerintah dan masyarakat dalam pengelolaan

lingkungan?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui peran pemerintah dan masyarakat serta ormas

social dalam pengelolaan lingkungan.

2. Untuk mengetahui kerjasama pemerintah dan masyarakat dalam

pengelolaan lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai