Wisata Minat Khusus Desa Pinge
Wisata Minat Khusus Desa Pinge
di Kabupaten Tabanan
Oleh:
18221006
MKP A/2
Pendahuluan
a. Latar Belakang
Pariwisata merupakan salah satu sektor andalan pemerintah Indonesia. Banyak devisa
yang dihasilkan oleh sektor pariwisata yang menguntungkan pemerintah dan masyarakat
Indonesia itu sendiri.
Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan oleh seseorang keluar dari lingkungan
tempat tinggalnya dengan tujuan rekreasi, liburan, kesehatan, dan lainnya serta bukan dengan
tujuan untuk mencari nafkah. Sedangkan, orang yang melakukan perjalanan tersebut disebut
wisatawan. Wisatawan adalah orang yang melakukan perjalanan dengan waktu lebih dari 24
jam atau maksimum 6 bulan untuk berlibur, rekreasi, bisnis, kesehatan, dan lainnya.
Namun, beberapa waktu yang lalu, Bali mendapat masalah berupa bencana alam. Gunung
Agung mengalami erupsi dan menyebabkan banyak negara membuat kebijakan untuk tidak
berkunjung ke Bali selama beberapa waktu. Akibatnya, Bali mengalami kondisi dimana banyak
tempat wisata menjadi sepi pengunjung. Ekonomi di Bali menjadi tidak stabil dan banyak
perusahaan di bidang pariwisata merugi. Namun, pemerintah daerah dan pemerintah pusat
tidak tinggal diam, sejak bencana erupsi Gunung Agung sudah agak mereda, para pemerintah
bersinergi untuk mempromosikan kembali Bali yang aman melalui beberapa destinasi
unggulan yang jauh dari Gunung Agung, seperti Tanah Lot, dan desa wisata unggulan Tabanan,
Desa Pinge.
b. Tujuan
Adapun tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah:
1. Mengetahui secara umum destinasi Desa Wisata Pinge
2. Mengetahui kegiatan yang bisa dilakukan di Desa Wisata Pinge
3. Mempromosikan Desa Wisata Pinge sebagai wisata minat khusus di Bali
c. Manfaat
Beberapa manfaat yang bisa sekiranya bisa didapat adalah:
1. Banyak wisatawan tertarik untuk mengunjungi Desa Wisata Pinge
2. Wisatawan dapat mengetahui kegiatan apa saja yang bisa dilakukan di Desa Wisata
Pinge
BAB II
Pembahasan
Desa Wisata Pinge adalah sebuah desa wisata di Kabupaten Tabanan yang dihuni oleh
sekitar 810 jiwa. Terletak di Kecamatan Marga, desa yang berada di ketinggian sekitar 500
meter diatas permukaan laut (mdpl) ini berudara sejuk dan memiliki bentangan alam yang luar
biasa indah. Desa Wisata Pinge ini menjadi salah satu desa wisata unggulan yang ditawarkan
pemerintah Bali sebagai tawaran kepada wisatawan untuk datang ke Bali sejak erupsi Gunung
Agung. Karena letaknya yang jauh dari kawasan erupsi Gunung Agung, pemerintah
menawarkan dan mempromosikan Desa Wisata Pinge sebagai destinasi yang aman.
Tidak hanya pemandangan alam yang indah, Desa Wisata Pinge ini juga memiliki
struktur bangunan berupa rumah-rumah penduduk yang masih berupa style Bali asli dan
berjejer seperti layaknya bangunan rumah Bali jaman dahulu. Selain struktur bangunan dan
alam, Desa Wisata Pinge juga mempunyai sisi historikal atau sisi sejarah dan arkeologi yang
menarik. Adanya Pura Natar Jemeng, yang kini menjadi cagar budaya, merupakan salah satu
daya tarik unggulan di Desa Wisata Pinge.
Merunut dari sejarah, asal-usul kata ‘Pinge’ dari Desa Wisata Pinge menurut penduduk
setempat berarti ‘putih’. Dahulu, di Pura Natar Jemeng disebutkan terdapat pohon cempaka
putih yang sangat besar. Itu yang menjadikan banjar dan desa yang berada di sekitar lokasi
Pura Natar Jemeng tersebut dinamai Banjar Pinge.
Aktifitas yang bisa dilakukan di Desa Wisata Pinge ini adalah antara lain:
Wisatawan yang berkunjung ke Desa Wisata Pinge ini biasanya tidak hanya berkunjung
sehari, tapi mereka menginap dan biasanya menghabiskan waktu sekitar 4 hari untuk
mengeksplorasi dan mengikuti kegiatan wisata yang ada di Desa Wisata Pinge ini. Akomodasi
yang sudah dibangun oleh penduduk setempat berupa homestay bergaya lokal khas Bali. Selain
itu, banyak juga fasilitas-fasilitas pendukung yang dibangun di Desa Wisata Pinge, berupa
Pusat Informasi atau Information Center, tempat perisitirahatan sejenak berupa saung-saung,
hingga guide lokal yang siap mengajak dan menuntun wisatawan berkeliling desa.
BAB III
Penutup
a. Simpulan
Simpulan yang dapat saya sampaikan dari pembahasan di bab sebelumnya adalah
Desa Wisata Pinge yang terletak di Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan ini adalah
salah satu alternatif destinasi wisata yang dipromosikan pemerintah Bali kepada
wisatawan yang ingin berkunjung ke Bali namun masih takut karena adanya bencana
alam berupa erupsi Gunung Agung. Letaknya yang jauh dari wilayah Gunung Agung
membuat pemerintah berani untuk lebih gencar mempromosikan Desa Wisata Pinge
sebagai alternatif dan bukti bahwa Bali aman untuk dikunjungi.
Beberapa kegiatan yang bisa dilakukan di Desa Wisata Pinge adalah berupa
bermeditasi, belajar bertani, memasak masakan khas Bali, trekking, serta menonton
pertunjukan kesenian dan mempelajari kesenian Bali seperti menari dan menabuh.
Fasilitas dan akomodasi yang ditawarkan juga sangat lengkap, adanya homestay
berdesain khas Bali yang mampu menampung wisatawan yang ingin menginap,
adanya pusat informasi bagi para wisatawan, adanya saung-saung sebagai tempat
peristirahatan sejenak, hingga guide lokal yang siap menemani dan menuntuk jalan
wisatawan untuk berkeliling di Desa Wisata Pinge.
b. Saran
Saran yang bisa saya berikan untuk penduduk dan pemerintah yang mengelola
Desa Wisata Pinge adalah:
1. Memperbanyak akomodasi karena dari apa yang saya ketahui dan saya baca
dari beberapa sumber berita, Desa Wisata Pinge masih kekurangan homestay
atau tempat menginap bagi para wisatawan sehingga saat ada rombongan atau
wisatawan bergrup yang ingin tinggal, beberapa dari mereka harus menginap
di rumah warga yang fasilitasnya sangat sederhana.
2. Selalu mempromosikan Desa Wisata Pinge karena potensi yang dimiliki Desa
Wisata Pinge ini sangat besar dan mampu menjadi destinasi unggulan yang
dimiliki Bali.